BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Skizofrenia
utama pada proses pikir serta disharmonisasi antara proses pikir, afek
Skizofrenia berasal dari dua kata “skizo” yang berarti retak atau
personality).9
bersifat kronis) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
5
6
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar
1. Endokrin.
2. Metabolisme
3. Genetik
timbulnya skizoprenia.
4. Neurokimia
mesolimbik.
7
berikut.11
pikiranya.
13. Tidak ada atau kehilangan dorongan kehendak (avolition) dan tidak
ada inisiatif, tidak upaya dan usaha, tidak ada spontanitas monoton,
1. Alam pikiran
meliputi:
e). Gejala lain adalah halusinasi yaitu penderita merasa ada suara-
suara ditelinganya.
h). Merasa dirinya tidak sakit dan merasa dirinya paling benar.
3. Alam perasaan
yaitu:
1. Skizofrenia Paranoid
a. Pedoman diagnostik
b. Sebagai tambahan:
c). Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan
c. Gangguan afektif
d. Diagnosa Banding:
2. Skizofrenia Hebefrenik
a. Pedoman diagnostik
b. Sebagai tambahan:
a). Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan,
b). Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak wajar (inaproriate), sering
c. Gangguan afektif
pikirannya.
3. Skizofrenia katatonik
a. Pedoman diagnostik
b. Gambaran klinis
berbicara).
14
b). Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan,
gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar).
Pedoman diagnostik :
katatonik.
pasca skiszofrenia.
sedikit kriteria untuk episode depresif, dan telah ada dalam kurun
·
Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis
jelas dan menonjol, diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe
6. Skizofrenia residual
negatif tersebut.
7. Skizofrenia simpleks
psikotik.
tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara
sosial.
8. Skizofrenia lainnya
9. Skizofrenia YTT
1. Skizofrenia hebefrenik
2. Skizofrenia katatonik
3. Skizofrenia simplex
Sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama pada
penjahat.
4. Skizofrenia residual
sosialnya.
2. Bila skizofrenia timbul secara akut, maka prognosis lebih lebih baik
prognosisnya.
1. Fase prodromal
sebelum gejala yang nyata muncul, tanda dan gejala fase prodromal
2. Fase aktif
3. Fase residual
Fase residual atau stabil muncul setelah fase akut atau setelah terapi
skizofrenia sehingga tinggal satu atau dua gejala sisa yang tidak
terlalu nyata secara klinis, misalnya penarikan diri, perilaku aneh dan
suatu gejala dari kelompok A dan suatu gejala dari kelompok B, dengan
1. Halusinasi pendengaran.
dari luar.
1. Somatoterapi
2. Psikoterapi
merawat diri, mandiri, serta tidak menjadi beban bagi keluarga dan
psikoterapi individual.
reticularis dari pons dan medulla dan di target saraf di medula spinalis
23
postur tubuh.12
gangguan skizoafektif.14
menarik diri dan sebagainya. Secara garis besar saat ini antipsikotik
Thioridazine 100-900 +
Pimozide 2-6 ++
Clozapine 25-100 –
Zotepine 75-100 +
Sulpride 200-1600 +
Risperidon 2-9 +
Quetapine 50-400 +
Olanzapine 10-20 +
Aripiprazole 10-20 +
berikut, yaitu:14
1. Akut
25
resting tremor.
b. Distonia
faring, dan postur distonik pada anggota gerak dan batang tubuh.
kontraksi atau spasme otot, onset yang tiba-tiba dan terus menerus,
Sering terjadi pada penderita usia muda (usia belasan atau dua
c. Akatisia
2. Kronik (late)
a. Tardive dyskinesia
2. Tardive distonia
Ini merupakan tipe kedua yang paling sering dari sindroma tardive.
3. Tardive akatisia
4. Tardive tics
tourette’s syndrome).
5. Tardive myoclonus
tersedia secara luas. Selain itu, kandungan obat dalam serum untuk
gelap.15
Skizorenia
- Halusinasi
- Waham
- Akut
- Kronis
30
Sumber: 15
Kerangka teori merupakan gambaran dari teori dimana suatu problem riset
- Akut
- Kronik (late)