Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM AVIONIK

KELISTRIKAN PADA PESAWAT TERBANG

Oleh :
Tri Novrizal Amri (16010045)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPUTO


YOGYAKARTA
2017
PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang karena berkat rahmat dan hidayah-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Dalam makalah ini Saya akan membahas tentang “Kelistrikan Pada Pesawat Terbang”, suatu
permasalahan yang sangat penting dalam dunia psawat terbang. Karena suatu pesawat akan
sangat membutuhkan listrik untuk kepentingan hiburan bagi penumpang, menghidupkan system
avionic, system dalam menjalankan pesawat terbang pun sekarang sudah menggunakan system
digital ataupun komputasi.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam ilmu bagi pembaca tentang dunia
pesawat terbang. Sebagai seorang electrical engineer dimana konsentrasi akhirnya adalah
Avionik, maka materi ini akan sangat penting nantinya dalam dunia kerja. Sebagai ilmu dasar
kita nantinya sebelum terjun dalam dunia pekerjaan. Selanjutnya dalam pembuatan makalah ini
saya memiliki harapan agar nantinya bisa berguna bagi semua orang yang membacanya.

Yogyakarta, 23 Mei 2017


Penyusun,

Tri Novrizal Amri


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia transportasi pada jaman sekarang ini sudah semakin berkembang. Dari yang
dulunya hanya menggunakan kuda untuk menuju suatu tempat, hingga kini manusia bisa terbang
dengan menggunakan pesawat terbang. Dengan berkembangnya transportasi saat ini manusia bisa
sangat cepat menuju suatu tempat yang diinginkan.
Pesatnya perkembangan didunia ini tidak hanya pada transportasi saja, pun pada alat-alat
yang berguna membantu manusia dalam beraktivitas pun berkembang. Semua seakan dunia
sudah berada dalam genggaman kita, tinggal kitanya saja yang harus bisa menggunakan semua
itu dengan bijak. Berhubungan dengan semua itu, pesawat terbang sejatinya hanyalah suatu alat
trasnportasi untuk membantu manusia dalam melakukan suatu perjalanan yang jauh. Akan tetapi,
kebutuhan manusia tidak hanya sebatas itu, beberapa orang mungkin memiliki suatu pekerjaan
yang dikerjakan selama dalam perjalanan tersebut, dan juga ada bebrapa yang akan cepat bosan
selama perjalanan tersebut. Maka dari itu, saat ini pesawat sudah dilengkapi dengan berbagai
hiburan dan berbagai infrastruktur yang dapat menunjang semua itu. Tapi masih terdapat
permasalahan yang mendasar yaitu, bagaimana dengan kelistrikan yang harus dipenuhi untuk
menghidupkan semuanya itu? Semua itu akan dibahas dalam makalah ini.

1.2 Tujuan Makalah

 Untuk memberi ilmu kepada semua orang tentang kelistrikan pada pesawat.
 Memberikan informasi bagaimana cara kerja kelistrikan pada pesawat dan juga
sumbernya.
BAB II

SISTEM KELISTRIKAN PESAWAT TERBANG

Sistem kelistrikan pada pesawat terbang yang digunakan untuk menyuplai tenaga
listrik biasanya terdiri dari dua sumber, yaitu: AC power supply dan DC power supply.

A. AC (alternating current) power supply

Sumber listrik AC pada pesawat didapat dari 2 sumber, yaitu:

1. External Power Supply

External power supply didapat dari GPU (Ground Power Unit)yang dipasang pada pesawat
dengan perantara external electric power unit connector. Ground power ini digunakan untuk
engine starting, penerangan ketika di darat, pengetesan sistem pada pesawat dan semua yang
berhubungan dengan kelistrikan yang dilakukan didarat.

