Nim 1506305027
No Absen 13
Pertemuan 2
1. Pengertian Manajemen
Berikut merupakan pengertian manajemen dari 3 ahli :
1. MenurutAhli Luther GulickManajemensebagaisuatubidangilmupengetahuan (science)
yang berusaha secara sistematis untuk memahami menggapa dan bagaimana manusia
bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih
bermanfaat bagi kemanusiaan.
2. Manajemen menurut buku Dr.HAsliNuryadin,S.Pd.MM (Manajemen Perusahaan)
Manajemen berasal dari bahasa Pranciskuno, Management yang memiliki arti seni
melaksanaka dan menggatur. Kata manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni
tentang upaya untuk memanfaatkan semua semberdaya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
2. Alasan – Alasan Dibutuhkan Manajemen
Manajemen merupakan suatu hal yang wajib dan sangat dibutuhkan oleh semua
organisasi, karena tanpa adanya manajemen ini semua usaha yang telah direncankan akan sia-
sia dan pencapaian tujuan akan menjadi lebih sulit. Ada tiga alasan utama diperlukannya
manajemen :
1. Untuk mencapai tujuan baik yang bersifat pribadi maupun klompok organisasi
tersebut. Keberhasilan suatu manajemen baik dan teratur dimana manajemen itu
sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi
yang terlihat. Maksudnya serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan
kegiatanatan pekerjaan sampai akhir tercapainnya tujuan kegiatan atau pekerjaan.
2. Untuk menjaga keseimbangan organisasi. Untuk menjaga keseimbangan diperlukan
manajemen. Manajemen dibutuhkan karena untuk menjaga keseimbang antara tujuan-
tujuan, saranan-saranan, kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang
berkepentingan dalam organisasi seperti pemilik dan karyawan.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dalam mengukur prestasi kerja
(performance). Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua tipe organisasi.
Kalau dilihat dalam praktek, maka manajemen dibutuhkan dimana saja orang-orang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Efektivitas dan efisiensi adalah
pedoman dan merupakan norma dalam manajemen, artinya harus diusahakan dan
dilaksanakan. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memiih tujuan yang tepat
atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang
manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode yang tepat
untuk mencapai tujuan. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan benar, merupakan konsep matematik ataupun perhitungan ratio
antara keluaran dan masukan. Manajer efisiensi adalah manajer yang dapat
meminimumkan biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai keluaran yang
ditentukan sebaliknya manajer disebut efisiensi jika dapat memaksimumkan keluaran
dengan jumlah masukan terbatas.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengoraganisasian merupakan keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas-tugas serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan
bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengorganisasian dapat meliputi :
a. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan organisasi
b. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang
akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
c. Penugasan tanggung jawab tertentu
d. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya
3. Penggerakan (actuating)
Pengarahan perupakan pemberian tugas atau kewajiban kepada karyawan untuk
bergerak sesuai tujuan yang telah ditentukan. Fungsi dari penggerakan ini secara
sederhana adalah untuk membuat karyawan mengetahui apa yang harus mereka
lakukan untuk mencapai apa yang diinginkan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya,
dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi,
motivasi, dan disiplin.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan merupakan penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk
mnjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal
ini dapat positif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui
apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatif
mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan
tidak terjadi atau terjadi kembali. Fungsi pengawasan pada dasarnya mencangkup
empat unsur, yaitu penetapan standar pelaksanaan, penentuan ukuran-ukuran
pelaksanaan, pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar
yang telah ditetapkan, dan pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila
pelaksanaan menyimpang dar standar.
T. Hani Handoko.2001.Manajemen,Edisi2.BPFE:Yogyakarta
Nuryadin, S.Pd.,MM., Dr.H. Asli , 2012, Manajemen Perusahaan, Yogyakarta, LaksBang
PRESSindo Yogyakarta
Handoko,M.B.A.,Dr.T.Hani, 2015, Manajemen, Yogyakarta, BPFE-YOGYAKARTA