4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan
organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek
keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah perilakunya untuk mengagumi, menjaga, melestarikan
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan menurut agama yang dianutnya.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi di dalam kelas maupun di luar kelas.
Kognitif:
1. Siswa dapat merinci prosedur keselamatan kerja dan biosafety sederhana di
laboratorium biologi, setelah mempelajari tata tertib dan tata cara penggunaan
laboratorium.
2. Siswa dapat menganalisis cabang biologi beserta manfaatnya bagi manusia dan
lingkungannya, berdasarkan pengalaman kehidupannya sehari-hari.
3. Siswa dapat mengidentifikasi ruang lingkup biologi berdasarkan objek dan
permasalahannya pada berbagai tingkat organisasi kehidupan berdasarkan
pengalamannya dan kajian teori.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium, sesuai
dengan petunjuk yang telah dipelajarinya.
2. Siswa dapat membuat tabel data hasil observasi identifikasi objek, permasalahan,
produk, dan profesi berbasis biologi.
3. Siswa dapat merancang penelitian sederhana tentang suatu objek biologi dan
permasalahannya pada suatu tingkat organisasi kehidupan melalui diskusi kelompok.
4. Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium
atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Penerapan biologi dalam kehidupan (misalnya gambar-gambar kemajuan
di bidang kedokteran, farmasi, pertanian, peternakan, perikanan, dan teknologi pangan.
Kedokteran Pertanian
3. Materi Prinsip
Peranan biologi dalam kehidupan
Keselamatan kerja
4. Materi Prosedural
Mengenal peralatan laboratorium
Metode ilmiah (penelitian sederhana)
E. Metode Pembelajaran
Inkuiri
Diskusi kelas
Demonstrasi
Praktikum
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama(sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi ruang lingkup
biologi. Apa yang Anda ketahui tentang ruang lingkup biolologi?
Memotivasi: Guru menunjukkan gambar tentang penerapan biologi dalam
kehidupan (hal-hal terbaru yang berkaitan dengan biologi di bidang kedokteran,
pertanian, peternakan, dan teknologi pangan), misalnya semangka kotak dan sapi
hasil rekayasa genetika.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang laboratorium. Bagaimana tata
tertib penggunaan laboratorium pada saat di SMP?
Memotivasi: Guru menunjukkan peralatan (benda-benda) yang terdapat di
laboratorium.Pernahkah Anda melihat sebelumnya peralatan yang ada di
laboratorium ini?
Penyampaian tujuan pembelajaran.
3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi metode ilmiah dan
penulisan karya ilmiah.
Guru memotivasi: Menunjukkan contoh-contoh hasil penemuan para ahli
khususnya bidang biologi. Mengapa para ilmuwan dapat menemukan atau
menghasilkan produk sains?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan biologi dalam kehidupan.
Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium biologi
3. Alat:
- Komputer/LCD, VCD/CD player.
- Berbagai alat laboratorium untuk pengenalan.
- Perangkat penelitian dan percobaan sederhana.
-
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Sebutkan empat karakteristik sains dan jelaskan artinya.
Jelaskan manfaat biologi di bidang: farmasi dan kedokteran.
Jelaskan sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan.
Jelaskan langkah-langkah metode ilmiah.
Temukan dan tuliskan satu masalah biologi yang terdapat di sekitar kehidupan
Anda.
2. Psikomotorik
a. Praktik di laboratorium: Pengenalan peralatan biologi.
b. Eksperimendalam praktik metode ilmiah yang dilakukan di rumah, yang dibuktikan
dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai dokumen bukti.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.
Indikator :
Menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di lapangan dalam
rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
A. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen,
jenis dan ekosistem) di Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan
tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media
informasi.
B. Indikator
3.2.1 Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem
melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.
3.2.2 Mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem dengan ciri-cirinya
baik abiotik maupun biotik.
3.2.3 Mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia.
3.2.4 Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
3.2.5 Mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan manfaatnya.
3.2.6 Menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik).
3.2.7 Menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.
4.2.1 Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi
sederhana.
4.2.2 Mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas Indonesia,
yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan.
4.2.3 Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat mengubah sikap dan perilakunya untuk senantiasa menjaga
keanekaragaman hayati sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
2. Siswa dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap kelestarian keanekaragaman hayati.
Kognitif
1. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan
ekosistem melalui kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.