2. Internal Power Supply

Internal power supply didapat dari generator yang digerakkan secara langsung oleh 2
generator yang terpasang di Engine dan 1 generator yang terpasang di APU. Generator ini
digerakkan oleh putaran dari Engine atau APU, sehingga dapat menghasilkan listrik.
Khusus untuk generator di engine, agar tetap berputar dalam kecepatan yang tetap, tidak
mengikuti putaran engine yang berubah-ubah perlu dipasang sistem yang disebut CSD (constant
speed drive). Untuk generator di APU tidak memelurkan CSD, karena putaran APU konstan.
Selain dari generator, ada satu lagi sumber listrik AC di pesawat, yaitu static inverter.
Static inverter berfungsi merubah listrik DC dari baterai menjadi listrik AC. Static inverter hanya
digunakan saat kondisi darurat. Saat semua generator yang ada tidak mampu untuk menyediakan
sumber listrik AC. Dengan demikian, saat kondisi darurat, sistem pesawat yang memerlukan
sumber listrik AC tetap dapat berkerja. Besarnya daya/tegangan yang dihasilkan pada pesawat
pada umumnya, yaitu:
- 220 V/400 Hz
- 115 V/400 Hz
- 28 V/400 Hz

B. DC (direct current) Power System

Sumber listrik DC di pesawat terdiri atas transformer, battery power, battety chaerger, dan
DC poer receptacle. Bergantung dari jenis pesawatnya, jumlah transformer dan baterai yang
terpasang akan berbeda-beda. Transformer (TR) berfungsi untuk merubah listrik AC menjadi
listrik DC. Hal berlawanan dengan yang dilakukan oleh static inverter. Besarnya tegangan DC
untuk pesawat adalah 28 VDC.
Baterai yang terdapat di pesawat berfungsi untuk menghasilkan listrik DC dengan tegangan
sebesar 28 VDC. Baterai yang dipakai adalah tipe Nikel Cadmium (NiCd) sehingga dapat diisi
ulang (rechargeable). Saat baterai tidak digunakan, baterai akan di-charge oleh baterai
charger yang terpasang.

Dalam pemakaiannya, baterai pesawat dipakai dalam beberapa keadaan:


1. Sebagai sumber eksitasi untuk starting APU.
2. Saat konsidi darurat sebagai sumber listrik DC.

 GPU (Ground Power Unit)


Ground Power Unit merupakan tenaga listrik yang khusus digunakan pada pesawat
saat berada di darat. Fungsinya adalah sebagai sumber tenaga listrik pada saat engine tidak
dioperasikan sehingga kemungkinan untuk melakukan tes atau perbaikan tidak sulit. Sistem
dapat juga dengan menghidupkan dulu engine atau sebelum pesawat tersebut terbang.
Daya/tegangan listrik yang dihasilkan adalah 115 V AC, 400 Hz, 3 pasa dan 28 V DC yang
dihubungkan dengan menggunakan external power receptacle yang terdapat di depan nose
wheel well sebelah kanan. Selain sumber-sumber yang disebutkan diatas, pada pesawat
dipakai pula battery power supply yang berfungsi sebagai back-up tenaga listrik untuk
keperluan darurat (emergency) seperti untuk instrument, instrument light dan emergency
light.

 APU (Auxiliari Power Unit)


Ketika di darat APU menyediakan listrik dan udara untuk air conditioning, engine
starting, dan penerangan. Jika pesawat sedang terbang, APU digunakan sebagai cadangan
tenaga/daya listrik jika salah satu generator rusak dan lebih dari dua generator pesawat rusak,
maka APU dapat digunakan sebagai pengganti generator yang rusak tersebut.

 Generator
Generator merupakan sumber tenaga listrik yang utama dalam pesawat. Generator
dipasang pada bagian bawah setiap engine pesawat. Daya/tegangan listri yang dihasilkan
generator ini adalah 115V / 400Hz, 3 pasa yang selanjutnya di alirkan ke bus bar dan
TRU(Transformer Rectifier Unit) yang merubah 115V AC menjadi 28V DC.

