TUJUAN
Menentukan debit teoritis (Q teoritis) dari Venturimeter dan
Orificemeter.
Menentukan nilai koefisien dischargeI (Cd) dari Venturimeter dan
Orificemeter.
Menentukan hubungan antara Q teoritis dengan H dan hubungan
antara Q actual dengan Q teoritis pada Venturimeter dan Orificemeter.
1
III. TEORI DASAR
(Sumber: http://4.imimg.com/data4/RB/PX/MY-753942/combine-unit-rota-meter-venturimeter-
500x500.jpg )
Gambar 3.1. Alat ukur Venturimeter, Orificemeter, Manometer dan Rotameter
(Sumber: http://4.imimg.com/data4/RB/PX/MY-753942/combine-unit-rota-meter-venturimeter-
500x500.jpg )
Gambr 3.2. Alat ukur Venturimeter, Orificemeter, Manometer dan Rotameter
(Sumber: http://4.imimg.com/data4/RB/PX/MY-753942/combine-unit-rota-meter-venturimeter-
500x500.jpg )
Gambar 3.3. Alat ukur Venturimeter, Orificemeter, Manometer dan Rotameter
2
Venturimeter
(Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-9rNyzbeCPfI/VCrvwL7oo1I)
Gambar 3.4. Alat ukur Venturimeter
𝑣1 𝐴 = 𝑣2 𝑎 𝑣2= 𝐴 𝑣1
𝑎
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣1 2 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌𝑣2 2 + 𝜌𝑔ℎ2
2 2
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣1 2 = 𝑃2 + 𝜌𝑣2 2
2 2
Kemudian gabungkan kedua persamaan di atas
1 1 𝐴2
𝑃1 + 𝜌𝑣1 2 = 𝑃2 + 𝜌 2 𝑣1 2
2 2 𝑎
1 𝐴2 − 𝑎2
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌𝑣1 2 ( )
2 𝑎2
3
𝑃1 + 𝜌𝑔𝑡 = 𝑃2 + 𝜌𝑔(𝑡 − ℎ) + 𝜌′𝑔ℎ
𝑃1 = 𝑃2 − 𝜌𝑔ℎ + 𝜌′𝑔ℎ
𝑃1 − 𝑃2 = 𝑔ℎ(𝜌′ − 𝜌)
1 𝐴2 − 𝑎2
𝜌𝑣1 2 ( ) = 𝑔ℎ(𝜌′ − 𝜌)
2 𝑎2
2𝑔ℎ(𝜌′ − 𝜌)𝑎2
𝑣1 2 =
𝜌(𝐴2 − 𝑎2 )
2𝑔ℎ(𝜌′ − 𝜌)𝑎2
𝑣1 = √
𝜌(𝐴2 − 𝑎2 )
2𝑔ℎ(𝜌′ − 𝜌)
𝑄 = 𝑎𝐴√
𝜌(𝐴2 − 𝑎2 )
2𝑔∆ℎ
𝑄 = 𝐴√
(𝑋 2 − 1)
Dimana,
g = percepatan gravitasi,
4
2𝑔∆ℎ
𝑄 = 𝐶𝑑 𝐴√ 2
(𝑋 − 1)
Orificemeter
(sumber: http://instrumentationandcontrollers.blogspot.co.id/2011/01/how-to-
measure-flow-using-orifice-meter.html)
Gambar 3.5. Alat ukur Orificemeter
Prinsip alat ini hampir sama dengan prinsip alat ukur venturimeter.
Penurunan penampang arus aliran melalui orificemeter mengakibatkan
head kecepatan naik dan head tekanan turun. Penurunan tekanan diantara
kedua titik sadap diukur dengan menggunakan manometer. Persamaan
Bernaulli memberikan koreksi peningkatan-peningkatan head kecepatan
dengan penurunan head tekanan.
