Anda di halaman 1dari 28

`````

LAPORAN RENCANA BIMBINGAN KLINIK


METODE PERSEPTORSHIP DENGAN
TEKHNIK BIMBINGAN INDIVIDU

“BIMBINGAN ASKEB”

Disusun Oleh:
NIKI ANDUM PANGESTUTIK
1604128

PROGAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2017
LEMBAR PERSETUJUAN

Rencana Bimbingan Klinik (RBK) Mata Kuliah Asuhan Kebidana


kegawatdaruratan dengan Sub Pokok Materi “Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru
Lahir dengan Caput Sucedanum” ini disetujui untuk disajikan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 11 Mei 2017

Menyetujui:

Pembimbing Lahan/CI Pembimbing Institusi

(Marlinah, S.ST) (Putri Kusuma W, S.SiT., MH.Kes)

Praktikan

(Niki Andum P, AMd.Keb)

LEMBAR PENGESAHAN
Rencana Bimbingan Klinik (RBK) Mata Kuliah Asuhan Kebidana
kegawatdaruratan dengan Sub Pokok Materi “Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru
Lahir dengan Caput sucedanum” ini disahkan untuk disajikan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 11 Mei 2017
Oleh : Niki Andum Pangestutik
NIM : 1604128

Demak, 11 Mei 2017


Pembimbing Institusi

(Putri Kusuma W, S.SiT., MH.Kes)

PERSETUJUAN MENJADI PRAKTIKAN


Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Lutviana Sari Baron
NIM :1511635
Asal Institusi : AKBID Al Hikmah

Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi praktikan untuk bimbingan klinik
atas :
Nama : Niki Andum Pangestutik
NIM :1604128

Demak, 11 Mei 2017


Yang menyatakan

( )
PERENCANAAN BIMBINGAN KLINIK

A. Identitas Mata Kuliah


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita
Kode Mata Kuliah :
Pokok Bahasan : Pembuatan ASKEB dengan 7 langkah varney
Sub Pokok Bahasan : Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan
Caput sucedanum
Beban Studi : 4 SKS
Waktu : 30 menit
Pertemuan ke : 1
Hari : Kamis
Ruang : Melati di RSUD Sunan Kalijaga Demak
Pembimbing : Niki Andum P
Mahasiswa Bimbingan : Lutviana Sari Baron

B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran klinik ini peserta didik mampu membuat
ASKEB dengan manajemen langkah varney secara tepat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik peserta didik mampu:
a. Memahami tentangdefinisi ASKEB manajemen varney
b. Memahami tujuan pembuatan ASKEB dengan manajemen varney
c. Memahami persiapanpembuatan ASKEB dengan manajemen varney
d. Memahami langkah-langkah pembuatan ASKEB dengan manajemen
varney
C. Metode dan Tekhnik Bimbingan
1. Metode bimbingan klinik yang akan digunakan adalah perseptorship
2. Teknik bimbingan yang digunakan adalah preconference, bimbingan
individu, post conference.
D. Deskripsi Khusus
Mahasiswa D3 Kebidanan tingkat 4 yang sedang menjalankan praktek
klinik kebidanan di RSUD Sunan Kalijaga Demak di ruang Melati dan
mempunyai target pembuatan ASKEB Neonatus. Mahasiswa tersebut belum
pernah melakukan tindakan tersebut. Untuk mencapai target asuhan yang
dibutuhkan oleh mahasiswa tersebut, bimbingan diberikan menggunakan
metode preseptorship dengan teknik preconference, bimbingan individu, post
conference.