C. Sistem distribusi listrik pesawat

Untuk distribusi listrik, pesawat memakai sistem bus yang menghubungkan antara sumber
listrik dengan beban. Macam bus yang terdapat di pesawat B737-800 adalah :
1. AC Transfer bus (XFR), terdiri atas transfer bus 1 dan transfer bus 2. Dalam kondisi
normal, transfer bus 1 terhubung dengan generator 1 dan transfer bus 2 terhubung dengan
generator 2. Sedangkan dalam kondisi darurat, semisal generator 1 tidak berfungsi, maka
transfer bus 1 dapat terhubung dengan APU atau terhubung dengan generator 2 melalui
transfer bus 2.
2. AC Main bus, terdiri dari AC main bus 1 dan AC main bus 2.
3. Galley bus, untuk keperluan listrik di galley pesawat. Jumlah bergantung pada
jumlah galley yang terpasang di pesawat.
4. 28 VDC Bus, bus yang terhubung dengan transformer.
5. 28 VDC baterai bus, bus yang terhubung dengan transformer dalam kondisi normal,
dan baterai dalam kondisi alternatif.
6. Standby (STBY) bus, standby bus adalah bus yang tetap akan mempunyai sumber
listrik dalam keadaan darurat. 115 VAC STBY memperoleh sumber listrik dari static
inverter sedangkan 28 VDC STBY memperoleh listrik dari baterai.

D. Beban (Load)

Beban di pesawat terhubung dengan sistem distribusi listrik pesawat melalui bus. Bergantung
pada sumber listrik yang diperlukan, dan juga peranannya, beban bisa terhubung pada bus yang
berbeda-beda. Untuk sistem pesawat yang tetap harus berfungsi dalam keadaan darurat, akan
tersambung dengan standby bus.
Sedangkan sistem pesawat yang “kurang penting” akan terhubung dengan AC Main Bus. Satu
yang menjadi catatan, beban yang terpasang tidak boleh melebihi kapasitas dari sumber listrik
yang ada. Perhitungan mengenai kapasitas sumber listrik dan beban.

E. Fungsi utama dari sistem kelistrikan pada pesawat

Fungsi utama dari sistem kelistrikan pada pesawat adalah untuk menghasilkan, mengatur dan
mendistribusikan daya listrik seluruh pesawat. Sistem kelistrikan pesawat udara digunakan
untuk mengoperasikan :
1. pesawat instrumen penerbangan,
2. sistem penting seperti anti-icing dll
3. layanan penumpang.
Berikut ini adalah rangkaian-rangkaian listrik yang terdapat pada pesawat, rangkaian-rangkain
tersebut terdiri dari:

1. Rangkaian listrik pada starter


Rangkaian listrik pada starter merupakan rangkaian listrik paling awal dikarenakan,
rangkaian listrik ini akan terhubung dengan rangkaian-rangkaian listrik lainnya. Rangkaian
listrik ini mempunyai fungsi untuk mengaktifkan semua rangkaian-rangkaian yang
berhubungan dengan listrik. Gambar rangkaian listrik pada starter adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Sistem kelistrikan pada Starter

Tabel 1.1 Keterangan gambar sistem kelistrikan pada starter

Gambar Nama Keterangan


Komponen ini bekerja sebagai penggerak untuk menyalakan
Dinamo Starter mesin, stater berfungsi untuk memutar mesin pertama
kalinya.
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan
Contact Relay prinsip induksi medan elektromagnetis.

Switch adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk


Switch
memutuskan dan menghubungkan aliran listrik.
Komponen ini bekerja sebagai pengaman dalam suatu
Sekring rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau
suatu hubungan arus pendek
Baterai digunakan sebagai sumber arus untuk seluruh sistem
Baterai kelistrikan pada kendaran, juga digunakan sebagai
penyimpan energy listrik saat terjadi proses pengisian.
Kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan
Kontak aliran listrik.

Sistem kerja dari rangkaian listrik ini adalah sebagai berikut:


Tegangan positif (+) baterai disambungkan ke sekring agar ketika terjadi hubungan
arus pendek tegangan akan terputus, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan pada
komponen-komponen lainnya. Dari sekring disambungkan lagi ke kontak, kemudian kontak
akan terhubung dengan relay sehingga relay mempunyai tegangan positif (+). Untuk
menghidupkan starter memerlukan tegangan negatif (-)juga. Kemudian tegangan negatif (-)
dari baterai disambungkan ke dinamo starter dan relay tapi sebelum ke relay tegangan di
hubungkan ke switch terlebih dahulu, lalu dinamo starter akan aktif dengan cara menekan
switch.
Terdapat enam instrumen dasar yang diletakkan tepat di depan pilot yang disusun dalam
bentuk T arrangement, yaitu: Airspeed Indicator, Attitude Indicator, VSI, Altimeter, Heading
Indicator, dan Turn Indicator. Gambar sistem kerja dari rangkaian flight instrumen adalah
sebagai berikut:

Gambar 1.2 Rangkaian kelistrikan pada flight instrument

Tabel 1.2 Keterangan gambar sistem kelistrikan pada flight instrument

Gambar Nama Keterangan

Instrumen-instrumen yang terdapat di dalam cockpit pesawat


Flight Instrument

Sistem kerja dari rangkaian listrik ini adalah sebagai berikut:


Tegangan dari baterai dialirkan ke sekring lalu ke kontak, kemudian dari kontak langsung ke
semua instrumen-instrumen.

2. Rangkaian kelistrikan pada lampu Strobe light


Lampu Strobe light adalah perangkat yang menghasilkan cahaya berkedip secara teratur.
Strobe lights terpasang di setiap wing tip sayap, lampu bercahaya kurang lebih 60 kali setiap
menitnya yang dapat menunjukkan lokasi pesawat terbang berada. Sistem kerja dari
rangkaian listrik pada Strobe light adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Sistem kelistrikan pada lampu Strobe light
Tabel 2.1 Keterangan gambar sistem kelistrikan lampu Strobe light
Gambar Nama Keterangan

Power Inverter adalah sebuah alat untuk merubah arus


Power Inverter
Direct Current menjadi arus Alternating Current.

Terminal adalah konektor listrik yang menghubungkan dua


Terminal Listrik
atau lebih kawat ke titik koneksi tunggal.

Strobe lights terpasang di setiap wing dan pada, lampu


Strobe light bercahaya kurang lebih 60 kali setiap menitnya yang dapat
menunjukkan lokasi pesawat terbang berada.

Sistem kerja dari rangkaian listrik ini adalah sebagai berikut:


Tegangan listrik dari baterai dialirkan ke sekring kemudian disambungkan ke kontak lalu dari
kontak disambungkan lagi ke power inverter, dari power inverter ini akan menghasilkan
tegangan yang tinggi, karena untuk bisa menyalakan lampu strobe light membutuhkan tegangan
listrik yang tinggi, kemudian dari power inverter dialirkan ke terminal listrik lalu disambungkan
dengan lampu strobe light yang terletak di wings (sayap) pesawat.

3. Rangkaian kelistrikan pada sistem informasi pesawat.


Sistem informasi pada pesawat ini merupakan sistem yang diperlukan pada semua
pesawat, dengan sistem ini pesawat bisa berkomunikasi antara unit basis-darat dan udara,
sehingga dapat menghindari tabrakan dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
 Sistem kerja dari rangkaian listrik ini adalah sebagai berikut:
Transponder disambungkan ke tegangan listrik dari baterai, kemudian komponen-
komponen berupa; antenna, Headset, speaker, dan radio handheld disambungkan ke
Transponder.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada pesawat terbang terdapat system, dimana system tersebut akan menghasilkan listrik
yang dibutuhkan oleh pesawat terbang. Kelistrikan pada pesawat terbang memiliki sumber yang
berupa AC dan DC, jika AC terdapat dua jenis internal dan eksternal sedangkan DC dihasilkan
oleh GPU, APU, dan Generator. Semua itu nantinya akan disalurkan dalam pesawat tersebut
untuk nantinya akan digunakan sebagai seumber menghidupkan berbagai hiburan yang berguna
untuk penumpang, menghidupkan avionic pada cockpit pesawat, bahkan digunakan juga untuk
mengendalika pesawat terbang itu sendiri.

5.1.2 Saran

 ahasiswa diharapkan bisa mempelajarinya dengan lebih tekun dan giat.
 Memperdalam ilmu yang diperoleh untuk nantinya bisa digunakan dalam dunia pekerjaan






















DAFTAR PUSTAKA

https://avionika01.wordpress.com/2011/08/13/sistem-kelistrikan-pesawat-terbang/
https://belajarpenerbangan.blogspot.com/2015/02/sistem-kelistrikan-pesawat-terbang.html
https://dzal09.blogspot.com/2013/07/sistem-kelistrikan-pesawat.html

Anda mungkin juga menyukai