Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Percobaan Lazzaro Spallanzani (Air Kaldu)

Disusun oleh :

Umi Kalsum

Aryanti

Tri Oktaviani

XII IPA II

SMA NEGERI 6 PALU

Tahun Pelajaran 2015 - 2016


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi

yang berjudul “Percobaan Lazzaro Spallanzani (Air Kaldu)”. Laporan praktikum

ini dibuat guna untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran Biologi, mengenai

Teori Asal Usul Kehidupan.

Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis untuk mengucapkan terima

kasih kepada Ibu Nurhaeda selaku guru pada mata pelajaran Biologi tersebut yang

telah memberikan pelajaran tentang Teori Asal Usul Kehidupan.

Penulis menyadari bahwa dalam Laporan Praktikum ini masih terdapat

banyak kekurangan maupun kesalahan baik itu dari segi penyusunan, isi

pembahasan, serta bahasa yang digunakan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik

dan saran dari pembaca, guna untuk memberikan kemajuan dan kesempurnaan

pada laporan yang akan datang.

Semoga dengan adanya laporan praktikum ini akan memberikan banyak

manfaat bagi kita semua. Dan laporan praktikum ini bisa dijadikan sebagai

referensi untuk laporan praktikum selanjutnya.

Palu, 01 Februari 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………2

1.3 Tujuan…………………………………………………………..2

BAB II DASAR TEORI………………………………………………...3-6

BAB III METODOLI PENELITIAN………………………………....7-8

BAB IV TABEL PENGAMATAN………………………………………9

BAB V PEMBAHASAN…………………………………………….10-11

BAB VI PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………..12

3.2 Saran…………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyaknya pendapat yang ada tentang kehidupan membuktikan

bahwa asal-usul kehipuan belum dapat didefinsikan secara utuh dari mana

berawalnya. Pendapat-pendapat tersebut lahir dari para ahli biologi yang

menyatakan suatu teori tentang kehidupan yang didasari dari pengalaman

yang dialami serta percobaan yang memerlukan ketelitian yang telah

dilakukan oleh para ahli. Salah satu teori kehidupan yang sangat terkenal

adalah teori abiogenesis yang di kemukakan oleh Aristoteles, yang dimana

inti dari teorinya mengatakan bahwa kehidupan itu ada dengan

spontanitas, pendapat yang dikemukan oleh Aristoteles diambil dari

pengalaman yang dialami oleh Aristoteles yang melakukan perjalanan dan

melihat seekor katak berasal dari lumpur Karena katak itu keluar dari

lumpur.

Tapi pandangan tentang kehidupan yang dikemukakan oleh

Aristoteles dan kawan-kawan, akhirnya tumbang karena hadirnya teori

biogenesis yang dipelopori oleh Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani,dan

Louis Pastuer. Lazzaro Spallanzani dan kawan-kawan berpendapat bahwa

kehidupan berasal dari kehidupan yang sebelumnya.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dalam laporan praktikum ini penulis telah merumuskan beberapa

masalah yang akan dibahas disini, diantaranya yaitu:

1) Apakah percobaan Spallanzani sesuai dengan pernyataannya tentang

teori asal usul kehidupan?

2) Apa yang terjadi dari hasil percobaan tersebut?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan dan penulisan laporan praktikum ini

adalah untuk mengetahui asal-usul kehidupan melalui percobaan Lazzaro

Spallanzani.

2
BAB II

DASAR TEORI

Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk hidup yang ada sekarang

merupakan hasil perubahan dari makhluk hidup sebelumnya. Namun, bagaimana

kehidupan dimulai dan bagaimana bentuk-bentuk kehidupan pertama yang ada di

bumi belum terjawab secara pasti karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki

oleh manusia . satu hal yang pasti, pada masa awal terbentuknya makhluk hidup

dibumi, belum ada satu pun manusia yang menyaksikannya. Berbagai teori yang

diajukan dibuat berdasarkan perkiraan atas berbagai bukti yang ditemukan pada

masa sekarang. ( Dunia Biologi SMA 3 CW R1)

Abiogenesis adalah suatu istilah asal usul di bumi yang menyatakan bahwa

sesuatu yang menghasilkan zat hidup berasal dari bahan yang tidak hidup, atau

sebagai generasi spontanea, suatu teori yang dimunculkan setelah abad ke-19 yang

menyatakan bahwa mikroorganisme atau organisme yang lebih tinggi dapat terjadi

dari materi yang tidak hidup. Teori ini didukung oleh Teori Urey ( Harold Urey

,1893), Teori Oparin (Al Oparin, 1936), Percobaan Stanley Miller (1953), dan

Percobaan Shilly B. Foks (Suroso, 2002).

