Anda di halaman 1dari 19

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

DENGAN METODE EOQ

Parwita Setya Wardhani


STIE Mahardhika Surabaya

ABSTRAK
Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan industri adalah masalah produksi
Salah satu cara penekanan biaya produksi adalah dengan menekan persediaan bahan baku
seminimal mungkin.Upaya meminimumkan biaya persediaan tersebut dengan cara
menggunakan analisis EOQ. Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah
bagaimanakah perhitungan trend persediaan bahan baku? berapa kali frekuensi dalam
satu periode pembelian bahan baku dilakukan bila perusahaan menetapkan metode EOQ?
berapa total biaya persediaan bahan baku bila perusahaan menetapkan kebijakan EOQ
berapa batas atau titik pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan selama
masa tenggang (reorder point)?.Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui trend persediaan bahan baku, mengetahui frekuensi pembelian bahan baku
dan jumlah kebutuhan bahan baku yang optimal, mengetahui total biaya persediaan
perusahaan, mengetahui titik pemesanan kembali (reorder point) bahan baku selama masa
tenggang. Analisis yang digunakan adalah metode EOQ. Penelitian dan hasil perhitungan
yang dilakukan, apabila menggunakan metode EOQ dalam pengadaan bahan baku akan
didapatkan penghematan biaya. Jika penyelenggaraan bahan baku didasarkan pada
metode EOQ terdapat penghematan biaya. Dengan demikian berarti ada perbedaan yang
sangat nyata antara kebijaksanaan persediaan yang dilakukan menurut perusahaan dengan
perhitungan menurut EOQ.

Kata Kunci : Perencanaan persediaan, pengendalian persediaan

PENDAHULUAN khususnya dibidang industri dan


Dalam perkembangan ekonomi perdagangan, selain bidang tersebut
dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh persediaan juga mempunyai pengaruh
dengan pesat di indonesia, Pengusaha pada fungsi bisnis terutama fungsi
dituntut untuk bekerja dengan lebih operasi pemasaran dan keuangan, selain
efisien dalam menghadapi persaingan itu persediaan juga merupakan kekayaan
yang lebih ketat demi menjaga perusahaan yang memiliki peranan
kelangsungan operasi perusahaan. penting dalam operasi bisnis dalam
Kelangsungan proses produksi didalam pabrik (manufacturing) yaitu persediaan
suatu perusahaan akan dipengaruhi oleh bahan baku, bahan pembantu, barang
berbagai faktor antara lain : Modal, dalam proses, barang jadi dan
Tekhnologi, persediaan Bahan Baku, persediaan suku cadang.
Persediaan Barang jadi dan tenaga kerja. Persediaan bahan baku yang
Persediaan (inventory) sebagai elemen cukup dapat mempelancar proses
modal kerja merupakan aktiva yang produksi serta barang jadi yang
selalu dalam keadaan berputar. dihasilkan harus dapat menjamin
Persediaan juga merupakan elemen- efektifitas kegiatan pemasaran, yaitu
elemen aktiva lancar yang yang selalu memberikan kepuasan kepada
dianggap likuid dibandingkan dengan pelanggan, karena apabila barang tidak
elemen-elemen aktiva yang lain tersedia maka perusahaan kehilangan
misalnya, kas, piutang, dan marketable kesempatan merebut pasar dan
securities. perusahaan tidak dapat mensuplay
Masalah inventory dianggap barang pada tingkat optimal.
sangat penting bagi perusahaan,

310 Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015


Dengan adanya investasi dalam ekonomis jika harus mendatangkan
persediaan mengakibatkan adanya nilai barang setiap kali dibutuhkan terlebih
uang yang terkait dalam bentuk jika kebutuhannya berkali-kali dengan
persediaan, sehingga bagi perusahaan tenggang waktu tidak lama. Secara
adanya biaya yang harus ditanggung ringkas atau dalam arti kata lain , system
oleh perusahaan, misalnya sewa gudang, dan model persediaan bertujuan untuk
biaya pemesanan, biaya penyimpanan, meminimalkan biaya total melalui
dan biaya pengaman. Penanaman penentuan apa, berapa, dan kapan
persediaan yang terlalu besar pesanan dilakukan secara optimal
dibandingkan dengan kebutuhan akan (optimal order point).
memperbesar penyusutan, besar Secara teoritis, manajemen
kemungkinan karena rusak, kualitas persediaan memiliki sasaran untuk
menurun, usang, sehingga memperkecil mengatur berapa banyak item yang
keuntungan yang diperoleh perusahaan. harus disediakan, kapan dan berapa
Dan penanaman persediaan yang terlalu banyak pembelian harus dilakukan.
kecil akan menekan keuntungan juga, Cukup sederhana, tetapi dalam
karena perusahaan tidak dapat bekerja penerapannya, menjaga persediaan
dengan tingkat produktifitas yang merupakan masalah yang rumit, apalagi
optimal, sehingga akan mempertinggi melibatkan item yang mencapai ribuan.
biaya pengelolaan persediaan. Sangat sulit menyelesaikan persoalan
Persediaan dapat diartikan kapan dan berapa banyak yang harus
sebagai stock barang yang akan dijual dibeli. Para praktisi sering
atau digunakan pada periode waktu menyederhanakannya dengan membuat
tertentu. Tanpa adanya persediaan, batasan system minimum-maksimum.
perusahaan akan dihadapkan pada Mengelola tingkat persediaan
sebuah risiko, tidak dapat memenuhi merupakan hal yang mendasar dalam
keinginan para pelanggannya. pembentukan keunggulan kompetitif
Persediaan bisa muncul secara sengaja jangka panjang (Hansen &
maupun tidak sengaja, maksudnya Mowen,2005:470).Kualitas,rekaya
sengaja karena adanya perencanaan produk,harga,lembur kapasitas
untuk mengadakan persediaan, berlebih,kemampuan perusahaan
sedangkan tidak sengaja jika persediaan mendapatkan keunggulan kompetetitif
ada karena barang tidak terjual akibat atau dengan kata lain kebijakan
rendahnya jumlah permintaan.. manajemen perusahaan telah menjadi
System persediaan bisa sebuah senjata yang kompetitif
diartikan sebagai serangkaian kebijakan Agarperusahaan dapat berjalan
dan pengendalian yang memantau dan secara efektif & efesien, salah satunya
memonitor jumlah dan tingkat adalah aktifitas perencanaan dan
persediaan agar bisa menentukan tingkat pengendalian persediaan.Kegiatan
persediaan yang harus dijaga, kapan perencanaan dan pengendalian
persediaan harus tersedia dan berapa persediaan terdiri dari beberapa fungsi
besar order yang harus dilakukan. antara lain, fungsi pembelian, fungsi
Tujuan dari system ini yaitu untuk penggudangan, fungsi produksi, serta
menetapkan dan menjamin tersedianya fungsi keuangan dan administrasi.
sumber daya yang tepat, dalam kuantitas Masing-masing dari fungsi tersebut
yang tepat, dan pada waktu yang tepat. harus dilaksanakan secara terpadu.
Dua alasan dasar diperlukannya Fungsi pembelian merupakan
persediaan yaitu, pertama, secara fisik titik awal, kerena fungsi pembelian
sangat kecil kemungkinan untuk terkait langsung dengan pembelian atau
menghadirkan suatu barang seketika pengadaan bahan baku yang merupakan
pada saat dibutuhkan, kedua, jika dalam titik awal siklus produksi.Pembelian
waktu singkat suatu barang yang bahan baku yang efektif menjamin agar
dibutuhkan dapat dihadirkan, tidak barang yang di peroleh dalam

Perencanaan dan Pengendalian ................. (Parwita) hal. 310 – 328 311


jumlah,kualitas, dan waktu yang bisnisnya, baik persediaan bahan
berdasarkan nilai-nilai disini mewakili baku,persediaan barang dalam proses
kombinasi kualitas, harga dan maupun persediaan barang terjadi.Hal
penghematan biaya dalam pengadaan tersebut dikarenakan persediaan
bahan baku. merupakan faktor terpenting untuk
Perusahaan harus dapat menjaga kelancaran proses produksi.
mempertahankan suatu jumlah Menurut rangkuti (Rangkuti,
persediaan secara optimal yang dapat 2002:2)” Persediaan merupakan
menjamin kebutuhan untuk kelancaran sejumlah bahan-bahan dalam proses
proses produksi perusahaan dalam yang terdapat dalam perusahaan untuk
jumlah dan mutu tepat serta biaya proses produksi serta barang-barang jadi
serendah-rendahnya. Pengendalian atau produk yang disediakan untuk
bahan baku pada dasarnya dilakukan memenuhi permintaan dari konsumen
untuk mencegah keadaan yang sangat atau langganan tiap waktu “.Sedangkan
tidak menguntungkan bagi perusahaan, menurut Render (Render,2003:190)”
yaitu terjadinya overstock atau kelebihan Inventoris is any atored resources that is
persedian dan outstock atau kekurangan used satisfy a current aor future need
persediaan. Keadaan overstock akan Raw material,work-in process, and
sangat merugikan perusahaan, karena finished good are examples of
adanya modal mengganggur yang tidak inventory”.
diputar, selain itu juga menimbulkan Dari definisi di atas dapat
warehousing cost yang lebih tinggi. diketahui dengan jelas bahwa persediaan
Sedangkan kondisi outstock akan tidak hanya bahan baku utama tetapi
mengakibatkan terganggunya proses juga bahan baku pendukung, persediaan
produksi karena kekurangan bahan harus benar-benar ada dan tersedia
baku, hal ini akan menyebabkan dengan waktu yang tepat sesuai
perusahaan kehilangan penjualannya, kebutuhannya agar kelancaran proses
karena pesanan pelanggan tidak akan produksi dapat terus berjalan tanpa
bisa di penuhi. hambatan.
Perusahaan dapat menggunakan Manajemen sendiri harus dapat
berbagai macam metode perencanaan mengambil kebijaksanaan yang tepat
dan pengendalian persediaan.Dalam dalam mengadakan persediaan yang
menentukan metode yang akan di pakai tepat dan optimal jika ingin
manajemen perusahaan harus memenangkan persaingan. Hal ini
menyesuaikannya dengan kondisi berhubungan erat karena jika perusahaan
perusahaan, ketersediaan bahan baku tidak dapat menyediakan persediaan
dan hubungan dengan pemasok..Salah bahan baku bakunya (kekurangan bahan
satu metode yang paling banyak baku) proses produksi akan terhambat
digunakan adalah metode Economic atau bahkan dapat dihentikan untuk
Order Quantity (EOQ). Metode EOQ sementara waktu. Kondisi seperti ini
dapat membantu perusahaan melakukan menyebabkan pelanggan tidak puas dan
perencanaan dan pengendalian dalam kecewa karena kebutuhannya tidak
pengadaan bahan baku. Metode EOQ dapat terpenuhi segera, sehingga tidak
juga dapat menyeimbangkan biaya tertutup kemungkinan konsumen akan
penyimpanan dan biaya pemesanan. lari ke pesaing, dan perusahaan akan
Penulis tertarik untuk kehilangan pangsa pasarnya.Namun
mengambil topik “Perencanaan Dan sebaliknya, jika perusahaan mengadakan
Pengendalian Persediaan Dengan persediaan bahan baku yang besar atau
Metode EOQ “. banyak.hal ini akan menimbulkan biaya
investasi yang tinggi dan biaya
TINJAUAN PUSTAKA pemeliharaan yang tidak sedikit. Oleh
Hampir semua perusahaan karena itu dalam melakukan pemesanan
selalu memiliki persediaan dari kegiatan

312 Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015


bahan baku dan persediaan lainnya perlu kendali dalam kegiatan produksi.
dilakukan perencanaan yang baik. Dengan tersedianya bahan baku yang
Sedangkan menurut Chase, cukup maka perusahaan dapat :
Jacb, and Aqualano (Chace dkk, 1. Melaksanakan proses produksi
2003:545) tujuan diadakannya dengan lancar.
persediaan antara lain : Apabila persediaan bahan baku
1. To Maintance Independence Of dan penolong lainnya selalu ada
Operations. saat dibutuhkan, maka perusahaan
Persediaan diperlukan untuk tidak kesulitan untuk melakukan
mempertahankan stabilitas proses produksi sehingga kegiatan
perasinal perusahaan dan produksi dapat berjalan dengan
menjamin kelancaran produksi. lancar.
2. ToMeet Variation In Product 2. Menghindari resiko kehilangan
Demand. pangsa pasar.
Persediaan diperlukan untuk Jika proses produksi terus
menghilangkan resiko terhadap berjalan dengan lancar tanpa ada
sulitnya permintaan akan bahan hambatan,maka perusahaan dapat
baku.Hal ini biasanya bahan baku menyediakan kebutuhan
hanya dapat diperoleh pada bulan konsumen dengan tepat waktu,
tertentu sehingga pada saat bahan sehingga konsumen merasa puas
baku tersebut sulit didapatkan di dan tidak menutup kemungkinan
pasaran, produksi perusahaan akan melakukan pemesanan
tidak terganggu. ulang. Dan tentu saja hal ini
3. To Allow Flexibellity In didukung oleh adanya persediaan
Production Scheduling. bahan baku yang cukup dalam
Persediaan diperlukan untuk perusahaan tersebut.
mengurangi tekanan pada sistem 3. Melakukan produksi dengan
produksi yang menghasilkan efisien.
produk, karena produksi dapat Dengan adanya persediaan bahan
terjadwal dengan baik. baku yang cukup maka proses
4. To Provide a Safeguard For produksi dapat lebih efesien, tidak
Sariation In Raw Material terjadi pemborosan dalam proses
Delivery Time. produksinya. sehingga dapat
Persediaan diperlukan untuk menciptakan penghematan, baik
menghilangkan resiko ke- penghematan bahan baku, tenaga
terlambatan datangnya barang- kerja,dan penghematan biaya.
barang yang dibutuhkan
perusahaan. Tujuan Pengelolaan Persediaan
5. To Take Advantage Of Economic Suatu pengendalian persediaan
Purchase Order size. yang dijalankan oleh suatu perusahaan
Persediaan diperlukan untuk sudah tentu memiliki tujuan-tujuan
mengambil keuntungan dalam tertentu. Menurut Agus Ristono (2008),
pemesanan pembelian secara tujuan pengelolaan persediaan adalah
ekonomis. Dalam melakukan a) Untuk dapat memenuhi kebutuhan
pemesanan ada biaya yang harus atau permintaan konsumen dengan
di keluarkan antara lain : tenaga cepat (memuaskan konsumen).
kerja,telepon,Pos dan lain- b) Untuk menjaga kontinuitas
lain.semakin besar order produksi atau menjaga agar
pembelian maka semakin kecil perusahaan tidak mengalami
biaya per unit. kehabisan persediaan yang
Dengan melihat pendapat- mengakibatkan terhentinya proses
pendapat diatas dapat diketahui bahwa produksi, hal ini dikarenakan
persediaan bahan baku memegang alasan:

Perencanaan dan Pengendalian ................. (Parwita) hal. 310 – 328 313


1. Kemungkinan barang (bahan memenuhi permintaan langganan
baku dan penolong) menjadi tanpa tergantung pada supplier.
langka sehingga sulit untuk 2. Fungsi Economic Lot Sizing,
diperoleh. persediaan ini perlu mem-
2. Kemungkinan supplier pertimbangkan penghematan-
terlambat mengirimkan penghematan (potongan pembelian,
barang yang dipesan . biaya pengangkutan per unit lebih
c) Untuk mempertahankan dan bila murah dan sebagainya) karena
mungkin meningkatkan penjualan perusahaan melakukan pembelian
dan laba perusahaan . dalam kuantitas yang lebih besar,
d) Menjaga agar pembelian secara dibandingkan dengan biaya-biaya
kecil-kecilan dapat dihindari, yang timbul karena besarnya
karena dapat mengakibatkan persediaan (biaya sewa gudang,
ongkos pesan menjadi besar. investasi, risiko, dan sebagainya).
e) Menjaga supaya penyimpanan 3. Fungsi antisipasi, untuk meng-
dalam emplacement tidak besar- antisipasi dan mengadakan
besaran, karena akan meng- permintaan musiman (seasonal
akibatkan biaya menjadi besar. inventories), menghadapi ketidak-
pastian jangka waktu pengiriman
Manajemen Persediaan dan untuk menyediakan persediaan
Manajemen persediaan pengamanan (safety stock).
memerlukan perhatian yang penting dari Selain fungsi fungsi di atas,Menurut
pihak manajemen perusahaan karena Herjanto (1997) dalam Priyanto (2007)
manajemen yang buruk dapat terdapat enam fungsi penting yang
menimbulkan masalah baik dalam dikandung oleh persediaan dalam
kegiatan beroperasi maupun dalam memenuhi kebutuhan perusahaan, antara
bisnis. Maksud dari manajemen lain :
persediaan adalah untuk menentukan 1. Menghilangkan resiko ke-
jumlah persediaan yang disimpan yaitu terlambatan pengiriman bahan baku
seberapa banyak persediaan yang atau barang yang dibutuhkan
disimpan, berapa banyak yang harus perusahaan.
dipesan, dan kapan persediaan harus 2. Menghilangkan resiko jika material
diisi kembali. yang dipesan tidak baik sehingga
Indrajat dan Djoko Pranoto harus dikembalikan.
(2003) dalam Henmaidi dan 3. Menghilangkan resiko terhadap
Heryseptemberiza (2007)menyatakan kenaikan harga barang atau inflasi.
“Manajemen persediaan (Inventory 4. Untuk menyimpan bahan baku
Control) adalah kegiatan yang yang dihasilkan secara musiman
berhubungan dengan perencanaan, sehingga perusahaan tidak akan
pelaksanaan dan pengawasan penentuan kesulitan bila bahan tersebut tidak
kebutuhan material sehingga kebutuhan tersedia di pasaran.
operasi dapat dipenuhi pada waktunya 5. Mendapatkan keuntungan dari
dan persediaan dapat ditekan secara pembelian berdasarkan potongan
optimal.” kuantitas (Quantity discount).
6. Memberikan pelayanan kepada
Fungsi-Fungsi Persediaan langganan dengan tersedianya
Persediaan dapat melayani bahan yang diperlukan.
beberapa fungsi yang akan
menambahkan fleksibilitas operasi Biaya Dalam Persediaan
perusahaan. Fungsi persediaan menurut Untuk pengambilan keputusan
Rangkuti (2007), yaitu: penentuan besarnya jumlah persediaan,
1. Fungsi Decuopling, untuk ada beberapa biaya yang harus
membantu perusahaan agar bisa dipertimbangkan oleh perusahaan. Hani

314 Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015


Handoko (2000) menjelaskan bahwa mencukupi adanya permintaan
biaya yang timbul dari persediaan itu bahan. Biaya yang temasuk pada
adalah: biaya ini antara lain: kehilangan
1. Biaya penyimpanan (holding cost penjualan, kehilangan langganan,
atau carrying), adalah biaya- biaya pemesanan khusus, biaya
biaya yang bervariasi secara ekspedisi, selisih harga,
langsung dengan kuantitas terganggunya operasi, tambahan
persediaan. Biaya penyimpanan pengeluaran kegiatan manajerial.
per periode akan semakin besar
apabila kuantitas bahan yang Sistem Pengendalian Persediaan
dipesan semakin banyak, atau Tujuan dari pengendalian
rata-rata persediaan semakin persediaan yaitu untuk membantu
tinggi. Biaya-biaya yang termasuk mengetahui aliran barang yang sudah
dalam penyimpanan adalah: habis terjual dan yang masih tinggal di
a. Biaya fasilitas-fasilitas gudang. Menurut Sugiri (1995), terdapat
penyimpanan (termasuk dua alternatif sistem pengendalian
penerangan, pemanas dan persediaan, yaitu :
pendingin). a. Sistem Fisik (Periodik)
b. Biaya modal (opportunity Pada sistem fisik, harga pokok
cost of capital, yaitu penjualan baru dihitung dan
alternative pendapatan atas dicatat pada akhir periode
dana yang diinvestasikan akuntansi. Cara yang dilakukan
dalam persediaan). dengan menghitung kuantitas
c. Biaya keusangan barang yang ada digudang di
d. Biaya perhitungan phisik setiap akhir periode, kemudian
dan konsiliasi laporan mengalikan dengan harga pokok
e. Biaya asuransi persediaan per satuannya. Dengan cara ini,
f. Biaya pajak persediaan maka jumlahnya baik fisik
g. Biaya pencurian, maupun harga pokoknya, tidak
pengrusakan, atau dapat diketahui setiap saat.
perampokan Konsekuensinya, jumlah barang
h. Biaya penanganan yang hilang tidak dapat dideteksi
persediaan. dengan sistem ini.
2. Biaya pemesanan (ordering cost), b. Sistem Perpectual
mencakup biaya pasokan, Dalam sistem perpectual,
pemrosesan pesanan dan biaya perubahan jumlah persediaan
ekspedisi, upah, biaya telephone, dimonitor setiap saat. Caranya
pengeluaran surat menyurat, biaya adalah dengan menyediakan satu
pengepakan dan penimbangan, kartu persediaan untuk setiap
biaya pemeriksaan (inspeksi) jenis persediaan. Kartu ini
penerimaan, biaya pengiriman ke berfungsi sebagai buku pembantu
gudang, biaya hutang lancar. persediaan dan digunakan untuk
3. Biaya penyiapan (manufacturing). mencatat mutasi setiap hari.
Biaya penyiapan biasanya lebih
banyak digunakan dalam pabrik, Faktor-faktor yang mempengaruhi
perusahaan menghadapi biaya bahan baku.
penyiapan untuk memproduksi Terdapat beberapa faktor yang
komponen tertentu. mempengaruhi penentuan besarnya
4. Biaya kehabisan atau kekurangan. persediaan yang harus diadakan, dimana
Biaya kekurangan bahan faktor-faktor tersebut saling
(shortage cost) sangat sulit berhubungan satu sama lain.
diperkirakan, biaya ini timbul pertimbangan satu akan mempengaruhi
bilamana persediaan tidak pertimbangan lainnya.

Perencanaan dan Pengendalian ................. (Parwita) hal. 310 – 328 315


Menurut Prawirosentaro mengalami tingkat persediaan yang
(Prawirosentoro,2000:71) dalam berlebih maupun kekurangan
bukunya manajemen operasi membagi persediaan, karena kedua kondisi
faktor –faktor sebagai berikut : tersebut dapat merugikan perusahaan.
1. Perkiraan pemakaian bahan baku Kerugian atau kelemahan persediaan
Besarnya tingkat persediaan dan jika terlalu besar :
pembelian bahan baku akan 1. Perusahaan akan menghadapi
dilakukan pada suatu periode biaya yang tinggi dalam
tertentu dipengaruhi oleh pengeluarannya, yang nantinya
besarnya perkiraan bahan baku akan mempengaruhi laba
untuk proses produksi pada perusahaan.Biaya tersebut adalah
periode tersebut. Perkiraan biaya penyimpanan atau
kebutuhan bahan baku penggudangan yang akan semakin
berhubungan dengan perencanaan tinggi.
produksi yang telah disusun. 2. Tingginya biaya investasi serta
Sedangkan pelaksanaan produksi biaya penyimpanan dalam
disusun berdasarkan perencanaan persediaan bahan baku,
penjualan dan tingkat persediaan mengakibatkan perusahaan
barang jadi yang diinginkan. kekurangan dana untuk investasi
2. Harga Bahan di bidang yang lain.
Harga bahan merupakan dasar 3. Persediaan yang disimpan
perhitungan besarnya dana yang tersebut, jika disimpan dalam
tersedia untuk pengadaan bahan jumlah yang banyak dan belum
baku. Dalam hal ini perlu diingat habis dalam kurun waktu yang
dana yang terkait dengan lama, maka akan mengalami
persediaan juga terbatas. perubahan kimiawi atau
3. Biaya Persediaan bahan mengalami kerusakan hingga
Biaya-biaya persediaan bahan tidak dapat digunakan lagi yang
perlu diperhitungkan dalam tentu saja kondisi ini akan
penentuaan besarnya persediaan menyebabkan perusahaan rugi
bahan baku. Ada dua tipe biaya dan pemborosan biaya.
yaitu : Sedangkan kerugian perusahaan
a. Biaya-biaya yang semakin jika persediaan terlalu kecil atau
besar dengan semakin dikatakan perusahaan mengalami
besarnya rata-rata kekurangan persediaan :
persediaan, seperti biaya 1. Perusahaan tersebut tidak
penyimpanan. mencukupi pelaksanaan proses
b. Biaya-biaya yang produksi, sehingga kebutuhan
berbanding terbalik dengan proses produk akan terhambat
rata-rata persediaan, seperti karena adanya kekurangan
biaya pemesanan. persediaan bahan baku, Dan untuk
4. Waktu Menunggu Pemesanan mempertahankan proses
(Lead time) produksinya perusahaan akan
Waktu tunggu adalah tenggang melakukan pembelian bahan baku
waktu yang diperlukan untuk yang mendadak dalam jumlah
menunggu datangnya barang yang besar, dan tentu saja
setelah pemesanan. Waktu tunggu perusahaan rela membeli dengan
perlu diperhatikan karena erat harga yang lebih mahal yang
kaitannya dengan penentuan saat berakibat meningkatnya biaya.
kapan suatu pemesanan dilakukan 2. Jika perusahaan sering mengalami
kembali. kondisi tersebut proses produksi
Banyak sekali masalah-masalah akan berjalan tidak lancar,
yang akan timbul jika perusahaan tertunda atau bahkan dihentikan

