PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang (Menjawab alasan dilakukannya stula)
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PELAKSANAAN
4.1.1.2 STP
4.1.1.2.1 Segmenting
Segmentasi adalah membagi sebuah pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli
dengan keinginan, karakteristik atau perilaku yang berbeda-beda. Segmentasi pasar adalah
proses membagi keseluruhan pasar untuk produk tertentu atau kategori produk tertentu
kedalam segmen yang relative homogeny atau kedalam kelompok. Terdapat empat
pembagian pasar menurut Kotler yang dikutip oleh Tania dan Diah (2014):
a. Geografi
b. Demografi
c. Psikografis
d. Perilaku
4.1.1.2.2 Targeting
Targeting pasar merupakan menyeleksi pasar sasaran sesuai dengan kriteria-
kriteria tertentu dan menjangkau pasar sasaran untuk mengkomunikasikan nilai. Produk
dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu saru atau beberapa segmen pasar
yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran (Karamoy, 2013)
4.1.1.2.3 Positioning
Positioning merupakan usaha para pemasar untuk menanamkan image perusahaan
atau produk kedalam benak konsumen (Kembuan dkk, 2014).
4.2.1.2.2 Skim
Susu skim (skimmed milk) merupakan susu yang kadar lemaknya telah dikurangi
hingga berada di bawah batas minimal yang ditetapkan. Susu skim juga sering disebut susu
non fat. Pada proses pembuatan susu skim, bagian lemak (krim) susu diambil sebagian atau
seluruhnya. Susu skim kandungan kalorinya lebih rendah dari susu segar (Ide, 2008).
Menurut Badan Standardisasi Nasional susu skim sudah terstandarisasi nasional dengan
nomor SNI 01-2970-2006. Berdasarkan dari hasil observasi di PT Yakult, susu skim
digunakan dalam pembuatan seed starter yang dilarutkan dengan air kemuadian
disetrerilisasi dan di fermentasi dengan penambahan Lactobacillus casei Shirota strain
didalam tangki pembibitan (seed tank).
4.2.1.2.3 Glukosa
Bahan baku glukosa ini digunakan pada proses pembuatan susu fermentasi yang
akan dituang ke dalam Silo Tank. Menurut Mudjajanto, 2013 bahwa glukosa atau dextrose
diperolah dari hidrolisis pati jagung atau singkong. Jenis gula yang derajat kemanisannya
75% ini dapat langsung dipakai oleh ragi sehingga mempercepat proses fermentasi.
Berdasarkan pengamatan bahwa glukosa ini pada produk yakult digunakan sebagai
makanan bakteri L.Casei Shirota strain. Standar mutu gula pada Badan Standarisasi
Nasional di atur pada SNI 01-3140.3-2006.
4.2.1.2.4 Sukrosa
Bahan baku sukrosa pada produk yakult ini digunakan untuk pembuatan sirup atau
proses C yang dituang kedalam Silo Tank. Menurut Paran, 2009 bahwa sukrosa merupakan
gula yang berasal dari tebu atau beet. Bentuknya berupa partikel, halus atau kasar.
Penggunaannya tergantung kebutuhan, partikel halus biasanya dipergunakan untuk icing
sugar, atau filling. Derajat kemanisan dari sukrosa adalah 100. Berdasarkan pengamatan
bahwa sukrosa ini pada produk yakult digunakan sebagai pemanis. Sukrosa (gula rafinasi)
dalam Badan Standarisasi Nasional di atur pada SNI 01-3140.2-2006.
4.2.1.2.4 Sukrosa
Bahan baku sukrosa pada produk yakult ini digunakan untuk pembuatan sirup atau
proses C yang dituang kedalam Silo Tank. Menurut Paran, 2009 bahwa sukrosa merupakan
gula yang berasal dari tebu atau beet. Bentuknya berupa partikel, halus atau kasar.
Penggunaannya tergantung kebutuhan, partikel halus biasanya dipergunakan untuk icing
sugar, atau filling. Derajat kemanisan dari sukrosa adalah 100. Berdasarkan pengamatan
bahwa sukrosa ini pada produk yakult digunakan sebagai pemanis. Sukrosa (gula rafinasi)
dalam Badan Standarisasi Nasional di atur pada SNI 01-3140.2-2006.