Konsep mengenai kehidupan berasal dari materi-materi yang tak berjiwa

secara spontan, teori ini cukup lama di percaya oleh masyarakat. Generation

spontanea atau abiogenesis menganggap bahwa kehidupan ini dimulai dari zat

anorganik atau zat-zat organik yang telah membusuk. Sebagai contoh, di China,

bahkan dari sejak permulaan telah dipercaya bahwa lebah atau serangga yang lain

3
timbul secara spontan karena pengaruh panas dan kelembaban. Dalam kitab suci

orang India terdapat petunjuk tentang timbulnya macam-macam parasit, lebah dan

kumbang secara tiba-tiba dari keringat dan rabuk. Namun akhirnya teori

generation spontanea atau abiogenesis ini ditentang oleh F.Redi, Spanllanzani dan

Pasteur melalui beberapa percobaan ( Winatasasmita,1999).

Biogenesis adalah suatu teori yang mengemukakan bahwa asal kehidupan

suatu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada. Teori

Biogenesis di dukung oleh Lazzaro Spallanzani, Francesco Redi, dan Louis

Pasteur (Suroso, 2002).

Tokoh dalam teori biogenesis yang terkenal adalah:

1. Fransisco Redy (1688)

Untuk mempertahankan pendapatnya bahwa makhluk hidup tidak

berasal dari benda mati tetapi makhluk hidup berasal dari makhluk

hidup juga, ia melanjukan percobaan dengan menggunakan sepotong

daging yang dimasukkan dalam 3 buah labu. Labu pertama di isi

sepotong daging, kemudian labu ditutup rapat. Labu kedua di isi

sepotong daging, kemudian labu ditutup dengan kain kasa. Labu ketiga

di isi sepotong daging, dan labu dibiarkan terbuka. Dari hasil

percobaan tersebut Redy menyatakan bahwa jika lalat dicegah jangan

sampai meletakkan telurnya pada daging, maka makhluk hidup

(belatung) tidak akan muncul dari daging tersebut jadi menurut Redy

makhluk hidup berasal dari telur ( Omne vivum ex ovo )

4
2. Lazzaro Spallanzani

Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan yang lebih baik dari

percobaan yang telah dilakukan Fransisco Redy. Ia menggunakan

tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu yang kemudian

diberikan perlakuan sebagai berikut:

a. Tabung pertama tanpa dipanasi, ditutup rapat

b. Tabung kedua dipanaskan sampai mendidih,dibiarkan terbuka

c. Tabung ketiga dipanaskan sampai mendidih dan ditutupi rapat.

Dari hasil tersebut Spallanzani menyatakan, apabila kaldu dididihkan

dan kemudian ditutup rapat tidak akan membusuk sehingga tidak

dijumpai makhluk hidup.

3. Louis Pasteur (1862)

Beberapa orang telah keberatan terhadap eksperimen yang telah

dilakukan oleh Redy dan Spallazani. Mereka berpendapat bahwa untuk

dapat timbul kehidupan secara spontan dari benda yang tak hidup

diperlukan gaya hidup dan gaya hidup pada percobaan Spallanzani

tidak ada karena labu ditutup rapat. Untuk itu Louis Pasteur berusaha

memperbaiki percobaan Spallanzani dengan menggunakan labu yang

mempunyai tutup berbentuk leher angsa (seperti huruf s) dengan tutup

labu seperti huruf s maka kaldu yang ada dalam labu masih tetap dapat

berhubungan dengan udara luar, tetapi makhluk hidup diluar tidak

dapat masuk ke dalam labu. Labu percobaan diisi dengan air kaldu,

5
kemudian dipanaskan sampai mendidih. Setelah itu labu ditutup,

dengan tutup yang mempunyai pipa berbentuk huruf s. setelah diamati

beberapa hari ternyata kaldu yang terdapat dalam labu percobaan tidak

menunjukkan adanya perubahan. Dari percobaannya akhirnya Louis

Pateur mengambil kesimpulan bahwa adanya kehidupan berasal dari

kehidupan lain. Yang kemudian dikenal dengan slogan Omne vivum

ex vivo.

Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil

menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus

mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana

terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab. Kapan dimana dan

dengan cara bagaimana kehidupan di bumi ini berawal? adalah pertanyaan yang

terus menggoda para ilmuwan. Berbagai teori asal-usul kehidupan telah disusun

oleh para pakar tetapi belum ada satupun teori yang diterima secara memuaskan

oleh semua pihak. (Awan Kecil : Artikel “ laporan percobaan Lazzaro

Spallanzani, 24 April 2014.”)

6
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada hari senin, 25 januari 2016, di rumah

anggota kelompok 7.

3.2 Alat dan Bahan

 Alat :

- 3 buah gelas berukuran sama

- Kompor

- Pisau

- Plastic

- Karet gelang

- Kain kasa

 Bahan :

- Daging

- Air

7
3.3 Cara Kerja

- Siapkan alat dan bahan

- Potong Daging menjadi beberapa bagian

- Rebuslah daging yang sudah di potong tersebut untuk membuat air

kaldu

- Selanjutnya, siapkan 3 buah gelas yang berukuran sama

- Setelah dagingnya masak dan terbentuklah air kaldu

- Tuangkan air kaldu yang sudah masak bersama dagingnya ke dalam

3 gelas tersebut dengan sama rata.

