Anda di halaman 1dari 18

PORTOFOLIO KASUS II

SUBJEKTIF

Tn. E, 23 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan kiri sejak
3 hari yang lalu, demam sejak 3 hari yang lalu. Os juga mengeluhkan mual dan
muntah sebanyak 3 kali sejak 2 hari yang lalu. Selain itu os mengatakan urinnya
berwarna keruh, nyeri saat BAK juga dikeluhkan pasien.

OBJEKTIF

Kesadaran : Composmentis, GCS 15 (E4V5M6 )


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 80 x/menit, reguler
Pernapasan : 21 x/menit, reguler
Suhu : 37,8 oC
Kepala : deformitas (-), rambut hitam tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
(ø 3mm), refleks cahaya (+/+)
Telinga : serumen (-), secret (-)
Hidung : deformitas (-), deviasi septum (-), secret (-)
Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
Leher : pembesaran KGB (-)
Paru : Inspeksi : simetris pada inspirasi dan ekspirasi
Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi :vesikular,rhonki-/-,wheezing -/-
Abdomen : Inspeksi : Dalam batas Normal
Auskultasi : peristaltik normal
Palpasi : soepel, hepar dan lien tidak teraba,nyeri
ketok CVA kanan dan kiri (+),nyeri
tekan pada pubic (+)
Perkusi : timpani
Jantung : Inspeksi : iktus kordis terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di sela iga 5 linea
midklavikularis sinistra

dr. Agung Nugraha 1


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
Perkusi : batas jantung kiri 2 jari medial linea
midklavikularis sinistra, batas jantung
kanan di linea sternalis kanan
Auskultasi : S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Ektremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-,
sianosis -/-

Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 13,2 12 - 16 g/dL
Hematokrit 37 35 - 37 %
Eritrosit 5.3 4.3 – 6.0 juta/ul
Leukosit 14.100 4.800 - 10.800/ul
Trombosit 256.000 150.000 - 400.000/ul
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 123 <140 mg/dL

URIN RUTIN:

Warna : keruh
Kejernihan : pekat
Protein :-
Reduksi :-
Bilirubin :–
Leukosit : penuh

ASSESMENT

Tn. E, 23 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan kiri sejak
3 hari yang lalu, demam sejak 3 hari yang lalu. Os juga mengeluhkan mual dan
muntah sebanyak 3 kali sejak 2 hari yang lalu. Selain itu os mengatakan urinnya
berwarna keruh, nyeri saat BAK juga dikeluhkan pasien.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,nadi 80
x/mnt,suhu 37.80C. terdapat nyeri ketok CVA kanan dan kiri (+), nyeri tekan pada
suprapubic (+). Pada pemeriksaan darah didapatkan wbc 14.100 dan pemeriksaan
urin ditemukan urin keruh, pekat dan lekosit penuh.

DIAGNOSIS KERJA

dr. Agung Nugraha 2


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
BSK

ANJURAN

USG TRACTUS URINARIUS

TERAPI

IVFD RL 20 tpm
Ranitidin amp IV/8 jam
Ketorolac amp IV/ 12 jam
Paracetamol 500 mg 3x1
Ciprofloxacin 500 mg 2x1
Nipedipine 10 mg 2 x 1

PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam

dr. Agung Nugraha 3


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
BATU SALURAN KEMIH

DEFINISI

Batu saluran kemih adalah


massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih
dan bisa menyebabkan nyeri,
perdarahan, penyumbatan atau
infeksi. Batu bisa terbentuk di dalam
ginjal maupun di kandung kemih.
Proses pembentukan batu disebut
urolitiasis.4 Batu ini terbentuk dari
pengendapan garam kalsium,
magnesium, asam urat, atau sistein.5

BSK dapat berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah anggur. Batu
yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan biasanya dapat
keluar bersama dengan urine ketika berkemih. Batu yang berada di saluran kemih
atas (ginjal dan ureter) menimbulkan kolik dan jika batu berada di saluran kemih
bagian bawah (kandung kemih dan uretra) dapat menghambat buang air kecil.6

