Menurut WHO, keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Berdasarkan 3 definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sebuah unit
terkecil dalam kehidupan sosial dalam masyarakat yang terdiri dari orang tua dan anak baik yang
terhubung melalui pertalian darah, perkawinan, maupun adopsi.
Mengenai fungsi affektif ini banyak kejadian dalam keluarga yang bisa memicu terjadinya
gangguan kejiwaan baik pada anggotanya maupun pada keseluruhan unit keluarganya, contoh
kejadian-kejadian tersebut seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kultural, dll.
Kejadian tersebut tidak semata-mata muncul tetapi selalu ada pemicunya, dalam konsep keluarga
yang biasanya menjadi pemicu adalah struktur nilai, struktur peran, pola komunikasi, pola
interaksi, dan iklim keluarga yang mendukung untuk mencetuskan kejadian-kejadian yang memicu
terjadinya gangguan kejiwaan pada keluarga tersebut.Sehingga dalam hal ini di perlukan terapi
keluarga dalam menormalisasikan individu dalam kehidupannya baik untuk dirinya
sendiri,keluarga maupun masyrakat sekitarnya khususnya dalam hubungan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Terapi keluarga didasarkan pada teori system (Van Bertalanffy, 1968) yang terdiri dari 3 prinsip :
Pertama, adalah kausalitas sirkular, artinya peristiwa berhubungan dan saling bergantung bukan
ditentukan dalam sebab satu arah–efek perhubungan.
Kedua, ekologi, mengatakan bahwa system hanya dapat dimengerti sebagai pola integrasi, tidak
sebagai kumpulan dari bagian komponen. Dalam system keluarga, perubahan perilaku salah satu
anggota akan mempengaruhi yang lain.
Ketiga, adalah subjektivitas yang artinya tidak ada pandangan yang objektif terhadap suatu
masalah, tiap anggota keluarga mempunyai persepsi sendiri dari masalah keluarga.
Ketika masalah muncul, terapi akan berusaha untuk mengidentifikasi masalah keluarga atau
komunikasi keluarga yang salah, untuk mendorong semua anggota keluarga mengintrospeksi diri
menyangkut masalah yang muncul. Tujuan umum terapi keluarga adalah meningkatkan
komunikasi karena keluarga bermasalah sering percaya pada pemahaman tentang arti penting
dari komunikasi (Patterson, 1982).
C.Sejarah :
Penelitian mengenai terapi keluarga dimulai pada tahun 1950-an oleh seorang
Antropologis bernama Gregory Bateson yang meneliti tentang pola komunikasi pada keluarga
pasien skizofrenia di Palo Alto, California.
Manfaat untuk keluarga yaitu memperbaiki fungsi dan struktur keluarga sehingga peran masing –
masing anggota keluarga labih baik. Keluarga mampu meningkatkan pengertiannya terhadap
pasien/klien sehingga lebih dapat menerima, lebih toleran dan lebih dapat menghargainya sebagai
manusia maupun terhadap potensi – potensinya masih ada. Keluarga dapat meningkatkan
kemampuannya dalam membantu pasien/klien dalam rehabilitasi.
Keluarga :
1. Memperbaiki fungsi & struktur keluarga
2. Keluarga mampu meningkatkan pengertian terhadap klien sehingga lebih dapat menerima,
toleran & menghargai klien sebagai manusia.
3. Keluarga dpt meningkatkan kemampuan dlm membantu klien dlm proses rehabilitasi
PERAN PERAWAT
Aktifitas :
Komponen dikdaktik : memberikan informasi & pendkes tentang gangguan jiwa, sistem keswa &
yankep.
Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif, menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku
& stress
Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk memvalidasi perasaan & bertukar
pengalaman
Komponen proses keluarga fokus pada koping keluarga& gejala sisa terhadap keluarga.
