Disusun oleh :
Umi Kalsum
Aryanti
Tri Oktaviani
XII IPA II
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
ini dibuat guna untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran Biologi, mengenai
Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis untuk mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Nurhaeda selaku guru pada mata pelajaran Biologi tersebut yang
banyak kekurangan maupun kesalahan baik itu dari segi penyusunan, isi
pembahasan, serta bahasa yang digunakan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca, guna untuk memberikan kemajuan dan kesempurnaan
manfaat bagi kita semua. Dan laporan praktikum ini bisa dijadikan sebagai
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan…………………………………………………………..2
BAB V PEMBAHASAN…………………………………………….10-11
BAB VI PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………..12
3.2 Saran…………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
bahwa asal-usul kehipuan belum dapat didefinsikan secara utuh dari mana
dilakukan oleh para ahli. Salah satu teori kehidupan yang sangat terkenal
melihat seekor katak berasal dari lumpur Karena katak itu keluar dari
lumpur.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Spallanzani.
2
BAB II
DASAR TEORI
Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk hidup yang ada sekarang
bumi belum terjawab secara pasti karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki
oleh manusia . satu hal yang pasti, pada masa awal terbentuknya makhluk hidup
dibumi, belum ada satu pun manusia yang menyaksikannya. Berbagai teori yang
diajukan dibuat berdasarkan perkiraan atas berbagai bukti yang ditemukan pada
Abiogenesis adalah suatu istilah asal usul di bumi yang menyatakan bahwa
sesuatu yang menghasilkan zat hidup berasal dari bahan yang tidak hidup, atau
sebagai generasi spontanea, suatu teori yang dimunculkan setelah abad ke-19 yang
menyatakan bahwa mikroorganisme atau organisme yang lebih tinggi dapat terjadi
dari materi yang tidak hidup. Teori ini didukung oleh Teori Urey ( Harold Urey
,1893), Teori Oparin (Al Oparin, 1936), Percobaan Stanley Miller (1953), dan
secara spontan, teori ini cukup lama di percaya oleh masyarakat. Generation
spontanea atau abiogenesis menganggap bahwa kehidupan ini dimulai dari zat
anorganik atau zat-zat organik yang telah membusuk. Sebagai contoh, di China,
bahkan dari sejak permulaan telah dipercaya bahwa lebah atau serangga yang lain
3
timbul secara spontan karena pengaruh panas dan kelembaban. Dalam kitab suci
orang India terdapat petunjuk tentang timbulnya macam-macam parasit, lebah dan
kumbang secara tiba-tiba dari keringat dan rabuk. Namun akhirnya teori
generation spontanea atau abiogenesis ini ditentang oleh F.Redi, Spanllanzani dan
suatu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada. Teori
berasal dari benda mati tetapi makhluk hidup berasal dari makhluk
sepotong daging, kemudian labu ditutup dengan kain kasa. Labu ketiga
(belatung) tidak akan muncul dari daging tersebut jadi menurut Redy
4
2. Lazzaro Spallanzani
dapat timbul kehidupan secara spontan dari benda yang tak hidup
tidak ada karena labu ditutup rapat. Untuk itu Louis Pasteur berusaha
labu seperti huruf s maka kaldu yang ada dalam labu masih tetap dapat
dapat masuk ke dalam labu. Labu percobaan diisi dengan air kaldu,
5
kemudian dipanaskan sampai mendidih. Setelah itu labu ditutup,
beberapa hari ternyata kaldu yang terdapat dalam labu percobaan tidak
ex vivo.
terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab. Kapan dimana dan
dengan cara bagaimana kehidupan di bumi ini berawal? adalah pertanyaan yang
terus menggoda para ilmuwan. Berbagai teori asal-usul kehidupan telah disusun
oleh para pakar tetapi belum ada satupun teori yang diterima secara memuaskan
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
anggota kelompok 7.
Alat :
- Kompor
- Pisau
- Plastic
- Karet gelang
- Kain kasa
Bahan :
- Daging
- Air
7
3.3 Cara Kerja
kaldu
karet gelang
karet gelang
8
BAB IV
Ket :
o W : warna
o E : endapan
o B : Bau
9
BAB V
PEMBAHASAN
adanya endapan dan tidak berbau. Kemudian pada hari kedua, dimana
air kaldu terlihat sudah sedikit keruh, ada sedikit endapan, tetapi tidak
berbau. Ketika memasuki hari ketiga keadaan air kaldu masih tetap
sama seperti pada hari kedua. Hal ini dikarenakan perlakuan pada gelas
Pada gelas kedua, pada hari pertama, air kaldu masih jernih, tidak
ada endapan dan tidak berbau. Ketika memasuki hari kedua, keadaan
air kaldu sudah mulai keruh, ada sedikit endapan dan tidak berbau. Hal
keempat warna air kaldu sudah mengeruh, ada endapan dan berbau.
Keadaan ini berlangsung sampai pada hari ke lima. Hal ini disebabkan
oleh keadaan gelas yang ditutup dengan kain kasa, sehingga masih
10
3. Gelas 3 ( terbuka, dipanasi)
Pada gelas ketiga, keadaan air kaldunya pada hari pertama tidak
hari kedua keadaan air kaldu sudah mulai sedikit mengeruh, ada sedikit
endapan, dan tidak berbau. Hal ini berlangsung sampai hari ketiga
Hal ini berlangsung sampai pada hari ke empat dan kelima tetapi
dengan aroma bau busuk yang semakin bertambah. Hal ini di sebabkan
11
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
sebelumnya. Perubahan warna dan bau serta terjadinya endapan pada air
tidak terjadi pada air kaldu yang telah dipanaskan dan ditutup rapat, yang
6.2 Saran
agar tidak terjadi manipulasi data dan hasil praktikum bisa lebih
baik.
12
DAFTAR PUSTAKA