316 Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015


untuk sementara waktu. Hal ini 6. Menentukan cadangan atau
tentu menyebabkan proses kebutuhan persediaan yang aman
distribusi ke pelanggan akan (Safety stock).
terhambat dan perusahaan Dalam mengadakan persediaan
terancam tidak dapat memenuhi bahan baku perusahaan harus
permintaan konsumen yang memperhatikan faktir-faktor penting
berakibat perusahaan banyak yang mendasar dalam perusahaan.
kehilangan penjualan. Menurut Carter dan Usry ( carter dan
3. Frekuensi pembelian bahan baku Usry, 2004 :290) perencanaan
akan menjadi sangat tinggi persediaan berhubungan dengan dua
sehingga order cost akan sangat faktor fundamental , yaitu :
tinggi pula. 1. Kuantitas pemesanan
2. Waktu pemesanan pembelian
Perencanaan dan Pengendalian Dari pendapat diatas tersebut
persediaan bahan baku maka perencanaan persediaan
Mengingat betapa pentingnya perencanaan pembelian sangat
pengadaan persediaan, maka manajemen berhubungan erat dan tidak dapat
perusahaan perlu melakukan dipisahkan dan keduanya harus
perencanaan dan pengendalian terhadap saling menunjang.
persediaan.semua itu dikarenakan Pengertian pengendalian
perusahaan bahan baku selain dapat persediaan menurut Assauri (1998:176)
memperlancar proses produksi dan adalah sebagai berikut : “Pengendalian
distribusi juga dapat menimbulkan persediaan dapat dikatakan sebagai
kesulitan pada perusahaan masalah suatu kegiatan untuk menentukan
biaya. Hal ini disebabkan karena pada tingkat dan komposisi dari pada
umumnya perusahaan menginvestasikan persediaan parts, bahan baku dan barang
sebagian besar untuk pengadaan bahan hasil produksi, sehingga perusahaan
baku, selain untuk membiayai tenaga dapat melindungi kelancaran produksi
kerja dan juga mesin. dan penjualan serta kebutuhan-
Menurut cambell (campbell, kebutuhan pembelanjaan perusahaan
1984:429) menyatakan perencanaan dengan efektif dan efesien”.
persediaan sebagai berikut : “ Menurut Carter dan Usry
perencanaan persediaan berhubungan (2004:299) pengendalian persediaan
dengan penentuaan komposisi yang efektif sebaiknya :
persediaan, penentuan waktu atau 1. Menyediakan pasokan bahan baku
penjadwalan, serta lokasi untuk yang diperlukan untuk operasi
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang efesien dan tidak terganggu.
perusahaan yang diproyeksikan 2. Menyediakan cukup persediaan
“.Dalam merencanakan dalam periode dimana pasokan
kebutuhan produksi, setiap jenis unit kecil (musiman, siklus, atau
persediaan menurut Usry dan Hamer pemogokan kerja) dan
(Usry dan Hamer, 1999:248) harus mengantisipasi harga.
dianalisis secara periodik untuk : 3. Menyimpan bahan baku dengan
1. Meramalkan untuk kebutuhan waktu penanganan dan biaya
setiap bulan, triwulan, atau tahun minimum dan melindungi bahan
berikutnya. baku tersebut dari kehilangan
2. Menentukan tenggang waktu akibat kebakaran, pencurian,
(Lead time) berikutnya. cuaca, dan kerusakan karena
3. Merencanakan pemakaian selama penanganan.
tenggang waktu. 4. Meminimalkan item-item yang
4. Menghitung kuantitas persediaan tidak aktif, kelebihan, atau usang
yang ada. dengan melaporkan perubahan
5. Mesin unit-unit yang dibutuhkan.

Perencanaan dan Pengendalian ................. (Parwita) hal. 310 – 328 317


produk yang mempengaruhi Heizer dan Render (2005)
bahan baku. menyatakan EOQ merupakan salah saru
5. Memastikan persediaan yang teknik pengendalian persediaan tertua
cukup untuk pengiriman segera ke dan paling terkenal. Teknik ini relative
pelanggan. mudah digunakan, tetapi didasarkan
6. Menjaga agar jumlah modal yang pada beberapa asumsi:
diinvestasikan dalam persediaan 1. Tingkat permintaan diketahui dan
berada di tingkat yang konsisten bersifat konstan
dengan kebutuhan operasi dan 2. Lead time, yaitu waktu antara
rencana manajemen. pemesanan dan penerimaan
Dari pendapat diatas dapat pesanan, diketahui, dan bersifat
disimpulkan bahwa pengertian konstan. Ada dua macam
pengendalian persediaan adalah : pegertian Lead time, pada
1. Agar dapat melancarkan kegiatan produksi, berarti jangka waktu
proses produksi dan menghindari sejak barang mulai dibuat sampai
keterlambatan distribusi produk dengan selesai dikerjakan; dalam
ke konsumen. pembelian, berarti jangka waktu
2. Meminimalkan dana yang sejak barang dipesan sampai
ditanamkan pada persediaan, barang tiba/datang.
sehingga dapat mengendalikan 3. Persediaan diterima dengan
biaya. segera. Dengan kata lain,
3. Sebagai alat ukur untuk mencegah persediaan yang dipesan tiba
terjadinya penyimpangan dalam bentuk kumpulan produk,
produksi yang tidak diinginkan. pada satu waktu.
4. Untuk menjamin tercapainya 4. Tidak mungkin diberikan diskon
tujuan serta terlaksanya rencana 5. Biaya variabel yang muncul
lain yang telah di tentukan. hanya biaya pemasangan atau
pemesanan dan biaya penahanan
Economic Order Quantity (EOQ) atau penyimpanan persediaan
Menurut Petrus (2001), ada sepanjang waktu.
model sederhana untuk menentukan 6. Keadaan kehabisan stok (out of
berapa jumlah dan kapan persediaan stock) dapat dihindari sama sekali
harus diadakan, yaitu dengan bila pemesanan dilakukan pada
menggunakan model yang menyatakan: waktu yang tepat.
1. Simpan persediaan sebanyak Manajemen persediaan
kebutuhan selama satu tahun tradisional menyarankan perusahaan
2. Pesan kembali jika persediaan untuk memiliki persediaan dengan
hampir habis jumlah yang cukup. Menurut hansen dan
3. Jangan pesan persediaan jika Mowen (Hansen dan Mowen,
tidak ada tempat untuk (2005:472) alasan metode tradisional
menyimpannya. untuk penyimpanan persediaan adalah :
Model ini tidak mempunyai 1. Untuk menyeimbangkan biaya
dasar perhitungan tertentu. Pada pemesanan atau biaya persiapan
prinsipnya model tersebut hanya melihat dan biaya penyimpanan.
masalah waktu, ketersediaan barang dan 2. Untuk memenuhi permintaan
tempat penyimpanan. pelanggan (misalnya, memenuhi
Model EOQ pertama kali tanggal pengiriman).
diperkenalkan oleh FW. Harris pada 3. Untuk menghindari penutupan
tahun 1915. Persediaan dianggap fasilitas manufaktur akibat :
mempunyai dua macam biaya, biaya a. Kerusakan mesin
pesan/ ordering cost/ set up cost dan b. Kerusakan komponen
biaya simpan/carring cost/holding cost. c. Tidak tersedianya komponen

