Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : X/1
Materi Pembelajaran : Ruang Lingkup Biologi
Alokasi Waktu : 9 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai objek biologi
dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah, dan prinsip keselamatan kerja
berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan
organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek
keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.1.1 Merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di laboratorium biologi.
3.1.2 Mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan permasalahannya
pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
3.1.3 Menganalisis cabang biologi beserta manfaatnya bagi manusia dan lingkungannya.
4.1.1 Mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium.
4.1.2 Merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan permasalahannya
pada suatu tingkat organisasi kehidupan.
4.1.3 Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di
lapangan.
4.1.4 Membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan, produk, dan
profesi berbasis biologi.

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah perilakunya untuk mengagumi, menjaga, melestarikan
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan menurut agama yang dianutnya.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi di dalam kelas maupun di luar kelas.

Kognitif:
1. Siswa dapat merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di
laboratorium biologi, setelah mempelajari tata tertib dan tata cara penggunaan
laboratorium.
2. Siswa dapat menganalisis cabang biologi beserta manfaatnya bagi manusia dan
lingkungannya, berdasarkan pengalaman kehidupannya sehari-hari.
3. Siswa dapat mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan
permasalahannya pada berbagai tingkat organisasi kehidupan berdasarkan
pengalamannya dan kajian teori.

Psikomotorik:
1. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium, sesuai
dengan petunjuk yang telah dipelajarinya.
2. Siswa dapat membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan,
produk, dan profesi berbasis biologi.
3. Siswa dapat merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan
permasalahannya pada suatu tingkat organisasi kehidupan melalui diskusi kelompok.
4. Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium
atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Penerapan biologi dalam kehidupan (misalnya gambar-gambar kemajuan
di bidang kedokteran, farmasi, pertanian, peternakan, perikanan, dan teknologi pangan.

Kedokteran Pertanian

Peternakan Industri makanan


2. Materi Konsep
 Biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup.
 Biologi sebagai sains memiliki karakteristik: rasional, objektif, empiris, akumulatif.
 Cabang biologi: anatomi, anestesi, bakteriologi, bioteknologi, botani, ekologi,
embriologi, entomologi, etologi, evolusi, fisiologi, genetika, higiene, histologi,
imunologi, mikologi, morfologi, ornitologi, paleontologi, patologi, filogeni,
taksonomi, teratologi, virologi, dan zoologi.
 Peranan biologi: bidang kedokteran, farmasi, teknologi pangan, pertanian,
peternakan, perikanan, industri, pengelolaan lingkungan hidup.
 Sikap ilmiah: peka dan kritis, tidak percaya takhayul, rasa ingin tahu yang tinggi,
minat yang besar untuk menghasilkan produk sains, berpikir logis dan terbuka, jujur
dan objektif, teliti, tekun, optimis, serta hormat dan menghargai penelitian dan
penemuan orang lain.
 Ketrampilan proses: klasifikasi objek, mengajukan pertanyaan, observasi,
menyajikan/menafsirkan/prediksi data, dan identifikasi variabel percobaan.
 Macam variabel: variabel bebas, terikat, kontrol, dan pengganggu.
 Metode ilmiah: menemukan dan merumuskan masalah, mengumpulkan informasi,
menyusun hipotesis, melakukan percobaan, analisis data percobaan, membuat
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian.
 Tata tertib penggunaan laboratorium, langkah-langkah keselamatan kerja, biosafety,
dan P3K.
 Penulisan laporan praktikum: judul kegiatan, tujuan, landasan teori, alat dan bahan,
cara kerja, hasil pengamatan, jawaban pertanyaan, kesimpulan, serta lampiran.
 Objek kajian biologi pada tingkat organisasi kehidupan: tingkat molekul, sel,
jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan
biosfer.
 Ragam permasalahan biologi, contohnya: penyakit anemia, AIDS, kepunahan
organisme tertentu, kebakaran hutan, dan pemanasan global.

3. Materi Prinsip
 Peranan biologi dalam kehidupan
 Keselamatan kerja

4. Materi Prosedural
 Mengenal peralatan laboratorium
 Metode ilmiah (penelitian sederhana)

E. Metode Pembelajaran
 Inkuiri
 Diskusi kelas
 Demonstrasi
 Praktikum

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama(sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi ruang lingkup
biologi. Apa yang Anda ketahui tentang ruang lingkup biolologi?
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar tentang penerapan biologi dalam
kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan biologi di bidang kedokteran,
pertanian, peternakan, dan teknologi pangan), misalnya semangka kotak dan sapi
hasil rekayasa genetika.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis gambartentang
penerapan biologi dalam kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan
biologi di bidang kedokteran, pertanian, peternakan, dan teknologi pangan),
misalnya semangka kotak dan sapi hasil rekayasa genetika.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar-gambar (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang ruang lingkup biologi (misalnya karakteristik sains, pengertian
biologi, cabang-cabang biologi).
 Diskusi kelas tentang peranan biologi, ragam permasalahan biologi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ruang lingkup biologi.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ruang lingkup biologi.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paketRencana
pembelajaran selanjutnya: Pengenalan peralatan laboratorium, keselamatan kerja.

2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
 Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang laboratorium. Bagaimana tata
tertib penggunaan laboratorium pada saat di SMP?
 Memotivasi: Guru menunjukkan peralatan (benda-benda) yang terdapat di
laboratorium.Pernahkah Anda melihat sebelumnya peralatan yang ada di
laboratorium ini?
 Penyampaian tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak murid untuk mengamati peralatan (benda-benda) di laboratorium,
seperti bentuknya, terbuat dari bahan kaca/besi/gips, dll.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan peralatan laboratorium dengan
cermat dan teliti.
 Siswa mendata peralatan laboratorium.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Guru menjelaskan fungsi dan cara-cara perawatan peralatan tersebut.
 Eksplorasi: Siswa diperkenalkan pada hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
laboratorium biologi (membaca tata tertib laboratorium, langkah-langkah
keselamatan kerja).
 Elaborasi: Demontrasi langkah-langkah keselamatan kerja, biosafety, P3K,
peragaan penggunaan beberapa alat-alat laboratorium (seperti mikroskop, torso,
termometer, higrometer).
 Guru menjawab pertanyaan dari siswa yang belum paham tentang langkah
keselamatan kerja, biosafety, P3K, peragaan penggunaan alat-alat laboratorium.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang tata tertib bekerja di
dalam laboratorium dan penggunaan peralatan laboratorium.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan
keselamatan kerja di laboratorium dan cara-cara menggunakan peralatan
laboratorium.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sikap ilmiah dan metode ilmiah.