E. Rincian Kegiatan

N Bahan KOMPE JENIS WAK METOD Tekhnik HASIL YANG


O Kajian TENSI KEGIATAN TU E DIHARAPKAN
1 - Pembukaan Mahasiswa Menjelaskan 5 Preseptor Preconferen Mahasiswa mampu
mampu kasus yang menit ship ce menjelaskan kasus
menjelaska diambil untuk yang diambil untuk
n kasus dijadikan dijadikan sebagai
yang sebagai laporan laporan
diambil pembuatan
untuk ASKEB dengan
dijadikan manajemen
sebagai varney
laporan
2 - Penyajian Peserta 1. Mampu 15 Bimbingan 1. Mahasiswa
SUB
didik memahami menit Individu mampu
POKOK
BAHASAN : mampu definisi memahami
 Menjelas
membuat ASKEB definisi
kan
tentang ASKEB dengan ASKEB
definisi
dengan manajemen dengan
manajem
en varney manajemen varney manajemen
 Menjelas
varney 2. Mampu varney
kan dan
memaha secara tepat memahami 2. Mahasiswa
mi
tujuan mampu
prosedur
pembuata pembuatan memahami
n ASKEB
ASKEB tujuan
dengan
manajem dengan pembuatan
en
manajemen ASKEB
 Mampu
memaha varney dengan
mi
3. Mampu manajemen
langkah-
langkah mempersiapk varney
pembuata
an persiapan 3. Mahasiswa
n ASKEB
dengan pembuatan mampu
manajem
ASKEB mempersiapkan
en varney
 Mampu dengan persiapan
memprakt
manajemen pembuatan
ikkan
cara varney ASKEB
pembuata
4. Mmpu dengan
n ASKEB
dengan memahami manajemen
manajem
langkah- varney
en varney
langkah 4. Mahasiswa
pembuatan mampu
ASKEB memahami
dengan langkah-
manajemen langkah
varney pembuatan
ASKEB
dengan
manajemen
varney

3. - Penutup Peserta 1. Memprakt 5 Post Mahasiswa mampu


didik ekkan menit Conference mempraktekkan
Menyimpulk
an materi mampu pembuatan pembuatan ASKEB
pembelajaran
memprakte ASKEB dengan manajemen
kkan dengan varney secara tepat
pembuatan manajeme
ASKEB n varney
dengan 2. Mahasisw
manajemen a mampu
varney menjelask
an ulang
Peserta evaluasi
didik yang telah
mampu di berikan
melakukan 3. Memberik
evaluasi an
dan penilaian
mengucapk pada
an salam mahasiswa
penutup. praktek
4. Mengucap
kan salam
penutup

F. EVALUASI
1. Prosedur : Preconference, Bimbingan Individu, postconference
2. Jenis test : skill, attitude, cognitive
3. Bentuk : lisan
G. Alat test : Manajement 7 langkah varney
H. Referensi
Jannah, N. 2011. Konsep Dokumentasi Kebidanan. Jogyakarta : Ar-Ruzz
Media
Karyuni, dkk. 2008. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir
Panduan untuk Dokter, Perawat & Bidan. Jakarta: ECG
Rukiyah Ai Yeyeh dan Yulianti, Lia. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita. Jakarta. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan
I. Lampiran
a. Materi tentang manajemen varney dan Caput Sucandeneum
b. Kontrak belajar mahasiswa bimbingan.
LAMPIRAN 1
7 LANGKAH MANAJEMEN KEBIDANAN MENURUT
VARNEY

A. Manajement Varney

Pengertian manajement adalah metode untuk mengorganisasikan pikiran dan


tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada
klien.

Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan


menyeluruh dari kepada kliennya, yang merupakan suatu proses manajemen
kebidanan yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas melalui tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang disusun secara
sistematis untuk mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai
dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan
efisien.

Metode yang digunakan dalam pendekomentasian adalah varney sebagai


berikut:

1. Langkah I (pertama) : Pengumpulan Data Dasar


Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan
mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkap, yaitu:

1. Riwayat kesehatan
2. pemeriksaan fisik pada kesehatan
3. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya

4. Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi


Pada langkah pertama ini dikumpulakan semua informasi yang

akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan

mengumpulkan data dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami

komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen

kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi.

2. Langkah II (kedua): Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap

diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang

benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah

dikumpulkan di interpretasikan sehingga ditemukan masalah atau

diagnosa yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan pengalaman

wanita yang di identifikasikan oleh bidan. Masalah ini sering menyertai

diagnosa. Sebagai contoh yaitu wanita pada trimester ketiga merasa takut

terhadap proses persalinan dan persalinan yang sudah tidak dapat ditunda

lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar

diagnosa” tetapi tentu akan menciptakan suatu masalah yang

membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu

perencanaan untuk mengurangi rasa sakit.