5
Jika diasumsikan pipa horizontal dan tidak ada pengaruh
viskositasm maka penetapan persamaan Bernaulli di kedua titik adalah:
2(𝑃1 − 𝑃2 )
𝑄𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝐴2 𝑣2 = 𝐴2 √
𝜌(1 − 𝛽 4 )
𝑄 = 𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2
dan
𝑃1 𝑣1 2 𝑃2 𝑣2 2
+ = + + ℎ𝐿
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
2(𝑃1 − 𝑃2 )
𝑄 = 𝐶0 𝑄𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝐶0 𝐴0 √
𝜌(1 − 𝛽 4 )
6
Untuk plat orifice ini, fluida yang digunakan adalah jenis cair dan
gas. Pada Flat orifice ini piringan harus bentuk plat dan tegak lurus pada
sumbu pipa. Piringan tersebut harus bersih dan diletakkan pada perpipaan
yang lurus untuk memastikan pola aliran yang normal dan tidak
terganggu oleh fitting, kran atau peralatan lainnya.
Prinsip dasar pengukuran Flat orifice dari suatu penyempitan yang
menyebabkan timbulnya suatu perbedaan tekanan pada fluida yang
mengalir.
Flat orifice dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu :
1. Jenis Concentric Orifice
2. Jenis Eccentric Orifice
3. Jenis Segmental Orifice
(sumber: http://www.prisma-instruments.com/en/measurement-and-regulation-
instruments/flow-instruments/orifice-plates)
Gambar 3.6. Alat ukur Orificemeter tipe Concentric
7
Eccentric Orifice memiliki potongan lubang pembatas secara
eccentric sehingga mencapai bagian dasar pipa. Pada jenis eccentric
orifice ini dipergunakan untuk fluida yang mengandung partikel-partikel
padat. Tipe orifice ini sangat bermanfaat untuk pengukuran cairan yang
telah memiliki padatan. Bila padatan tidak berkumpul pada orifice, maka
sisi orifice tidak akan mengalami kerusakan atau error dalam
pengukurannya dapat dikurangi. Jenis Eccentric Orifice dapat dilihat pada
Gambar 7.
(sumber: http://www.hydropneumatics.co.in/images/Eccentric%20Orifice%20Plate.jpg)
Gambar 3.7. Alat ukur Orificemeter tipe Eccentric
8
(sumber: http://static1-velaeasy.readyplanet.com/www.sivaee.com/images/content/original-1399008486784.png)
(sumber: https://imgv2-2-f.scribdassets.com/img/document/313532934/original/071654271a/1464817778)
9
diameter secara tiba-tiba, sedangkan pada venturimeter terjadi perubahan
diameter secara perlahan. Pada orificemeter kapasitas pengukuran rendah
dan pada venturimeter kapasitas pengukuran tinggi.
Pada orificemeter terdapat meteran orifice. Meteran Orifice
mempunyai kelemahan tertentu dalam praktek pabrik padaumumnya. Alat
ini cukup mahal, mengambil tempat cukup besar, dan diameter leher
terhadap diameter pipa tidak dapat diubah-ubah. Untuk meteran tertentu
dengan sistem manometer tertentu pula, laju aliran maksimum yang dapat
diukur terbatas sehingga apabila laju aliran berubah, diameter leher
mungkin menjadi terlalu besar untuk memberikan bacaan yang teliti,atau
terlalu kecil untuk dapat menampung laju aliran maksimum yang baru.
Meteran Orificedapat mengatasi keberatan-keberatan terhadap venturi,
tetapi konsumsi dayanya lebih tinggi.