3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi metode ilmiah dan
penulisan karya ilmiah.
 Guru memotivasi: Menunjukkan contoh-contoh hasil penemuan para ahli
khususnya bidang biologi. Mengapa para ilmuwan dapat menemukan atau
menghasilkan produk sains?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Eksplorasi: Siswa diberikan tugas mencari permasalahan biologi dan
merumuskannya sebagai langkah awal dalam metode ilmiah.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya terhadap hal-hal yang kurang
dimengerti.
 Setiap kelompok mengemukakan rumusan permasalahan biologi yang telah
disepakati.
 Kelompok lain menanggapi dan guru mengonfirmasi rumusan masalah yang
diajukan oleh setiap kelompok.
 Elaborasi: Siswa bersama kelompoknya mendesain/merancang eksperimen
sederhana untuk penelitian karya ilmiah yang akan dilakukan di lapang (bisa di
rumah/di sekolah) sesuai dengan permasalahan yang dipilih.
 Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mendesain/merancang
eksperimen untuk penelitian karya ilmiah.
 Siswa dan guru menyepakati atas rancangan eksperimen yang akan dilakukan
oleh kelompok.
 Guru memberikan tambahan informasi tentang sikap ilmiah yang harus dimiliki
oleh para siswa dalam melakukan eksperimen, sehingga praktik eksperimen akan
berjalan dengan baik.

c. Penutup (20 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang metode ilmiah.
 Refleksi: Bertanya pada kelompok tentang rancangan eksperimen sederhana yang
akan dipraktikkan di rumah/sekolah.
 Tindak lanjut: Penugasan untuk melaksanakan proyek penelitian atau eksperimen
sederhana untuk karya ilmiah yang dilakukan di lapang (bisa di rumah/di
sekolah); pembuatan laporan tertulis; dan mengerjakan soal-soal latihan.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Keanekaragaman Hayati (observasi tingkat
keanekaragaman hayati di lingkungan sekitardan praktik menggunakan kunci
determinasi sederhana untuk mengklasifikasikan makhluk hidup (misalnya,
tumbuh-tumbuhan).

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan
Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 1.

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan biologi dalam kehidupan.
 Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium biologi
3. Alat:
- Komputer/LCD, VCD/CD player.
- Berbagai alat laboratorium untuk pengenalan.
- Perangkat penelitian dan percobaan sederhana.
-
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Sebutkan empat karakteristik sains dan jelaskan artinya.
 Jelaskan manfaat biologi di bidang: farmasi dan kedokteran.
 Jelaskan sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan.
 Jelaskan langkah-langkah metode ilmiah.
 Temukan dan tuliskan satu masalah biologi yang terdapat di sekitar kehidupan
Anda.

2. Psikomotorik
a. Praktik di laboratorium: Pengenalan peralatan biologi.
b. Eksperimendalam praktik metode ilmiah yang dilakukan di rumah, yang dibuktikan
dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai dokumen bukti.

3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Indikator :
Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di lapangan dalam
rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Metode ilmiah
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai


Nama Kegiatan Hasil Laporan Presentasi
No. Rancangan Skor Nilai
Siswa penelitian akhir/produk akhir hasil
penelitian
(foto-foto) penelitian penelitian penelitian
1.
2.
3.
4.
5.

Amberi, Juli 2016


Mengetahui,
Kepala MA Al-Ikhlas Amberi Guru Mapel Biologi

H. M. Danial Rahman, S.Pd.I Amir, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : X/1
Materi Pembelajaran : Keanekaragaman Hayati
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 2 kali

A. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen,
jenis dan ekosistem) di Indonesia.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan
tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media
informasi.

B. Indikator
3.2.1 Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem
melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.
3.2.2 Mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem dengan ciri-cirinya
baik abiotik maupun biotik.
3.2.3 Mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia.
3.2.4 Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
3.2.5 Mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan manfaatnya.
3.2.6 Menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik).
3.2.7 Menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.
4.2.1 Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi
sederhana.
4.2.2 Mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas Indonesia,
yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan.
4.2.3 Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat mengubah sikap dan perilakunya untuk senantiasa menjaga
keanekaragaman hayati sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
2. Siswa dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian keanekaragaman hayati.

Kognitif
1. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan
ekosistem melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.
2. Siswa dapat mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem dengan
ciri-cirinya baik abiotik maupun biotik.
3. Siswa dapat mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia.
4. Siswa dapat menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
5. Siswa dapat mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan
manfaatnya.
6. Siswa dapat menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik).
7. Siswa dapat menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.

Psikomotorik
1. Siswa dapat melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci
determinasi sederhana.
2. Siswa dapat mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas
Indonesia, yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan.
3. Siswa dapat mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam
hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya leaflet.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Keanekaragaman hayati di bumi, misalnya sungai, perkebunan, laut,
danau, dan hutan

Hutan Semak Perkebunan

Terumbu karang Laut Danau

2. Materi Konsep
 Tingkatan keanekaragaman hayati: keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis
(spesies), dan keanekaragaman ekosistem.
 Tipe Ekosistem
- Ekosistem perairan: air tawar dan air laut (laut dalam, terumbu karang,
estuari/padang lamun/hutan mangrove, pantai pasir, dan pantai batu).
- Ekosistem darat: hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, hutan gugur,
taiga, dan tundra.
 Kekayaan flora dan fauna di Indonesia: rangking ke-1di dunia (mamalia, kupu-kupu),
ke-3 (reptilia), ke-4 (burung), ke-5 (amfibia), ke-7 (tumbuhan berbunga).
 Flora Indonesia termasuk kawasan Malesiana (Malaysia, Filipina, Indonesia, Papua
Nugini).
 Penyebaran fauna Indonesia: kawasan barat (gajah, badak, orang utan, dan banteng),
peralihan (anoa, komodo, dan maleo), timur (kanguru, burung kasuari gelambir
ganda, cendrawasih, dan buaya Irian).
 Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati: sumber pangan, obat-obatan, kosmetik,
sandang, papan, aspek budaya.
 Plasma nutfah: bagian tubuh tumbuhan, hewan, mikroorganisme yang mempunyai
fungsi dan kemampuan mewariskan sifat.
 Faktor menghilangnya keanekaragaman hayati: hilangnya habitat, pencemaran,
perubahan iklim, eksploitasi, spesies pendatang, industrialisasi pertanian dan hutan.
 Usaha Pelestarian
- Konservasi insitu: cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan
raya, taman laut.
- Konservasi eksitu: kebun raya, taman safari, kebun koleksi, kebun binatang.
Cagar biosfer: kawasan terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi
biodiversitas melalui pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan.
 Sistem klasifikasi makhluk hidup: sistem alamiah, artifisial (buatan), filogenetik, dan
modern.
 Tingkatan takson: kingdom/regnum, filum/divisio, classis (kelas), ordo (bangsa),
familia (suku), genus (marga), spesies (jenis), varietas (ras).
 Sistem tata nama makhluk hidup.
3. Materi Prinsip
 Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi(megabiodiversitas).
 Usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu.

