Kandida Bayi Modul RevNov08
Kandida Bayi Modul RevNov08
Waktu
60 menit ( sesi kelas ).
120 menit ( sesi praktek klinik ).
Tujuan umum
Memberikan penjelasan dan upaya yang dilakukan selama sesi atau praktek sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai dalam waktu yang telah dialokasikan dan kompetensi yang
diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
Tujuan khusus
Membahas berbagai faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya infeksi kandida
mukokutan pada bayi
Membahas gambaran klinis kandida mukokutan pada bayi
Membahas pemeriksaan penunjang yang diperlukan
Membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan pasien bayi dengan infeksi kandida
mukokutan
Strategi pembelajaran
Diskusi
Tugas baca jurnal
Presentasi kasus
Praktek dengan pasien
Persiapan
Materi diskusi
Referensi
Bahan bacaan untuk tugas baca
Pasien
1
Kompetensi
Setiap peserta mampu mendiagnosis dan melakukan penatalaksnaan pasien bayi dengan
infeksi kandida mukokutan (A3, B4, C3)
Ketrampilan
1. Memahami definisi dan gambaran klinis kandida muko-kutan pada bayi.
2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik umum dan diskripsi dermatologi.
3. Menetapkan diagnosis pasti.
4. Memberikan pengobatan.
5. Menetapkan prognosis.
6. Melakukan pengelolaan pasca pengobatan.
7. Melakukan komunikasi efektif, memberikan informasi dan edukasi kepada orangtua
pasien.
Gambaran Umum
Kandidiasis adalah infeksi primer atau sekunder melibatkan anggota genus Candida.
Penyakit ini disebabkan oleh Candida albicans.(1, 2)Manifestasi klinis penyakit ini sangatlah
bervariasi, dari mulai akut, sub akut dan kronik menjadi episodik. Dapat melibatkan mulut,
tenggorokan, kulit, kepala, vagina, jari-jari, kuku, bronkhus, paru-paru atau traktus
gastrointestinal atau menjadi sistemik sebagai septikemia, endokarditis dan meningitis
2
(4).Paronikia dan onimikosis kandida dapat terjadi pada bayi yang selalu menghisap jari
sehingga terjadi kerusakan kutikula dan invasi kandida. Ditandai pembengkakan lipat kuku
proksimal dan lateral yang eritematosa. Infeksi kuku (onikomikosis) dapat menyusul,
ditandai perubahan warna coklat atau kehijauan dan lekuk-lekuk kuku, kuku dapat rapuh dan
terlepas.
Contoh kasus :
Seorang bayi perempuan usia 8 bulan bersama orangtuanya datang ke poliklinik kulit dan
kelamin dengan keluhan dari ibunya terdapat ruam kemerahan pada bokong dan lipatan paha
sejak 2 hari yang lalu. Ibunya ingin mendapat terapi yang terbaik untuk bayinya dikarenakan
bayinya rewel, gelisah dan tidak nyaman saat tidur.
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami definisi dan gambaran klinis kandida muko-kutan pada bayi.
2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik umum dan diskripsi dermatologi.
3. Menetapkan diagnosis pasti.
4. Memberikan pengobatan.
5. Menetapkan prognosis.
6. Melakukan pengelolaan pasca pengobatan.
7. Melakukan komunikasi efektif, memberikan informasi dan edukasi kepada orangtua
pasien.
3
Tujuan 1 : Memahami definisi dan gambaran klinis kandida muko-kutan pada bayi.
Mengenali lesi kulit sesuai dengan definisi dan gambaran klinis yang khas pada
kandida muko-kutan pada bayi.
Metode pembelajaran
Diskusi
Studi kasus
Praktek dengan pasien
4
Praktek dengan pasien
Evaluasi
Hasil observasi selama alih pengetahuan dan ketrampilan.
Hasil kuesioner.
5
Hasil penilaian peragaan ketrampilan.
Kuesioner awal ( sebelum sesi dimulai )
Dalam bentuk soal B ( Betul ) atau S ( Salah ).
Contoh Soal :
1. Penyakit Kandidiasis disebabkan oleh jamur Candida albicans………………B/S
2. Kandidiasis popok kelainan didaerah popok yang bisa meluas ke daerah lain.B/S
3. Kandidiasis oral banyak terjadi pada bayi baru lahir………………………….B/S
Contoh soal :
Bentuk klinis yang jarang ditemui pada bayi adalah :
A. Kandidiasis oral.
B. Kandidiasi popok.
C. Paronikia.
D. Kandidiasis mukokutan kronik.
E. Onimikosis kandida.
Catatan : Pokok materi pertanyaan pada kuesioner awal dan tengah sama, tetapi diajukan
dalam bentuk soal yang berbeda.
