Klasifikasi Karies
Klasifikasi Karies
Merupakan jenis karies yang terjadi pada permukaan yang licin dan paling
bisa dicegah dengan menggosok gigi, proses terjadinya paling lambat. Karies dimulai
sebagai bintik putih buram (white spot) yang terjadi karena telah terjadi pelarutan
email oleh asam sebagai hasil metabolisme bakteri.
Terbentuk pada gigi belakang, yaitu pada permukaan gigi untuk mengunyah
dan pada bagian gigi yang berhadapan dengan pipi. Daerah ini sulit dibersihkan
karena lekukannya lebih sempit dan tidak terjangkau oleh sikat gigi.
a. Karies Primer, yaitu karies yang terjadi pada lokasi yang belum pernah terkena
riwayat karies sebelumnya.
b. Karies Sekunder, yaitu karies yang rekuren artinya karies yang timbul pada lokasi
yang telah memiliki riwayat karies sebelumnya, biasanya karies ini ditemukan
pada tepi tambalan.
Klasifikasi Karies Berdasarkan Tingkat Progresifitasnya
a. Karies Akut, yaitu karies yang berkembang dan memburuk dengan cepat.
Misalnya: rampant karies, pasien xerostomia.
b. Karies Kronis, yaitu proses karies yang berjalan dengan lambat. Karies ini
menunjukan warna kecoklatan sampai hitam.
c. Karies terhenti, yaitu karies yang lesinya tidak berkembang lagi, karies ini bisa
disebabkan oleh perubahan lingkungan.
a. Karies Ringan, yaitu jika serangan karies hanya pada gigi yang paling rentan,
seperti pit dan fisure, sedangkan kedalamannya hanya mengenai lapisan email
(iritasi pulpa).
b. Karies Sedang, yaitu jika serangan karies meliputi permukaan oklusal dan
aproksimal gigi posterior. Kedalaman karies sudah mengenai lapisan dentin
(hiperemi pulpa).
c. Karies Berat/Parah, yaitu jika serangan karies juga meliputi gigi anterior yang
biasanya bebas karies. Kedalamannya sudah mengenai pulpa, baik pulpa yang
tertutup maupun pulpa yang terbuka (pulpitis dan gangren pulpa). Karies pada gigi
anterior dan posterior sudah meluas ke bagian pulpa.
Berdasarkan etiologi maka ada 2 yang paling umum digunakan oleh para
dokter gigi, yaitu :
a. Karies botol bayi adalah karies yang ditemukan pada gigi susu anak kecil. Karies
botol bayi disebabkan glukosa/gula yang terdapat pada botol susu yang terus
menempel ketika bayi tertidur. Kebiasaan ini banyak dilakukan oleh orangtua
karena tidak ingin repot dengan tangisan si anak. Padahal kebiasaan ini akan
mengakibatkan gula yang terdapat dalam susu akan berinteraksi dengan cepat
untuk membentuk lubang gigi karena terpapar dalam waktu yang lama dengan
mulut anak.
b. Karies rampan adalah karies yang berkembang secara drastis dan terjadi pada
banyak gigi secara cepat pada orang dewasa. Karies rampan banyak terjadi pada
pasien dengan xerostomia(air ludah kurang), kebersihan mulut yang buruk,
penggunaan methampetamin, radiasi berlebihan, dan konsumsi gula berlebihan.
b. Karies Media, di mana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi
setengah dentin.
c. Karies Profunda, di mana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan
kadang-kadang sudah mengenai pulpa. Terbagi :menjadi 3 stadium, yaitu :
1. Stadium I belum terjadi radang
2. Stadium II sudah ada radang
3. Stadium III sudah perforasi dan radang