4. MateriProsedural
 Tingkat keanekaragaman hayati (tingkat gen, spesies, ekosistem).
 Klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi
 Praktik pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian
hewan dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah.

E. Metode Pembelajaran:
 Pembelajaran kolaboratif.
 Observasi
 Eksperimen
 Ekplorasi perputakaan/internet.
 Diskusi kelompok

F. Kegiatan Pembelajaran:
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pemahaman siswa tentang pengertian keanekaragaman
hayati (biodiversitas).
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang berbagai macam
keanekaragaman hayati di Indonesia sebagai ciptaan Tuhan. Apa tema
gambar/film video ini?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis gambar/film video
tentang keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar/film video secara
cermat dan teliti.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.
 Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi
tentang tingkatan keanekaragaman hayati, tipe ekosistem, fungsi dan manfaat
keanekaragaman hayati.
 Eksplorasi: Siswa melakukan observasi tingkat keanekaragaman hayati di
lingkungan sekitar (misalnya, kebun, kolam, halaman sekolah).
Praktik menggunakan kunci determinasi sederhana untuk mengklasifikasikan
makhluk hidup (misalnya, tumbuh-tumbuhan).
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif(diskusi kelas dengan presentasi)
tentangtingkatan keanekaragaman hayati, tipe ekosistem, fungsi dan manfaat
keanekaragaman hayati.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang keanekaragaman
hayati.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan tingkat keanekaragaman
hayati.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Keanekaragaman hayati Indonesia.

2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang peringkat kekayaan flora dan
fauna Indonesia di dunia.
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang flora dan fauna
Indonesia yang terancam punah.Apa tema gambar/film video ini?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisis gambar/film video
tentang flora dan fauna Indonesia yang terancam punah.
 Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar/film video.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.
 Eksplorasi: Siswa melakukan kajian pustaka/browsing di internet tentang
penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif tentang kekayaan flora dan fauna Indonesia,
plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam punah.
 Siswa lainnya menanggapi, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari teman
lainnya untuk mendapat penilaian keaktifan.
 Siswa membuat usulan/pesan pelestarian hewan dan tumbuhan Indonesia yang
terancam punah melalui media informasi, misalnya berbentuk leaflet.
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang kekayaan flora dan
fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam
punah dan usaha pelestariannya.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekayaan flora dan
fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam
punah dan usaha pelestariannya.
 Refleksi: memberikan kuis/pertanyaan berkaitan dengan kekayaan flora dan
fauna Indonesia, plasma nutfah, data flora dan fauna Indonesia yang terancam
punah.
 Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa mengerjakan soal-soal latihan buku
paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:Virus.

G. Sumber Belajar/Alat/Bahan
1. Sumber belajar:
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 2.

2. Bahan Ajar:
 Bahan presentasi,gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari media
massa.

3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet (modem).
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Apakah perbedaan keanekaragaman hayati tingkat genetik, spesies, dan
ekosistem?
 Jelaskan perbedaan ciri abiotik dan biotik pada bioma sabana dengan padang
rumput.
 Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas. Apa maksudnya?
 Bagaimanakah pembagian kawasan penyebaran flora berdasarkan ketinggian di
wilayah Indonesia?
2. Psikomotorik
 Laporan tertulis hasil observasi ke suatu tipe ekosistem (misalnya kolam atau danau)
untuk mengamati dan mencatat jenis organisme yang hidup di dalamnya.
 Laporan tertulis praktikum klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci
determinasi sederhana.
 Pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian hewan dan
tumbuhan Indonesia yang terancam punah.

3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar di kelas, melakukan observasi ke suatu tipe
ekosistem, dan praktikum klasifikasi makhluk hidup.

PENILAIAN KEGIATAN OBSERVASI/PRAKTIK

Indikator:
Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem melalui
kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Tingkat Keanekaragaman Hayati
Tanggal Penilaian :

Kelas :

Aspek yang dinilai


Kesesuaian Kontribusi
Nama Inisiatif Hasil
No. pelaksanaan dalam Skor Nilai
Siswa dalam laporan
dengan cara teman
bekerja tertulis
kerja kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Indikator:
Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Klasifikasi makhluk hidup
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Indikator :
Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Klasifikasi makhluk hidup
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai


Kesesuaian Kontribusi Kerapihan,
Nama Inisiatif
No. Persiapan pelaksanaan dalam kebersihan Skor Nilai
Siswa dalam
bahan dengan cara teman tempat
bekerja
kerja kelompok bekerja
1.
2.
3.

Indikator:
Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya leaflet.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (leaflet) usaha-usaha pelestarian sumber
daya alam hayati.
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai dalam leaflet


Nama Kesesuaian Model/Bentuk Ketepatan
No. Kelompok Susunan Skor Nilai
Siswa isi dengan /Perpaduan waktu
Kalimat
tema warna penyelesaian
1.
2.
3.

