DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
ILMU KEOLAHRAGAAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3
1.1. Pengertian Bioenergika Dan Metabolisme ............................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 6
2.1. Defenisi Bioenergika Dan Metabolisme ......................................................................... 6
A.Bioenergetika ................................................................................................................. 6
B.Metabolisme .................................................................................................................. 6
2.1. Konsep Bioenergika dan Metabolisme .......................................................................... 6
2.2. Jenis dan Pengaturan Metabolisme ............................................................................... 8
1. Metabolisme Karbohidrat ............................................................................................. 8
2. Metabolisme Lemak ...................................................................................................... 9
3. Metabolisme Protein .................................................................................................. 10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ................................................................................................................... 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh
tubuh per satuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan
respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan
yang bergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005). Laju metabolisme berkaitan
erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul
makanan yang bergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005).
4
Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh
tubuh per satuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan
respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan
yang bergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005). Laju metabolisme berkaitan
erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul
makanan yang bergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005).
5
BAB II
PEMBAHASAN
A.Bioenergetika
adalah ilmu tentang perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia. Fosforilasi
oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan energi yang
dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan adenosina trifosfat (ATP).
B.Metabolisme
adalah semua proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme
berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata metabole yang artinya berubah. Berubah di
sini memiliki duapengertian. Pertama, berubah menjadi senyawa yang lebih
kompleks disebut anabolisme, asimilasi, atau sintesis.
Dalam suatu reaksi tidak bisa mempunyai efisiensi 100%, hal ini karena
terjadi hilangnya energi menjadi panas. Hilangnya energi dalam suatu proses adalah
hasil dari kecenderungan untuk ke posisi tidak teratur dari alam. Derajat
ketidakteraturan ini disebut sebagai entropi. Entropi berhubungan dengan
perpindahan secara sembarang partikel. Munculnya panas dari oksidasi glukosa
dalam sel atau gesekan antara darah dan pembuluh darah adalah contoh dari kenaikan
entropi.
6
Kehidupan juga diatur oleh prinsip yang sama. Organisme hidup
mampu untuk menurunkan entropi mereka dengan menaikkan entropi lingkungan
mereka.
7
keadaan kesetimbangan, energi bebasnya digunakan untuk melakukan kerja
menuju keadaan minimum dan entropi naik menuju nilai maksimum. Metabolisme
seluler adalah metabolisme non-kesetimbangan yang sangat penting. Ini bukan
berarti bahwa beberapa reaksi tidak dapat terjadi pada saat kesetimbangan
atau mendekati kesetimbangan dalam sel. Faktanya, banyak reaksi jalur metabolik
terjadi saat mendekati kesetimbangan.
Prinsip dasar dari termodinamika adalah diterapkan pada benda tak hidup,
sistem yang tertutup dalam kondisi kesetimbangan bolak-balik (reversibel).
Sebaliknya ,metabolisme seluler utamanya terjadi pada kondisi tidak bolak-balik
(irreversibel), tidak pada kesetimbangan karena tidak seperti pada tabung tes reaksi,
tetapi sel adalah sistem terbuka. Materi dan energi terus mengalir ke dalam sel dari
pembuluh darah atau media kultural. Aliran kontinu dari oksigen dan materi lain ke
dalam atau ke luar sel mengijinkan metabolisme seluler dalam keadaan tetap. Dalam
keadaan tetap,konsentrasi dari reaktan dan produk relatif konstan, walaupun reaksi
tidak mendekati kesetimbangan. Sel mampu mempertahankan keadaannya agar tetap
stabil mengikuti perubahan keadaan lingkungan. Dalam kata lain, sel tetap dalam
keadaan dinamik tidak dalam kesetimbangan, laju maju atau mundur suatu reaksi
dapat meningkat atau turun secara langsung menurut respon dari perubahan
lingkungan.
1. Katabolisme, yaitu proses penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih
kecil agar dapat dirubah menjadi energy
2. Anabolisme, yaitu proses penyusunan senyawa organic dari molekul –
molekul tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.
1. Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme karbohidrat mencakupi sintesis (anabolisme), penguraian
(katabolisme), dan perubahan antarbentuk pada karbohidrat di dalam organisme.
8
Bentuk karbohidrat terpenting adalah glukosa, yaitu sejenis senyawa gula sederhana
(monosakarida).
Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis
yaitu suatu proses penguraian dengan bantuan air. Proses pencernaan karbohidrat
terjadi dengan menguraikan polisakarisa menjdai monosakarida. Ketika makanan
dikunyah, makanan akan bercampur dengan air liur yang mengandung enzim ptialin.
Enzim ptialin menghidrolisis pati menjadi maltosa dan gugus glukosa kecil yang
terdiri dari tiga sampai sembilan molekul glukosa. Setelah makanan ditelan, makanan
masuk ke lambung lalu bercampur dengan zat yang disekresikan oleh lambung.
Setelah itu makanan masuk ke duodenum. Makanan kemudian bercampur dengan
getah pancreas.
Hasil akhir dari pencernaan tersebut adalah glukosa, fruktosa, manosa, dan
monosakarida lainnya yang kemudian akan diabsorbsi melalui dinding usus dan di
bawa ke hati oleh darah.
2. Metabolisme Lemak
Metabolisme lemak adalah proses dimana asam lemak dicerna, dipecah untuk
menghasilkan energy atau disimpan dalam tubuh manusia sebagai cadangan energy.
Metabolisme lemak terjadi di dalam usus karena usus mengandung enzim lipase.
Ketika makanan masuk ke dalam usus, terjadi kontraksii yang menrangsang
keluarnya hormon koleistokinin. Hormon ini menyebabkan kantung empedu
berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu. Empedu mengandung garam
empedu yang berperan penting dalam mengemulsi lemak menjadi butiran lemak yang
berukuran lebih kecil. Hal ini memudahkan proses hidrolisis lemak oleh lipas yang
dihasilkan pancreas. Penyerapan metabolisme lemak ini sebagian besar teradi di usus
halus. Metabolisme lemak juga dapat diangkut ke hati, sel – sel otot, atau sel – sel
lemak, yang dapat digunakan sebagai energy atau disimpan untuk energy cadangan.
9
3. Metabolisme Protein
Metabolisme protein merupakan proses fisik dan kimia baik yang mencakup
pembentukan asam amino menjadi protein (anabolisme) dan juga pemecahan protein
menjadi asam amino (katabolisme). Asam amino yang beredar melalui darah dan
masuk ke jaringan tubuh, akan disintesis kembali menjadi protein. Keseimbangan
antara sintesis protein dan katabolisme ini penting untuk mempertahankan fungsi sel
yang normal.
Tahap awal metabollisme asam amino melibatkan pelepasan gugus amino,
kemudian perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Proses pelepasan
gugus amino meliputi transmisi dan deaminasi oksidatif. Transmisi yaitu proses
katabolisme asam amino yang melibatkan gugus amino dari satu asam amino kepada
asam amino lain. Sedangakn deaminasi oksidatif menggunakan dehidrogenese
sebagai katalis.
Asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebih atau
terjadi kekurangan sumber energy lain, tubuh akan menggunakan asam amino sebagai
sumber energy. Tidak seperti karbohidrat dan lemak, asam amino memerlukan
pelepasan gugus amin yang berasal dari deaminasi nitrogen α-amino pada asam –
asam amino.
Protein adalah produk yang dihasilkan dari ekspresi informasi genetic yang
merupakan polimer asam amino yang terikat satu sama lainnya dengan ikatan dalam
sel hidup.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biokimia merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Energi sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup. Metabolisme
merupakan transformasi energi dengan menggunakan reaksi kimia. Metabolisme juga
dapat diartikan sebagai semua reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup. Metabolisme dibagi menjadi 2 macam yaitu Katabolisme dan Anabolisme.
11