10
20 998.2
30 995.7
40 992.2
50 988.1
60 983.2
70 977.8
80 971.8
90 965.3
100 958.4
(Sumber : http://www.jendelasarjana.com/2014/04/massa-jenis-air.html)
11
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, diperoleh data-data
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Data Pengukuran Ketinggian Muka Air dan Waktu pada
Venturimeter
Variasi Ha (mm) Hb (mm) Hab (mm) T (s) T rata-rata (s)
26.55
1 308 178 130 23.33 23.343
20.15
29.18
2 275 189 86 33.66 31.047
30.3
56.53
3 234 200 34 63.53 62.353
67
Tabel 4.3 Data Pengukuran Ketinggian Muka Air dan Waktu pada
Orificemeter
Variasi He (mm) Hf (mm) Hef (mm) T (s) T rata-rata (s)
26.55
1 312 143 169 23.33 23.343
20.15
29.18
2 274 165 109 33.66 31.047
30.3
56.53
3 230 190 40 63.53 62.353
67
V. PENGOLAHAN DATA
a. Menghitung Debit Aktual ( Qaktual ) Aliran Air didalam Pipa
Untuk menghitung nilai debit aktual aliran air didalam pipa, digunakan
rumus sebagai berikut :
12
Volume
Q
aktual t
rata rata
Dengan diketahui volume air yang digunakan yaitu 1 L = 0.001 m3 dan
waktu rata-rata berdasarkan Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 diperoleh nilai Q
yaitu :
Volume
Q1 aktual =
t r1
0.00753 3
= m /s
23.343
= 3.226 x 10-4 m3/s
Volume
Q2 aktual =
t
r2
0.00753 3
= m /s
31.047
= 2.425 x 10-4 m3/s
Volume
Q3 aktual =
t
r3
0.00753 3
= m /s
62.353
= 1.207 x 10-4 m3/s
b. Menghitung Kecepatan Aliran Fluida (Vb)
Untuk mengukur kecepatan fluida (Vb) digunakan rumus :
0 .5
2g PA PB
Vb
Ab 2 g g
1
Aa
Dimana,
P P
H = A B
g g
Sehingga, rumus kecepatan (Vb) yaitu :
13
0.5
2g
Vb H
Ab 2
1
Aa
Dengan Ab merupakan luas dari penampang kecil dan Aa merupakan
luas dari penampang yang besar.
a. Venturimeter
0.5
2(9.81)
Vb1 = 0.130
16 2
1
26
= 2.026 m/s
0.5
2(9.81)
Vb2 = 0.086
16 2
1
26
= 1.648 m/s
0.5
2(9.81)
Vb3 = 0.034
16 2
1
26
= 1.036 m/s
b. Orificemeter
0.5
2(9.81)
Vb1 = 0.169
20 2
1
51
= 1.979 m/s
14
0.5
2(9.81)
Vb2 = 0 .109
20 2
1
51
= 1.589 m/s
0.5
2(9.81)
Vb3 = 0.040
20 2
1
51
= 0.963 m/s
c. Menghitung Nilai Debit Teoritis (Q teoritis) Aliran Air didalam
Pipa
Untuk menghitung nilai debit teoritis (Q teoritis) digunakan rumus :
Q teoritis = AB x Vb
Dimana AB merupakan luas penampang dengan diameter kecil pada
masing-masing venturimeter maupun orificemeter.
a. Venturimeter
Q1 teoritis = (1/4 x π x DB2) . Vb1
= (1/4 x 3.14 x (0.016)2) . 2.026
= 4.071 x 10-4 m3/s
Q2 teoritis = (1/4 x π x DB2) . Vb2
= (1/4 x 3.14 x (0.016)2) . 1.648
= 3.312 x 10-4 m3/s
Q3 teoritis = (1/4 x π x DB2) . Vb3
= (1/4 x 3.14 x (0.016)2) . 1.036
= 2.082 x 10-4 m3/s
b. Orificemeter
Q1 teoritis = (1/4 x π x DF2) . Vb1
= (1/4 x 3.14 x (0.020)2) . 1.979
= 6.214 x 10-4 m3/s
Q2 teoritis = (1/4 x π x DF2) . Vb2
= (1/4 x 3.14 x (0.020)2) . 1.589
15
= 4.989 x 10-4 m3/s
Q3 teoritis = (1/4 x π x DF2) . Vb3
= (1/4 x 3.14 x (0.020)2) . 0.963
= 3.024 x 10-4 m3/s
d. Menghitung Nilai Koefisien Discharge (Cd) Berdasarkan Grafik
Antara Qaktual dan Qteoritis
a. Venturimeter
Berdasarkan data dari hasil pengamatan pada praktikum
dan pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh grafik
antara Q actual dengan Q teoritis venturimeter sebagai berikut :
16
Dengan mensubtitusi persamaan 1 kedalam persamaan 2
diperoleh nilai koefisien discharge untuk Venturimeter yaitu
1.134.