3. Langkah III (ketiga): Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah

Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa

potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah


diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan

dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat

bersiap-siap bila diagnosa atu masalah potensial benar-benar terjadi.

4. Langkah IV (keempat): Mengidentifikasi dan Menetapkan

Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota

tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.

Langkah keempat mencerminkan kesinambunagan dari proses

manajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan

primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita

tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu wanita

tersebut dalam persalinan.

Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa

data mungkin mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus

bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak

(misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah lahir,

distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah).

Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang

memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu

intervensi dari seorang dokter, misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainya
bisa saja tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau

kolaborasi dengan dokter.

5. Langkah V(kelima) : Merencanakan Asuhan yang menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuahan yang menyeluruh ditentukan

oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi, pada langkah ini informasi/ data dasar yang tidak lengkap

dapat dilengkapi.

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang

sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang

berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita

tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya apakah

diberikan penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien bila ada

masalah-masalah yg berkaitan dengan sosial ekonomi,kultur atau

masalah psikologis.

Semua keputusan yg dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini

harus rasional dan benar- benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori

yg up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak

akan dilakukan oleh klien.


6. Langkah VI(keenam) : Melaksanaan perencanaan

Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang

telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman.

Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh

bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain.

Jika bidan tidak melakukanya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab

untuk mengarahkan pelaksanaanya. Manajemen yang efisien akan

menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.

7. Langkah VII(Terakhir) : Evaluasi

Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan

yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah

diidentifikasi didalam masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat

dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksananya. Ada

kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif sedang

sebagian belum efektif.

B. Caput Sucandeneum

1. Pengertian

Caput succedaneum ini ditemukan biasanya pada presentasi kepala, sesuai

dengan posisi bagian yang bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi

oedema sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah. Caput


suksedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya

menghilang setelah 2-5 hari.

Kejadian caput succedaneum pada bayi sendiri adalah benjolan pada

kepala bayi akibat tekanan uterus atau dinding vagina dan juga pada

persalinan dengan tindakan vakum ekstraksi.

Caput suksedaneum adalah Kelainan ini akibat sekunder dari tekanan

uterus atau dinding vagina pada kepala bayi sebatas caput. Keadaan ini

dapat pula terjadi pada kelahiran spontan dan biasanya menghilang dalam

2-4 hari setelah lahir. Tidak diperlukan tindakan dan tidak ada gejala sisa

yang dilaporkan.

2. Penyebab

Caput succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala

pada saat memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi

perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke

jaringan ekstravaskuler. Keadaan ini bisa terjadi pada partus lama atau

persalinan dengan Vacum ektrasi.

Benjolan caput ini berisi cairan serum dan sering bercampur dengan

sedikit darah. Benjolan dapat terjadi sebagai akibat bertumpang tindihnya

tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah

satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui
jalan lahir. Umumnya moulage ini ditemukan pada sutura sagitalis dan

terlihat segera setelah bayi lahir. Moulage ini umumnya jelas terlihat pada

bayi premature dan akan hilang sendiri dalam satu sampai dua hari.

3. Gejala

Ada beberapa gejala yang terlihat, anatara lain :

a. Udema di kepala

b. Terasa lembut dan lunak pada perabaan

c. Benjolan berisi serum dan kadang bercampur dengan darah

d. Udema melampaui tulang tengkorak

e. Batas yang tidak jelas

f. Permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu atau kemerahan

g. Benjolan akan menghilang sekitar 2-3 minggu tanpa pengobatan

4. Penatalaksanaan

Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam penanganan caput


succedaneum, yaitu :

a. Perawatan bayi sama dengan perawatan bayi normal.

b. Pengawasan keadaan umum bayi.

c. Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan sinar matahari yang
cukup.

d. Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus mengajarkan pada ibu teknik
menyusui dengan benar.
e. Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk menghindari adanya infeksi
pada benjolan.

