Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDULUAN

ANEMIA

A. PENGERTIAN
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb) atau
sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah merah dalam
membawa oksigen (Badan POM, 2011)
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai di
bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat. Anemia adalah gejala dari kondisi yang
mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak adekuat atau kurang nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut
oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges,
Jakarta, 2010)
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin
turun dibawah normal.(Wong, 2008).

B. ETIOLOGI
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid, piridoksin,
vitamin C dan copper
Menurut Badan POM (2011), Penyebab anemia yaitu:
1. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat,
vitamin C, dan unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
2. Darah menstruasi yang berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena anemia
karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki
cukup persediaan zat besi.
3. Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat besi dan
vitamin untuk pertumbuhannya.
4. Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran
pencernaan seperti gastritis dan radang usus buntu dapat menyebabkan anemia.
5. Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung
(aspirin, anti infl amasi, dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam
penyerapan zat besi dan vitamin (antasid, pil KB, antiarthritis, dll).
6. Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini dapat
menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B12.
7. Penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada
kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia
karena mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah.
8. Pada anak-anak, anemia dapat terjadi karena infeksi cacing tambang, malaria, atau
disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.

C. PATOFISILOGI
Adanya suatu anemia mencerminkan adanya suatu kegagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum (misalnya
berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor
atau penyebab lain yang belum diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau
hemolisis (destruksi).

Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam
system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini adalah
bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah
(hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1
mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).
Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan
hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia). Apabila
konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk
hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus
ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria).
Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh
penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi biasanya
dapat diperoleh dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi sel
darah merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang terlihat dalam
biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.
D. PATHWAY

E. TANDA DAN GEJALA


1. Lemah, letih, lesu dan lelah
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
3. Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat. Pucat
oleh karena kekurangan volume darah dan Hb, vasokontriksi
4. Takikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan aliran darah) Angina (sakit dada)
5. Dispnea, nafas pendek, cepat capek saat aktifitas (pengiriman O2 berkurang)
6. Sakit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung) menggambarkan berkurangnya
oksigenasi pada SSP
7. Anemia berat gangguan GI dan CHF (anoreksia, nausea, konstipasi atau diare)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar Fe, pengukuran
kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu
protrombin, dan waktu tromboplastin parsial.
2. Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-binding capacity serum
3. Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber
kehilangan darah kronis.
DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner & Suddarth. 2008. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC

2. Carpenito, L.J. 2008. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6. Jakarta:
EGC

3. Marlyn E. Doenges, 2010. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC


ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M
DENGAN ANEMIA DI RUANG IGD
RS. ANNISA TANGERANG
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Nn. M
Umur : 40 tahun 2 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Dx. Medis : Anemia
Alamat : Perum Mustika B2/14 RT 10/10
Tgl Pengkajian : 26 Januari 2018

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama “ lemas dan kepala terasa pusing berputar ± 1 minggu “
b. Riwayat kesehatan sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 26 januari klien mengatakan pusing berputar
± sudah 1 minggu, badan terasa lemas, klien tampak pucat dan BAB hitam tidak
diketahui riwayat menstruasi banyak 4 bulan ± 6-7 ganti pembalut. Saat dilakukan
pengkajian tanda-tanda vital di dapatkan keadaan umum lemah TD: 130/70 mmHg, N
: 84 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu: 36,5 °C, BB: 44 Kg

3. Pengkajian Primer
a. Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas
b. Breathing
- Rr : 20x /mnt
c. Circulation
- TD: 130/70 mmHg
- N: 84 x/menit
- Kulit akral hangat
- CRT: 3 detik
- Suhu : 36,5 °C
d. Disability
- K/u lemah
- Kesadaran Composmentis 15 (E:4, M:6, v:5)
- Reflek cahaya positif
- Pupil isokor
4. Pengkajian Sekunder
a. Data subjektif
1) Riwayat penyakit sekarang
 Keluhan utama “lemas dan kepala terasa pusing berputar ± 1 minggu ”
 Riwayat pengobatan sebelumnya
Pasien tidak menjalani pengobatan sebelumnya
 Riwayat Trauma
Klien tidak mempunyai riwayat trauma atau kecelakaan.
2) Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mempunyai riwayat penyakut terdahulu
3) Riwayat Psikososial
- Dukungan keluarga terhadap klien sangat besar sehingga klien sangat ingin
cepat sembuh dan beraktivitas seperti biasanya lagi.

b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
 Tingkat Kesadaran : Composmetis GCS 15 (E4, V5, M6)
 Membrane mukosa pucat
 Turgor kulit elastis
 Konjungtiva anemis
 Tanda – tanda vital :
TD : 130 mmHg
N : 84 x/menit
Akral : Hangat
Suhu : 36,5 °C
RR : 20 x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
 Wajah : wajah terlihat pucat
 Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid
 Dada dan Thorak : bentuk simetris, terlihat penggunaan otot bantu
pernafasan, terdapat retraksi dinding dada, irama nafas teratur.
 Abdomen : supel
 Ekstremitas
4 4
4 4

Hasil lab tanggal 26-1-2018 01:22


Hemoglobin 6.1 (12-16 gr/dl) Erytrosit 3.48 (4.5-6.5 10^3µL)
Therapi :

- Asam traksenamat 3x1 amp


- Asam mefenamat 3x1 amp
- Rencana transfuse 750 cc PRC
- IVFD NaCl 20 tpm
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi jaringan tidak efektif b.d perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan
konsentrasi Hb dalam darah.
2. Resiko infeksi b.d pertahanan sekunder tidak adekuat (penurunan Hb)
3. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
Nama pasien :Nn. M Mahasiswa : Cindy P.

No RM : 1308189 NIM : 201707006

Usia : 40thn 2bln

Jenis Kelamin : Perempuan

Dx : Anemia

DATA FOKUS

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


- Klien mengeluh pusing berputar Kes : composmentis
sudah ± 1 minggu KU : Lemah
- Klien mengeluh lemas
Status psikologi : cemas
- Klien mengatakan BAB hitam
- Klien mengatakan tidak CRT < 3 detik
diketahui riwayat menstruasi Pemeriksaan penunjang :
banyak 4 bulan - Rontgen Thorax : tidak terdapat
- Klien mengatakan mengganti
kesan bercak paru
pembalut kelika menstruasi ± 6- - Laboratorium :
Hemoglobin 6.1 (12-16 gr/dl)
7x
Erytrosit 3.48 (4.5-6.5 10^3µL)

- Klien tampak lemah


- Klien tampak pucat

TTV :
Td : 130/70 mmHg
N : 84x / mnt
Rr : 20 x / mnt
S: 36,5 °c
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1 Ds : - Klien mengeluh pusing


berputar sudah ± 1 minggu
- Klien mengeluh lemas
Do: - klien tampak lemah
- Klien tampak pucat

Ketidak Efektifan Penurunan Hb


TTV : Perfusi Jaringan
Td : 130/70 mmHg
N : 84x / mnt
Rr : 20 x / mnt
S: 36,5 °c

2 Ds : - Klien mengatakan BAB


hitam
- Klien mengatakan tidak
diketahui riwayat
menstruasi banyak 4 Resiko Infeksi Penurunan Hb dalam
bulan darah
- Klien mengatakan
mengganti pembalut
kelika menstruasi ± 6-7x

Do : - klien tampak lemah

3 Ds :- Klien mengeluh pusing


berputar sudah ± 1 minggu
- Klien mengeluh lemas
Do: - klien tampak lemah Intoleransi Aktifitas Ketidakseimbangan
Antara Suplai O2
Klien tampak pucat dengan Kebutuhan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak Efektifan perfusi jaringan b.d perubahan ikatan O2 dengan Hb,
penurunan konsentrasi Hb dalam darah.
2. Resiko infeksi b.d pertahanan sekunder tidak adekuat (penurunan Hb)
3. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.

RENCANA KEPERAWATAN
NO DX TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL

1 Ketidak Efektifan perfusi Setelah dilakukan tindakan Peripheral Sensation


jaringan b.d perubahan keperawatan selama ……… Management (Manajemen
jam perfusi jaringan klien sensasi perifer)
ikatan O2 dengan Hb,
adekuat dengan kriteria :  Monitor adanya
penurunan konsentrasi Hb  Membran mukosa daerah tertentu yang
dalam darah. merah hanya peka terhadap
 Konjungtiva tidak panas/dingin/tajam/tu
anemis mpul
Ds : - Klien mengeluh  Akral hangat  Monitor adanya
 Tanda-tanda vital paretese
pusing berputar sudah ± 1 dalam rentang  Instruksikan keluarga
minggu normal untuk mengobservasi
- Klien kulit jika ada lesi atau
mengeluh laserasi
 Gunakan sarun tangan
lemas
Do: - klien tampak lemah untuk proteksi
- Klien  Batasi gerakan pada
tampak kepala, leher dan
pucat punggung
 Monitor kemampuan
TTV : BAB
Td :130/70 mmHg  Kolaborasi pemberian
N : 84x / mnt analgetik
Rr : 20 x / mnt  Monitor adanya
S: 36,5 °c tromboplebitis
 Diskusikan menganai
penyebab perubahan
sensasi

2 Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan NIC :


pertahanan sekunder tidak keperawatan selama Infection Control (Kontrol
………. jam status imun infeksi)
adekuat (penurunan Hb)
klien meningkat dengan  Bersihkan lingkungan
kriteria setelah dipakai pasien
 Klien bebas dari lain
tanda dan gejala  Pertahankan teknik
Ds : - Klien mengatakan
infeksi isolasi
BAB hitam  Menunjukkan  Batasi pengunjung bila
-Klien mengatakan
kemampuan untuk perlu
tidak diketahui mencegah timbulnya  Instruksikan pada
riwayat menstruasi infeksi pengunjung untuk
 Jumlah leukosit mencuci tangan saat
banyak 4 bulan
-Klien mengatakan dalam batas normal berkunjung dan setelah
 Menunjukkan berkunjung
mengganti
perilaku hidup sehat meninggalkan pasien
pembalut kelika  Gunakan sabun
menstruasi ± 6-7x antimikrobia untuk
cuci tangan
 Cuci tangan setiap
Do : - klien tampak lemah sebelum dan sesudah
tindakan kperawtan
-Klien tampak pucat  Gunakan baju, sarung
tangan sebagai alat
pelindung
 Pertahankan
lingkungan aseptik
selama pemasangan
alat
 Ganti letak IV perifer
dan line central dan
dressing sesuai dengan
petunjuk umum
 Gunakan kateter
intermiten untuk
menurunkan infeksi
kandung kencing
 Tingkatkan intake
nutrisi
 Berikan terapi
antibiotik bila perlu

Infection Protection
(proteksi terhadap infeksi)
 Monitor tanda dan
gejala infeksi sistemik
dan lokal
 Monitor hitung
granulosit, WBC
 Monitor kerentanan
terhadap infeksi
 Batasi pengunjung
 Saring pengunjung
terhadap penyakit
menular
 Partahankan teknik
aspesis pada pasien
yang beresiko
 Pertahankan teknik
isolasi k/p
 Berikan perawatan
kuliat pada area
epidema
 Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap kemerahan,
panas, drainase
 Ispeksi kondisi luka /
insisi bedah
 Dorong masukkan
nutrisi yang cukup
 Dorong masukan
cairan
 Dorong istirahat
 Instruksikan pasien
untuk minum antibiotik
sesuai resep
 Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
 Ajarkan cara
menghindari infeksi
 Laporkan kecurigaan
infeksi
 Laporkan kultur
positif

3 Intoleransi aktifitas b.d Setelah dilakukan tindakan NIC


ketidakseimbangan suplai keperawatan selama ……..
klien dapat beraktivitas Activity Therapy
dan kebutuhan oksigen
dengan kriteriia  Kolaborasikan dengan
 Berpartisipasi dalam tenaga rehabilitasi medik
Ds :- Klien
aktivitas fisik dgn dalam merencanakan program
mengeluh pusing TD, HR, RR yang terapi yang tepat
berputar sudah ± 1 sesuai
 Bantu klien untuk
minggu  Menyatakan gejala
mengidentifikasi aktivitas
- Klien memburuknya efek
yang mampu dilakukan
dariOR&menyatakan
mengeluh  Bantu untuk memilih
onsetnya segera
lemas  Warna kulit aktivitas konsisten yang sesuai
Do: - klien tampak normal,hangat&keri dengan kemampuan fisik,
lemah ng psikologi dan social

- Klien  Memverbalisa-sikan  Bantu untuk


pentingnya mengidentifikasi dan
tampak aktivitasseca-ra mendapatkan sumber yang
pucat bertahan diperlukan untuk aktivitas
 Mengekspresikan yang diinginkan
pengertian  Bantu untuk mendapatkan
pentingnya alat bantuan aktivitas seperti
keseimbangan kursi roda, krek
latihan&istirahat
 Bantu untuk
 Peningkatan
mengidentifikasi aktivitas
toleransi aktivitas
yang disukai
 Bantu klien untuk
membuat jadwal latihan
diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
 Sediakan penguatan
positif bagi yang aktif
beraktivitas
 Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
 Monitor respon fisik,
emosi, social dan spiritual

IMPLEMENTASI
TANGGAL/JAM S-O-A-P-I-E

16/01/18 S : - Klien mengeluh pusing berputar


sudah ± 1 minggu
J : 10:00 - Klien mengeluh lemas
- Klien mengatakan BAB hitam
- Klien mengatakan tidak
diketahui riwayat menstruasi
banyak 4 bulan
- Klien mengatakan mengganti
pembalut kelika menstruasi ± 6-
7x

O : Kes : composmentis
KU : Lemah
Status psikologi : cemas
CRT < 3 detik
Pemeriksaan penunjang :
- Rontgen Thorax : tidak terdapat
kesan bercak paru
- Laboratorium :
Hemoglobin 6.1 (12-16 gr/dl)
Erytrosit 3.48 (4.5-6.5 10^3µL)

- Klien tampak lemah


- Klien tampak pucat

TTV :
Td : 130/70 mmHg
N : 84x / mnt
Rr : 20 x / mnt
S: 36,5 °c
A : - Ketidak Efektifan perfusi jaringan b.d
perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan
konsentrasi Hb dalam darah.
- Resiko infeksi b.d pertahanan
sekunder tidak adekuat
(penurunan Hb)
- Intoleransi aktifitas b.d
ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen

P : - Monitor tanda-tanda vital

- Dorong masukkan nutrisi yang cukup


- Dorong masukan cairan
- Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan

I : - Asam traksenamat 3x1 amp


- Asam mefenamat 3x1 amp
- Rencana transfuse 750 cc PRC
- IVFD NaCl 20 tpm

E : : TTV: TD : 125/87 mmHg

N: 86x/mnt

Rr : 20x / mnt

S : 36,4 °C

Klien pindah ruangan perawatan umum

Anda mungkin juga menyukai