Insiden

 Penelitian yang dilakukan Hardjoeno dkk tahun 2002-2004 di RS dr.Wahidin


Sudirohusodo Makasar berdasarkan jenis kelamin tertinggi adalah laki-laki
79,9 %, wanita 20,1%.
 Analisis jenis batu berdasarkan kelompok umur: kalsium oksalat 50-60 tahun,
batu asam urat 60-65 tahun dan batu struvit 20-55 tahun.7

dr. Agung Nugraha 4


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
 RSUP Sanglah Denpasar tahun 2007 jumlah pasien rawat inap BSK 113
orang, berdasarkan umur tertinggi 46-60 tahun 39,8%, jenis kelamin tertinggi
adalah laki-laki 80,5%.
 Di RS Amerika kejadian batu ginjal dilaporkan 7-10 pasien untuk 1000 pasien
RS dan insidens dilaporkan 7-21 pasien untuk 10.000 orang dalam setahun.7

ETIOLOGI

Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan


aliran urin (fimosis, BPH, refluks vesicouretra), gangguan metabolik
(hiperkalsuria, hiperuremia), infeksi saluran kemih, benda asing (kateter),
dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang belum terungkap (idiopatik).

FAKTOR RESIKO

Secara epidemiologis terdapat 2 faktor yang dapat memepengaruhi terjadinya


pembentukan batu, yaitu:

1. Faktor intrinsik: faktor yang berasal dari tubuh : umur, jenis kelamin,
keturunan
 Jenis kelamin : pasien laki-laki : perempuan = 4: 1 disebabkan
oleh:
- anatomis saluran kemih pada laki-laki yang lebih panjang
- secara alamiah didalam air kemih laki-laki kadar kalsium
lebih tinggi dan pada air kemih perempuan kadar sitrat
(inhibitor) lebih tinggi
- laki-laki memiliki testosterone yang meningkatkan
produksi oksalat endogen di hati
- estrogen pada perempuan yang mampu mencegah agregasi
garam kalsium.
 Umur: terbanyak penderita BSK di negara Barat adalah 20-50
tahun, di Indonesia umur 30-60 tahun. Penyebab pastinya belum

dr. Agung Nugraha 5


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
diketahui, kemungkinan disebabkan perbedaan faktor sosial
ekonomi, budaya, dan diet.9
 Herediter: belum diketahui pasti. Penyakit ini diduga diturunkan
oleh orang tuanya.

2. Faktor ekstrinsik: faktor yang berasal dari lingkungan sekitar.


geografi, iklim, gaya hidup.
 Geografi : banyak diderita masyarakat daerah pegunungan.
disebabkan sumber air bersih yang dikonsumsi banyak
mengandung mineral phospor, kalsium, magnesium, dsb. Pada
beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih
yang lebih tinggi dari daerah lain sehingga dikenal dengan daerah
stone belt (sabuk batu). Contoh daerah stone belt seperti india,
Thailand, Indonesia. Di afrika selatan jarang.
 Faktor Iklim dan Cuaca : Faktor iklim dan cuaca tidak berpengaruh
langsung, namun kejadiannya banyak ditemukan di daerah bersuhu
tinggi. Temperatur yang tinggi meningkatkan jumlah keringat dan
meningkatkan konsentrasi air kemih. Konsentrasi air kemih yang
meningkat menyebabkan pembentukan kristal air kemih.
 Asupan air : Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral
kalsium pada air yang dikonsumsi dapat meningkatkan angka
kejadian batu kemih.
 Diet/Pola makan: misal diet tinggi purine, oksalat, kalsium
 Pekerjaan: lebih banyak terjadi pada orang yang banyak duduk
dalam pekerjaannya.
 Kebiasaan menahan BAK: akan menimbulkan statis air kemih yang
berakibat timbulnya ISK. ISK yang disebabkan kuman pemecah
urea menyebabkan terbentuknya batu struvit.