f. Berikan konseling pada orang tua, tentang:

1) Keadaan trauma yang dialami oleh bayi;

2) Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang dengan sendirinya setelah

sampai 3 minggu tanpa pengobatan.

3) Perawatan bayi sehari-hari.

4) Manfaat dan teknik pemberian ASI.


KONTRAK BELAJAR

Nama : Lutviana Sari Baron


Tempat : Ruang Melati
Topik : ASKEB Neonatus
Sub Topik : ASKEB pada Bayi Baru Lahir dengan Caput sucedanum
Tujuan Kriteria Penilaian
Tujuan Khusus Sumber Strategi Pencapaian
Umum
Setelah Setelah mengikuti Jannah, N. 2011. a. Melakukan studi a. Penilaian
mengikuti proses Konsep pustaka sebelum laporan
pembelajara pembelajaran ini Dokumentasi terjun ke lahan pendokumenta
n bimbingan mahasiswa Kebidanan. praktek sian
individu ini mampu: Jogyakarta : Ar- b. Diskusi dengan
mahasiswa a. Memahami Ruzz Media dosen
mampu tentang Karyuni, dkk. pembimbing dan
memahami pengertian 2008. Buku Saku pembimbing
tentang cara ASKEB Manajemen klinik
pembuatan dengan Masalah Bayi Baru
ASKEB manajemen Lahir Panduan
dengan varney untuk Dokter,
manajemen b. Memahami Perawat & Bidan.
varney tujuan Jakarta: ECG
secara benar pembuatan Rukiyah Ai Yeyeh
ASKEB dan Yulianti, Lia.
dengan 2010. Asuhan
manajemen Neonatus, Bayi,
varney dan Anak Balita.
c. Memahami Jakarta.
persiapan Perpustakaan
untuk Nasional: Katalog
pembuatan Dalam Terbitan
ASKEB
dengan
manajemen
varney
d. Memahami
langkah-
langkah
pembuatan
ASKEB
dengan
manajemen
varney

Demak,12 Mei 2017


Mengetahui
Pembimbing ruangan Mahasiswa Bimbingan

(Marlinah, S.ST) (Lutviana S.B)


CHECKLIST PRE CONFERENCE MAHASISWA

Nama Siswa : Lutviana S.B


Nama CI : Marlinah, S.ST
Metode : Perseptorship
Kasus : Pembuatan ASKEB dengan manajemen varney

No Kegiatan 0 1
1 Mahasiswa hadir tepat waktu
2 Mahasiswa aktif mengikuti pre conference
3 Mahasiswa aktif bertanya
Nilai = Jumlah item yang dilakukan x 100
Total item

Keterangan :

Istilah dengan tanda (1) bila dilakukan

Istilah dengan tanda (0) bila tidak dilakukan


CHECKLIST POST CONFERENCE MAHASISWA

Nama Siswa : Lutviana S.B


Nama CI : Marlinah, S.ST
Metode : Perseptorship
Kasus : Pembuatan ASKEB dengan manajemen varney

No Kegiatan 0 1
1 Mahasiswa aktif mengikuti bimbingan
2 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian
manajemen varney
3 Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan
dilakukannya pembuatan ASKEB dengan
manajemen varney
4 Mahasiswa mampu menjelaskan persiapan
pembuatan ASKEB dengan manajemen varney
5 Mahasiswa mampu menjelaskan langkah
langkah pembuatan ASKEB dengan manajemen
varney
Nilai: Jumlah item yang dilakukan x 100
Total item

Keterangan :

Istilah dengan tanda (1) bila dilakukan

Istilah dengan tanda (0) bila tidak dilakukan


CHEK LIST PRE CONFERENCE PEMBIMBING/CI

NO KEGIATAN 0 1
1 Pembimbing menanyakan kepada peserta didik
pembuatan ASKEB dengan manajemen 7 langkah
varney
2 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang tujuan pembuatan ASKEB dengan
manajemen 7 langkah varney
3 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang persiapan pembuatan ASKEB dengan
manajemen 7 langkah varney
4 Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang langkah pembuatan ASKEB dengan
manajemen 7 langkah varney

Keterangan :

Istilah dengan tanda (1) bila dilakukan

Istilah dengan tanda (0) bila tidak dilakukan

NILAI = Jumlah yang dikerjakan x 100


Jumlah item

Demak, 11 Mei 2017


Pembimbing/CI

(Marlinah, S.ST)
CHEK LIST POST CONFERENCE CI

NO KEGIATAN 0 1
1 Pembimbing menanyakan perasaan mahasiswa
setelah bimbingan individu
2 Pembimbing menanyakan hambatan yang di alami
mahasiswa
3 Pembimbing memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya

Keterangan :

Istilah dengan tanda (1) bila dilakukan

Istilah dengan tanda (0) bila tidak dilakukan

Nilai Akhir = jumlah yang dikerjakan x 100


Jumlah item
Semarang, 11 Mei 2017
Pembimbing/CI

(Marlinah, S.ST)
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK BIMBINGAN KLINIK
METODE PERSEPTORSHIP PEMBUATAN ASKEB DENGAN
MANAJEMEN 7 LANGKAH VARNEY

NO Aspek Penilaian Nilai Bobot Nxb


1 Preconference
a. Ketepatan waktu sesuai 10
perencanaan bimbingan
b. Kesesuaian perencanaan kegiatan 30
CI pada saat preconference
2 Bimbingan Individu
a. Informed consent pada pasien 10
b. Penilaian kesesuaian tindakan 20
berdasarkan checklist
3. Post conference
a. Ada refleksi 5
b. Penilaian CI 25

Keterangan:
Kolom nilai diisi dengan angka 0 atau 1
0 = jika tidak sesuai
1 = jika sesuai
Demak, 12 Mei 2017

Pembimbing

(Marlinah, S.ST)
FORMAT PENILAIAN LAPORAN BIMBINGAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA
SEMARANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016

NAMA MAHASISWA :
NIM :
HARI/TANGGAL :
DOSEN PEMBIMBING :
NILAI JUMLAH
No ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4 NILAI
1 Rencana bimbingan lengkap dan N=
sistematis ( N1) N1+N2+N3+
2 Metode bimbingan yang digunakan N4+N5+N6
sesuai tujuan ( N2) 6
3 Media yang digunakan sesuai materi = ................
dan metode ( N3)
4 Proses bimbingan dilakukan secara
sistematis ( N4)
5 Penggunaan waktu efektif ( N5)
6 Keberhasilan proses bimbingan ( N6)

Keterangan : Pembimbing Institusi


1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
4. Baik sekali
( )
FORMAT PENILAIAN BIMBINGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
D IV KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA SEMARANG TAHUN
AKADEMIK 2016/2017
NAMA MAHASISWA :
NIM :
HARI/TANGGAL :
DOSEN PEMBIMBING :

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI JUMLAH NILAI
1 2 3 4
1 Persiapan N1 = (a+b+c)/3
a. Persiapan rencana bimbingan
lengkap dan sistematis
b. Persiapan media yang digunakan,
sasaran, materi dan metode
c. Persiapan mahasiswa yang dibimbing
dan lingkungan
2 Pelaksanaan N2 = (a+b+c+d)/4
a. Penjelasan kontrak belajar
b. Penjelasan tujuan
c. Kejelasan penyampaian
d. Ketepatan menggunakan media yang
sesuai sasaran, materi, dan metode
3 Evaluasi N3=(a+b+c)/3
a. Melakukan evaluasi/ post conference
pada mahasiswa yang dibimbing
b. Evaluasi sesuai tujuan
c. Penggunaan waktu efektif
4 Penampilan N4= (a+b+c)/3
a. Kreatifitas tinggi
b. Ketelitian selama proses bimbingan
c. Ketenangan selama bimbingan
Keterangan :
1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
4. Baik sekali
NA = (N1+N2+N3+N4)/4
Pembimbing Institusi

( )
REKAPITULASI PELAKSANAAN BIMBINGAN PRAKTEK KLINIK
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN STIKES KARYA HUSADA
SEMARANG TAHUN AKADEMIK 2015/2016

No MATERI METODE NAMA TTD TTD


BIMBINGAN MAHASISWA MAHASISWA PEMBIMBING
YANG YANG INSTITUSI
DIBIMBING DIBIMBING
1

Demak, 12 Mei 2017

(..........................................)

Anda mungkin juga menyukai