6
PENUNTUN BELAJAR
PENATALAKSANAAN PASIEN BAYI DENGAN INFEKSI KANDIDA
MUKOKUTAN
Lakukan penilaian kinerja pada setap langkah / tugas dengan menggunakan skala
penilaian dibawah ini:
1 perlu perbaikan Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar, atau
dalam urutan yag salah (bila diperlukan) atau diabaikan
4 Menegakkan diagnosis
5 Menentukan penatalaksanaan medikamentosa disertai alasan
6 Menentukan penatalaksanaan non medikamentosa disertai
dengan alasannya
7 Menentukan prognosis
8 Melakukan komunikasi dengan memberikan informasi dan
edukasi kepada keluarga pasien
7
Berikan catatan tentang kinerja psikomotor atau ketrampilan yang dipergakan
oleh peserta didik pada saat melaksanakan setiap kegiatan atau prosedur,
dengan ketentuan seperti yang diuraikan di bawah ini:
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan
yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan)
2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan
urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk
sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal.
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai dengan urutannya dan
waktu kerja yang sangat efisien.
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu
diperagakan.
PESERTA: TANGGAL:
KEGIATAN NILAI
Isilah tahap latihan yang sesuai dan harus dilakukan guna
pencapaian tujuan pembelajaran yang tekait
Persiapan/langkah pencapaian tujuan pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
8
Materi baku
Batasan
Kandidiasis adalah infeksi primer atau sekunder melibatkan anggota genus Candida.
Penyakit ini disebabkan oleh Candida albicans. C.albicans berpotensi memproduksi infeksi
superfisial dan dalam.
Gambaran Klinis
(1, 2)
Manifestasi klinis penyakit ini sangatlah bervariasi, dari mulai akut, sub akut dan kronik
menjadi episodik. Dapat melibatkan mulut, tenggorokan, kulit, kepala, vagina, jari-jari, kuku,
bronkhus, paru-paru atau traktus gastrointestinal atau menjadi sistemik sebagai septikemia,
endokarditis dan meningitis
Pada bayi manifestasi dari kandidiasis yang paling sering dijumpai adalah (1).
kandidiasis popok / diaper dermatitis yaitu terjadi karena kondisi tidak higienis dan popok
yang tidak bersih.(1, 3)Kolonisasi awal menyebabkan dermatitis iritan primer. Invasi epidermis
oleh jamur dapat terjadi dan kondisi menjadi berat, kadang meluas ke aksila, wajah,
konjungtiva dan area lain. (2). Kandidiasis intertriginosa pada bayi berasal dari diapers
dermatitis dengan gambaran klinis lesi yang merah terang, sering terdapat vesikel dan pustul
kecil. Pustul satelit sering muncul. Predileksi lipatan paha, lipatan ketiak dan lipatan leher.
(3). Kandidiasis oral biasa dijumpai pada bayi baru lahir (newborn) berupa plak putih pada
mukosal bukal dan tepi lateral lidah, dapat meluas ke tenggorok menyebabkan disfagia. (4)
(4).Paronikia dan onimikosis kandida dapat terjadi pada bayi yang selalu menghisap jari
sehingga terjadi kerusakan kutikula dan invasi kandida. Ditandai pembengkakan lipat kuku
proksimal dan lateral yang eritematosa. Infeksi kuku (onikomikosis) dapat menyusul,
ditandai perubahan warna coklat atau kehijauan dan lekuk-lekuk kuku, kuku dapat rapuh dan
terlepas.
Bentuk klinis yang jarang ditemui, tetapi khusus terdapat pada bayi dan anak : (1)
kandidiasis kutan kongenital, ditemukan pada bayi baru lahir dengan ibu menderita
9
kandidiasis sebelum melahirkan. Kelainan berupa papul multipel di atas dasar eritematosa
pada wajah, leher, badan dan anggota badan. Diduga terjadi karena penetrasi asendens
kandida melalui amnion dari vagina ibu saat kehamilan. Saat kelahiran dapat dijumpai lesi-
lesi kekuningan berisi ragi pada plasenta dan tali umbilikus. (2). kandidiasis mukokutan
kronik (KMK) merupakan kandidiasis oral, kuku dan kutan yang rekuren dan resisten
terhadap terapi. Lesi oral berupa bentuk pseudomembran yang dapat berubah menjadi lesi
kronik hiperplastik berupa plak putih yang lekat pada mukosa dan sulit dilepaskan. Lesi yang
semula eritematosa menjadi hyperkeratosis dan berkrusta, disebut granuloma kandidal,
terutama pada skalp dan wajah. Kelainan kuku terutama pada jari tangan berupa distrofi kuku
berat, penebalan, distorsi dan fragmentasi.