b. Orificemeter
Berdasarkan data dari hasil pengamatan pada praktikum
dan pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh grafik
antara Q actual dengan Q teoritis orificemeter sebagai berikut :
17
VI. DATA AKHIR
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh hasil akhir
akhir sebagai berikut :
VII. ANALISIS A
Pada praktikum modul 02 tentang alat ukur debit saluran tertutup
ini menggunakan hydraulic bench untuk mengukur debit aktual (Qaktual)
dan headloss yang terjadi pada venturimeter dan orificemeter. Sebelum
melakukan percobaan, diharuskan untuk mengukur suhu fluida terlebih
dahulu. Pengukuran suhu fluida sebelum percobaan bertujuan untuk
menentukan massa jenis fluida yang digunakan yang nantinya digunakan
untuk menentukan volume air yang digunakan. Setelah itu, menyalakan
pompa dari hydraulic bench dan mengatur debit aliran air. Pada percobaan
ini digunakan 3 variasi debit dari debit yang paling besar ke debit yang
paling kecil. Pada setiap debit dilakukan perhitungan waktu sebanyak 3
kali untuk mengurangi tingkat kesalahan atau menambah tingkat ketelitian
yang nantinya akan dirata-ratakan. Perhitungan waktu dilakukan dengan
18
konsep Hydraulic bench yaitu ketika beban telah naik (dalam keadaan
setimbang).
Dalam menghitung Qaktual digunakan rumus volume dari fluida
yang dibagi dengan rata-rata waktu pada setiap variasi. Volume didapat
dari massa air dengan massa jenis air yang diperoleh dari hasil regresi.
Massa air yang digunakan adalah 7,5 kg yang didapat dari perbandingan
LA : LB = 3 : 1, dan LA : LB = MA : MB, maka MA=3MB dengan MB=2,5 kg.
Maka dari itu, massa beban berbanding terbalik dengan panjang lengan
pada Hydraulic bench, karena semakin besar panjang lengan maka
semakin kecil massanya, begitu juga sebaliknya. Semakin lama waktu
yang dibutuhkan untuk terjadinya keseimbangan pada hydraulic bench
menunjukkan debit fluida yang keluar semakin kecil begitu sebaliknya
semakin cepat waktu yang dibutuhkan hydraulic bench mencapai
keseimbangannya maka semakin besar atau kencang debit yang keluar.
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan dan
perhitungan pada Venturimeter dan Orificemeter, terdapat beberapa
variabel yang dapat dianalisis hubungannya. Di antaranya yaitu hubungan
antara Qaktual terhadap Qteoritis dan hubungan antara Qteoritis terhadap Hab
dan Hef.
19
Grafik 7.2 Hubungan Antara Qteoritis dan Qaktual pada Orificemeter
Dari kedua grafik tersebut dapat diperoleh bahwa hubungan antara
Qteoritis dengan Qaktual pada Venturimeter maupun Orificemeter
yaitu berbanding lurus. Semakin besar nilai Qteoritis, maka nilai
Qaktual juga semakin besar dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat dari
kecenderungan grafik yang naik dan kemiringan (gradient) yang
bernilai positif. Hasil ini juga sesuai dengan rumus yang melibatkan
Cd (koefisien discharge) :
Qaktual = Cd x Qteoritis
Tetapi dapat dilihat bahwa nilai debit actual tidak akan lebih besar
daripada debit teoritis. Hal ini disebabkan didalam kondisi nyata tidak
ada sesuatu yang ideal. Dalam aliran air didalam Venturimeter maupun
Orificemeter selalu ada gesekan antara fluida dengan pipa yang
merupakan salah satu factor nilai Qaktual < Qteoritis.
Berdasarkan regresi grafik tersebut, telah dilakukan perhitungan
sebelumnya dengan tujuan untuk menghasilkan nila koefisien
discharge (Cd). Koefisien discharge (Cd) adalah bilangan yang
menunjukkan besar kecilnya tahanan fluida yang diterima oleh suatu
benda. Harga koefisien drag yang kecil menunjukkan hambatan fluida
yang diterima benda saat berjalan adalah kecil, dan begitu juga
sebaliknya.
Diperoleh nilai koefisien discharge (Cd) Venturimeter yaitu 1.134,
dimana nilai ini kurang sesuai dengan literature yang menyatakan
bahwa koefisien Venturimeter yaitu sebesar 1. Selain itu, diperoleh
pula koefisien discharge (Cd) Orificemeter yaitu 0.496, dimana nilai
20
ini juga kurang sesuai dengan literature yang menyatakan nilai Cd
yaitu 0.6. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh kurangnya ketelitian
dalam menghitung perbedaan tinggi dan dapat terjadi factor internal
seperti gesekan pada tabung/pipa.