Komponen sosial : meningkatkan penggunaan dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga
Selain Peran perawat yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana perawat membantu
serta mendorong keluarga untuk terlibat dalam mencegah klien kambuh. Alasan keluarga
dilibatkan dalam mencegah kekambuhan pada klien adalah :
1. keluarga merupakan tempat individu pertama memulai hubungan interpersonal dengan
lingkungan
2. keluarga merupakan suatu sistem yang utuh dan tidak terpisahkan sehingga jika ada satu yang
terganggu yang lain ikut terganggu
3. keluarga menurut Sullinger(1988) merupakan salah satu penyebab klien gangguan jiwa menjadi
kambuh lagi sehingga diharapkan jika keluarga ikut berperan dalam mencegah klien kambuh
setidaknya membantu klien untuk dapat mempertahankan derajat kesehatan mentalnya karena
keluarga secara emosional tidak dapat dipisahkan dengan mudah
1. membuat suatu keadaan dimana anggota keluarga dapat melihat bahaya terhadap diri klien dan
aktivitasnya
2. tidak merasa takut dan mampu bersikap terbuka
3. membantu anggota bagaimana memandang orang lain
4. tempat bertanya serta pemberi informasi yang mudah dipahami klien
5. membangun self esteem
6. nenurunkan ancaman dengan latar belakang aturan untuk interaksi
7. menurunkan ancaman dengan struktur pembahasan yang sistematis
8. pendidikan ulang anggota untuk bertanggung jawab
Disfungsi Keluarga
HARAPAN:
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Salah satu bentuk intervensi Psikologi Keluarga adalah terapi keluarga. Terapi keluarga merupakan
salah satu terapi modalitas yang melihat masalah individu dalam konteks lingkungan khususnya
keluarga. Untuk dapat menajalankan terapi keluarga dengan baik diperlukan pendidikan dan
latihan dengan dilandasi berbagai teoeri yaitu psikoterapi kelompok, konsep keluarga struktur dan
fingsi keluarga,dinamika keluarga, terapi perilaku dan teori komunikasi.
Manfaat peran keluarga dalam proses terapi pasien dapat diperbesar melalui terapi keluarga.
Dengan terapi keluarga diharapkan selain bermanfaat untuk terapi dan rehabilitasi pasien juga
dapat memperbaiki kesehatan mental dari keluarga, termasuk tiap–tiap anggota keluarga dalam
arti memperbaiki peran dan fungsi atau hubungan interpersonalnya.
B.Saran
Dalam makalah ini sekiranya masih ada kekurangan pada cakupan isi mau pun sumber yang
tidak komprehensif. Karenanya perlu diadakan telaah lebih mendalam dalam pemilihan materi
yang sejatinya terdapat dalam buku-buku terbaru yang lebih populer dan revolusioner.Diharapkan
juga makalah ini dapat menjadi acuan sumber pembelajaran mahasiswa keperawatan agar
nantinya dapat diterapkan dalam melakukan asuhan keperawatan pada keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, JP. 1968. Dictionary of Psychology (Kamus Lengkap Psikologi). M: 355. Terjemahan oleh
Dr. Kartini Kartono. 1981. Jakarta : Raja Grafindo
Wiramihardja, S.A. 2004. Pengantar Psikologi Klinis (Edisi Revisi). Bandung : Refika Aditama
Friedman, Marlyn M. 1998. Praktik Keperawatan Keluarga: Teori, Pengkajian, Diagnosa, dan
Intervensi. Toronto: Appleton&Lange.
Hershenson, David B.; Power, Paul W.; & Waldo, Michael. 1996. Community Counseling,
Contemporer Theory and Practice.
Massachusetts, A Simon & Scuster Company. Imbercoopersmith, Evan. 1985. Teaching Trainee To
Think In Triad. Journal of Marital and Family Therapy, Vol.11, No.1,61-66.
Kendall, Philip C. & Norton-Ford, Julian. Professional Dimension Scientific and Professional
Dimension. USA, John Willey and Sons, Inc.
Perez, Joseph F. 1979. Family Counseling : Theory and Practice. New York, Van Nostrand, Co.
Yosef, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.