KLASIFIKASI BATU SALURAN KEMIH

dr. Agung Nugraha 6


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
1) Batu kalsium
Kalsium adalah batu yang paling banyak menyebabkan BSK (70%-80%).
Dijumpai dalam bentuk batu kalsium oksalat, batu kalsium fosfat atau campuran.
Terbentuknya batu terkait kadar kalsium yang tinggi di dalam urine atau darah
dan akibat dari dehidrasi, overdosis vit D, gangguan kelenjar paratiroid, kanker,
penyakit ginjal. Batu kalsium terdiri dari dua tipe :
 Whewellite (monohidrat): batu padat, konsentrasi as. oksalat tinggi pada
air kemih.
 Kombinasi kalsium - magnesium menjadi weddllite (dehidrat): kuning,
mudah hancur
Faktor terjadinya batu oksalat adalah sebagi berikut:

 Hiperkalsiuri : kenaikan kadar kalsium urin > 250-300mg/24jam,


disebabkan oleh peningkatan absorbs kalsium melalui usus, gangguan
reabsorbsi kalsium oleh ginjal, dan peningkatan reabsorbsi tulang karena
hiperparatiroid atau tumor paratiroid.
 Hiperoksaluri : peningkatan ekskresi oksalat > 45 gram/ hari, banyak
diderita oleh penderita yang mengalami kelainan usus karena post operasi,
diet kaya oksalat, (teh, kopi instant, minuman soft drinks, kokoa, jeruk,
sitrun, dan sayuran hijau terutama bayam.)
 Hiperurikosuri : kadar asam urat urin > 850mg/ 24 jam. Asam urat urin
yang berlebihan bertindak sebagai inti batu terhadap pembentukan batu
kalsium oksalat. Sumber asam urat urin berasal dari makanan kaya purin
maupun berasal dari metabolisme endogen.
 Hipositraturia : sitrat berikatan dengan kalsium di dalam urin sehingga
calsium tidak lagi terikat dengan oksalat maupun fosfat, karenanya
merupakan penghambat terjadinya batu tersebut. Kalsium sitrat mudah
larut sehingga hancur dan dikeluarkan melalui urin.

dr. Agung Nugraha 7


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
 Hipomagnesia, magnesium juga merupakan penghambat seperti halnya
sitrat. Penyebab tersering hipomagnesuria ialah penyakit inflamasi usus
diikuti gangguan malabsorbsi.
2) Batu asam urat
Terjadi pada 5-10% penderita dengan komposisi asam urat. biasanya
berusia > 60 tahun. Batu asam urat dibentuk hanya oleh asam urat. Gout arthritis,
mieloproliferative, penggunaan kemoterapi, obat urikosurik sulfinpirazone,
thiazide, salisilat.pasien obesitas, alkoholik, diet tinggi protein, hiperurikosurik
dan dehidrasi berpeluang besar menderita BSK ini, karena meningkatkan ekskresi
asam urat sehingga pH air kemih menjadi rendah. Ukuran batu bervariasi dari
kecil, besar hingga membentuk staghorn (tanduk rusa). Batu asam urat ini adalah
batu yang dapat dipecah dengan obat. 90% berhasil dengan kemolisis.

3) Batu struvit (magnesium-amonium fosfat)


Batu struvit disebut juga batu infeksi, terbentuknya batu ini disebabkan
adanya ISK. Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan kuman pemecah urea
atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urine
menjadi bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Kuman yang
termasuk pemecah urea di antaranya adalah : Proteus spp, Klebsiella, Serratia,
Enterobakter, Pseudomonas, dan Staphiloccocus. Ditemukan sekitar 15-20% pada
penderita BSK ditandai dengan kadar amoniak urin tinggi, sering terjadi pada
wanita daripada laki-laki. Pada batu struvit volume air kemih yang banyak sangat
penting untuk membilas bakteri dan menurunkan supersaturasi dari fosfat.