318 Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015


d. Pengiriman komponen yang C = Biaya penyimpanan satu unit
terlambat persediaan selama satu tahun.
4. Untuk menyanggga proses Secara matematis Render (2003;195-
produksi yang tidak dapat 197) merumuskan biaya pemesanan,
diandalkan. biaya pemesanan daan EOQ sebagi
5. Untuk memanfaatkan diskonto berikut :
6. Untuk menghindari kenaikan Annual ordering cost = (Number of
harga dari masa depan order placet per year ) x (ordering cost
Untuk melakukan kebijakan per order)
perusahaan persediaan, seperti yang
pernah dijelaskan di atas bahwa ada dua
hal yang mendasar, yaitu kuantitas atau
berapa banyak yang harus dipesan dan Annual holding= (Average inventory )
kapan waktu yang tepat untuk x (Carrying cost per unit per year
melakukan pemesanan tersebut. carrying cost )
Manajemen persediaan ini
menggunakan metode EOQ dalam
persediaan dan pengendalian bahan
bakunya dimana akan menyangkut
beberapa hal yaitu : Dalam kasus tertentu dimana
1. Penentuan jumlah pesanan yang perhitungan holding cost tidak
ekonomis (Economic Order memasukan biaya modal , maka rumus
Quantity)Menurut Carter dan Usry EOQ tersebut menurut Carter dan Ursy
(Carter dan Usry, 2004:291) definisi (Carter dan Ursy, 2004;292) adalah :
Economic Order Quantity (EOQ ) Keterangan :
adalah “ Jumlah persediaan yang EOQ = Kuantitas pemesanan yang
dipesan suatu waktu sedemikian ekonomis
rupa sehingga meminimalkan biaya RU = Unit kebutuhan setahun
persediaan tahunan”. CO = Biaya per pesanan
Menutur Hansen dan Mowen CU = Biaya bahan per unit
(Hansen dan Mowen, 2005:473),” CC = Persentase Biaya pemilihan
Model EOQ adalah sebuah contoh dari Berdasarkan penjelasan diatas
sistem persediaan yang di dorong (Push dapat disimpulkan bahwa jumlah
inventory system)”. Dalam sistem yang pesanan yang ekonomis adalah jumlah
didorong ini, perolehan persediaan persediaan yang harus dipesan pada
diawali dengan antisipasi permintaan di suatu periode dengan tujuan untuk
masa mendatang bukan reaksi terhadap mengurangi biaya persediaan tahunan.
permintaan saat ini. Hal ini yang Jika perusahaan melakukan persediaan
mendasar atas analisis ini adalah yang terlalu kecil, maka akan sering
penentuaan nilai D, yaitu permintaan melakukan pesanan sehingga biaya
masa datang. pemesanan akan menjadi tinggi. Oleh
Q = EOQ = karena itu jumlah pesanan yang di
Dimana : lakukan suatu saat harus memperhatikan
Q = Jumlah unit yang dipesan dua faktor penting yaitu biaya pemilikan
setiap kali pesanan dilakukan dan biaya pemesanan.
( atau ukuran lot produksi ).
P = Biaya menempatkan pesanan 2. Penentuan jumlah persediaan
atau penerimaan pesanan pengaman yang harus ditentukan (safety
(atau biaya persiapan pelaksanaan ). stock).
D = Jumlah permintaan tahunan yang Pada dasarnya yang menjadi
di ketahui. masalah dalam suatu penentuan berapa
besarnya pesanan persediaan yang

Perencanaan dan Pengendalian ................. (Parwita) hal. 310 – 328 319


ekonomis untuk dilakukan oleh gudang habis maka perusahaan perlu
perusahaan adalah jika kesulitan dalam melakukan pemesanan ulang atau
mendapatkan persediaan bahan baku, pemesanan kembali, hal ini ditujukan
kecuali dengan pemesanan. Oleh karena agar pada saat pesanan datang,
itu perusahaan sendiri perlu mempunyai persediaan masih berada atau tepat
persediaan pengaman (Safety stock). Hal diatas persediaan pengaman. Titik
ini ini dilakukanagar perusahaan tidak dimana harus diadakan atau dilakukan
kekurangan bahan baku, sehingga proses pemesanan kembali disebut Reorder
produksi dapat berjalan dengan lancar. Point atau (ROP). Titik pemesanan
Menurut assauri (Assauri, kembali dilakukan pada saat tingkat
1998:186). ”Persediaan penyelamat persediaan bahan baku pada titik
(Safety stock) adalah persediaan minimum ditambah penggunaan pada
tambahan yang diadakan untuk selama Lead time. Pengertian Lead
melindungi atau menjaga kemungkinan timeHansen dan Mowen (Hansen dan
terjadinya kekurangan bahan (Stok Out). Mowen, 2005:474) adalah “Waktu yang
”Sedangkan faktor yang mempengaruhi diperlukan untuk menerima kuantitas
besarnya persediaan penyelamat pesanan ekonomis setelah pesanan
menurut Assauri (Assauri,1998:186) dilakukan atau persiapan dimulai.”
adalah penggunaan bahan baku rata-rata Mengetahui tingkat penggunaan dan
dan faktor waktu (Lead Time). tenggang waktu akan memungkinkan
Menurut Hansen dan Mowen perusahaan untuk menghitung tingkat
(Hansen dan Mowen, 2005:475) “ pemesanan kembali (reorder point-
Persediaan pengaman (Safety Stock) ROP), yang dapat dirumuskan sebagai
adalah persediaan extra yang disimpan berikut :
sebagai asuransi terhadap fluktuasi ROP = Tingkat Penggunaan x Waktu
permintaan.”Persediaan pengaman tenggang
dihitung dengan mengalikan waktu Dengan keberadaan persediaan
tenggang dengan selisih antara tingkat pengaman, titik pemesanan kembali
penggunaan maksimal dan tingkat dihitung sebagi berikut :
penggunaan rata-rata”. ROP = (Tingkat rata-rata penggunaan x
Lebih jelasnya dapat dilihat dengan Tenggang waktu) + Persediaan
rumus sebagai berikut : pengaman
Penggunaan Maksimal XX
Penggunaan rata-rata (XX) 4.Penentuan Maximum Iventory yang
Selisih XX sebaiknya diadakan oleh perusahaan.
Waktu tenggang (dikali) XX Menurut pendapat Assauri
Persediaan pengaman XX (1998:196) “Persediaan maksimum
merupakan batas jumlahpersediaan yang
3. Penentuan titik pemesanan kembali paling besar ( tertinggi ) Yang sebaiknya
(Reorder Point) dapat diadakan perusahaan”. Perusahaan
Menurut Hansen dan Mowen terkadang sering melupakan atau bahkan
(Hansen dan Mowen,2005:474-476) mengabaikan efektivitas dan efesiensi
“Reorder Point atau (ROP) adalah titik dari adanya persediaan maksimum ini.
waktu dimana sebuah pesanan baru Dimana persediaan maksimum ini hanya
harus dilakukan (atau persiapan didasarkan pada kemampuan keuangan
dimulai)”.Sedangkan menurut Assauri perusahaan, kemampuan gudang yang
(1998:196) “Titik atau tingkat ada dan pembatasan dari sifat-sifat atau
pemesanan kembali adalah suatu titik kerusakan bahan tersebut. Oleh karena
atau batas dari jumlah persediaan yang itu penentuan persediaan perusahaan
ada pada suatu saat dimana pemesanan hendaknya didasarkan atas
harus diadakan kembali.” pertimbangan ekonomis dimana sering
Dari uraian diatas dapat disebut persediaan yang optimum.
dijelaskan, bahwa sebelum persediaan di Tujuan agar perusahaan dapat

320 Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015


menghindari kekurangan atau kelebihan sewajarnya dan tidak merugikan
persediaan bahan baku. Karena kedua perusahaan akibat umur bahan
hal ini sangat mengganggu proses baku yang tidak bertahan lama,
produksi dan dapat merugikan dimana nantinya akan
perusahaan. Seperti ini telah diuraikan menimbulkan kerusakan bahan
diatas, kondisi seperti itu dapat baku sehingga tidak dapat
diseimbangkan dengan menggunakan digunakan dalam proses produksi
metode persediaan tradisional atau lagi. Kondisi inilah yang
sering disebut dengan EOQ. menimbulkan kerugian pada
Banyak hal yang harus perusahaan.
diperhatikan dalam rangka pemesanan 3. Kemungkinan perubahan pola
bahan baku yang ekonomis. Salah permintaan konsumen.
satunya adalah memperhatikan Lead Permintaan konsumen di pasar
time atau waktu menunggu persediaan sulit untuk di perkirakan dengan
yang telah dipesankepada pemasok. pasti, dimana permintaan selalu
Dalam kondisi menunggu ini perusahaan menunjukan grafik naik turun.
harus memperhatikan faktor-faktor. Hal ini sangat berpengaruh
1. Jumlah investasi maksimum terhadap aktivitas penjualan.
untuk mengadakan persediaan Tingkat penjualan sendiri sangat
bahan baku. mempengaruhi bagian produksi,
Perusahaan harus memperhatikan banyak sedikitnya produk yang
bahan baku tersebut. Hal-hal yang akan diproduksi tergantung dari
harus dihindari dalam melakukan permintaan konsumen dipasaran.
investasi persediaan ini adalah Dan tentu saja hal ini juga akan
agar jangan sampai timbul mempengaruhi berapa besar
investasi yang besar dan persediaan yang harus diadakan
berlebihan. Investasi ini perlu oleh perusahaan. Sehingga
dipertimbangkan dengan baik dan berpengaruh pada kebijakan
bijaksana, karena investasi juga perusahaan untuk melakukan
diperlukan dan sangat penting perencanaan dan pengendalian
bagi departemen yang lainnya, persediaan bahan baku.
seperti ini bagian produksi dan 4. Supplier yang tersedia bagi
pemasaran. perusahaan.
2. Kemungkinan membeli dalam Untuk menjaga kelancaran proses
jumlah yang besar. produksi terus berjalan,
Kondisi ini dihadapi apabila perusahaan harus mempunyai
perusahaan kesulitan untuk pemasok yang dapat diandalkan.
mendapatkan bahan baku dalam Perusahaan tidak hanya dapat
waktu singkat dan cepat, atau mengandalakan supplier satu saja,
mungkin pemasok tidak dapat namun untuk kondisi yang
diandalkan dalam hal ketepatan mendesak lebih bagi perusahaan
waktu, maka perusahaan sendiri memiliki beberapa supplier, hal
harus melakukan pembelian yang ini dilakukan jika supplier yang
lebih dari biasanya untuk kondisi satu tidak dapat memenuhi
berjaga-jaga.Di samping itu permintaan bahan baku dengan
perusahaan juga harus terus segera maka dapat dilakukan
memantau kondisi pasar jika Pemesanan kepada supplier yang
terjadi lonjakan harga pada bahan lain. Sehingga perusahaan tidak
baku. Jika ramalkan harga bahan akan kekurangan bahan baku
baku akan naik maka perusahaan untuk proses produksi sehingga
boleh melakukan pemesanan dapat terus memenuhi permintaan
bahan baku lebih banyak, namun konsumen.
dalam batas-batas yang

