PENDAHULUAN
namun sebagian besar infeksi ini tidak menunjukkan gejala sama sekali
adalah adanya cairan yang keluar dari vagina yang disebut vaginal
al, 2003). Sekitar 20-30% wanita yang datang berobat ke poli ginekologi
adanya keluhan vaginal discharge yang patologis ini, antara lain bacterial
Hassan, 2010; WHO, 2007a; WHO, 2007b; Romoren, et al, 2007; Kore, et
al, 2003).
tempat infeksi Chlamydia yang paling sering adalah pada endocerviks (Al-
Sharif, 2011).
tidak menunjukkan gejala. Pada pria 30%-50% infeksi Chlamydia ini juga
mendatangi klinik kesehatan ibu dan anak, ibu hamil, ibu peserta KB
(LCR). Test ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi, namun biaya
yang meliputi keluhan dysuria dan atau genital discharge pada wanita,
memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas yang rendah yaitu 48,1% dan
berupa adanya vaginal discharge dan berbau (vaginitis). Pada wanita post
pubertas juga dapat dijumpai adanya discharge dan bau yang berasal dari
terinfeksi, berupa sakit perut bawah yang menetap, discharge yang mild,
milky, yellow mucus-like discharge dari vaginal, mual dan demam, sakit
sewaktu buang air kecil, sakit sewaktu melakukan hubungan seksual, dan
mengalami cervicitis.
kesehatan ibu dan anak, ibu hamil, ibu peserta KB sebagai kelompok
Putra, 2010). Bila dibandingkan dengan data hasil penelitian pada ibu
kelompok perilaku risiko rendah ini ternyata cukup tinggi yaitu 23%
dilaporkan di Manila 23.3%, Cebu, Philippines 37% dan India 23% (Patel
et al, 2010).
masih terbatas karena biaya yang mahal dan keterbatasan tenaga dan
penyakit ini dan dapat mencetuskan re-infeksi pada ibu jika pasangannya
tidak diobati. Infeksi Chlamydia sering tidak disadari oleh penderitanya, ini
penelitian ini subjek yang akan diteliti adalah ibu yang datang ke rumah
salah satu gejala yang mudah dikenali. Gejala ini juga yang sering
Medan?
infeksi Chlamydia?
Chain Reaction.
discharge.
Medan.
seksual.
Chlamydia.
di Kota Medan