ENGINEERING CONSULTANT
Jl. Raya Lintas Senayan Curug Buntu Nomer 88
Curug, Tangerang 15810 Banten, Indonesia
Telepon 021-7689069, Faksimile 021-7689069
E-mail: ptoneupjokindo@gmail.com
LANDASAN TEORI
b. Standarisasi Garis
Menurut Takeshi Sato (2000), dalam gambar dipergunakan beberapa
jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya
Tebal 0.35
Garis gores tebal Garis nyata dan tepi
Tebal 0.5 terhalang
Garis gores tipis Garis nyata dan tepi
Tebal 0.35 terhalang
Garis bergores titik
Garis sumbu, simetri, dan
tipis
lintasan
Tebal 0.35
(Sumber : Takeshi Sato.2000)
5. Skala
Ada kalanya karena suatu hal pada penggambaran teknik, tiak bisa digambar
sesuai dengan ukuran yang sebenarnya, karena misalnya benda yang
digambar terlalu kecil, sehingga bila digambar dalam ukuran yang
sebenarnya akan terlalu besar, dan akan terlalu banyak memakan kertas dan
tidak efisien. (Khumaedi, 2015)
Besar kecilnya skala mempengaruhi efisiensi kerja dan faktor ekonomis.
Semakin besar skala akan menyebabkan kertas untuk menggambar menajadi
banyak. Adapun skala untuk pengecilan dan pembesaran yang
dinormalisasikan (diakui secara internasiomal) untuk gambar teknik adalah
sebagai berikut :
a. Untuk Pengecilan
1:2 1:5 1 : 10
1 : 20 1 : 50 1 : 100
1 : 200 1 : 500 1 : 1000
b. Untuk Pembesaran
2:1 5:1 10 1
6. Gambar Proyeksi
Menurut Juhana dan Suratman (2000), proyeksi merupakan cara
penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan
suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial/pandangan
tunggal adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang
dua dimensi. Sedangkan proyeksi ortogonal merupakan cara
P.
P.B
A
e
P.K
P.K a
Professionalism Get Customer Satisfaction
i
P.D
a
PT ONE UP JOKINDO
ENGINEERING CONSULTANT
Jl. Raya Lintas Senayan Curug Buntu Nomer 88
Curug, Tangerang 15810 Banten, Indonesia
Telepon 021-7689069, Faksimile 021-7689069
E-mail: ptoneupjokindo@gmail.com
P.D
P.B
a
Gambar 7. Contoh Proyeksi Amerika.
(Sumber : Juhana dan Suratman, 2000)
d. Simbol Proyeksi
Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika, perlu diberi
lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditetapkan
bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan.
Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar
menurut proyeksi Eropa. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan
bawah kertas gambar. Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah
kerucut terpancung.
7. Gambar Potongan
Potongan (Irisan) adalah letak gambar yang tersembunyi atau menutupi
bagian gambar tersebut, misalkan kita ingin menggambar sebuah rumah,
alangkah rumitnya jika menggambar pada bagian dalam rumah terebut.
Fungsi potongan (Irisan) ialah memperlohatkan bagian-bagian dalam
gambar tersebut, untuk ditampilkan dengan jelas, sehingga bagian yang
sulit kita lihat dapat terlihat dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA