Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RANGKUMAN AKUNTANSI PERPAJAKAN

Akuntansi Pajak Penghasilan


Fauzan Misra, SE., M.Sc., Ak., CA.

Disusun Oleh :
Ryan Priyangga 15/377319/EK/20291
Made Ari Widiartini 15/381960/EK/20541
Stephani Lidya 15/381986/EK/20567

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
 Akuntansi pajak penghasilan diatur dalam PSAK 46 menggunakan dasar akrual
karena faktor kepastian peraturan pajak dan digunakannya self assessment system
sebagai dasar pemungutan pajak.

 Prinsip dasar akuntansi pajak penghasilan :


1. pajak penghasilan yang kurang dibayar tahun berjalan atau terutang diakui
sebagai kewajiban pajak-kini (current tac liability), sedang pajak penghasilan
yang lebih bayar tahun berjalan diakui sebagai aset pajak-kini (current tax
asset).
2. Konsekuensi pajak periode mendatang yang dapat didistribusikan dengan
perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences) diakui sebagai
kewajiban pajak tangguhan,s edang efek perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan (deductable temporary difference) dan sisa kerugian yang belum
dikompensasikan diakui sebagai aset pajak tangguhan.
3. Pengukuran kewajiban dan aset pajak didasarkan pada peraturan perpajakan
yang berlaku, efek perubahan peraturan perpajakan yang akan terjadi di
kemudia hari tidak boleh diantisipasi atau diestimasikan.
4. Penilaian kembali aset pajak tangguhan harus dilakukan pada setiap tanggal
neraca, terkait dengan kemungkinan dapat atau tidaknya pemulihan aset pajak
tangguhan direalisasikan dalam periode mendatang.

 Perbedaan antara akuntansi pajak dengan akuntani komersil adalah Standar


Akuntansi Keuangan menggunakan pendekatan aset-kewajiban ( asset-liability
approach) sedangkan Undang-Undang Pajak menggunakan pendekatan
pendapatan-beban (revenue-expense approach).

 PSAK no.46 menekankan pada beberapa hal :


1. Pertanggungjawaban konsekuensi pajak pada periode berjalan atau periode
mendatang untuk :
a. Pemilihan nilai tercatat aset dan pelunasan nilai tercatat kewajiban
yang disajikan di neraca.
b. Transaksi atau peristiwa lain dalam periode berjalan yang diakui dan
disajikan di laporan keuangan komersial.
2. Pengakuan aset pajak tangguhan yang berasal dari sisa kerugian yang belum
dikompensasi, penyajian pajak penghasilan di laporan keuangan komersial.

PERBEDAAN TEMPORER
 Perbedaan temporer dimaksudkan sebagai perbedaan antara dasar pengenaan
pajak (tax base) dengan suatu aset atau kewajiban dengan nilai tercatat pada aset
atau kewajiban yang berakibat pada perubahan laba fiskal periode mendatang.
Terjadinya perubahan tersebut dapat bertambah (future taxable amount) atau
berkurang (future deductible amount) pada saat aset dipulihkan atau kewajiban
dilunasi/dibayar.

 Hal ini dapat terjadi pada kondisi :


1. Penghasilan atau beban yang harus diakui untuk menghitung laba diskal atau
laba komersial dalam periode yang berbeda.
2. Goodwill atau goodwill negatif yang terjadi saat konsolidasi.
3. Perbedaan nilai tercatat dengan tax base dari suatu aset atau kewajiban pada
saat pengakuan awal.
4. Bagian dari biaya perolehan saat penggabungan usaha yang bermakna akuisisi
dialokasikan ke aset atau kewajiban tertentu atas dasar nilai wajar, perlakuan
akuntansi demikian tidak diperkenankan oleh Undang-Undang Pajak.

Anda mungkin juga menyukai