SUBJEKTIF
Tn. E, 23 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan kiri sejak
3 hari yang lalu, demam sejak 3 hari yang lalu. Os juga mengeluhkan mual dan
muntah sebanyak 3 kali sejak 2 hari yang lalu. Selain itu os mengatakan urinnya
berwarna keruh, nyeri saat BAK juga dikeluhkan pasien.
OBJEKTIF
Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 13,2 12 - 16 g/dL
Hematokrit 37 35 - 37 %
Eritrosit 5.3 4.3 – 6.0 juta/ul
Leukosit 14.100 4.800 - 10.800/ul
Trombosit 256.000 150.000 - 400.000/ul
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 123 <140 mg/dL
URIN RUTIN:
Warna : keruh
Kejernihan : pekat
Protein :-
Reduksi :-
Bilirubin :–
Leukosit : penuh
ASSESMENT
Tn. E, 23 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan kiri sejak
3 hari yang lalu, demam sejak 3 hari yang lalu. Os juga mengeluhkan mual dan
muntah sebanyak 3 kali sejak 2 hari yang lalu. Selain itu os mengatakan urinnya
berwarna keruh, nyeri saat BAK juga dikeluhkan pasien.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,nadi 80
x/mnt,suhu 37.80C. terdapat nyeri ketok CVA kanan dan kiri (+), nyeri tekan pada
suprapubic (+). Pada pemeriksaan darah didapatkan wbc 14.100 dan pemeriksaan
urin ditemukan urin keruh, pekat dan lekosit penuh.
DIAGNOSIS KERJA
ANJURAN
TERAPI
IVFD RL 20 tpm
Ranitidin amp IV/8 jam
Ketorolac amp IV/ 12 jam
Paracetamol 500 mg 3x1
Ciprofloxacin 500 mg 2x1
Nipedipine 10 mg 2 x 1
PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
DEFINISI
BSK dapat berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah anggur. Batu
yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan biasanya dapat
keluar bersama dengan urine ketika berkemih. Batu yang berada di saluran kemih
atas (ginjal dan ureter) menimbulkan kolik dan jika batu berada di saluran kemih
bagian bawah (kandung kemih dan uretra) dapat menghambat buang air kecil.6
Insiden
ETIOLOGI
FAKTOR RESIKO
1. Faktor intrinsik: faktor yang berasal dari tubuh : umur, jenis kelamin,
keturunan
Jenis kelamin : pasien laki-laki : perempuan = 4: 1 disebabkan
oleh:
- anatomis saluran kemih pada laki-laki yang lebih panjang
- secara alamiah didalam air kemih laki-laki kadar kalsium
lebih tinggi dan pada air kemih perempuan kadar sitrat
(inhibitor) lebih tinggi
- laki-laki memiliki testosterone yang meningkatkan
produksi oksalat endogen di hati
- estrogen pada perempuan yang mampu mencegah agregasi
garam kalsium.
Umur: terbanyak penderita BSK di negara Barat adalah 20-50
tahun, di Indonesia umur 30-60 tahun. Penyebab pastinya belum
4) Batu Sistin
Batu Sistin terjadi saat kehamilan, disebabkan gangguan ginjal, kelainan
metabolism sistin yaitu kelainan absorpsi sistin di mukosa usus.. Merupakan batu
yang jarang dijumpai dengan insiden 1-2%. Reabsorbsi asam amino, sistin,
arginin, lysin dan ornithine berkurang, pembentukan batu terjadi saat bayi.
Disebabkan faktor keturunan dan pH urine asam.4 Pembentukan batu dapat terjadi
2. Radiografi
sinar X abdomen : melihat batu di ginjal, ureter dan kandung kemih.
dapat menunjukan ukuran, bentuk, posisi dan membedakan klasifikasi
batu yaitu dengan: densitas tinggi menunjukan batu kalsium oksalat
DIAGNOSIS BANDING
1. Kolik ginjal dan ureter
2. Appendicitis akut (bila lokasi nyeri di kanan)
3. Kolik saluran cerna
4. Kolik empedu
5. Adneksitis pada perempuan
6. Karsinoma epidermoid (hematuri tanpa rasa nyeri)
PENATALAKSANAAN
Tujuan dasar penatalaksanaan BSK adalah menghilangkan batu,
menentukan jenis batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi, dan
mengurangi obstruksi yang terjadi. Batu dapat dikeluarkan dengan
medikamentosa, pemberian obat, tanpa operasi, dan pembedahan terbuka.
a. Medikamentosa
Indikasi : batu berdiameter < 5 mm, diharapkan batu dapat keluar tanpa
intervensi medis.