Perencanaan dan Pengendalian ................. (Parwita) hal. 310 – 328 321


Karena bahan baku ini dipesan Biaya ini meliputi :
kepada pemasok maka perlu dilakukan a. Biaya pemrosesan
pemesanan terlbih dahulu untuk b. Biaya Asuransi
menerima bahan baku dan adanya Lead c. Biaya Pembongkaran
time atau waktu tunggu hingga d. Biaya pengiriman ke gudang
persediaan yang dipesan datang yang dll
mungkin saja mengalami ketelambatan. 2. Biaya Persiapan (Set up Cost)
Oleh karena itu manajemen persediaan adalah biaya menyiapkan
yang lebih cocok diterapkan adalah peralatan dan fasilitas sehingga
Metode EOQ. dapat digunakan untuk
memproduksi produk atau
Hubungan Antara Perencanaan dan komponen tertentu. Biaya ini
Pengendalian Persediaan Bahan Baku timbul apabila bahan baku tidak
dengan Efesien Biaya. dibeli, tetapi diproduksi sendiri.
Mengingat banyaknya biaya Perusahaan menghadapi biaya
yang terkait dengan persediaan, maka persiapan (Set Up Cost) untuk
pengendalian persediaan merupakan memproduksi komponen-
langkah penting dalam manajemen komponen tertentu, biaya ini
persediaan untuk melakukan terdiri dari :
perhitungan berapa jumlah optimal a. Biaya mesin menganggur
tingkat persediaan yang harus ada serta b. Biaya persiapan tenaga
waktu pemesanan kembali. Salah satu kerja langsung
tujuan pokok dalam manajemen c. Biaya penjadwalan
persediaan adalah untuk mencari biaya d. Biaya Ekspedisi
yang minimal untuk pengadaan 3. Biaya penyimpanan atau
persediaan bahan baku, karena tingkat pemeliharaan (Carrying Cost atau
persediaan menggambarkan tingkat Holding Cost) adalah biaya untuk
investasi yang ditanamkan. menyimpan persediaan. Besar
Biaya biaya yang terkait dengan kecilnya pengeluaran biaya ini
adanya persediaan menurut Hansen daan dipengaruhi oleh kuantitas bahan
Mowen (Hansen dan Mowen, 2005:470- yang di pesan. Biaya
471) adalah : penyimpanan per periode akan
1. Biaya Pemasanan (Ordering Cost) semakin besar apabila kuantitas
adalah biaya untuk melakukan bahan yang dipesan semakin
pemesanan dan menerima banyak. Komponen biaya ini
pesanan. Besar kecilnya dipengaruhi oleh biaya
pengeluaran biaya ini dipengaruhi penyimpanan satu unit persediaan
oleh banyak sedikitnya selama 1 tahun (C), dan jumlah
perusahaan melakukan unit yang dipesan setiap waktu
pemesanan. Semakin sering pemesanan dilakukan (Q),
perusahaan melakukan pemesanan sehingga dapat diketahui.
bahan baku, maka semakin tinggi Biaya penyimpanan = , Biaya
biaya ynag dikeluarkan. Kompnen
biaya ini dipengaruhi oleh biaya yang termasuk dalam kategori ini
melakukan pesanan. (P), jumlah adalah :
permintaan tahunan (frekuensi a. Biaya Fasilitas pe-
pemesanan = D), jumlah unit nyimpanan, penerangan,
yang di pesan setiap waktu pendingin ruangan , dll
pesanan dilakukan (Q). b. Biaya modal (Opportunity
Cost)
Sehingga biaya Pemesanan =

322 Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015


c. Biaya Keuangan Where :
d. Biaya Perhitungan fisik TC = Total Annual Cost
e. Biaya Asuransi persediaan D = Demand (annual )
f. Biaya pajak Persediaan C = Cost per Unit
4. Biaya kehabisan persediaan ( Stock Q = Quantity to be ordered ( thre
Out Cost) adalah biaya yang optimal amount is termed the
terjadi karena perusahaan tidak economic order quantity – EQO –
dapat menyediakan produk yang di or Qopt
minta pelanggan. Biaya ini S = Setup Cost or Cost of Placing
meliputi : an Order
a. Kehilangan penjualan H = Annual Holding and storage
b. Kehilangan pelanggan cost per unit average inventory
c. Pemesanan khusus (Often Holdingcost is take as
d. Ekspedisi percentage of the cost of item,
Dalam prakteknya biaya such asH = iC, where i is the
kekurangan bahan baku sulit percent carrying cost).
diukur karena merupakan
Opportunity Cost yang sulit Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)
diperkirakan secara objektif. Menurut Heizer dan Render
Maka dapat diketahui dengan (2005) model-model persediaan meng-
jelas total dari biaya persediaan asumsikan bahwa suatu perusahaan akan
menurut Hansen dan Mowen menunggu sampai tingkat persediaannya
(Hansen daan Mowen , 2005 : mencapai nol sebelum perusahaan
472) adalah : memesan lagi, dan dengan seketika
TC = Biaya pemesanan + Biaya kiriman akan diterima. Keputusan akan
penyimpanan memesan biasanya diungkapkan dalam
TC = konteks titik pemesanan ulang, tingkat
persediaan dimana harus dilakukan
Keterangan : pemesanan.
TC = total biaya persediaan ROP atau biasa disebut dengan
P = k = Biaya melakukan batas/titik jumlah pemesanan kembali
pemesanan (Ordering Cost) termasuk permintaan yang diinginkan
D = Jumlah permintaan tahunan atau dibutuhkan selama masa tenggang,
(frekuensi pemesanan ) misalnya suatu tambahan/ekstra stock.
Q = Jumlah unit yang dipesan Menurut Freddy Rangkuti, reorder point
setiap waktu pesanan di lakukan mempunyai beberapa model,
C = h = Biaya penyimpanan satu diantaranya yaitu:
unit persediaan selama 1 tahun 1. Jumlah permintaan maupun masa
Jika perusahaan memasukan biaya tenggang adalah konstan.
pembelian (Purchasing Cost) 2. Jumlah permintaan adalah
persediaan bahan baku, maka variable, sedangkan masa
menurut Chase, jacob dan tenggang adalah konstan
aquilano (Chase dkk., 2003: 552) 3. Jumlah permintaan adalah
total biaya persediaan terdiri dari konstan, sedangkan masa
tiga yaitu : tenggang adalah variable
Total Annual Cost = Annual 4. Jumlah permintaan maupun masa
Purchase Cost + Annual tenggang adalah variable.
Ordering Cost + Annual Holding Reorder Point sangat membantu
Cost perusahaan dibandingkan MRP dalam
TC = mengatasi masalah kapan harus
dilakukan pemesanan. Menurut
Rangkuti (2000) MRP (Material
requirement planning) adalah suatu jenis

Perencanaan dan Pengendalian ................. (Parwita) hal. 310 – 328 323


system perencanaan dan penjadwalan tingkat pelayanan yang diinginkan.
kebutuhan material untuk produksi yang Menurut Donal (2002) “Jumlah
memerlukan beberapa tahapan persediaan pengamanan dalam suatu
proses/fase.MRP digunakan untuk sistem logistic bergantung kepada
persediaan dengan system dependent sasaran tingkat pelayanan, waktu
inventori, sedangkan reorder point pesanan, perbedaan waktu pesanan, dan
digunakan untuk Independent Inventory. jumlah fasilitas yang menyediakan
Pengisian kembali atau reorder sejumlah persediaan tertentu”. Dengan
point tidak bisa dilakukan hanya kata lain, dengan berbagai variasi
memperkirakan saja atau ramalan terhadap tingkat permintaan dan masa
(forecast),karena permintaan langganan tenggang, dapat dicapai peningkatan
adalah di luar wewenang perusahaan, tingkat pelayanan sehingga dapat
dalam arti bahwa calon langganan bebas merefleksikan biaya kehilangan
untuk memilih apa yang mereka ingin penjualan (misalnya kehilangan
dan kapan mereka menghendakinya. penjualan, ketidaksesuaian dengan
Menurut Donald (2002) keinginan konsumen) atau dapat juga
“Peramalan merupakan cara perusahaan diakibatkan oleh adanya kebijakan,
untuk mencari tahu limit ketidakpastian misalnya keinginan manajer untuk
masa depan terhadap operasi memberikan tingkat pelayanan tertentu
perusahaan. Ramalan tentang untuk jenis barang tertentu.
permintaan ini akan memberikan mata
rantai penghubung antara perusahaan Inventory Turn Over
dengan lingkungan pasarnya. Hasil yang Konsep yang berkaitan dan
diharapkan dari peramalan ini adalah selalu digunakan oleh manajemen untuk
seperangkat perkiraan dari seluruh memonitor tingkat persediaan. Inventory
manajer mengenai level yang Turn Over termasuk kedalam
diharapkan dari kegiatan bisnis di masa pengukuran relative investasi.
depan dan perkiraan prestasi penjualan Perputaran persediaan merupakan angka
dari masing-masing produk”. Kombinasi yang menunjukkan kecepatan pergantian
dari kebijaksanaan EOQ dan persediaan dalam periode tertentu, biasanya dalam
pengamanan menentukan standart bagi waktu satu tahun.
mekanisme pemesanan kembali Rumus Inventory Turn Over
(reordering). ITO =

Persediaan Pengaman (Safety Stock) Namun, karakteristik turn over


Agus Ristono (2008) tidak dapat sepenuhnya dipakai sebagai
menyatakan “persediaan pengamanan ukuran kinerja perusahaan, karena hal
atau safety stock adalah persediaan yang ini menghilangkan factor biaya penting
dilakukan untuk mengantisipasi unsur lainnya sehingga dapat menyebabkan
ketidakpastiaan permintaan dan tindakan yang dapat menurunkan laba
penyediaan. Apabila persediaan (profit). Prinsipnya, semakin tinggi
pengamanan tidak mampu Inventory Turn Over berarti kinerja
mengantisipasi ketidakpastian tersebut, persediaan semakin baik.
akan terjadi kekurangan persediaan
(stockout).” Safety stock bertujuan untuk Economic Order interval
menentukan berapa besar stock yang Persediaan dengan
dibutuhkan selama masa tenggang untuk menggunakan model EOQ/ROP, sangat
memenuhi besarnya permintaan. berkaitan dan berpengaruh terhadap
Untuk tingkat pelayanan dari interval waktu pemesanan secara tetap.
siklus pemesanan, besarnya tingkat Freddy menyatakan “penggunaan
permintaan atau masa tenggang interval waktu pemesanan yang tetap
menyebabkan jumlah safety stock harus lebih praktis”.Keuntungan dan Kerugian
lebih banyak sehingga dapat memenuhi Economic Order Interval

324 Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015


1. Metode ini menghasilkan control baku Caustic Soda Flake.Dengan skedul
yang ketat terhadap kelompok A tersebut maka kondisi pengadaan untuk
dalam klasifikasi A-B-C karena bahan baku akan lebih baik.di mana
adanya evaluasi secara periodic jadwal pembelian dilakukan lebih teratur
yang diperlukan. dengan memperhatikan persediaan akhir
2. Untuk segi negativenya, system yang telah mencapai kuantitas ROP
ini sangat membutuhkan jumlah jumlahnya cukup untuk kebutuhan
relative besar untuk safety stock, produksi sehinggadapat menjamin
untuk risiko kehabisan persediaan kelancaran proses produksi.dalam arti
karena adanya proteksi dengan dapat menghindari adanya kekurangan
kehilangan penjualan selama bahan baku Caustic Soda Flake.
interval pemesanan ditambah Hubungan antara EOQ , TOP
dengan masa tenggang (sebagai dan safety stock dapat dilihat pada
ganti masa tenggang) dan hal ini gambar 4.8 Pemesanan bahan baku
akan meningkatkan biaya Caustic Soda Flake harus segera
penyimpanan. Juga ada biaya dilakukan saat persediaan telah turun
evaluasi secara periodic. menjadi 105.000 Kg, dengan lead time
rata-rata 3 hari maka jumlah tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN cukup memproduksi selama 3 hari dan
Hasil Penelitian Yuni (Juli 2013) ketika pesanan datang persediaan akhir
PT.Siskem Aneka Timindo mencapai safety stock sebesar 18.383,
belum melakukan pembelian persediaan 67kg. Safety stock ini digunakan untuk
bahan baku secara ekonomis.Pembelian menjaga kemungkinan terjadinya
bahan baku dilakukan berdasarkan sesuatu yang tidak terduga, seperti
perkiraan tanpa memperhatikankapan pesanan telambat dikirim atau karena
pemesanan harus segera dilakukan agar adanya kenaikan permintaan pelanggan.
persediaan bahan baku di gudang cukup Dengan demikian setelah pesanan
untuk kebutuhan produksi selama lead datang sebesar 624.100 Kg.
time,berapa jumlah pemesanan Dengan menggunakan metode
ekonomis yang harus dilakukan,berapa EOQ perusahaan dapat merencanakan
jumlah persediaan pengamanyang harus dan mengendalikan persediaan bahan
dimiliki perusahaan untuk menjaga baku yang memadai sehingga
kelancaran proses produksinyadan kelancaran proses produksi dapat
berapa tingkat persediaan maksimum terjamin dan dapat dihindarkan adanya
untuk menghindari persediaan bahan kehilangan penjualan ataupun
baku secara berlebihan.Akibatnya pembatalan pesanan.Seperti yang dapat
perusahaan tidak mampu mengendalikan dilihat pada tabel 4.4bahwa perusahaan
persediaan bahan baku utamanya dengan telah kehilangan potensi penjualan
baik,terbukti dengan adanya kekurangan sebanyak 139.790Kg Caustik Soda
bahan baku Caustic Soda Flake yang Liquid.Dengan harga rata-rata Caustic
menyebabkan terganggunya proses Soda Liquid yang sebesar Rp.2.300,-
produksi yang mengakibatkan maka perusahaan kehilangan potensi
perusahaan kehilangan potensi penjualan sebesar Rp.321.494.000.
penjualan.
Dengan metode EOQ Efesiensi Biaya Pengadaan Bahan Baku
perusahaan dapat menyusun jadwal dan Untuk mengetahui apakah
kuantitas pembelian bahan baku Caustic terdapat efesiensi atau penghematan
Soda Liquid dengan optimal.Perusahaan biaya pengadaan bahan baku adalah
dapat menyusun skedul mutasi dan dengan cara mengitung total biaya
rencana pembelian bahan baku Caustic pengadaan persediaan sebelum dan
Soda Flake seperti pada tabel 4.6 yang sesudah menggunakan metode
dapat digunakan sebagai dasar Economic Order Quantity (EOQ). Total
penyusunan anggaran pembelian bahan biaya yang dikeluarkan meliputi biaya

Perencanaan dan Pengendalian ................. (Parwita) hal. 310 – 328 325


pembelian,biaya pemesanan, dan biaya Maka biaya persediaan yang
penyimpanan.Seperti yang telah dikeluarkan dengan menggunakan
dijelaskan sebelumnya,maka rumus metode EOQ adalah sebagai
yang digunakan adalah sebagai berikut : berikut:
1. Biaya Pemesanan
TC = Biaya pemesanan +Biaya Biaya Pemesanan =
penyimpanan
TC = Biaya Pemasanan
= x Rp. 200.000
a. Jumlah biaya persediaan bahan
baku Caustic Soda Liquid pada Biaya Pemasanan = 17 x
keadaan yang sebenarnya. Rp. 200.000
Data yang tersedia adalah sebagai Biaya Pemesanan = Rp
berikut : 3.400.000
2. Biaya Penyimpanan
Biaya Penyimpanan =
Biaya Penyimpanan =
x Rp 10,8 = Rp
Maka biaya persediaan yang
dikeluarkan pada keadaan yang 3.370.140
sebenarnya adalah : 3. Biaya Total
1. Biaya Pemesanan Biaya Total = Biaya
Biaya Pemesanan = pemesanan + Biaya
penyimpanan
Biaya Pemasanan = Biaya Total = Rp.
x Rp. 200.000 3.400.000 + Rp. 3.370.140
Biaya Total = Rp
Biaya Pemasanan = 12 x Rp.
6.770.140
200. 000
Dari kedua kondisi yang berbeda itu
Biaya Pemesanan = Rp
tampak adanya selisih biaya persediaan
2.400.000
bahan baku Caustic Soda Flake
2. Biaya Penyimpanan
meskipun jumlah tersebut tidak terlalu
Biaya Penyimpanan = signifikan.Untuk lebih jelasnya
Biaya Penyimpanan = perbandingan biaya yang dikeluarkan
x Rp.10,8 = Rp. tanpa dan menggunakan metode EOQ
dapat dilihat pada tabel 1.
4.470.943, 50
3. Biaya Total Tabel 1. Perbandingan Biaya Sebelum Dan
Biaya Total = Biaya Sesudah Menggunakan Metode EOQ.
Pemesanan + Biaya
penyimpanan
Biaya Total = Rp 2.400.000
+ Rp. 4.470.943,50
Biaya Total = Rp
6.870.943,50
b. Jumlah biaya persediaan bahan
baku Caustic Soda Flake setelah Sumber : Data yang telah diolah
menggunakan metode EOQ,dimana Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa
yang telah diusulkan adalah : perbedaan biaya sebelum dan sesudah
menggunakan metode EOQ tidak terlalu
signifikan yaitu sebesar Rp.100.803,5-
walaupun begitu, ini menunjukkan
kondisi yang bagus karena jumlah

326 Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015


pembelian dengan menggunakan metode metode wawancara dan dokumentasi.
EOQ lebih banyak dari metode Variabel dalam penelitian ini adalah
pembelian perusahaan. persediaan dan penggunaan bahan baku.
Untuk biaya pemesanan dengan Analisis yang digunakan adalah metode
menggunakan metode EOQ biaya EOQ. Penelitian dan hasil perhitungan
pemesanannya lebih tinggi hal ini yang dilakukan, apabila menggunakan
disebabkan frekuensi pembeliannya metode EOQ dalam pengadaan bahan
lebih banyak lima kali daripada kondisi baku akan didapatkan penghematan
pembeliaan perusahaan sekarang.Namun biaya.. Jika penyelenggaraan bahan baku
dalam hal ini biaya penyimpanan didasarkan pada metode EOQ terdapat
dengan menggunakan metode EOQ penghematan biaya tahun 2004 sebesar
perusahaan dapat berhemat sebesar Rp. 371.398.510,- tahun 2005 sebesar
Rp.1.100.803,5,- hal ini karena bahan Rp. 474.388.174,- tahun 2006 sebesar
baku caustik soda yang berada di Rp. 524.213.388,-.Dengan demikian
gudang dalam waktu satu tahun lebih berarti ada perbedaan yang sangat nyata
sedikit daripada metode pembelian antara kebijaksanaan persediaan yang
perusahaan. dilakukan menurut perusahaan dengan
perhitungan menurut EOQ. Melihat
Hasil Penelitian Rike Indrayati, (2007) hasil diatas dapat disimpulkan bahwa
Masalah yang sering dihadapi persediaan bahan baku setiap tahunnya
oleh perusahaan industri adalah masalah mengalami peningkatan persediaan
produksi Salah satu cara penekanan bahan baku, frekuensi pembeliaan bahan
biaya produksi adalah dengan menekan baku bila menggunakan metode EOQ
persediaan bahan baku seminimal adalah 3 kali dalam satu periode
mungkin.Upaya meminimumkan biaya (1tahun), batas atau titik pemesanan
persediaan tersebut dengan cara bahan baku yang dibutuhkan oleh
menggunakan analisis EOQ. Dalam perusahaan bila menggunakan metode
penelitian ini permasalahan yang EOQ tahun 2004 sebesar 563,95 m³,
diangkat adalah bagaimanakah tahun 2005 sebesar 559,45 m³ dan tahun
perhitungan trend persediaan bahan 2006 sebesar 544,6 m³.Total biaya
baku? berapa kali frekuensi dalam satu persediaan bahan baku yang dihitung
periode pembelian bahan baku menurut EOQ lebih sedikit
dilakukan bila perusahaan menetapkan dibandingkan yang dikeluarkan oleh
metode EOQ? berapa total biaya perusahaan, maka ada penghematan
persediaan bahan baku bila perusahaan biaya persediaan bahan baku bila
menetapkan kebijakan EOQ berapa perusahaan menggunakan metode EOQ
batas atau titik pemesanan bahan baku dalam persediaan bahan bakunya. Saran
yang dibutuhkan oleh perusahaan yang dapat penulis sampaikan adalah
selama masa tenggang (reorder perusahaan sebaiknya meninjau kembali
point)?.Tujuan yang diharapkan dari kebijakan persediaan bahan baku yang
penelitian ini adalah untuk mengetahui selama ini telah dilakukan,perusahaan
trend persediaan bahan baku, sebaiknya menentukan besarnya
mengetahui frekuensi pembelian bahan persediaan pengaman (Safety Stock),
baku dan jumlah kebutuhan bahan baku pemesanan Kembali (Reorder Point),
yang optimal, mengetahui total biaya dan persediaan maksimum (Maximum
persediaan perusahaan, mengetahui titik Inventory) untuk menghindari resiko
pemesanan kembali (reorder point) kehabisan bahan baku (Stock Out) dan
bahan baku selama masa tenggang. Jenis juga kelebihan bahan baku sehingga
penelitian yang digunakan adalah studi dapat meminimalisasi biaya bahan baku
kasus, dimana penelitian dilakukan bagi perusahaan.
secara intensif terinci dan mendalam
terhadap suatu objek yang
diteliti.Metode penelitian ini adalah

Perencanaan dan Pengendalian ................. (Parwita) hal. 310 – 328 327


Hasil Penelitian Muh. Taufik Malik olehperusahaan. Penghematan
(2013) yang dihasilkan jika metode EOQ
Berdasarkan penelitian yang jika diterapkan padaperusahaan
telah dilakukan, diperoleh pada tahun 2012 sebesar
beberapakesimpulan sebagai berikut: Rp188.518.668.
1. Pembelian bahan baku kertas
untuk produksi koran yang KESIMPULAN
optimal menurut metode EOQ Dari hasil penelitian-penelitian
(Economic Order Quantity)tahun pada bab pembahasan sebagai aplikasi
2012 pada Harian Tribun Timur dari teori yang ada dapat disimpulkan
Makassar untuk setiap kali pesan bahwa perencanaan dan pengendalian
sebesar 108.830 kg. persediaan dengan metode EOQ,
2. Kuantitas persediaan pengaman merupakan upaya alternatif perusahaan
(safety stock) menurut metode untuk mengoptimalkan biaya yang
EOQ (Economic Order Quantity) dikeluarkan sehingga menghasilkan
tahun 2012 adalah893 kg, keuntunganyang lebih besar yang dapat
sedangkan dengan metode digunakan untuk meningkatkan
sederhana yang digunakan investasiperusahaan di bidang lain.
perusahaan persediaan pengaman
tidak ada atau tidak diketahui. DAFTAR PUSTAKA
3. Dengan menggunakan metode Buku
EOQ (Economic Order Agus Ristono (2008), Manajemen
Quantity)tahun 2012 pada Harian Persediaan
Tribun Timur Makassar dapat Carter Dan Usry (Carter Dan Usry,
dilakukan pemesanan sebanyak 2004), Akuntansi Biaya
15 kali dibandingkan yang Hansen Dan Mowen (2005),
digunakan perusahaan yaitu hanya Management Accounting
sebanyak 9 kali. Rangkuti (2002), Manajemen Persediaan
4. Biaya total persediaan untuk (Inventory Management)
persediaan bahan baku kertas
(total cost) tahun 2012 pada Jurnal
Harian Tribun Timur Makassar Muh. Taufik Malik (2013) Analisis
menggunakan metode EOQ Persediaan Bahan Baku Kertas
(Economic Order Menggunakan Metode EOQ
Quantity)sebesar Rp.101.620.040. (Economic Order Quantity)
Ini lebihkecil dibandingkan Pada Harian Tribun Timur
dengan biaya total yang Makassar
dikeluarkan oleh perusahaan yaitu Yuni (2013) Perencanaan Dan
Rp. 290.138.708 62 Pengendalian Persediaan
5. Dengan menggunakan metode Dengan Metode Eoq Guna
sederhana, Harian Tribun Timur Kelancaran Produksi Dan
Makassar tidak menerapkan Efesiensi Biaya Pada PT.
adanya titik pemesanan kembali Siskem Aneka Timindo Di
(reorder point). Sedangkan Surabaya
dengan menggunakan metode
EOQ, titik pemesanan kembali
(reorder point)dilakukan pada saat
mencapai jumlah 31.626 kg.
6. Penerapan metode EOQ pada
perusahaan menghasilkan biaya
yang lebihmurah jika
dibandingkan dengan metode
yang selama ini diterapkan

328 Media Mahardhika Vol. 13 No. 3 Mei 2015

Anda mungkin juga menyukai