Anamnesis
Tujuan anamnesis adalah mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan, riwayat
keluhan utama, riwayat faktor lain yang mungkin mempengaruhi. Informasi ini digunakan
dalam proses membuat keputusan klinik membangun diagnosis dan menetapkan pengobatan.
Pada hal ini dilakukan alloanamnesis kepada orangtua pasien.
Menanyakan kepada orangtua pasien :
Nama, usia dan alamat
Keluhan adanya lesi atau lainnya
Sudah berapa lama lesi timbul?
Apakah sudah pernah berobat sebelumnya?
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama?
Apakah terdapat riwayat atopi pada pasien maupun anggota keluarga?
Bagaimana dengan higiene pada bayi tersebut ?
Tulis dengan rinci dan benar semua temuan. Setelah anamnesis, lakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik
Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk menilai kondisi kesehatan pasien serta tingkat
keamanan bila dilakukan tindakan. Informasi hasil pemeriksaan fisik dan anamnesis
sebelumnya diramu dan diolah guna membuat keputusan klinik, membangun diagnosis,
menetapkan pengobatan.
10
Menjelaskan kepada orangtua pasien tentang apa yang akan dilakukan dan alasannya.
Langkah-langkah melakukan pemeriksaan fisik :
Mencuci tangan sebelum pemeriksaan fisik.
Memastikan kuku jari tangan tidak panjang agar nyaman dan tidak melukai kulit
pasien.
Tunjukkan sikap ramah dan sopan, tentramkan hati dan bantu pasien agar merasa
nyaman dan aman.
Pemeriksaan dilakukan di ruang terang dengan menggunakan sinar yang tidak
mempengaruhi warna kulit.
Pemeriksaan palpasi dilakukan menggunakan bagian volar falangs ketiga setiap jari
tangan dengan cermat dan lembut.
Pemeriksaan penunjang
Konfirmasi diagnosis dan pemeriksaan mikroskopis KOH atau Gram dari sediaan usap
mukosa, kerokan kulit atau kuku dengan ditemukan pseudohifa dan/atau sel ragi dan
blastospora. Pemeriksaan kultur akan membantu memastikan penyebab.
Diagnosis banding
Kandidiasis popok perlu dibedakan dari dermatitis popok, dermatitis seboroik, tinea kruris
dan psoriasis. Kandidiasis oral perlu dibedakan dari liken planus, leukoplakia, stomatitis
herpetikum, stomatitis aftosa dan eritema multiforme. Paronikia mirip infeksi bakterial dan
onikomikosis kandida perlu dibedakan dari dermatofitosis, psoriasis dan dermatitis.
Kandidiasis kutan congenital dapat menyerupai infeksi bakterial, pustulosis neonatal
transien, dan sifilis kongenital.
Pengobatan
1. Kandidiasis kutan : pada umumnya terdapat di daerah popok bakteri ikut berperan,
maka untuk kandidiasis popok antijamur berspektrum luas lebih merupakan
pengobatan pilihan, yaitu berbagai sediaan imidazol, misalnya klotrimazol,
mikonazol, ekonazol, bifonazol, tiokonazol, kerokonazol, yang diberikan satu atau
dua kali per hari selama 2-4 minggu. Penggunaan kombinasi obat topikal antijamur
11
dan kortikosteroid potensi rendah dapat membantu mempercepat mengurangi gejala
klinis, tetapi sering memudahkan kekambuhan dan efek samping lain sehingga hanya
untuk jangka pendek. Untuk kandidiasis kutan kongenital, nistatin atau sediaan azol
topikal memberi hasil baik.
2. Kandidiasis oral : umumnya responsive terhadap terapi topikal suspensi oral nistatin (
100.000 U/ml ) atau suspensi amfoterisin ( 100 mg/ml ) dengan interval 4-6 jam
selama 2-3 minggu.
3. Paronikia dan onikomikosis : solusio azol topikal dapat membantu.
Prognosis
Prognosis kandidiasis bergantung pada tipe dan berat faktor predisposisi terkait. Kandidiasis
oral dan kandidiasis kutan kongenital pada bayi lahir umumnya akan menghilang, tetapi
bentuk KMK sulit diobati.
Kepustakaan
12