cara : mempertahankan keenceran urine dan diet makanan tertentu yang
merupakan bahan utama pembentuk batu (kalsium) yang efektif mencegah
pembentukan batu atau meningkatkan ukuran batu yang ada. Beberapa cara yaitu :
o Minum paling sedikit 8 gelas air sehari. Minum banyak cairan
meningkatkan aliran kemih dan menurunkan konsentrasi pembentuk batu
dalam air kemih
o Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
o Hindari makanan yang kaya oksalat (bayam, coklat, kacang-kacangan,
merica dan teh).
o Diet rendah purin seperti daging, ikan dan unggas
o Batu kalsium diet rendah kalsium mis : susu, keju, sayur daun hijau
o Kontrol berkala pembentukan batu baru
o Hindari soft drink lebih dari 1 liter/minggu
o Diet rendah natrium (80-100 mg/hari) perbaiki reabsorpsi kalsium
proximal sehingga terjadi pengurangan eksresi natrium dan kalsium.
d. Endourologi
Tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan BSK yang terdiri atas
memecah batu, dan mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang
dimasukan langsung ke saluran kemih. melalui uretra / melalui insisi kecil pada
kulit (perkutan). Beberapa tindakan endourologi adalah :
i. PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy): mengeluarkan batu yang
berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi
ke sistem kalies melalui insisi pada kulit. Batu dikeluarkan atau
dipecah dahulu menjadi fragmen kecil.
ii. Litotripsi adalah memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan
memasukan alat pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli.
Pecahan batu dikeluarkan dengan evakuator Ellik. Indikasi untuk batu
<3cm
iii. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi : memasukan alat ureteroskopi
per-uretram. batu yang berada di ureter / sistem pelvikalises dipecah
melalui tuntunan ureteroskopi ini.
iv. Ekstrasi Dormia : mengeluarkan batu ureter dengan menjaring melalui
keranjang Dormia.
e. Tindakan Operasi
Indikasi : batu buli > 2,5 cm pada dewasa dan semua ukuran pada
anak, batu keras, keluarkan benda asing di kandung kemih, terapi
perdarahan kandung kemih yang hebat yang tak bisa ditangani dengan
transurethtal.
Indikasi operasi:
Batu > 20 mm
Obstruksi sedang / berat
Batu di saluran kemih proksimal
tidak tersedia alat litotripsor, ESWL
batu ginjal di kaliks bila sudah hidrokaliks
gangguan fungsi ginjal
batu pelvis yang menyebabkan hidronefrosis, infeksi, nyeri hebat
konservatif tidak berhasil (6-8 minggu)
Perjalanan penyakit
KESIMPULAN
Penanganan batu saluran kemih dilakukan dengan pengenalan sedini
mungkin. Tatalaksana awal yang dilakukan adalah evaluasi faktor resiko batu
saluran kemih. Terapi diberikan untuk mengatasi keluhan dan mencegah serta
mengobati gangguan akibat batu saluran kemih. Pembedahan batu dapat
dilakukan baik secara non invasif ataupun terbuka. Yang terpenting adalah
pengenalan faktor resiko sehingga diharapkan dapat memberikan hasil pengobatan
dan memberikan pencegahan timbulnya batu saluran kemih yang lebih baik.
1. Sherwood L. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. 2nd ed. Jakarta: EGC;
2001.
2. Moore KL, Agur AM. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002.
3. Mescher AL. Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas. 12th ed.
Singapore: McGraw Hill Lange; 2009.
4. Syamsuhidayat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. 2nd ed. Jakarta :
EGC; 2004.
5. Sabiston, David C. Infeksi Saluran Kemih, Buku Ajar Ilmu Bedah. 2nd ed.
Jakarta: EGC; 2005.
6. Purnomo BB. Batu saluran kemih. Dasar-dasar urologi. Edisi 2. Jakarta:
CV. Sagung Seto; 2007.
7. Sudoyo AW, Setiyohadi B, et al. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I.
4th ed. Jakarta: BP FKUI; 2006.
8. Hassan R. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 2. Jakarta: BP FKUI;
1985.
9. Poinier AC. Kidney Stones. Available at: http://www.webmd.com/hw-
popup/extracorporeal-shock-wave-lithotripsy-eswl. access on: Desember
24, 2012
10. Grasso M. Extracorporeal ShockWave Lirhotripsy. Available at:
http://www.emedicine.com/med/topic3024.htm. access on: Desember 30th,
2012.
11. Terris MK. Pyelolithotomy. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/448503-overview. accessed on
september 19th, 2013.
12. Guidelines on Urolithiasis. Available at:
http://www.uroweb.org/gls/pdf/21_Urolithiasis_LRV4.pdf. accessed on
september 19th, 2013.