4) Batu Sistin
Batu Sistin terjadi saat kehamilan, disebabkan gangguan ginjal, kelainan
metabolism sistin yaitu kelainan absorpsi sistin di mukosa usus.. Merupakan batu
yang jarang dijumpai dengan insiden 1-2%. Reabsorbsi asam amino, sistin,
arginin, lysin dan ornithine berkurang, pembentukan batu terjadi saat bayi.
Disebabkan faktor keturunan dan pH urine asam.4 Pembentukan batu dapat terjadi

dr. Agung Nugraha 8


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
karena urine sangat jenuh, individu yang memiliki riwayat batu sebelumnya,
individu yang statis karena imobilitas. Batu lainnya : batu xantin (defisiensi enzim
xantin oksidase), triamteren, silikat

GEJALA BATU SALURAN KEMIH :


Tergantung letak, besar, morfologi batu
- Rasa Nyeri
Rasa nyeri yang berulang (kolik) tergantung dari lokasi batu. Bila
nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan diseluruh area
kostovertebrata. Batu di saluran kemih atas menimbulkan kolik. Bila nyeri
mendadak jadi akut, nyeri tekan diseluruh area kostovertebratal, disertai
mual dan muntah, pasien tersebut sedang mengalami kolik ginjal. Batu
ureter : nyeri luar biasa, akut, dan kolik ureter yang menyebar ke paha dan
genitalia dan urin disertai darah.
- Demam
Demam terjadi karena kuman yang beredar di dalam darah
sehingga menyebabkan suhu badan meningkat. Gejala ini disertai jantung
berdebar, hipotensi, dan vasodilatasi kulit.
- Infeksi
Berhubungan dengan infeksi sekunder akibat obstruksi dan statis di
proksimal sumbatan.
- Hematuria dan kristaluria
- Keluhan lain : takikardia
- Batu kecil
Bisa tidak bergejala dan dapat keluar sendiri bersama air seni.
- Batu berukuran besar atau menyumbat ureter, pelvis renalis, tubulus
renalis
menimbulkan sumbatan aliran air seni, gejalanya antara lain :
► Rasa belum puas sehabis miksi (Sensation of incomplete
bladder emptying)

dr. Agung Nugraha 9


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
► Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan
terperangkap di dalam urin yang terkumpul diatas
penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi saluran kemih
► Jika penyumbatan berlangsung lama, urin akan mengalir
balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan
yang membuat hidronefrosis dan akhirnya kerusakan ginjal.
► Retensi urine disebabkan obstruksi fungsional dan mekanis.
► Gejala iritatif disebabkan oleh karena pengosongan vesica
urinaria yang tidak sempurna pada saat miksi, sehingga
vesica sering berkontraksi meskipun belum penuh.
Gejalanya ialah Frequency, Nokturia (Volume vesica
urinaria tiba-tiba terisi penuh yaitu pada cuaca dingin,
mengkonsumsi minuman yang mengandung diuretikum
(alkohol, kopi), Urgency, Disuria.
DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan laboratorium
 Batu yang tidak bergejala, diketahui secara tidak sengaja pada urin
rutin (pH, BJ, sedimen) untuk menentukan hematuri, leukosituri,
kristaluria
 Lab darah : darah rutin (hb, ht, leukosit, trombosit) kadar kalsium,
sistin, asam urat
 Kultur urin : menunjukkan adanya pertumbuhan kuman pemecah urea
 Faal ginjal : mencari kemungkinan penurunan fungsi ginjal dan
persiapan IVP
 Kadar elektrolit : mencari faktor penyebab timbulnya BSK

