NIM : 2212141066
Prodi : Teknik Elektro S1 (TTI)
1. Sebutkan band yang digunakan oleh sistem Radar dengan range frekuensi dan karakteristik
propagasinya (tulis referensi buku yang saudara gunakan, sesuai cara penulisan daftar
pustaka)
2. Jelaskan yang dimaksud dengan NAVIGASI dan berikan contoh aplikasinya! (tulis referensi
buku yang saudara gunakan, sesuai cara penulisan daftar pustaka)
3. a) Sebutkan 2 metode yang dominan digunakan pada bidang navigasi!
b) Apa yang dimaksud dengan metode position fixing pada navigasi?
4. a) Jelaskan konsep Utama LORAN
b) Ada berapa tipe LORAN yang diketahui? Sebutkan dan jelaskan perbedaaannya!
c) Metode apa yang digunakan pada LORAN? Jelaskan!
d) Pada LORAN C, terdapat 2 cara pengoperasian pada pesawat penerimanya. Sebutkan dan
jelaskan!
5. a) Sebutkan dan jelaskan kegunaan dan fungsi DME sebagai alat bantu navigasi!
b) Jelaskan pembagian frekuensi dan kanal pada DME!
6. Jelaskan bagaimana cara kerja GPS! (tulis referensi buku yang saudara gunakan, sesuai cara
penulisan daftar pustaka)
7. Sebutkan dan jelaskan 3 fasilitas VOR ground station yang biasa digunakan! Jelaskan
perbedaan antara ketiganya.
Jawaban UAS Radar dan Navigasi
1. Tabel Pembagian range frekuensi radar oleh ITU (International Telecommunication
Union) :
Berikut Pembagiannya :
a. HF (3 sampai 30 MHz) menditeksi target dalam cakupan yang jauh nominalnya lebih
dari 200nmi, memanfaatkan pembelokan enegi dari ionosfer bumi. Aplikasinya bisa
saja seperti radio amatir menggunakan short-wave propagation untuk bisa saling
komunikasi satu sama lain meskipun berjauhan. Target nya sendiri bisa berbentuk
pesawat, kapal, rudal balistik, seperti halnya echo yang timbul dari permukaan air
memberikan informasi arah, kecepatan dari angin yang dihasilkanya kemudian
ditampilkan di display.
b. VHF (30 sampai 300 MHz), diawal perkembangannya yaitu tahun 1930 radar dalam
band frekuensi, frekuensi tersebut menghasilkan keofesien pemantulan dari
permukaan bumi, sehingga misil atau benda lain bisa dideteksi dari perubahan
ineterferensi dan sinyal langsung yang diterima oleh radar VHF. Namun
pengaplikasiannya sedikit banyak terganggu untuk saat ini misalkan saja TV dan FM
radio bisa mengganggu implementasinya menimbulkan noise. Sehingga dihasilkan
akurasi dan resolusi display dari radar ini terbatas.
c. UHF (300 sampai 1000 MHz), UHF disebut juga sangat bagus diimplementasikan
untuk radar Airbone Moving Target Indication (AMTI), dan juga Airbone Early
Warning Radar (AEW) awal pengimplementasiannya juga tidak jauh dari
penditeksian dan pelacakan satelit atau misil. Semakin lebar bandwidth bisa
membantu memperbaiki cakupan resolusinya.
d. L Band (1.0 sampai 2.0 GHz), sangat cocok dalam frekuensi band pada operasional
yang jauh lebih dari 200nmi, atau disebut air-serveilance radar. Implementasi nya
digunakan oleh Air Route Surveillance Radar (ARSR) atau kita kenal pengendali
lalulintas udara dibandara. Kemampuanya juga sudah lebih baik, lebih tahan terhadap
noise (hujan), bahkan lebih canggih lagi bisa menditeksi berbagai serangan , atau
misil balistik bahkan bisa dikombinasikan dengan sistem satelit.
e. S band (2.0 sampai 4.0 GHz), Airport Surveillance Radar (ASR) yang memantau
trafik udara dalam satu wilayah di airport. Range nya mulai dari 50-60nmi. Tentunya
ada kelebihan dimana cakupan range nya lebih spesifik, sehingga kemungkinan
pengimplementasiannya tergantung kebutuhan bahkan untuk keperluan pemantauan
meteorologi juga bisa dimanfaatkan kita kenal dengan Nexrad Weater Radar.
f. C band (4.0 sampai 8.0 GHz), band ini adalah pertengahan dari S dan X band. namun
implementasinya kebanyakan menggunakan C band
g. X Band (8.0 sampai 12.0 GHz), kebanyakan digunakan untuk kebutuhan militer, atau
kita kenal dengan military airbone radar. X band sangat cocok untuk kebutuhan radar
angkatan laut, airbone weather avoidance radar, airbone doppler navigation radar,
dan police speed radar. Bahkan teknologi pengarahan misil juga menggunakan X
band atau biasanya beroperasi pada range 22.0 GHz.
h. Ku, K, dan Ka bands (12.0 sampai 40.0 GHz), tentunya jika semakin tinggi frekuensi
radar nya maka antena juga semakin besar. military airbone radar juga ditemukan
menggunakan Ku band, selain itu ada The AIrport Surfaca Detection Equipment
(ASDE) atau kita seringlihat sebagai tower pengendali di airport diimplementasikan
dalam Ku band atau X band.
i. Milimeter Wave Radar, batas maksimum nya yaitu sampai dengan 94.0 GHz,
memanfaatkan atenuasi atmosfer minimum yang disebut dengan "window" terkait
dengan wicrowave spectrum. tentunya sangat memakan power souce, yang dikenal
dengan teknologi "gyrotrons".
j. Laser Radar, laser bisa menghasilkan power yang bisa digunakan dalam optik
frekuensi bahkan dalam cakupan spektrum infrared. Bisa juga menggunakan
bandwidth yang lebar (pulsa yang pendek) dan bisa menghasilkan beamwidth yang
sempit. Namun ketika diimplementasikan dengan keadaan yang sebenarnya maka
jarang digunakan karena terbatasnya terhadap noise misalkan hujan, atau juga karena
faktor atenuasi di atmosfer.
