Anda di halaman 1dari 3

Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Patofisiologi

Walaupun patogenesis glaukoma belumlah dipahami, tingkat tekanan intraokular

diketahui memiliki hubungan dengan kematian sel ganglion retina. Keseimbangan

antara sekresi humor/ cairan mata oleh badan silier dan penyalirannya melalui 2 jalur

bebas – saluran trabekular dan jalur keluar uveoskleral – dapat menentukan tingkat

tekanan intraokular. Pada para pasien penderita glaukoma sudut terbuka, terdapat

peningkatan resistensi terhadap saluran-keluar cairan melalui saluran trabekular.

Sebaliknya, akses ke jalur penyaliran biasanya terobstruksi oleh iris pada para pasien

penderita glaukoma sudut tertutup (Gambar 1).

Tekanan intraokular dapat menyebabkan tekanan mekanis pada struktur posterior

mata, utamanya pada lamina kribrosa dan jaringan-jaringan disekitarnya (Gambar 2).

Sklera terperforasi pada lamina dimana serat-serat syaraf (akson sel ganglion retina)

keluar dari mata. Lamina merupakan titik terlemah pada dinding mata yang tertekan.

Tekanan dan tegangan yang dipicu oleh tekanan intraokular dapat menyebabkan

kompresi, deformasi, dan pemodelan ulang lamina cribrosa dengan kerusakan

aksonal mekanis dan gangguan transport aksonal yang menginterupsi pasokan

retrograd faktor-faktor trofik yang penting terhadap sel-sel ganglion retinal dari

target batang otak (relai neuron nukleus genikualata lateral). Beberapa penelitian

yang melibatkan model hewan kucing dan monyet yang menderita hipertensi okular

yang dipicu secara eksperimental telah menunjukkan terjadinya penyumbatan

transport aksonal ortograd dan retrograd pada tingkat lamina kribrosa. Terganggunya

transport aksonal yang terjadi secara dini di dalam patogenesis glaukoma pada sistem
eksperimental diketahui dapat menyebabkan terkumpulkan vesikula dan

disorganisasi mikrotubula serta neurofilamen pada wilayah prelaminal dan pasca-

laminar. Perubahan ultrastruktural yang sama pada serat syaraf optik juga diketahui

terjadi pada mata manusia yang sudah meninggal yang mengidap galukoma. Karena

terdapat juga disfungsi mitochondrial pada sel-sel ganglion retinal dan astrosit,

tingkat kebutuhan energi yang tinggi juga sulit untuk dipenuhi selama periode stres

metabolik yang dipicu oleh peningkatan tekanan intraokular.

Neuropati optik glaukomatosa dapat terjadi pada individu-individu dengan tekanan

intraokular dalam rentang yang normal. Pada para pasien tersebut, diketahui dapat

memiliki tekanan cairan serebrospinal yang rendah pada rongga subaraknoid syaraf

optik, dan hal ini dapat menyebabkan gradien tekanan yang tinggi disepanjang

lamina. Terganggunya mikrosirkulasi, perubahan imunitas, eksitotoksitas, dan stress

oksidatif dapat juga menyebabkan glaukoma. Proses patologis syaraf primer dapat

menyebabkan neurodegenerasi syaraf-syaraf retina yang lain serta sel-sel pada jalur

visual pusat dengan merubah lingkungannya dan meningkatkan tingkat kerentanan

terhadap kerusakan.
Gambar 1. Jalur Penyaringan Cairan Mata Pada Mata Yang Sehat vs. Pada Mata

Yang Mengalami Glaukoma

Anda mungkin juga menyukai