2. Siswa dapat mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman ekosistem dengan
ciri-cirinya baik abiotik maupun biotik.
3. Siswa dapat mengemukakan kekayaan flora dan fauna Indonesia.
4. Siswa dapat menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
5. Siswa dapat mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan
manfaatnya.
6. Siswa dapat menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik).
7. Siswa dapat menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.
Psikomotorik
1. Siswa dapat melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci
determinasi sederhana.
2. Siswa dapat mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas
Indonesia, yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan.
3. Siswa dapat mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam
hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya leaflet.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Keanekaragaman hayati di bumi, misalnya sungai, perkebunan, laut,
danau, dan hutan
2. Materi Konsep
Tingkatan keanekaragaman hayati: keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis
(spesies), dan keanekaragaman ekosistem.
Tipe Ekosistem
- Ekosistem perairan: air tawar dan air laut (laut dalam, terumbu karang,
estuari/padang lamun/hutan mangrove, pantai pasir, dan pantai batu).
- Ekosistem darat: hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, hutan gugur,
taiga, dan tundra.
Kekayaan flora dan fauna di Indonesia: rangking ke-1di dunia (mamalia, kupu-kupu),
ke-3 (reptilia), ke-4 (burung), ke-5 (amfibia), ke-7 (tumbuhan berbunga).
Flora Indonesia termasuk kawasan Malesiana (Malaysia, Filipina, Indonesia, Papua
Nugini).
Penyebaran fauna Indonesia: kawasan barat (gajah, badak, orang utan, dan banteng),
peralihan (anoa, komodo, dan maleo), timur (kanguru, burung kasuari gelambir
ganda, cendrawasih, dan buaya Irian).
Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati: sumber pangan, obat-obatan, kosmetik,
sandang, papan, aspek budaya.
Plasma nutfah: bagian tubuh tumbuhan, hewan, mikroorganisme yang mempunyai
fungsi dan kemampuan mewariskan sifat.
Faktor menghilangnya keanekaragaman hayati: hilangnya habitat, pencemaran,
perubahan iklim, eksploitasi, spesies pendatang, industrialisasi pertanian dan hutan.
Usaha Pelestarian
- Konservasi insitu: cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan
raya, taman laut.
- Konservasi eksitu: kebun raya, taman safari, kebun koleksi, kebun binatang.
Cagar biosfer: kawasan terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi
biodiversitas melalui pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan.
Sistem klasifikasi makhluk hidup: sistem alamiah, artifisial (buatan), filogenetik, dan
modern.
Tingkatan takson: kingdom/regnum, filum/divisio, classis (kelas), ordo (bangsa),
familia (suku), genus (marga), spesies (jenis), varietas (ras).
Sistem tata nama makhluk hidup.
3. Materi Prinsip
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi(megabiodiversitas).
Usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu.
4. MateriProsedural
Tingkat keanekaragaman hayati (tingkat gen, spesies, ekosistem).
Klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi
Praktik pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian
hewan dan tumbuhan Indonesia yang terancam punah.
E. Metode Pembelajaran:
Pembelajaran kolaboratif.
Observasi
Eksperimen
Ekplorasi perputakaan/internet.
Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran:
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pemahaman siswa tentang pengertian keanekaragaman
hayati (biodiversitas).
Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang berbagai macam
keanekaragaman hayati di Indonesia sebagai ciptaan Tuhan. Apa tema
gambar/film video ini?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang peringkat kekayaan flora dan
fauna Indonesia di dunia.
Memotivasi: Guru menunjukkan gambar/film video tentang flora dan fauna
Indonesia yang terancam punah.Apa tema gambar/film video ini?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
G. Sumber Belajar/Alat/Bahan
1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 2.
2. Bahan Ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari media
massa.
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player, fasilitas internet (modem).
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Apakah perbedaan keanekaragaman hayati tingkat genetik, spesies, dan
ekosistem?
Jelaskan perbedaan ciri abiotik dan biotik pada bioma sabana dengan padang
rumput.
Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas. Apa maksudnya?
Bagaimanakah pembagian kawasan penyebaran flora berdasarkan ketinggian di
wilayah Indonesia?
2. Psikomotorik
Laporan tertulis hasil observasi ke suatu tipe ekosistem (misalnya kolam atau danau)
untuk mengamati dan mencatat jenis organisme yang hidup di dalamnya.
Laporan tertulis praktikum klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci
determinasi sederhana.
