Laporan Pendahuluan Aktifitas Latihan
Laporan Pendahuluan Aktifitas Latihan
Disusun oleh :
P1337420115028
2 A2
1
I. JUDUL
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Mobilitas dan Aktivitas.
1.) DEFINISI
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan keegiatan dengan
bebas (kosier, 1989).
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah,
teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk
kemandirian (Barbara Kozier, 1995).
Mobilitas fisik yaitu keadaan ketika seseorang mengalami atau bahkan beresiko
mengalami keterbatasan fisik dan bukan merupakan immobile (Doenges, M.E, 2000)
Imobilisasi adalah suatu kondisi yang relatif, dimana individu tidak saja
kehilangan kemampuan geraknya secara total, tetapi juga mengalami penurunan
aktifitas dari kebiasaan normalnya (Mubarak, 2008).
Imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota
badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya
disebabkan oleh karena pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat
duduk atau berbaring (Susan J. Garrison, 2004).
2.) ETIOLOGI
2
Penyebab secara umum:
a. Kelainan postur
b. Cidera tulang
c. Penyakit jantung dan pernapasan
d. Gips ortopedik dan bidai
e. Gangguan perkembangan otot
f. Kerusakan system saraf pusat
g. Trauma langsung pada system mukuloskeletal dan neuromuscular
h. Kekakuan otot
i. Penyakit kritis yang memerlukan istirahat
3
4.) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
5.) PATOFISIOLOGI
4
yang melawan gravitasi. Tonus otot adalah suatu keadaan tegangan otot yang
seimbang.
Ketegangan dapat dipertahankan dengan adanya kontraksi dan relaksasi yang
bergantian melalui kerja otot. Tonus otot mempertahankan posisi fungsional tubuh
dan mendukung kembalinya aliran darah ke jantung.
Immobilisasi menyebabkan aktifitas dan tonus otot menjadi berkurang. Skeletal
adalah rangka pendukung tubuh dan terdiri dari empat tipe tulang: panjang, pendek,
pipih, dan ireguler (tidak beraturan). Sistem skeletal berfungsi dalam pergerakan,
melindungi organ vital, membantu mengatur keseimbangan kalsium, berperan dalam
pembentukan sel darah merah.
6.) PATHWAYS
Perdarahan
Oklusi
Penurunan perfusi
jaaringan
Hipoksia Iskemia
Lobus oksipitalis
Ggn mobilisasi
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan pemenuhan gangguan
mobilisasi dan aktivitas adalah :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
2. Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan : Baring atau imobilisasi ,Kelemahan
menyeluruh, Ketidak seimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan, gaya
hidup yang dipertahankan
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakan sensori persepsi.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan Kerusakan neurovaskuler (Tarwoto &
Wartonah, 2003).
6
V. PERENCANAAN (Nursing Care Plane)
7
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
Monitor respon fisik, emosi, sosial
dan spiritual
PRIORITAS
KRITERIA HASIL TUJUAN INTERVENSI
MASALAH
Intoleransi aktivitas -mencapai mobilitas Setelah dilakukan Managemen Energi
berhubungan dengan ditempat tidur Asuhan keperawatan Mentukan penyebab
Kelemahan umum -melakukan aktivitas selama 3 x 24 jam : keletihan: nyeri,
sehari-hari secara Klien mampu aktifitas, perawatan ,
mandiri dengan alat mengidentifikasi pengobatan
bantu aktifitas dan situasi
-berpindah dari dan ke Kaji respon emosi,
yang menimbulkan sosial dan spiritual
kursi atau kursi roda kecemasan yang
-menggunakan kursi terhadap aktifitas.
berkonstribusi pada
roda secara efektif intoleransi aktifitas. Evaluasi motivasi dan
keinginan klien untuk
Klien mampu meningkatkan aktifitas.
berpartisipasi dalam
aktifitas fisik tanpa Monitor respon
disertai peningkatan kardiorespirasi terhadap
TD, N, RR dan aktifitas : takikardi,
perubahan ECG disritmia, dispnea,
diaforesis, pucat.
Klien mengungkapkan
secara verbal, Monitor asupan nutrisi
pemahaman tentang untuk memastikan ke
kebutuhan oksigen, adekuatan sumber
pengobatan dan atau energi.
alat yang dapat Monitor respon
meningkatkan terhadap pemberian
toleransi terhadap oksigen : nadi, irama
aktifitas. jantung, frekuensi
Klien mampu Respirasi terhadap
berpartisipasi dalam aktifitas perawatan diri.
8
perawatan diri tanpa Metakkan benda-benda
bantuan atau dengan yang sering digunakan
bantuan minimal tanpa pada tempat yang
menunjukkan mudah dijangkau
kelelahan Kelola energi pada
klien dengan
pemenuhan kebutuhan
makanan, cairan,
kenyamanan /
digendong untuk
mencegah tangisan
yang menurunkan
energi.
Kaji pola istirahat klien
dan adanya faktor yang
menyebabkan
kelelahan.
Terapi Aktivitas
Bantu klien melakukan
ambulasi yang dapat
ditoleransi.
Rencanakan jadwal
antara aktifitas dan
istirahat.
Bantu dengan aktifitas
fisik teratur : misal:
ambulasi, berubah
posisi, perawatan
personal, sesuai
kebutuhan.
Minimalkan anxietas
dan stress, dan berikan
istirahat yang adekuat
Kolaborasi dengan
medis untuk pemberian
terapi, sesuai indikasi.
9
Gangguan mobilitas -kemampuan Setelah dilakukan Latihan Kekuatan
fisik berhubungan berpindah asuhan keperawatan Ajarkan dan berikan
dengan : Kerusakan -memperlihatkan selama 3 x 24 jam dorongan pada klien
sensori persepsi. mobilitas klien menunjukkan: untuk melakukan
-memperlihatkan Mampu mandiri total program latihan secara
ambulansi rutin
-menunjukkan gerakan Membutuhkan alat
aktif sedang dari bantu Latihan untuk
seluruh sendi atau Membutuhkan bantuan ambulasi
sendi tertentu yang orang lain Ajarkan teknik
terkena
Membutuhkan bantuan Ambulasi &
orang lain dan alat perpindahan yang aman
kepada klien dan
Penampilan posisi keluarga.
tubuh yang benar
Sediakan alat bantu
Pergerakan sendi dan untuk klien seperti
otot kruk, kursi roda, dan
Melakukan walker
perpindahan / Beri penguatan positif
ambulasi : miring untuk berlatih mandiri
kanan-kiri, berjalan, dalam batasan yang
kursi roda aman.
Latihan mobilisasi
dengan kursi roda
Ajarkan pada klien &
keluarga tentang cara
pemakaian kursi roda &
cara berpindah dari
kursi roda ke tempat
tidur atau sebaliknya.
Dorong klien
melakukan latihan
untuk memperkuat
anggota tubuh
Ajarkan pada klien/
keluarga tentang cara
penggunaan kursi roda
10
DAFTAR PUSTAKA
11