Anda di halaman 1dari 8

2

BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Anafilaktik merupakan
keadaan akut yang
berpotensi mengancam jiwa
dan paling
sering disebabkan oleh
makanan, obat-obatan,
sengatan serangga, dan
lateks. Gambaran
klinis anafilaktik sangat
heterogen dan tidak
spesifik. Reaksi awalnya
cenderung ringan
membuat masyarakat tidak
mewaspadai bahaya yang
akan timbul, seperti syok,
gagal nafas,
henti jantung, dan kematian
mendadak.
1

Walaupun jarang terjadi,


syok anafilaktik dapat
berlangsung sangat cepat,
tidak
terduga, dan dapat terjadi
di mana saja yang
potensial berbahaya sampai
menyebabkan
kematian.
2

Identifikasi awal
merupakan hal yang
penting, dengan melakukan
anamnesis,
pemerikasaan fisik, dan
penunjang untuk
menegakkan suatu diagnosis
serta penatalaksanaan
cepat, tepat, dan adekuat
suatu syok anafilaktik
dapat mencegah keadaan
yang lebih
berbahaya.
Insiden anafilaksis
diperkirakan 1-3/10.000
penduduk dengan mortalitas
sebesar 1-3
tiap satu juta penduduk.
Sementara di Indonesia,
khususnya di Bali, angka
kematian
dilaporkan 2 kasus tiap
10.000 total pasien
anafilaksis pada tahun
2005 dan mengalami
peningkatan 2 kali lipat pada
tahun 2006. Oleh sebab itu
penulis tertarik untuk
membahas
Syok Anafilaktik dalam
bentuk referat ini.

2.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Tujuan penulisan referat
ini adalah untuk
mengetahui penegakan
diagnosis dan
penanganan Syok Anafilaktik
sehingga dapat mengurangi
morbiditas maupun
mortalitas.
1.2.2 Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus
penulisan referat ini adalah:
a. Sebagai salah satu
persyaratan dalam
menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Ilmu
Anesthesiologi dan
Reanimasi di RS Mardi
Waluyo Blitar;
b. Sebagai bahan masukan
bagi petugas kesehatan
dalam upaya menurunkan
angka
kejadian syok anafilaktik;
c. Sebagai tambahan
pengalaman bagi penulis
untuk memperluas dan
menambah
wawasan

Anda mungkin juga menyukai