Pembuatan media informasi (misalnya, leaflet) tentang usulan pelestarian hewan dan
tumbuhan Indonesia yang terancam punah.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar di kelas, melakukan observasi ke suatu tipe
ekosistem, dan praktikum klasifikasi makhluk hidup.
Indikator:
Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem melalui
kegiatan pengamatan di lingkungan sekitar.
Kelas :
Indikator :
Melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan kunci determinasi sederhana.
Indikator:
Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya leaflet.
A. Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan dengan ciri, replikasi, dan peran virus
dalam aspek kesehatan masyarakat.
4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam
bentuk model/charta.
B. Indikator
3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri virus.
3.3.2 Membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi virus.
3.3.3 Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan.
3.3.4 Menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika.
4.3.1 Merancang model replikasi virus.
4.3.2 Menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau belajar.
4.3.3 Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus
penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah,
campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan kekagumannya terhadap salah satu ciptaan Tuhan, yaitu
virus yang ternyata sebagian dari jenisnya telah diketahui berperanan penting dalam
kehidupan manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan kepekaan dan kepedulian sosial terhadap penanggulangan
penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan oleh virus.
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri virus berdasarkan kajian pustaka/teori.
2. Siswa dapat membandingkan siklus litik dengan siklus lisogenik pada reproduksi virus.
3. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam kehidupan berdasarkan pengalamannya
dan kajian teori.
4. Siswa dapat menjelaskan peranan virus dalam rekayasa genetika melalui diskusi kelas.
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang model replikasi virus.
2. Siswa dapat menggunakan rancangan model replikasi virus untuk presentasi atau
belajar.
3. Siswa dapat membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak
infeksi virus penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam
berdarah, campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan berani
mengemukakannya melalui diskusi kelas.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Terdapat penyakit yang menyerang masyarakat, yang disebabkan oleh
virus, seperti flu burung, cacar, polio, AIDS, dan chikungunya.
200 Ribu Penduduk Indonesia Menderita Positif HIV/AIDS
Dari data tersebut terlihat bahwa penderita HIV/AIDS terbanyak berada pada
usia produktif, yang seharusnya masih bisa melakukan hal-hal yang positif.
Pemerintah atau Kementerian Kesehatan sudah banyak menghimbau melalui
media cetak maupun elektronik agar menjaga diri untuk tidak tertular atau
menulari penyakit mematikan ini. (war/ego/ce1).
Sumber: http://www.sumeks.co.id
2. Materi Konsep:
Sejarah penemuan virus oleh Adolf Mayer, Dimitri Ivanowsky, Martinus Beijerinck,
dan Wendell Stanley.
Ciri-ciri Virus
- Bentuk tubuh : batang, bulat, oval, filamen, polihedral,seperti huruf T.
- Struktur tubuh: kapsid, selubung ekor, dan asam nukleat (DNA/RNA).
- Cara hidup: parasit intraseluler obligat.
- Reproduksi terdiri 5 tahap: adsorpsi, penetrasi, sintesis (eklifase), pematangan, dan
lisis.
- Siklus: litik dan lisogenik.
Tingkatan takson klasifikasi virus: famili, genus, spesies.
Peranan Virus
- Menguntungkan: rekayasa genetika, vaksin, pengobatan secara biologis.
- Merugikan: penyebab penyakit pada manusia (gondongan, herpes, cacar variola,
cacar air varisela, hepatitis, influenza dan parainfluenza, morbili, AIDS,
poliomielitis, tumor, kanker, karsinoma, kutil, demam berdarah, chikungunya,
ebola, flu burung, SARS); penyakit pada hewan (rabies, mulut dan kuku,
tetelo/NCD, tumor/kutil); penyakit pada tumbuhan (tungro, mosaik, TYLC).
Pencegahan dan pengobatan penyakit: vaksin, interferon, kemoterapi antivirus.
Organisme yang lebih sederhana daripada virus: Viroid dan Prion.
3. Materi Prinsip
Peranan virus yang menguntungkan dan merugikan.
4. Materi Prosedural
Membuat model untuk memahami reproduksi virus
E. Metode Pembelajaran
Diskusi kelas dengan presentasi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang seluk-beluk virus.
Memotivasi: Guru menunjukkan gambar lambang internasional pita merah
(kepedulian terhadap penyakit HIV/AIDS). Tahukah kamu tentang lambang ini?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
Memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh virus.