Amberi, Juli 2016


Mengetahui,
Kepala MA Al-Ikhlas Amberi Guru Mapel Biologi

H. M. Danial Rahman, S.Pd.I Amir, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/1
Materi Pembelajaran : Virus
Alokasi Waktu : 6 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 2 kali

A. Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan dengan ciri, replikasi, dan peran virus
dalam aspek kesehatan masyarakat.
4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam
bentuk model/charta.
B. Indikator
3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri virus.
3.3.2 Membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi virus.
3.3.3 Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan.
3.3.4 Menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika.
4.3.1 Merancang model replikasi virus.
4.3.2 Menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau belajar.
4.3.3 Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus
penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah,
campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan kekagumannya terhadap salah satu ciptaan Tuhan, yaitu
virus yang ternyata sebagian dari jenisnya telah diketahui berperanan penting dalam
kehidupan manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan kepekaan dan kepedulian sosial terhadap penanggulangan
penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan oleh virus.
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri virus berdasarkan kajian pustaka/teori.
2. Siswa dapat membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi virus.
3. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan berdasarkan pengalamannya
dan kajian teori.
4. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika melalui diskusi kelas.
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang model replikasi virus.
2. Siswa dapat menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau
belajar.
3. Siswa dapat membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak
infeksi virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam
berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan berani
mengemukakannya melalui diskusi kelas.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Terdapat penyakit yang menyerang masyarakat, yang disebabkan oleh
virus, seperti flu burung, cacar, polio, AIDS, dan chikungunya.
200 Ribu Penduduk Indonesia Menderita Positif HIV/AIDS

JAKARTA - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember.


Seperti kita ketahui bahwa sampai sekarang penyakit yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia ini belum ditemukan obatnya. Penderitanya pun
semakin bertambah dari tahun ke tahun, itu pun yang terdata. Belum lagi
yang tidak tercatat karena fenomena penderita penyakit ini seperti gunung es,
hanya terlihat sedikit di permukaan, namun sebenarnya masih banyak yang
tersembunyi di bawahnya.

Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Indonesia mencapai 26.483 kasus


per Juni 2011. Bahkan baru-baru ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan
data yang mengejutkan soal penderita HIV/AIDS. Diperkirakan sebanyak
lebih dari 200 ribu penduduk Indonesia menderita penyakit HIV/AIDS.
Daerah penderita terbanyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur,
Papua, dan Bali.

Berdasarkan cara penularannya, seks bebas atau berganti pasangan masih


menjadi nomor 1 dalam menyumbang angka penderita
HIV/AIDS. Sementara itu jika dilihat dari kelompok umur, kasus AIDS
terjadi pada kelompok umur 20-29 tahun yakni sebesar 46,4%, disusul
kelompok umur 30-39 tahun 31,5 %, dan kelompok umur 40-49 tahun 9,8%.

Dari data tersebut terlihat bahwa penderita HIV/AIDS terbanyak berada pada
usia produktif, yang seharusnya masih bisa melakukan hal-hal yang positif.
Pemerintah atau Kementerian Kesehatan sudah banyak menghimbau melalui
media cetak maupun elektronik agar menjaga diri untuk tidak tertular atau
menulari penyakit mematikan ini. (war/ego/ce1).

Sumber: http://www.sumeks.co.id

2. Materi Konsep:
 Sejarah penemuan virus oleh Adolf Mayer, Dimitri Ivanowsky, Martinus Beijerinck,
dan Wendell Stanley.
 Ciri-ciri Virus
- Bentuk tubuh : batang, bulat, oval, filamen, polihedral,seperti huruf T.
- Struktur tubuh: kapsid, selubung ekor, dan asam nukleat (DNA/RNA).
- Cara hidup: parasit intraseluler obligat.
- Reproduksi terdiri 5 tahap: adsorpsi, penetrasi, sintesis (eklifase), pematangan, dan
lisis.
- Siklus: litik dan lisogenik.
 Tingkatan takson klasifikasi virus: famili, genus, spesies.
 Peranan Virus
- Menguntungkan: rekayasa genetika, vaksin, pengobatan secara biologis.
- Merugikan: penyebab penyakit pada manusia (gondongan, herpes, cacar variola,
cacar air varisela, hepatitis, influenza dan parainfluenza, morbili, AIDS,
poliomielitis, tumor, kanker, karsinoma, kutil, demam berdarah, chikungunya,
ebola, flu burung, SARS); penyakit pada hewan (rabies, mulut dan kuku,
tetelo/NCD, tumor/kutil); penyakit pada tumbuhan (tungro, mosaik, TYLC).
 Pencegahan dan pengobatan penyakit: vaksin, interferon, kemoterapi antivirus.
 Organisme yang lebih sederhana daripada virus: Viroid dan Prion.

3. Materi Prinsip
Peranan virus yang menguntungkan dan merugikan.
4. Materi Prosedural
Membuat model untuk memahami reproduksi virus

E. Metode Pembelajaran
 Diskusi kelas dengan presentasi kelompok

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang seluk-beluk virus.
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar lambang internasional pita merah
(kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS). Tahukah kamu tentang lambang ini?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak siswa untuk mengamati lambang internasional pita merah
(kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS).
 Siswa secara individu mengamati dan mencari tahu tentang maksud lambang
internasional pita merah (kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi memaparkan ciri-ciri virus, cara
reproduksi atau replikasi virus (daur litik dan lisogenik), viroid dan prion.
 Elaborasi: Pada saat diskusi kelas, kelompok/siswa yang lain bisa
menanggapinya atau bertanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri virus, cara
bereproduksi virus, viroid dan prion.
 Siswa membuat model replikasi virus sesuai dengan kreatifitas kelompok, untuk
lebih memahami daur litik dan lisogenik.
 Guru memberikan saran-saran dalam pembuatan model replikasi virus (daur litik
dan lisogenik).
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri virus, cara
reproduksi virus.
 Refleksi: Guru memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri virus,
cara reproduksi atau replikasi virus (daur litik dan lisogenik), viroid dan prion.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket kuis bio
dan diskusi.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Peranan virus, pencegahan dan pengobatan
penyakit oleh virus.

2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh virus.
 Memotivasi: Menayangkan film video tentang cara penularan virus (misalnya,
penularan virus penyebab flu). Apa maksud film video ini?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak murid untuk menganalisiscara penularan virus (misalnya,
penularan virus penyebab flu).
 Siswa secara individu menganalisiscara penularan virus (misalnya, penularan
virus penyebab flu).
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang peranan virus baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan penyakit.
 Elaborasi: Diskusi kelas tentang permasalahan penyakit AIDS dan penularannya
yang dikaitkan dengan pergaulan remaja yang salah (free sex dan narkoba).
 Diskusi kelas tentang peranan virus dalam rekayasa genetika.
 Pada saat diskusi kelas, memberikan kesempatan pada kelompok/siswa lainnya
menanggapi.
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang peranan virus baik
yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan
penyakit.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang peranan virus baik
yang menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan
penyakit.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan peranan virus baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan, pencegahan dan pengobatan penyakit.
 Tindak lanjut: Mengerjakan soal-soal latihan dari buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:Archaebacteria dan Eubacteria.