2. Radiografi
 sinar X abdomen : melihat batu di ginjal, ureter dan kandung kemih.
dapat menunjukan ukuran, bentuk, posisi dan membedakan klasifikasi
batu yaitu dengan: densitas tinggi menunjukan batu kalsium oksalat

dr. Agung Nugraha 10


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
dan kalsium fosfat, densitas semiopak menunjukan batu struvit, sistin
dan campuran, densitas lusen menunjukan batu asam urat, xanthin,
triamteren. Pemeriksaan ini tidak dapat membedakan batu di dalam
maupun diluar ginjal.
 USG : menunjukan ukuran, bentuk, posisi batu dan adanya obstruksi.
diperlukan pada wanita hamil dan pasien yang alergi kontras radiologi.
Keterbatasannya adalah kesulitan menunjukan batu ureter, dan tidak
dapat membedakan batu klasifikasi dan radiolusen.
 IVP : menilai anatomi dan fungsi ginjal. Jika IVP belum dapat
menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akibat penurunan fungsi
ginjal, penggantinya adalah pielografi retrograd. Kontraindikasi pada
alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun dan pada
wanita hamil.
 Urogram : deteksi batu lusen sebagai filling defect (batu asam urat,
xanthin), lokasi batu dalam system kolectikus, menunjukan kelainan
anatomis.
 Analisa urin mikroskopik untuk adanya eritrosit yang banyak, terjadi
infeksi (leukositosis, hematuria, bakteriuria, nitrit urine (+). pH urine :
batu sistin dan asam urat terbentuk jika pH < 6,0. batu fosfat dan
struvit pada pH urine > 7,2.
 CT scan : menghasilkan gambar yang lebih jelas tentang ukuran dan
lokasi batu.

DIAGNOSIS BANDING
1. Kolik ginjal dan ureter
2. Appendicitis akut (bila lokasi nyeri di kanan)
3. Kolik saluran cerna
4. Kolik empedu
5. Adneksitis pada perempuan
6. Karsinoma epidermoid (hematuri tanpa rasa nyeri)

dr. Agung Nugraha 11


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
7. Batu ginjal: Tumor ginjal, Tumor Grawitz
8. Batu ureter : tumor ureter (radiolusen)
9. Batu buli : tumor buli (radiolusen)
10. Batu prostat (rontgen kumpulan pasir di daerah prostat. Pada RT seperti
kesan ca prostat)

PENATALAKSANAAN
Tujuan dasar penatalaksanaan BSK adalah menghilangkan batu,
menentukan jenis batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi, dan
mengurangi obstruksi yang terjadi. Batu dapat dikeluarkan dengan
medikamentosa, pemberian obat, tanpa operasi, dan pembedahan terbuka.

a. Medikamentosa
Indikasi : batu berdiameter < 5 mm, diharapkan batu dapat keluar tanpa
intervensi medis.
cara : mempertahankan keenceran urine dan diet makanan tertentu yang
merupakan bahan utama pembentuk batu (kalsium) yang efektif mencegah
pembentukan batu atau meningkatkan ukuran batu yang ada. Beberapa cara yaitu :
o Minum paling sedikit 8 gelas air sehari. Minum banyak cairan
meningkatkan aliran kemih dan menurunkan konsentrasi pembentuk batu
dalam air kemih
o Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
o Hindari makanan yang kaya oksalat (bayam, coklat, kacang-kacangan,
merica dan teh).
o Diet rendah purin seperti daging, ikan dan unggas
o Batu kalsium  diet rendah kalsium mis : susu, keju, sayur daun hijau
o Kontrol berkala pembentukan batu baru
o Hindari soft drink lebih dari 1 liter/minggu
o Diet rendah natrium (80-100 mg/hari)  perbaiki reabsorpsi kalsium
proximal sehingga terjadi pengurangan eksresi natrium dan kalsium.

dr. Agung Nugraha 12


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
o Pembatasan masukan kalsium tak dianjurkan karena penurunan kalsium
intestinal bebas menimbulkan peningkatan absorpsi oksalat oleh
pencernaan, peningkatan eksresi oksalat dan meningkatkan saluran
kalsium oksalat air kemih. Diet kalsium rendah merugikan pasien dengan
hiperkalsiuria idiopatik karena keseimbangan kalsium negative akan
memacu pengambilan kalsium dari tulang dan ginjal

b. Pengobatan Medik Selektif dengan Pemberian Obat-obatan


 Analgesia untuk meredakan nyeri dan mengusahakan batu keluar
sendiri secara spontan.
 Propantelin untuk mengatasi spasme ureter.
 Kolik: injeksi spasmolitik: atropine 0.5 – 1 mg i.m untuk dewasa.
 Infeksi: antibiotic kotrimoksazol 2 x 2 tablet atau amoksisilin 500 mg
peroral 3 x sehari untuk dewasa. Atau golongan lain. Contohnya pada
batu struvit
 Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) : mengurangi
pembentukan batu yang baru.
 Kalium sitrat 20 mEq tiap malam/minum jeruk nipis atau lemon
sesudah makan malam  meningkatkan kadar sitrat di dalam air kemih
 Allopurinol : mengurangi pembentukan asam urat

c. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)11,12


Tindakan non-invasif dan tanpa pembiusan, digunakan gelombang kejut
eksternal yang dialirkan melalui tubuh untuk memecah batu. Alat ini dapat
memecah batu ginjal, batu ureter proximal, atau menjadi fragmen-fragmen kecil
sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih. ESWL mengurangi
keharusan melakukan prosedur invasif dan menurunkan lama rawat inap di rs.
Indikasi :
 Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran
≤ 2.5 cm

dr. Agung Nugraha 13


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
 Fungsi ginjal masih baik
Kontraindikasi
 Gangguan koagulasi
 Kehamilan
 Aneurisma aorta
 ISK yang tidak terobati
 Gambaran batu dengan ESWL tak mungkin
 Obstruksi traktus urinarius besar

d. Endourologi
Tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan BSK yang terdiri atas
memecah batu, dan mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang
dimasukan langsung ke saluran kemih. melalui uretra / melalui insisi kecil pada
kulit (perkutan). Beberapa tindakan endourologi adalah :
i. PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy): mengeluarkan batu yang
berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi
ke sistem kalies melalui insisi pada kulit. Batu dikeluarkan atau
dipecah dahulu menjadi fragmen kecil.
ii. Litotripsi adalah memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan
memasukan alat pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli.
Pecahan batu dikeluarkan dengan evakuator Ellik. Indikasi untuk batu
<3cm
iii. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi : memasukan alat ureteroskopi
per-uretram. batu yang berada di ureter / sistem pelvikalises dipecah
melalui tuntunan ureteroskopi ini.
iv. Ekstrasi Dormia : mengeluarkan batu ureter dengan menjaring melalui
keranjang Dormia.

e. Tindakan Operasi

dr. Agung Nugraha 14


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
1) Nefrolitotomi : operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di
dalam ginjal

2) Ureterolitotomi : operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada


di ureter

3) Sistolitomi : operasi tebuka untuk mengambil batu yang berada di


vesica urinearia (section alta) dengan melakukan insisi pfannenstiel

Indikasi : batu buli > 2,5 cm pada dewasa dan semua ukuran pada
anak, batu keras, keluarkan benda asing di kandung kemih, terapi
perdarahan kandung kemih yang hebat yang tak bisa ditangani dengan
transurethtal.

4) Uretrolitotomi : operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di


uretra.

5) Pielolitotomi : operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di


pielum.11,12

Indikasi operasi:

 Batu > 20 mm
 Obstruksi sedang / berat
 Batu di saluran kemih proksimal
 tidak tersedia alat litotripsor, ESWL
 batu ginjal di kaliks bila sudah hidrokaliks
 gangguan fungsi ginjal
 batu pelvis yang menyebabkan hidronefrosis, infeksi, nyeri hebat
 konservatif tidak berhasil (6-8 minggu)

PENCEGAHAN BATU SALURAN KEMIH

dr. Agung Nugraha 15


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
Pencegahan

Primer Sekunder Tersier

Tujuan tidak terjadinya BSK menghentikan mencegah tidak terjadi


dengan mengendalikan perkembangan komplikasi sehingga
faktor penyebab BSK penyakit agar tidak tidak berkembang ke
menyebar dan tahap lanjut yang
mencegah membutuhkan
komplikasi perawatan intensif

Sasaran belum pernah telah menderita sudah menderita


menderita BSK penyakit BSK. penyakit BSK agar
penyakitnya tidak
bertambah berat.