Gelas pertama di tutup rapat dengan plastik yang di ikat dengan

karet gelang

Gelas kedua di tutup menggunakan kain kasa yang di ikat dengan

karet gelang

Gelas ketiga tidak di tutup/ dibiarkan terbuka

- Amati perubahan air kaldu selama 5 hari

- Buatlah laporan praktikum

8
BAB IV

DATA HASIL PENGAMATAN

Hari Ke- n Gelas 1 Gelas 2 Gelas 3

W: tidak berwarna W : tidak berwarna W : tidak berwarna

1 E : tidak ada endapan E : tidak ada endapan E : tidak ada endapan

B : Tidak berbau B : tidak berbau B : Tidak berbau

W : agak sedikit keruh W : agak sedikit keruh W : agak sedikit keruh

2 E : ada sedikit endapan E : ada sedikit endapan E : ada sedikit endapan

B : tidak berbau B : tidak berbau B : tidak berbau

W : agak sedikit keruh W : agak keruh W : agak keruh

3 E : ada endapan E : ada endapan E : ada endapan

B : tidak berbau B : tidak berbau B : agak berbau

W : agak keruh W : keruh W : keruh

4 E : ada endapan E : ada endapan E : ada endapan

B : tidak berbau B : Berbau B : berbau busuk

W : agak keruh W : keruh W : Keruh

5 E : ada endapan E : ada endapan E : ada endapan

B : tidak berbau B : Berbau B : berbau busuk

Ket :

o W : warna

o E : endapan

o B : Bau

9
BAB V

PEMBAHASAN

1. Gelas 1 ( ditutup rapat dengan plastik, dipanasi )

Gelas yang pertama, pada hari pertama keadaan air kaldu di

dalamnya tidak mengalami perubahan warna atau masih jernih, tidak

adanya endapan dan tidak berbau. Kemudian pada hari kedua, dimana

air kaldu terlihat sudah sedikit keruh, ada sedikit endapan, tetapi tidak

berbau. Ketika memasuki hari ketiga keadaan air kaldu masih tetap

sama seperti pada hari kedua. Hal ini dikarenakan perlakuan pada gelas

1 ditutup dan kemudian di panasi sehingga tidak ada mikroorganisme

yang dapat hidup dan berkembang didalamnya. Keadaan ini

berlangsung sampai pada hari ke empat dan kelima.

2. Gelas 2 ( ditutup dengan kain kasa, dipanasi)

Pada gelas kedua, pada hari pertama, air kaldu masih jernih, tidak

ada endapan dan tidak berbau. Ketika memasuki hari kedua, keadaan

air kaldu sudah mulai keruh, ada sedikit endapan dan tidak berbau. Hal

ini berlangsung sampai hari ke tiga. Tapi ketika memasuki hari

keempat warna air kaldu sudah mengeruh, ada endapan dan berbau.

Keadaan ini berlangsung sampai pada hari ke lima. Hal ini disebabkan

oleh keadaan gelas yang ditutup dengan kain kasa, sehingga masih

dapat berhubungan dengan udara luar dan memungkinkan

berkembangnya organisme di dalamnya.

10
3. Gelas 3 ( terbuka, dipanasi)

Pada gelas ketiga, keadaan air kaldunya pada hari pertama tidak

mengalami perubahan bau maupun warnanya. Tetapi ketika memasuki

hari kedua keadaan air kaldu sudah mulai sedikit mengeruh, ada sedikit

endapan, dan tidak berbau. Hal ini berlangsung sampai hari ketiga

tetapi air kaldu sudah mulai mengeluarkan bau.

Hal ini berlangsung sampai pada hari ke empat dan kelima tetapi

dengan aroma bau busuk yang semakin bertambah. Hal ini di sebabkan

oleh mikroorganisme yang terbawa oleh udara karena gelas dibiarkan

terbuka sehingga dapat berhubungan secara bebas dengan udara luar.

11
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka dapat

disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup

sebelumnya. Perubahan warna dan bau serta terjadinya endapan pada air

kaldu yang dipanaskan atau tidak namun dibiarkan terbuka merupakan

pengaruh dari adanya aktifitas mikroba/mikroorganisme yang berasal dari

udara yang kemudian mengkontaminasi air kaldu tersebut. Hal demikian

tidak terjadi pada air kaldu yang telah dipanaskan dan ditutup rapat, yang

tidak mengalami perubahan warna, bau dan tidak terjadi endapan.

Pengamatan ini membenarkan hasil percobaan Lazzaro Spallanzani dan

membuktikan kebenaran teori biogenesis bahwa makhluk hidup berasal

dari makhluk hidup sebelumnya.

6.2 Saran

- Sebaiknya pada saat melakukan praktikum, dilakukan secara teliti

agar tidak terjadi manipulasi data dan hasil praktikum bisa lebih

baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

All about me : Artikel “Laporan 2 biologi dasar”

Awan Kecil : Artikel “ laporan percobaan Lazzaro Spallanzani, 24 April 2014.”)

Buku Dunia Biologi SMA 3 CW R1

Anda mungkin juga menyukai