Memotivasi: Menayangkan film video tentang cara penularan virus (misalnya,
penularan virus penyebab flu). Apa maksud film video ini?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Bahan Ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar/foto/film video, berita/informasi dari media massa.
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
Peralatan untuk membuat model reproduksi virus dan poster.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Berikut ini yang merupakan ciri-ciri virus adalah....
a. tubuh uniseluler
b. sel prokariotik
c. sel eukariotik
d. tubuh multiseluler
e. tubuh aseluler
Berikut ini bukan merupakan alasan mengapa virus dapat dianggap sebagai
makhluk hidup adalah….
a. kapsidnya terdiri dari protein
b. dapat dikristalkan
c. tubuh terdiri atas DNA/RNA
d. dapat menduplikasi diri
e. dapat hidup hanya pada sel hidup
Virus yang berbentuk huruf T adalah….
a. Adenovirus
b. Rabdovirus
c. Ebolavirus
d. Bakteriofaga
e. HIV
Fase-fase dari siklus litik pada reproduksi virus secara berurutan adalah....
a. lisis – penetrasi – adsorpsi – sintesis – pematangan
b. penetrasi – adsorpsi – lisis – sintesis – pematangan
c. adsorpsi – lisis – penetrasi – sintesis – pematangan
d. sintesis – pematangan – adsorpsi – penetrasi – lisis
e. adsorpsi – penetrasi – sintesis – pematangan – lisis
Penyakit pada organisme yang disebabkan oleh virus, antara lain....
a. tungro, mosaik, dan CVPD
b. antraks dan chikungunya
c. kolera, flu burung, dan SARS
d. kutil, cacar, dan gondok
e. rabies, AIDS, dan sifilis
2. Psikomotorik
Produk berupa model replikasi/reproduksi virus.
Poster kampanye bebas penyakit AIDS, flu burung, sars, demam berdarah.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi.
Indikator:
Membuat daftar usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak infeksi virus
penyebab penyakit AIDS, SARS, herpes, cacar, flu burung, rabies, demam berdarah,
campak, hepatitis, poliomielitis, chikungunya, influenza dan berani mengemukakannya
melalui diskusi kelas.
A. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria dan Eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam
kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.
B. Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria.
3.4.2 Membedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif.
3.4.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri dalam kehidupan.
3.4.4 Menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria dan peranannya
dalam kehidupan.
4.4.1 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai
lokasi.
4.4.2 Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari berbagai
tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan desinfektan.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya ciptaan Tuhan berupa bakteri yang memiliki peranan
penting dalam kehidupan di bumi.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri.
Kognitif
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria melalui diskusi
kelompok.
2. Siswa dapat embedakan ciri-ciri bakteri gram positif dengan gram negatif berdasarkan
kajian literatur.
3. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan bakteri dalam
kehidupan melalui diskusi kelas.
4. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri, cara hidup, habitat, reproduksi Cyanobacteria dan
peranannya dalam kehidupan diskusi kelas.
Psikomotorik
1. Siswa dapat melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari
berbagai lokasi melalui kerja kelompok.
2. Siswa dapat membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari
berbagai tempat dan cara penanggulangannya dengan menggunakan desinfektan.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Fenomena alam, terkadang terjadi beberapa wabah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, misalnya kolera (muntaber), penyakit antraks, dan
legionellosis.
Waspadai Penyakit Akibat Bakteri Legionella
2. Materi Konsep
Pengertian: Archaebacteria (organisme prokariotik yang hidup di lingkungan
ekstrim), Eubacteria (organisme prokariotik yang hidup kosmopolit), bakteri
(prokariotik, uniseluler, pada umumnya berdinding sel, tetapi tidak berklorofil).
Ciri-ciri Bakteri
- Ukuran 0,5 – 5 mµ, bentuk (basil, kokus, spirilum, kokobasil, vibrio, spiroseta).
- Bentuk agregat: kokus (monokokus, diplokokus, tetrakokus, sarkina, streptokokus,
stafilokokus); basil (monobasil, diplobasil, streptobasil).
- Struktur sel: kapsul, dinding sel, membran plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom,
DNA, granula, vakuola gas, klorosom, flagela (atrik, monotrik, lofotrik, amfitrik,
peritrik), pilus (fimbria).
Pengelompokan Bakteri.