G. Sumber Belajar/ Bahan ajar/Alat


1. Sumber belajar:
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan
Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 3.

2. Bahan Ajar:
 Bahan presentasi,gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari media massa.

3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player.
 Peralatan untuk membuat model reproduksi virus dan poster.

H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Berikut ini yang merupakan ciri-ciri virus adalah....
a. tubuh uniseluler
b. sel prokariotik
c. sel eukariotik
d. tubuh multiseluler
e. tubuh aseluler
 Berikut ini bukan merupakan alasan mengapa virus dapat dianggap sebagai
makhluk hidup adalah….
a. kapsidnya terdiri dari protein
b. dapat dikristalkan
c. tubuh terdiri atas DNA/RNA
d. dapat menduplikasi diri
e. dapat hidup hanya pada sel hidup
 Virus yang berbentuk huruf T adalah….
a. Adenovirus
b. Rabdovirus
c. Ebolavirus
d. Bakteriofaga
e. HIV
 Fase-fase dari siklus litik pada reproduksi virus secara berurutan adalah....
a. lisis – penetrasi – adsorpsi – sintesis – pematangan
b. penetrasi – adsorpsi – lisis – sintesis – pematangan
c. adsorpsi – lisis – penetrasi – sintesis – pematangan
d. sintesis – pematangan – adsorpsi – penetrasi – lisis
e. adsorpsi – penetrasi – sintesis – pematangan – lisis
 Penyakit pada organisme yang disebabkan oleh virus, antara lain....
a. tungro, mosaik, dan CVPD
b. antraks dan chikungunya
c. kolera, flu burung, dan SARS
d. kutil, cacar, dan gondok
e. rabies, AIDS, dan sifilis

2. Psikomotorik
 Produk berupa model replikasi/reproduksi virus.
 Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, sars, demam berdarah.

3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Indikator :Merancang model replikasi virus.


Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Membuat model reproduksi virus
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai


Kesesuaian Kontribusi
Hasil model
No. Nama Siswa gambar Inisiatif/kreativitas dalam Skor Nilai
reproduksi
dengan dalam bekerja teman
virus
materi kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Indikator:
Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus
penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah,
campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan berani mengemukakannya
melalui diskusi kelas.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, SARS, dan
demam berdarah.
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai dalam leaflet


Nama Ketepatan
No. Kelompok Kesesuaian isi Model/Bentuk/Perp Skor Nilai
Siswa Kalimat waktu
dengan tema aduan warna poster
penyelesaian
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Amberi, Juli 2016


Mengetahui,
Kepala MA Al-Ikhlas Amberi Guru Mapel Biologi

H. M. Danial Rahman, S.Pd.I Amir, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/1
Materi Pembelajaran : Archaebacteria dan Eubacteria
Alokasi Waktu : 9 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam
kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.

B. Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria.
3.4.2 Membedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif.
3.4.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri dalam kehidupan.
3.4.4 Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria dan peranannya
dalam kehidupan.
4.4.1 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai
lokasi.
4.4.2 Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari berbagai
tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan desinfektan.

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya ciptaan Tuhan berupa bakteri yang memiliki peranan
penting dalam kehidupan di bumi.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri.

Kognitif
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria melalui diskusi
kelompok.
2. Siswa dapat embedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif berdasarkan
kajian literatur.
3. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri dalam
kehidupan melalui diskusi kelas.
4. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria dan
peranannya dalam kehidupan diskusi kelas.

Psikomotorik
1. Siswa dapat melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari
berbagai lokasi melalui kerja kelompok.
2. Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari
berbagai tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan desinfektan.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Fenomena alam, terkadang terjadi beberapa wabah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, misalnya kolera (muntaber), penyakit antraks, dan
legionellosis.
Waspadai Penyakit Akibat Bakteri Legionella

Berita pemulangan 10 turis asing karena terjangkit bakteri Legionela membuat


masyarakat khawatir tentang kemungkinan wabah penyakit ini. Kementerian
Kesehatan menyatakan akan terus menyelidiki dugaan wabah legionella di
Bali setelah dilaporkan ada beberapa turis terkena serangan bakteri tersebut.
Penyakit ini disebut legionaire disease dan masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan. Bakteri Legionella biasanya berkembang di air, khususnya pada
lingkungan yang hangat seperti pada bak mandi dengan air panas, tangki berisi
air panas, sistem pipa dan sistem pendingin udara. Legionellosis adalah suatu
penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat new emerging diseases. Secara
keseluruhan baru dikenal 20 spesies dan penyebab Legionellosis adalah
Legionella pneumophila. Legionellosis pernah terjadi di Philadelphia Amerika
Serikat pada tahun 1976 dengan jumlah kasus 182 dan kematian 29 orang. Di
Indonesia kasus ini ada di sejumlah tempat antara lain di Bali (1996), di
Karawaci Tangerang (1999), dan di sejumlah kota lainnya. Dari hasil survai
tahun 2001 menara sistem pendingin di hotel-hotel di Jakarta dan Denpasar
ditemukan hampir 90% pernah terpajan bakteri Legionella. Bakteri Legionella
biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas,
genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel,
spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air
mancur buatan yang tidak terawat baik, endapan, lendir, ganggang, jamur,
karat, kerak, debu, kotoran, atau benda asing lainnya. (UG).
Sumber: http://dinkes.jogjaprov.go.id

2. Materi Konsep
 Pengertian: Archaebacteria (organisme prokariotik yang hidup di lingkungan
ekstrim), Eubacteria (organisme prokariotik yang hidup kosmopolit), bakteri
(prokariotik, uniseluler, pada umumnya berdinding sel, tetapi tidak berklorofil).
 Ciri-ciri Bakteri
- Ukuran 0,5 – 5 mµ, bentuk (basil, kokus, spirilum, kokobasil, vibrio, spiroseta).
- Bentuk agregat: kokus (monokokus, diplokokus, tetrakokus, sarkina, streptokokus,
stafilokokus); basil (monobasil, diplobasil, streptobasil).
- Struktur sel: kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom,
DNA, granula, vakuola gas, klorosom, flagela (atrik, monotrik, lofotrik, amfitrik,
peritrik), pilus (fimbria).