21
Dari kedua grafik tersebut dapat diperoleh bahwa hubungan antara
Qteoritis dengan H pada Venturimeter maupun Orificemeter yaitu
berbanding lurus. Semakin besar nilai H maka nilai Qteoritis juga
semakin besar dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan
grafik yang naik dan kemiringan (gradient) yang bernilai positif. Hasil
ini juga sesuai dengan persamaan :
Qteoritis = AB x Vb
0 .5
2g P P
Vb A B
Ab 2 g g
1
Aa
Dimana,
P P
H = A B
g g
Sehingga, rumus kecepatan Qteoritis yaitu :
0.5
2g
Qteoritis AB H
Ab 2
1
Aa
Berdasarkan persamaan tersebut menunjukkan bahwa debit teoritis
(Qteoritis) berbanding lurus dengan beda ketinggian ( H).
22
dilakukan,sehingga menyulitkan praktikan untuk mengukur tinggi muka
air secara akurat.
- Kelebihan :
1. Konstruksinya sederhana
2. Rancangannya mudah dan relative murah
3. Mudah dikalibrasi dan memiliki tingkat ketelitian yang cukup
baik
- Kekurangan :
1. Penurunan tekanan sedang-tinggi
(Natalegawa,Putra.2013)
VIII. ANALISIS B
a. Venturimeter
23
- Penggunaan Hydraulic Bench untuk mengukur besarnya debit aktual
dalam sistem penyediaan air minum. Di PDAM dilakukan pengecekan
secara berkala mengenai debit yang keluar dan debit yang diterima
masyarakat di kompleks atau bahkan rumahnya sendiri guna efektifitas
dan efisiensi cadangan air.
- Dalam bidang Rekayasa Infrastruktur Lingkungan khususnya
Bangunan pengolahan air bersih Venturimeter digunakan utnuk
menentukan besarnya debit air yang didistribusikan kepada konsumen
khususnya oleh PDAM dan menghitung laju aliran air yang diperlukan
dalam sistem perpipaan berdasarkan perbedaan tinggi sehingga dapat
ditentukan Headlosses dan Energylosses guna menentukan skala
pembangunan bangunan penghilang tekanan pada saluran pipa tertutup
dari bangunan penangkap sumber air hingga saluran distribusi ke
pemukiman agar tekanan yang diberikan tidak melampaui batas yang
telah ditentukan yang dapat berakibat pada kerusakan pipa serta
menghitung kapasitas pompa air yang akan digunakan.
(Sumber : http://www.kelair.bppt.go.id/sitpapdg/Patek/Spah/spah11.jpg)
Gambar 8.1 Sistem Bangunan Pengolahan air
b. Orificemeter
24
bangunan penyadap air sehingga dapat ditentukan jumlah saluran
penyadap air yang ideal yang selanjutnya akan menuju bak penampung
air sebelum melalui proses pengolahan kualitas air.
- Orifiecemeter digunakan untuk mengontrol aliran bendungan banjir
dalam struktur sebuah bendungan, plat orifice ditempatkan diseberang
sungai dan dalam operasi normal, air mengalir melalui plat orifice
sebagai lubang substansial besar dari aliran normal cross. Ketika banjir
naik, laju aliran banjir keluar dari plat orifice yang kemudian hanya
dapat melewati aliran yang ditentukan oleh dimensi fisik lubang
tersebut. Arus ini kemudian muncul kembali di belakang bendungan
yang rendah dalam resevoir sementara, yang perlahan dibuang melalui
mulut orifice ketika banjir reda.
- Dalam bidang Rekayasa Infrastruktur Lingkungan Venturimeter dan
Orificemeter dapat juga digunakan dalam survey perencanaan instalasi
pengolahan air limbah baik domestik maupun pada limbah industri.
Sumber : http://www.olicognography.org/drawings/wastermanagement.html
Gambar 8.2 Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah
IX. KESIMPULAN
1. Besar debit teoritis (Qteoritis ) dari Venturimeter dan Orificemeter dari
hasil percobaan yaitu :
Variasi Qteoritis Venturimeter Qteoritis Orificemeter
25
(m3/s) (m3/s)
1 1
𝐶𝑑 𝑂𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 𝑚 = 2.0172 = 0.496
X. DAFTAR PUSTAKA
26