Kegiatan promosi kesehatan, diagnosis dan rehabilitasi, dan


pendidikan kesehatan, pengobatan dini. memberikan kualitas
dan perlindungan (pemeriksaan fisik, hidup sesuai
kesehatan laboraturium, kemampuan
radiologis.)
Contoh - minum air putih - konseling kesehatan
minimal 2 liter per
hari. (8-10 gelas
sehari) ketika
bangun tidur
- olahraga cukup,
Jangan menahan
kencing, Pola makan
seimbang, menjaga
berat badan tetap
ideal

dr. Agung Nugraha 16


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
KOMPLIKASI

Perjalanan penyakit

 obstruksi : di ginjal dan ureter membuat hidronefrosis pionefrosis,


kegagalan fungsi ginjal, uremia karena gagal ginjal total. Di buli
menyebabkan gangguan aliran kemih dari kedua orificium ureter. Batu
uretra menyebabkan hidroureter, diverticulum uretra, ekstravasasi kemih
dan terbentuk fistul di proximal batu ureter.
 infeksi sekunder, iritasi berkepanjangan pada urothelium yang
menyebabkan tumbuhnya keganasan berupa karsinoma epidermoid,
urosepsis.
Akibat terapi

 Post ESWL : petechiae pada pinggang, hematuri, kolik renal akibat


gerakan pasase fragmen batu, renal atrofi pada pasien gangguan renal
vascular / aterosklerotik berat, hipertensi akibat hematom perinephric yang
luas
 Post uretratomi externa : striktur uretra
 Post section Alta : perdarahan, infeksi luka operasi dan fistel

KESIMPULAN
Penanganan batu saluran kemih dilakukan dengan pengenalan sedini
mungkin. Tatalaksana awal yang dilakukan adalah evaluasi faktor resiko batu
saluran kemih. Terapi diberikan untuk mengatasi keluhan dan mencegah serta
mengobati gangguan akibat batu saluran kemih. Pembedahan batu dapat
dilakukan baik secara non invasif ataupun terbuka. Yang terpenting adalah
pengenalan faktor resiko sehingga diharapkan dapat memberikan hasil pengobatan
dan memberikan pencegahan timbulnya batu saluran kemih yang lebih baik.

dr. Agung Nugraha 17


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih
DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood L. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. 2nd ed. Jakarta: EGC;
2001.
2. Moore KL, Agur AM. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002.
3. Mescher AL. Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas. 12th ed.
Singapore: McGraw Hill Lange; 2009.
4. Syamsuhidayat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. 2nd ed. Jakarta :
EGC; 2004.
5. Sabiston, David C. Infeksi Saluran Kemih, Buku Ajar Ilmu Bedah. 2nd ed.
Jakarta: EGC; 2005.
6. Purnomo BB. Batu saluran kemih. Dasar-dasar urologi. Edisi 2. Jakarta:
CV. Sagung Seto; 2007.
7. Sudoyo AW, Setiyohadi B, et al. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I.
4th ed. Jakarta: BP FKUI; 2006.
8. Hassan R. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 2. Jakarta: BP FKUI;
1985.
9. Poinier AC. Kidney Stones. Available at: http://www.webmd.com/hw-
popup/extracorporeal-shock-wave-lithotripsy-eswl. access on: Desember
24, 2012
10. Grasso M. Extracorporeal ShockWave Lirhotripsy. Available at:
http://www.emedicine.com/med/topic3024.htm. access on: Desember 30th,
2012.
11. Terris MK. Pyelolithotomy. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/448503-overview. accessed on
september 19th, 2013.
12. Guidelines on Urolithiasis. Available at:
http://www.uroweb.org/gls/pdf/21_Urolithiasis_LRV4.pdf. accessed on
september 19th, 2013.

dr. Agung Nugraha 18


Nifedipin Pada Batu Saluran Kemih

Anda mungkin juga menyukai