(Sumber : Irawan, Irfan. “Tata Nama Frekuensi Radar”, http://www.almuhibbin. com,
Diakses Sabtu, 13 Januari 2018, Pukul 16:05 WIB)
2. Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di peta,
dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang kompas dan peta serta teknik penggunaannya
haruslah dimiliki dan dipahami. Sebelum kompas ditemukan, navigasi dilakukan dengan
melihat posisi benda-benda langit seperti matahari dan bintang-bintang dilangit, yang
tentunya bermasalah kalau langit sedang mendung.
Contoh aplikasi dari Navigasi sebagai berikut:
Peta, merupakan perlengkapan utama dalam penggambaran dua dimensi (pada bidang
datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaanbumi yang diproyeksikan dengan
perbandingan/skala tertentu.
Kompas, adalah alat penunjuk arah yang selalu menunjuk kearah Utara, dengan
melihat arah Utara-Selatan pada Kompas dan dengan membandingkannya dengan arah
Utara Peta kita sudah dapat mengorientasikan posisi pada peta.
GPS, salah satu perlengkapan modern untuk navigasi adalah Global Positioning
Satelite/GPS adalah perangkat yang dapat mengetahui posisi koordinat bumi secara
tepat yang dapat secara langsung menerima sinyal dari satelit. Perangkat GPS modern
menggunakan peta sehingga merupakan perangkat modern dalam navigasi di darat,
kapal di laut, sungai dan danau sertapesawat udara.
Radar, layar radar yang sangat bermanfaat dalam navigasi, Kapal laut dan kapal
terbang modern sekarang dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi kapal/pesawat
lain, cuaca/ awan yang dihadapi di depan sehingga bisa menghindar dari bahaya yang
ada di depan pesawat/kapal.
IRS, salah satu perlengkapan modern untuk navigasi adalah Inertial Reference
Sytem/IRS. IRS adalah perangkat yang dapat mengetahui posisikoordinat berdasarkan
efek inertial. Tidak seperti GPS, perangkat IRS tidak memerlukan stasiun sehingga
sangat cocok untuk digunakan di bumi maupun di ruang angkasa. Perangkat IRS
modern menggunakan peta sehingga merupakan perangkat modern dalam navigasi di
darat, kapal di laut, pesawat udara serta di ruang angkasa.
(Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, http:// id.wikipedia.org, diakses
Sabtu, 13 Januari 2018, pukul 16:15 WIB).
5.
a) DME (Distance Measuring Equipment) adalah alat bantu navigasi pesawat yang
beroperasi pada prinsip radar sekunder. DME memberikan informasi antara jarak
pesawat dengan ground station yang ada di darat. Penempatan DME pada umumnya
berpasangan (colocated) dengan VOR (Very High frequency Omnidirectional Radio-
range), dengan daya keluaran sebesar 1000 Watt (High Power). Dalam operasinya,
pesawat udara mengirim pulsa interrogator yang berbentuk sinyal acak (random) kepada
ground station di darat. Kemudian ground station mengirim pulsa jawaban (reply) yang
sinkron dengan pulsa interogasi. Dengan memperhitungkan interval waktu antara pulsa
interogasi dengan penerimaan pulsa jawaban (termasuk waktu tunda) di pesawat udara,
maka jarak pesawat udara dengan ground station dapat ditentukan.
DME memiliki beberapa fungsi, yaitu :
DME biasanya digunakan bersama dengan VOR (Very High Frequency Omni
Range) untuk saling melengkapi yang bermanfaat untuk memberikan informasi
pesawat mengenai jarak terhadap stasiun DME/VOR di darat. VOR memberikan
sudut/arah dalam derajat, sedangkan DME memberikan informasi jarak dalam
Nautical Miles/NM.
DME dapat dipergunakan secara bersamaan pada fasilitas navigasi ILS (Instrument
Landing System), yang berguna untuk memberikan informasi jarak secara terus
menerus kepada penerbang pada saat melakukan pendekatan/pendaratan di suatu
Bandara.
b) Frekuensi DME dipasangkan pada frekuensi VHF omnidirectional range (VOR) dan
interogator DME dirancang untuk secara otomatis menyesuaikan frekuensi DME yang
sesuai bila frekuensi VOR yang terkait dipilih. Interoperator DME pesawat terbang
menggunakan frekuensi dari 1025 sampai 1150 MHz. Transponder DME
mentransmisikan pada saluran pada kisaran 962 sampai 1213 MHz dan menerima
saluran yang sesuai antara 1025 dan 1150 MHz. Band ini dibagi menjadi 126 saluran
untuk interogasi dan 126 saluran untuk menjawabnya. Frekuensi interogasi dan
frekuensi selalu berbeda dengan 63 MHz. Jarak dari semua saluran adalah 1 MHz
dengan lebar spektrum sinyal 100 kHz.
VOR yang tidak dilengkapi dengan DME, jenis VOR ini dapat ditemukan dalam
aeronautical charts (peta yang digunakan oleh pilot ketika terbang untuk menyediakan
informasi kepada pilot untuk mengenali letak pesawatnya dan meningkatkan
keselamatan).
VORTAC (VHF Omni-directional Radio Range Tactical Air Navigation Aid), jenis
VOR ini biasa digunakan untuk kalangan militer dengan memberikan informasi yang
lebih akurat dibandingkan dengan VOR DME
Gambar VORTAC