- Bakteri Gram positif dan Gram negatif.
- Bakteri autotrof (fotoautotrof dan kemoautotrof) dan heterotrof (saproba, parasit,
dan simbiosis mutualisme).
- Bakteri aerob dan anaerob (anaerob fakultatif dan anaerob obligat).
Pertahanan bakteri dengan endospora.
Reproduksi bakteri: aseksual (pembelahan biner) dan seksual (konjugasi, transduksi,
transformasi).
Archaebacteria: bakteri metanogen, halofil, termofil, termoasidofil.
Peranan Bakteri
- Menguntungkan: pengurai organisme mati, penyubur tanah, produksi/industri
(makanan, minuman, vitamin, antibiotik, obat, enzim, biogas, logam), pembunuh
hama, membantu pencernaan makanan.
- Merugikan: penyebab penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.
Pembiakan bakteri dengan medium cair, kental, padat.
Penanggulangan bahaya bakteri: pemanasan (sterilisasi, pasteurisasi), pengeringan,
pendinginan, zat pengawet (kimia, alami), kemasan, iradiasi.
Cyanobacteria
- Tubuh uniseluler/ multiseluler; cara hidup (bebas, bersimbiosis mutualisme);
habitat (air, tanah, tembok, batu, gurun, tempat ekstrim/panas dan asam);
reproduksi (pembelahan biner, fragmentasi, endospora).
- Peranan yang menguntungkan (makanan suplemen, obat, penyubur tanah);
peranan yang merugikan (menutup permukaan air bila blooming, melapukan
batuan candi).
3. Materi Prinsip
Peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan.
Usaha-usaha menanggulangi bahaya bakteri.
4. Materi Prosedural
Membuat biakan/kultur bakteri.
E. Metode Pembelajaran
1. Diskusi kelas
2. Diskusi kelompok dan kelas
3. Eksperimen
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan SMP tentang bakteri.
Memotivasi: Guru menyuruh siswa membaca ilustrasi tentang peristiwa
keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri, misalnya berupa makanan
kemasan kaleng yang rusak/sudah kedaluarsa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru menyiapkan peralatan praktikum kultur bakteri di laboratorium.
Siswa duduk berkelompok di laboratorium.
Guru memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan bagaimana cara mengkultur bakteri.
Memotivasi: Guru menanyakan persiapan melaksanakan eksperimen kultur
bakteri dan menunjukkan peralatan kultur bakteri yang sudah dipersiapkan di
laboratorium.
Penyampaian tujuan pembelajaran.
Siswa mengambil alat-alat dan menyiapkan bahan-bahan praktikum.
3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang bentuk-bentuk koloni bakteri.
Memotivasi: Menanyakan hasil eksperimen kultur bakteri.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan bakteri dalam koloni.
b. Produk makanan pemanfaatan bakteri
c. Produk pengawetan makanan secara aman.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar, diskusi, praktik di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator:
Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium buatan dari berbagai
lokasi.
Membuat laporan tertulis hasil percobaan pengamatan koloni bakteri dari berbagai
tempat.
Kelayakan
Kualitas Waktu Jumlah
No. Nama pemanfaatan Nilai
produk penyelesaian Skor
produk/ makanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
A. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Protista berdasarkan ciri-ciri
umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan
sistematis.
4.5 Merencanakan dan melaksanan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran Protista dalam
kehidupan serta menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk model/charta/gambar.
B. Indikator
3.5.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum setiap filum dalam kingdom Protista.
3.5.2 Mengklasifikasikan Protista mirip hewan (Protozoa), (Protista mirip tumbuhan
(ganggang), dan Protista mirip jamur.
3.5.3 Menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan Protista dalam kehidupan.
4.5.1 Membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil pengamatannya
dengan mikroskop.
4.5.2 Membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik
berdasarkan pengamatan langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat mengagumi salah satu ciptaan Tuhan berupa Protista yang memiliki
peranan penting dalam kehidupan di bumi.
2. Siswa menunjukkan sikap peduli sosial terhadap pencegahan penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh Protista.
Kognitif
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri umum setiap filum dalam kingdom Protista
berdasarkan kajian teori dan pengalamannya.
2. Siswa dapat mengklasifikasikan Protista mirip hewan (Protozoa), (Protista mirip
tumbuhan (ganggang), dan Protista mirip jamur.