 Pengelompokan Bakteri.
- Bakteri Gram positif dan Gram negatif.
- Bakteri autotrof (fotoautotrof dan kemoautotrof) dan heterotrof (saproba, parasit,
dan simbiosis mutualisme).
- Bakteri aerob dan anaerob (anaerob fakultatif dan anaerob obligat).
 Pertahanan bakteri dengan endospora.
 Reproduksi bakteri: aseksual (pembelahan biner) dan seksual (konjugasi, transduksi,
transformasi).
 Archaebacteria: bakteri metanogen, halofil, termofil, termoasidofil.
 Peranan Bakteri
- Menguntungkan: pengurai organisme mati, penyubur tanah, produksi/industri
(makanan, minuman, vitamin, antibiotik, obat, enzim, biogas, logam), pembunuh
hama, membantu pencernaan makanan.
- Merugikan: penyebab penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
 Pembiakan bakteri dengan medium cair, kental, padat.
 Penanggulangan bahaya bakteri: pemanasan (sterilisasi, pasteurisasi), pengeringan,
pendinginan, zat pengawet (kimia, alami), kemasan, iradiasi.
 Cyanobacteria
- Tubuh uniseluler/ multiseluler; cara hidup (bebas, bersimbiosis mutualisme);
habitat (air, tanah, tembok, batu, gurun, tempat ekstrim/panas dan asam);
reproduksi (pembelahan biner, fragmentasi, endospora).
- Peranan yang menguntungkan (makanan suplemen, obat, penyubur tanah);
peranan yang merugikan (menutup permukaan air bila blooming, melapukan
batuan candi).

3. Materi Prinsip
 Peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan.
 Usaha-usaha menanggulangi bahaya bakteri.

4. Materi Prosedural
 Membuat biakan/kultur bakteri.

E. Metode Pembelajaran
1. Diskusi kelas
2. Diskusi kelompok dan kelas
3. Eksperimen

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (20 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan SMP tentang bakteri.
 Memotivasi: Guru menyuruh siswa membaca ilustrasi tentang peristiwa
keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri, misalnya berupa makanan
kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak murid untuk menganalisisbacaan ilustrasi tentang peristiwa
keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri, misalnya berupa makanan
kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa.
 Siswa secara individu menganalisisbacaan ilustrasi tentang peristiwa keracunan
makanan yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada makanan kemasan
kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.
 Eksplorasi: Salah satu kelompok presentasi tentang ciri-ciri bakteri, struktur sel
bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria.
 Elaborasi: Pada saat diskusi kelas, kelompok/siswa yang lain bisa
menanggapinya atau bertanya kepada penyaji presentasi.
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang ciri-ciri bakteri,
struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri,
Cyanobacteria.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (15 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri bakteri,
struktur sel bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri,
Cyanobacteria.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri bakteri, struktur sel
bakteri, bentuk agregat bakteri, pengelompokan bakteri, Cyanobacteria.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket kuis bio
dan diskusi.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Eksperimen pengamatan bakteri dalam
koloni.

2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru menyiapkan peralatan praktikum kultur bakteri di laboratorium.
 Siswa duduk berkelompok di laboratorium.
 Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
 Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan bagaimana cara mengkultur bakteri.
 Memotivasi: Guru menanyakan persiapan melaksanakan eksperimen kultur
bakteri dan menunjukkan peralatan kultur bakteri yang sudah dipersiapkan di
laboratorium.
 Penyampaian tujuan pembelajaran.
 Siswa mengambil alat-alat dan menyiapkan bahan-bahan praktikum.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Siswa mempelajari literatur cara kerja mengkultur bakteri.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu tentang cara mengkultur bakteri.
 Eksplorasi: Siswa mendiskusikan dengan teman sekelompok, tentang cara kerja
dan menentukan tempat menangkap bakteri.
 Para siswa dalam kelompok menyepakati tempat menangkap bakteri.
 Elaborasi: Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara-cara pembuatan
kultur bakteri yang benar dan mengajak siswa untuk memperhatikan keselamatan
kerja.
 Setiap kelompok melakukan eksperimen kultur bakteri.
 Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan laboratorium setelah
pembuatan kultur bakteri selesai.
 Diskusi kelas tentang peranan bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri.
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang peranan bakteri
dan penanggulangan bahaya bakteri.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan ataskesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang cara-cara
mengkultur bakteri, peranan bakteri dan penanggulangan bahaya bakteri.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan peranan bakteri dan penanggulangan bahaya
bakteri.
 Tindak lanjut: Menugaskan siswa untuk mengontrol eksperimen kultur bakteri,
mencatat data-data hasil eksperimen.
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan eksperimen di rumah
tentang pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya, nata de coco).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Membahas hasil eksperimen kultur bakteri,
dan pengamatan bentuk bakteri dengan menggunakan mikroskop.

3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang bentuk-bentuk koloni bakteri.
 Memotivasi: Menanyakan hasil eksperimen kultur bakteri.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak siswa untuk mengamati dan membandingkan bentuk-bentuk dan
jumlah koloni bakteri dari kultur dengan sumber bakteri pada tempat yang
berbeda.
 Eksplorasi: Siswa bersama kelompoknya mengamati bentuk-bentuk dan jumlah
koloni bakteri hasil eksperimen.
 Siswa mengamati bentuk-bentuk bakteri dengan menggunakan mikroskop secara
cermat dan teliti.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya berkaitan dengan hasil
percobaannya.
 Elaborasi: Diskusi kelompok tentang hasil eksperimen kultur bakteri.
 Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat dan hasil eksperimen antar
kelompok.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan materi dan kesimpulan
siswa.
 Siswa disuruh membuat laporan tertulis hasil eksperimen.
 Guru menyuruh siswa membersihkan cawan petri bekas kultur bakteri dan
mengembalikan ke laboratorium.