3. Siswa dapat menjelaskan cara hidup, habitat, reproduksi, dan peranan Protista dalam
kehidupan.
Psikomotorik
1. Siswa dapat membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil
pengamatannya dengan mikroskop.
2. Siswa dapat membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun
makroskopik berdasarkan pengamatan langsung/eksperimen.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Di alam terdapat banyak jenis organisme Protista yang merugikan
maupun yang menguntungkan.
Amoeba Paramecium
2. Materi Konsep:
Protista adalah organisme eukariotik yang paling sederhana.
Penggolongan: Protista mirip hewan (Protozoa), mirip tumbuhan (alga), mirip jamur
(jamur Protista).
Protozoa
- Ciri-ciri: eukariotik, heterotrof, uniseluler, alat gerak ada/tidak ada, tubuh
tetap/berubah-ubah, bercangkang/tidak, hidup bebas/parasit/simbiosis
mutualisme, membentuk kista/tidak.
- Klasifikasi: Ciliata, Rhizopoda, Flagellata, Sporozoa.
Alga (Ganggang)
- Ciri-ciri: uniseluler/multiseluler, fotoautotrof, memiliki klorofil, pigmen
fotosintetik lainnya, pirenoid, berdinding sel/tidak, soliter/berkoloni,
bergerak/tidak, reproduksi aseksual/seksual, metagenesis/tidak, hidup
bebas/simbiosis membentuk lichen.
- Klasifikasi: Euglenoid, Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan
Rhodophyta.
Jamur Protista
- Jamur lendir plasmodial (Myxomycota), ciri-cirinya: heterotrof fagosit, memiliki
massa ameboid, bereproduksi aseksual (sporangium) dan seksual (singami).
- Jamur lendir seluler (Acrasiomycota), ciri-cirinya: heterotrof, memiliki fase
soliter dan agregat, reproduksi aseksual (membentuk fruiting body) dan seksual
(singami sel ameboid).
- Jamur air (Oomycota), ciri-cirinya: uniseluler/multiseluler, berdinding sel dari
selulosa, heterotrof, saproba/parasit, reproduksi aseksual (zoospora biflagel) dan
seksual (pembuahan oogonium dengan inti sperma).
Peranan Protista
- Menguntungkan: sumber minyak bumi, bahan pasta gigi, penggosok, isolasi,
PST, bahan agar-agar.
- Merugikan: penyakit tidur, chagas, surra, kerusakan gigi, keputihan, diare,
malaria, keracunan, late blight pada tumbuhan.
3. Materi Prinsip
Peranan Protista yang merugikan dan menguntungkan.
4. Materi Prosedural
Membuat kultur Paramecium sp.
E. Metode Pembelajaran
Pembelajaran kolaboratif.
Eksperimen
Proyek (penugasan kelompok)
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi Protista.
Memotivasi: Guru menunjukkan gambar produk makanan puding yang terbuat
dari ganggang laut yang termasuk kelompok Protista.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang Protista mirip tumbuhan dan
mirip jamur.
Memotivasi: Menayangkan gambar-gambar/video tentang Protista mirip
tumbuhan dan mirip jamur. Apa yang Anda ketahui tentang gambar/film video
ini?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Nilai dari sesama murid saat berlangsung pembelajaran kolaboratif (misalnya, dari
pemberian pertanyaan dalam bentuk kuis).
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri Protista adalah.....
a. uniseluler
b. multiseluler
c. heterotrof
d. prokariotik
e. eukariotik
Protozoa dan alga termasuk ke dalam kingdom Protista. Namun, Protozoa
berbeda dengan alga, karena alga bersifat .....
a. heterotrof
b. kemoautotrof
c. fotoautotrof
d. eukariotik
e. tidak memiliki alat gerak
Sporozoa yang menyebabkan keguguran janin pada ibu hamil adalah....
a. Plasmodium sp.
b. Toxoplasma gondii
c. Trichomonas vaginalis
d. Giardia lamblia
e. Leishmania donovani
2. Psikomotorik
Unjuk kerja, laporan tertulis praktik pengamatan Protista dan pembuatan kultur
Paramecium sp.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.
Indikator:
Membuat kultur Paramecium sp. dan membuat gambar dari hasil pengamatannya
dengan mikroskop.
Membuat gambar organisme Protista baik yang mikroskopik maupun makroskopik
berdasarkan pengamatan langsung.