c. Penutup (20 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bentuk koloni dan
bentuk bakteri.
 Refleksi: memberikan pertanyaan berkaitan dengan hasil eksperimen.
 Tindak lanjut: Penugasan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) pengawetan
makanan secara aman dan mengerjakan soal-soal latihan di buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Protista.
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika dan
Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 5.
2. Bahan Ajar:
 Bahan presentasi,gambar-gambar bakteri.
 Bahan untuk eksperimen pengamatan bakteri dalam koloni (misalnya, agar-agar,
daging, kentang, metilin biru).
 Bahan untuk praktik pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya untuk
membuat nata de coco diperlukan air kelapa, starter bakteri, asam cuka).
 Bahan untuk praktik pengawetan makanan yang aman (misalnya, garam, gula, ikan,
telur, buah-buahan).
3. Alat:
- Komputer/LCD, VCD/CD player.
- Peralatan untuk eksperimen pengamatan bakteri dalam koloni (misalnya, autoklaf,
mikroskop, kaca objek).
- Peralatan untuk praktik pemanfaatan bakteri dalam produksi makanan (misalnya
kompor, panci, pisau).
- Peralatan untuk praktik pengawetan makanan yang aman.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Archaebacteria dengan Eubacteria.
 Jelaskan perbedaan sel-sel yang terdapat pada Cyanobacteria: heterokista,
akinet, dan baeosit.
 Jelaskan perbedaan bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif, berikut
contohnya masing-masing.
 Beberapa jenis Cyanobacteria dapat merusak candi-candi peninggalan sejarah
jaman dahulu. Bagaimana cara hidup Cyanobacteria tersebut? Sebutkan
contohnya.

2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan bakteri dalam koloni.
b. Produk makanan pemanfaatan bakteri
c. Produk pengawetan makanan secara aman.

3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar, diskusi, praktik di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Indikator:
 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai
lokasi.
 Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari berbagai
tempat.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Membuat kultur bakteri dan pengamatan bakteri dalam koloni.
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai


Kesesuaian
Kontribusi
No. Nama Siswa Persiapan alat pelaksanaan Laporan Skor Nilai
dalam teman
dan bahan dengan cara eksperimen
kelompok
kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.

INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR/TIDAK


TERSTRUKTUR

Aspek Penilaian : Psikomotor


Materi : Archaebacteria dan Eubacteria
Judul Kegiatan : 1. Membuat produk makanan pemanfaatan bakteri.
2. Membuat produk pengawetan makanan secara aman.
Hari /Tgl :
Kelas :

Kelayakan
Kualitas Waktu Jumlah
No. Nama pemanfaatan Nilai
produk penyelesaian Skor
produk/ makanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Amberi, Juli 2016


Mengetahui,
Kepala MA Al-Ikhlas Amberi Guru Mapel Biologi

H. M. Danial Rahman, S.Pd.I Amir, S.Pd


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Nomor :5
Kelas/Semester : X/1
Materi Pembelajaran : Protista
Alokasi Waktu : 9 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Protista berdasarkan ciri-ciri
umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan
sistematis.
4.5 Merencanakan dan melaksanan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran Protista dalam
kehidupan serta menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk model/charta/gambar.

B. Indikator
3.5.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum setiap filum dalam kingdom Protista.
3.5.2 Mengklasifikasikan Protista mirip hewan (Protozoa), (Protista mirip tumbuhan
(ganggang), dan Protista mirip jamur.
3.5.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan Protista dalam kehidupan.
4.5.1 Membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil pengamatannya
dengan mikroskop.
4.5.2 Membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik
berdasarkan pengamatan langsung.

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat mengagumi salah satu ciptaan Tuhan berupa Protista yang memiliki
peranan penting dalam kehidupan di bumi.
2. Siswa menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh Protista.

Kognitif
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri umum setiap filum dalam kingdom Protista
berdasarkan kajian teori dan pengalamannya.
2. Siswa dapat mengklasifikasikan Protista mirip hewan (Protozoa), (Protista mirip
tumbuhan (ganggang), dan Protista mirip jamur.
3. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan Protista dalam
kehidupan.

Psikomotorik
1. Siswa dapat membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil
pengamatannya dengan mikroskop.
2. Siswa dapat membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun
makroskopik berdasarkan pengamatan langsung/eksperimen.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Di alam terdapat banyak jenis organisme Protista yang merugikan
maupun yang menguntungkan.
Amoeba Paramecium

Turbinaria ornata Jamur lendir

2. Materi Konsep:
 Protista adalah organisme eukariotik yang paling sederhana.
 Penggolongan: Protista mirip hewan (Protozoa), mirip tumbuhan (alga), mirip jamur
(jamur Protista).
 Protozoa
- Ciri-ciri: eukariotik, heterotrof, uniseluler, alat gerak ada/tidak ada, tubuh
tetap/berubah-ubah, bercangkang/tidak, hidup bebas/parasit/simbiosis
mutualisme, membentuk kista/tidak.
- Klasifikasi: Ciliata, Rhizopoda, Flagellata, Sporozoa.
 Alga (Ganggang)
- Ciri-ciri: uniseluler/multiseluler, fotoautotrof, memiliki klorofil, pigmen
fotosintetik lainnya, pirenoid, berdinding sel/tidak, soliter/berkoloni,
bergerak/tidak, reproduksi aseksual/seksual, metagenesis/tidak, hidup
bebas/simbiosis membentuk lichen.
- Klasifikasi: Euglenoid, Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan
Rhodophyta.

 Jamur Protista
- Jamur lendir plasmodial (Myxomycota), ciri-cirinya: heterotrof fagosit, memiliki
massa ameboid, bereproduksi aseksual (sporangium) dan seksual (singami).
- Jamur lendir seluler (Acrasiomycota), ciri-cirinya: heterotrof, memiliki fase
soliter dan agregat, reproduksi aseksual (membentuk fruiting body) dan seksual
(singami sel ameboid).
- Jamur air (Oomycota), ciri-cirinya: uniseluler/multiseluler, berdinding sel dari
selulosa, heterotrof, saproba/parasit, reproduksi aseksual (zoospora biflagel) dan
seksual (pembuahan oogonium dengan inti sperma).
 Peranan Protista
- Menguntungkan: sumber minyak bumi, bahan pasta gigi, penggosok, isolasi,
PST, bahan agar-agar.
- Merugikan: penyakit tidur, chagas, surra, kerusakan gigi, keputihan, diare,
malaria, keracunan, late blight pada tumbuhan.
3. Materi Prinsip
 Peranan Protista yang merugikan dan menguntungkan.
4. Materi Prosedural
 Membuat kultur Paramecium sp.

E. Metode Pembelajaran
 Pembelajaran kolaboratif.
 Eksperimen
 Proyek (penugasan kelompok)

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi Protista.
 Memotivasi: Guru menunjukkan gambar produk makanan puding yang terbuat
dari ganggang laut yang termasuk kelompok Protista.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak murid untuk mengamati gambar produk makanan puding yang
terbuat dari ganggang laut yang termasuk kelompok Protista.
 Siswa secara individu mengamati gambar produk makanan puding dan mencari
tahu bahan dasar untuk membuat puding.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi:Salah satu kelompok melakukan presentasi tentang ciri-ciri dan
klasifikasi Protista, serta jenis Protista mirip hewan.
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif. Siswa lainnya bisa bertanya materi yang
belum dimengerti atau menanggapinya. Kelompok penyaji presentasi kemudian
memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis ke forum dan memberikan penilaian
kepada teman-temannya.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila ada pertanyaan-pertanyaan/kuis yang
tidak terjawab oleh siswa.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (20 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri dan
klasifikasi Protista, serta kelompok Protista mirip hewan.
 Refleksi: memberikan pertanyaan tambahan berkaitan dengan ciri-ciri dan
klasifikasi Protista, serta kelompok Protista mirip hewan terutama tentang
penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.
 Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan pada fitur
diskusi dan kuis bio dari buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur.

2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (20 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang Protista mirip tumbuhan dan
mirip jamur.
 Memotivasi: Menayangkan gambar-gambar/video tentang Protista mirip
tumbuhan dan mirip jamur. Apa yang Anda ketahui tentang gambar/film video
ini?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak murid untuk mengamati gambar-gambar/film video tentang
Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur.
 Siswa secara individu mengamati gambar-gambar/film video tentang Protista
mirip tumbuhan dan mirip jamur secara cermat.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi:Siswa mengidentifikasi ciri-ciri Protista mirip tumbuhan dan mirip
jamur berdasarkan gambar atau video.
 Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif dengan presentasi kelompok yang dilengkapi
kuis. Siswa lainnya bisa menanggapinya atau menjawab kuis. Kelompok penyaji
peresentasi memberikan penilaian kepada teman-temannya yang berhasil
menjawab pertanyaan kuis.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat berkaitan
dengan materi Protista mirip tumbuhan dan mirip jamur.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

c. Penutup (15 menit)


 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri, klasifikasi,
dan peranan Protista mirip tumbuhan maupun mirip jamur.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri, klasifikasi, dan
peranan Protista mirip tumbuhan maupun mirip jamur.
 Tindak lanjut: Penugasan membuat kultur Paramecium sp. di rumah dan
mempersiapkan bahan pratikum lainnya untuk pengamatan Protista pada
pertemuan KBM (kegiatan belajar mengajar) mendatang.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pengamatan Protista.
3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang ciri-ciri Protista mirip hewan,
mirip tumbuhan, dan mirip jamur.
 Memotivasi: Menanyakan persiapan bahan-bahan praktikum yang di bawa siswa.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat praktik pengamatan Protista
dengan menggunakan mikroskop dan lup.
 Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk menanya
bila tidak paham.
 Guru menjelaskan kembali untuk mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
 Eksplorasi:Siswa melakukan pengamatan Protista dari berbagai sumber
(misalnya air kolam, air rendaman jerami, air sungai, laut), dengan alat bantu
mikroskop dan lup.
 Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Elaborasi: Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk mendiskusikan
ciri-ciri Protista yang berhasil ditemukan.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi jenis Protista yang ditemukan siswa
berdasarkan identifikasi ciri-cirinya.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

d. Penutup (20 menit)


d. Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang jenis Protista yang
berhasil ditemukan.
e. Refleksi: Menanyakan ciri-ciri dari jenis Protista yang berhasil ditemukan pada
kegiatan pengamatan.
f. Tindak lanjut: Penugasan KTT (kegiatan tugas terstruktur) berupa membuat
laporan tertulis pengamatan Protest, mengerjakan latihan soal (uji kompetensi
dan latihan ulangan semester 1 pada buku paket.
g. Rencana pembelajaran selanjutnya: ulangan harian Protista, ulangan semester 1,
dan dimulai KBM semester 2.
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
 Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 5.
2. Bahan Ajar:
 Bahan presentasi,gambar-gambar Protista.
 Bahan untuk eksperimen pengamatan Protista (misalnya, air kolam, air rendaman
jerami, air sungai, air got).
 Protista makroskopis, misalnya ganggang awetan dalam botol.
3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player.
 Peralatan untuk eksperimen pengamatan Protista (misalnya, mikroskop, kaca
objek cekung, lup).

H. Penilaian
1. Kognitif
a. Nilai dari sesama murid saat berlangsung pembelajaran kolaboratif (misalnya, dari
pemberian pertanyaan dalam bentuk kuis).
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri Protista adalah.....
a. uniseluler
b. multiseluler
c. heterotrof
d. prokariotik
e. eukariotik
 Protozoa dan alga termasuk ke dalam kingdom Protista. Namun, Protozoa
berbeda dengan alga, karena alga bersifat .....
a. heterotrof
b. kemoautotrof
c. fotoautotrof
d. eukariotik
e. tidak memiliki alat gerak
 Sporozoa yang menyebabkan keguguran janin pada ibu hamil adalah....
a. Plasmodium sp.
b. Toxoplasma gondii
c. Trichomonas vaginalis
d. Giardia lamblia
e. Leishmania donovani

2. Psikomotorik
 Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan Protista dan pembuatan kultur
Paramecium sp.

3. Afektif
 Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Indikator:
 Membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil pengamatannya
dengan mikroskop.
 Membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik
berdasarkan pengamatan langsung.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Pengamatan Protista
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai


Persiapan Kesesuaian Kontribusi
No. Nama Siswa Laporan Skor Nilai
alat dan pelaksanaan dengan dalam teman
observasi
bahan cara kerja kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Amberi, Juli 2016


Mengetahui,
Kepala MA Al-Ikhlas Amberi Guru Mapel Biologi

H. M. Danial Rahman, S.Pd.I Amir, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai