Anda di halaman 1dari 15

JUMANTIK

JURNAL MAHASISWA DAN PENELITIAN KESEHATAN


http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM

EFEKTIVITAS KOMBINASI SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN TERAPI MUROTTAL


QURAN TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI UPT
PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MULIA DHARMA KABUPATEN KUBU RAYA

Andri D. Hernawan1, Dedi Alamsyah2, Meti Maya Sari3


1
Dosen Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak
2
Dosen Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak email :
alamsyahdedi89@yahoo.co.id/085245927245
3
Mahasiswi Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak email :
Metty201690@gmail.com/082153896252

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Dept. of Health Houshold Survey onHealth yaitu hipertensi dengan prosentase sebesar 15,7%
Diterima diperingkat pertama. Tekanan darah tinggi menyumbang kontribusi untuk 9,4 juta kematian setiap
Disetujui tahun akibat penyakit jantung dan stroke. Data dari UPT Tresna Wherda Mulia Dharma tahun 2016
Di Publikasi di dapatkan jumlah Lansia yang menderita Hipertensi adalah sebanyak 29 kasus dan 2 orang
meninggal di sebabkan stroke dengan jumlah lansia yang di bina dan menetap di Panti sebanyak 59
Keywords: orang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi senam aerobik low impact
aerobik; Terapi Murotal dan murottal quran terhadap perubahan tekanan darah pada lansia hipertensi di UPT Panti Sosial
qur’an; tekanan Darah, Tresna Werdha Mulia Dharma kabupaten Kuburaya.
Hipertensi Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan desain penelitian adalah one group pre-test
post- test desain (sebelum dan sesudah perlakuan), sampel penelitian sebanyak 21 responden yang
di ambil dengan teknik total sampling. Uji statistik yang di gunakan adalah uji T berpasangan pada
satu kelompok yang sama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan lansia sebelum senam aerobik low impact dan terapi
murottal quran sebagian besar responden memiliki tekanan sistolik 150 mmHg dengan prosentase
42,8 % dan diastolik sebagian besar 90 mmHg sebesar 42,8%.Sedangkan sesudah perlakuan sebagian
besar sistolik 130 mmHg dengan presentase 47,5% dan diastolik sebagian besar 70 mmHg dengan
presentase 47,6%. Hasil uji T-berpasangan di dapatkan ada perbedaan bermakna tekanan darah
sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah melakunan senam aerobik low impact dan terapi murottal
Quran dengan p value= 0,000 untuk sisitolik dan p value = 0,000 untuk diastolik.
Disarankan kepada petugas dan pengurus panti untuk mengadakan kegiatan senam Aerobik low
impact dan terapi murottalsecara rutin kepada lansia untuk mengurangi angka kesakitan terutama
penyakit hipertensi.
EFEKTIVITAS KOMBINASI SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN TERAPI MUROTTAL
QURAN TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI UPT
PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MULIA DHARMA KABUPATEN KUBU RAYA

Abstract

Department of Health Household Survey indicates that the elderly frequently suffer from
hypertension and it ranks first by 15,7%. Hypertension also contributes 9,4 million mortality due
to heart disease and stroke. Data from Technical Implementation Unit (UPT) Tresna Werdha Mulia
Dharma social care of Kuburaya district shows that, out of 59 elderly living in social care, 29 of

1
them suffered from hypertension and 2 of them died from stroke. This study aimed at finding out
the effectiveness of low impact aerobic exercise and murottal therapy in reducing blood pressure
in the elderly at Technical Implementation Unit (UPT) of ‘Tresna Werdha Mulia Dharma’ Social
Care , Kuburaya District.
Using quasi experimental method of one group pretest posttest design, 21 respondents participated
in this study. They were selected by using total sampling technique. The statistical test used was T
paired test.
The study reveals that the repondents’ blood pressure before treated by using low impact exercise
and murottal therapy were 150/90mmHg (42,8%), and the blood pressure after treated by using
low impact exercise and murottal therapy was 130/70 mmHg (47,4%). It means that there was a
significant difference before and after low impact exercise and murottal therapy on both systolic
(p value=0,000) and diastolic pressure (p value=0,000). From the findings, Either management or
staffs of social center are encouraged to conduct routine low impact and murottal therapy to reduce
the morbidity rate of hypertension

© 2017 Poltekkes Kemenkes Pontianak


Alamat korespondensi:
ISSN 2442-5478
Email:

2
PENDAHULUAN

Penyakit yang paling sering dialami oleh perkotaan cenderung lebih tinggi dari pada
lansia di Indonesia menurut Dept. of Health perdesaan.4
Houshold Survey onHealth yaitu hipertensi Hasil penelitian sporadis di 15 Kabupaten/
dengan prosentase sebesar 15,7% diperingkat Kota di Indonesia, yang dilakukan oleh Felly PS,
pertama dan penyakit muskuloskeletal dengan dkk (2011-2012) dari Badan Litbangkes Kemkes
prosentase sebesar 14,5% diperingkat kedua dan dalam judul “hipertensi the silent killer”,
diikuti oleh penyakit lainnya.1 Hal ini di sebabkan memberikan fenomena 17,7% kematian disebabkan
karena pada tahap lanjut usia akan mengalami oleh Stroke dan 10,0% kematian disebabkan oleh
perubahan-perubahan terutama pada perubahan Ischaemic Heart Disease. Dua penyakit penyebab
fisiologis karena dengan semakin bertambahnya kematian teratas ini, soulmate factor nya adalah
usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun Hipertensi.5
baik karena faktor alamiah maupun karena Kabupaten Kubu Raya untuk penyakit
penyakit. Salah satu gangguan kesehatan yang hipertensi berdasarkan laporan dinas kesehatan
paling banyak dialami oleh lansia adalah pada kota Kubu Raya dalam profil 2015 dan LB1 2015
sistem kardiovaskuler yaitu terjadi penurunan di ketahui jumlah penderita Hipertensi 10751 kasus
elastisitas dinding aorta, katup 11 jantung menebal dan menempati peringkat ke 2 dari 10 besar
dan menjadi kaku, serta penurunan kemampuan penyakit, Sedangkan menurut data dari UPT Tresna
jantung untuk memompa darah. Hal ini Wherda Mulia Dharma di dapatkan jumlah Lansia
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume yang menderita Hipertensi adalah sebanyak 29
darah, kehilangan elastisitas pembuluh darah, kasus dengan jumlah lansia yang di bina dan
kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer menetap di Panti sebanyak 59 orang.
untuk oksigenisasi, sertaterjadinya hipertensi Aktivitas menurut Scotch latihan yang baik
akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah untuk para lansia adalah dengan berolahraga. Jenis
perifer.2 olahraga yang bisa dilakukan pada lansia antara lain
Pada tahun 2013 Hari Kesehatan Dunia adalah senam. Olahraga dengan teratur seperti
tema " tekanan darah tinggi " yang di adakan di senam bugar lansia dapat mencegah atau
New Delhi dalam pertemuan dengan menteri memperlambat kehilangan fungsional organ.
kesehatan berbagai Negara ternyata mendapatkan Bahkan dari berbagai penelitian menunjukan
jumlah yang sangat signifikan, karena lebih dari bahwa latihan atau olahraga seperti senam lansia
satu dari tiga orang dewasa di seluruh dunia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit
diperkirakan menderita kondisi tersebut. Tekanan seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri
darah tinggi menyumbang kontribusi untuk 9,4 juta koroner dan kecelakaan.6
kematian setiap tahun akibat penyakit jantung dan Olah raga aerobik merupakan olah raga
stroke dan merupakan faktor risiko tinggi bagi yang tepat dilakukan oleh lansia teruatama yang
banyak hasil kesehatan lainnya. Sayangnya, itu mengalami hipertensi salah satunya senam
sering terjadi tanpa disadari, bahkan ketika nilai- aerobik.7 Senam yang dapat di lakukan oleh lansia
nilai yang sangat tinggi, dan dengan demikian yaitu senan yang mempunyai gerakan ringan,
kesehatan masyarakat harus fokus pada pengujian intensitas sedang, dan mudah di lakukan.
awal dan tindak lanjut. Dr.Chan didorong para Menghindari gerakan loncat-loncat yang di sebut
menteri untuk mengadopsi Deklarasi New Delhi low impact. Gerakan ini masih dapat memacu kerja
dengan tema “Tekanan Darah Tinggi”, dan untuk jantung dengan intensitas ringan, sedang, bersifat
membangun kemitraan di tingkat nasional, regional menyeluruh dengan gerakan yang melibatkan
dan global.3 sebagian otot tubuh serasi sesuai gerak sehari-hari.8
Di Indonesia prevalensi hipertensi sebesar Faktor-faktor yang mempengaruhi
26,5 persen (25,8% + 0,7 %). Prevalensi hipertensi terjadinya hipertensi di bagi dalam dua kelompok
berdasarkan yang didiagnosis oleh tenaga besar yaitu faktor yang melekat atau tidak dapat di
kesehatan dan pengukuran terlihat meningkat ubah seperti jenis kelamin, umur, genetic dan faktor
dengan bertambahnya umur. Prevalensi DM, yang dapat di ubah seperti pola makan, kebiasaan
hipertiroid, dan hipertensi pada perempuan olahraga dan lain-lain satu faktor saja belum cukup
cenderung lebih tinggi dari pada laki-laki. menyembabkan timbulnya hipertensi.9
Prevalensi DM, hipertiroid, dan hipertensi di Hasil penelitian sebelum senam, rata-rata
sistol 141 mmHg, diastole 86,25 mmHg dan nilai
3
sesudah melakukan senam rata-rata sistol 130 TUJUAN PENELITIAN
mmHg, diastole 81,25 mmHg. Hasil uji analisis Untuk Menganalisis efektifitas kombinasi
dengan Wilcoxon signed rank test di dapat nilai senam aerobik low impact dan terapi Murottal
Asymp. Sig (2-tailed) 0,001 untuk tekanan darah Quran terhadap perubahan tekanan darah lansia
sistolik dan 0,002 untuk tekanan darah diastolik.10 hipertensi di UPT Panti Sosial Tresna Werdha
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya.
di lakukan oleh Revansia (2014) menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan pengaruh senam MANFAAT PENELITIAN
ergonomik dan aerobic low impact terhadap level Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat
tekanan darah sistole dan diastole pada lansia memberikan kontribusi terhadap pengembangan
hipertensi.11 ilmu kesehatan terutama menyangkut epidemiologi
Selain terapi senam aerobik low impact, kesehatan masyarakat dan memberikan informasi
terapi murottal Al-Qur’an merupakan salah satu dalam intervensi mandiri dalam menangani pasien
terapi nonfarmakologis yang dapat digunakan penderita hipertensi terutama lansia, serta dapat di
untuk mempercepat proses penyembuhan.12 Hal ini pergunakan sebagai dasar untuk penelitian
telah dibuktikan oleh Ahmad al-Qadhi yang selanjutnya terkait dengan terapi non farmakologi
melakukan penelitian dengan tema pengaruh Al- yaitu Menganalisis efektifitas kombinasi senam
Qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan aerobik low impact dan terapi Murottal Quran
psikologi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan terhadap perubahan tekanan darah lansia hipertensi.
hasil positif bahwa mendengarkan ayat suci Al-
Qur’an memiliki pengaruh yang signifikan dalam METODOLOGI PENELITIAN
menurunkan ketegangan urat saraf reflektif.13 Jenis penelitian ini adalah bersifat
Berdasarkan penelitian yang di lakukan eksperimen semu (Quasi eksperiment), yaitu
oleh Ernawati (2013) bahwa didapatnya hasil nilai penelitian yang observasinya di lakukan terhadap
yang siginfikan terhadap tekanan darah sistol dan efek dari perlakuan peneliti terhadap sejumlah
diastol setelah diberi perlakuan sehingga dapat variabel penelitian.Desain penelitian yang di
disimpulkan bahwa, mendengarkan murottal Ar pergunakan adalah one group pre-test post- test
rahman berpengaruh terhadap pola tekanan darah desain (sebelum dan sesudah perlakuan), yaitu pada
pada pasien hipertensi. Sejalan dengan penelitian unit percobaan di kenakan dengan dua kali
yang di lakukan oleh Laras Pratiwi,dkk (2015) pengukuran.Pengukuran pertama sebelum
bahwa teknik relaksasi benson dan murottal Al- perlakuan di laksanakan dan pengukuran kedua
Qur’an efektif dalammenurunkan tekanan darah susudah perlakuan di laksanakan.
pada pasiendengan hipertensi primer.14 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Pada penelitian ini peneliti lansia yang menderita hipertensi dan berada di
mengkombinasikan terapi secara fisik dengan UPT Panti Tresna Werdha Mulia Dharma.Sampel
senam aerobik low impact dan terapi psikologis adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan
dengan mendengarkan murottal Quran untuk objek yang di teliti dan di anggap mewakili seluruh
menurunkan tekanan darah pada penderita populasi yang ada. Dalam penelitian ini teknik
hipertensi. Dengan kombinasi ini di harapkan dapat pengambilan sampel yang di gunakan adalah
menurunkan tekanan darah lebih signifikan dari menggunakan total sampling yaitu teknik
sebelumnya. pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
UPT Panti Sosial Tresna Wherdha Mulia dengan jumlah populasi (sugiyono, 2006) dengan
Dharma kuburaya merupakan Panti sosial yang jumlah yang memenuhi kriteruuia inklusi sebanyak
berada dalam naungan Dinas Sosial,Transmigrasi 21 responden.15
dan tenaga Kerja. Di UPT tersebut terdapat 8 Alat pengumpulan data yang di gunakan
petugas dan 2 orang perawat serta 59 lansia (data pada penelitian ini adalah tensimeter digital, yaitu
terakhir pada bulan Agustus). Pada satu tahun alat ukur untuk mengukur tekanan darah yang di
terakhir terdapat 2 orang meninggal di karenakan lakukan 2 kali pengukuran dan di ambil rata-
penyakit jantung/stroke. Di panti ini sebelumnya ratanya, sebagai penetapan responden tekanan
tidak pernah di lakukan penelitian menurunkan darah diukur 30 menit sebelum senam untuk pretest
tekanan darah dengan senam dan murottal. Data ini dan posttest di ukur seminggu setelah perlakukan di
peroleh melalui hasil wawancara dengan petugas lakukan. Kemudian hasilnya di catat pada lembar
panti tersebut. hasil pengukuran.Pada perlakuan Murottal peneliti
menggunakan handphone untuk mendengarkan
4
rekaman murottal Al-Quran surah Ar-Rahman yang Gerakan Varians Anova Kesimpulan
di bacakan oleh Muhammad Thaha selama 12:31 senam (P Value) (P Value)
menit melalui aplikasi MP3 Al-Quran digital
dengan volume suara standar. Pemanasan 0.141 0.000 terdapat
perbedaan
GAMBARAN PENELITIAN Inti 0.887 0.372 Tidak terdapat
Pada penelitian terdiri dari beberapa tahapan perbedaan
proses di antaranya proses eksperimen, tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan penilaian Pendinginan 0.880 0.940 Tidak terdapat
intervensi. perbedaan
Pada tahap pelaksanaan dan penilaian intervensi
peneliti melakukan penilaian dengan mengukur Skor total 0.511 0.11 Tidak terdapat
keaktifan responden dalam mengikuti senam dan perbedaan
murottal. Penilaian ini diukur dengan menghitung
jumlah gerakan yang di ikuti oleh
responden,sedangkan murottal di ukur dengan
responden mendengar keseluruhan murottal atau
Varians data terhadap Gerakan Responden dalam
tidaknya, dari hasil tersebut kemudian di dapatkan
Mengikuti Senam Aerobik Low Impact
penilaian sebagai berikut :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa
persentase tertinggi untuk gerakan senam
aerobiklow impact terdapat pada gerakan Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil
pendinginan dengan rata-rata 94%, Hal ini di perhitungan statistik menggunakan uji Varians data
sebabkan karena pada gerakan pendinginan dengan one way anova di peroleh p-value sebesar 0.141 >
tempo gerakan sangat lambat sehingga mudah di α (0,05) yang berarti intervensi yang diterima oleh
ikuti oleh lansia. Sedangkan gerakan senam dengan objek cukup seragam/tidak ada beda.. Untuk
presentase terendah terdapat pada gerakan inti gerakan inti pada senam di peroleh p-value sebesar
dengan rata-rata 49%, hal ini di sebabkan gerakan 0,877 > α (0,05) yang berarti intervensi yang
inti yang memiliki tempo yang agak cepat sehingga diterima oleh objek cukup seragam/tidak ada beda.
lansia agak sulit mengikuti gerakannya. Hasil perhitungan statistik menggunakan uji
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti Varians data one way anova untuk gerakan
terhadap proses observasi pemberian intervensi pendinginan dan skor total berturut-turut adalah di
senam aerobik low impact, selanjutnya di lakukan peroleh p-value sebesar 0,880 > α (0,05) dan 0,511
penilaian terhadap proses intervensi senam dengan > α (0,05) yang berarti intervensi yang diterima
analisis gerakan senam masing-masing responden. oleh objek cukup seragam/tidak ada beda.
Hal ini di lakukan untuk mendapatkan gambaran Penilaian untuk murottal dilakukan dengan
dalam keseragaman objek mengikuti gerakan melihat keseragaman objek dalam mengikuti proses
senam., setelah hasil dari proses analisa dalam pemberian intervensi berlangsung, apabila
bentuk persentase yang terdapat pada tabel responden mendengar murottal lebih dari sepuluh
keaktifan diatas, selanjutnya di proses dengan menit (atau mendengarkan ayat murottal secara
menggunakan uji Varians data one way anova, di penuh kurang lebih 13 menit) sebanyak satu kali
peroleh hasil sebagai berikut : dalam 3 hari berturut-turut maka respoden di
berikan nilai 100%. Untuk proses intervensi ini
semua responden mendengarkan murottal lebih dari
10 menit (full audio) sehingga tidak di perlukan
Tabel 1.1. Gerakan Senam proses analisa dengan uji varians one way anova
seperti yang terdapat pada proses senam aerobic
low impact.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan

5
Hasil sebagai berikut : lebih besar di bandingkan responden perempuan.
1. Analisis univariat Tabel tingkat pendidikan menunjukkan bahwa
Tabel 1.2. Distribusi Umur Responden rata-rata tingkat pendidikan responden sebesar
66,7 % lebih besar di bandingkan responden
Distribusi responden berdasarkan umur dengan tidak sekolah dan SMP. Berdasarkan tabel
Usia Frekuensi Prosentase diatas dapat di simpulkan bahwa jumlah lansia
terlama tinggal di panti adalah 9 tahun sebanyak 1
60-65 6 28.6 %
orang responden, sedangkan responden lama
66-70 6 28.6 % tinggal dengan frekuesi terbanyak terdapat pada
71-76 6 28.6 % rentang 1 – 2 tahun dan 3 – 4 tahun dengan
77-82 3 14.2 % presentase 33,3% dan 42.9 %.
Jumlah 21 100 %
Distribusi responden berdasarkan jenis 2. Analisis Variabel counfonding
kelamin Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil
Jenis Frekuensi Persentase (%) sebagai berikut :
kelamin a. Pola makan (makanan pencegah)
Laki – laki 12 57,1 % Di lihat distribusi frekuensi pola makan
Perempuan 9 42,9 % dengan makanan pencegah hipertensi
Jumlah 21 100 % untuk jenis sayuran yang paling sering di
Distribusi responden berdasarkan tingkat konsumsi adalah sawi,wortel dan bayam
pendidikan dengan persentase (100%), Untuk
Tingkat Frekuensi Persentase (%) kelompok buah-buahan yang paling
Pendidikan sering di konsumsi adalah buah pisang
Tidak 6 dan jeruk dengan frekuensi sering sebesar
28.6 %
(100%). Kategori tidak pernah adalah
Sekolah
responden tidak mengkonsumsi jenis
SD 14 66.6\ % makanan tersebut karena tidak disajikan
A1Q\ 1 4.8 % selama proses penelitian.
Jumlah 21 100 % b. Pola makan (makanan pemicu)
Distribusi responden berdasarkan lama Di lihat bahwa pola konsumsi responden
tinggal di Panti untuk makan pemicu hipertensi pada
Lama Frekuensi Persentase (%) kelompok makanan tinggi kolesterol
Tinggal adalah kuning telur dengan frekuensi 20
1 – 2 tahun 7 orang dengan kategori sering (95,2%).
33.3 % Pada kelompok makanan tinggi natrium
3 – 4 tahun 9 42.9 % terbanyak terdapat pada jenis biscuit,
5 - 6 tahun 4 19.0 % cracker dan keripik sebanyak 21
9 – 10 1 4.8 % responden pada kategori sering
tahun (100%).Sedangkan pada kelompok jenis
Jumlah 21 100 % makanan yang di awet terdapat pada jenis
pindang dengan frekuensi 21 responden
kategori jarang (100%). Untuk makanan
Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan
pencegah dengan kategori tidak pernah
bahwa distribusi umur responden yang memiliki
merupakan makanan yang tidak di sajikan
umur 60-65 tahun yaitu sebesar 28,6 % sama rata
di panti selama proses penelitian sehingga
dengan umur 66-70 dan 71-76 tahun yaitu 28,6 %.
responden tidak mengkonsumsi jenis
Pada penelitian ini responden umur lansia tertua
makanan tersebut.
yang menderita hipertensi sebanya 14,3 % atau 3
orang. Ini menunjukkan bahwa penyakit hipertensi
lebih banyak pada usia lansia antara 60-75 tahun.
Umur termuda responden adalah umur 61 tahun
sedangkan tertua adalah umur 81 tahun. Pada tabel
jenis kelamin dapat di lihat bahwa proporsi
responden dengan jenis kelamin laki-laki 57,1 %
6
Aktivitas fisik Frekuensi Persentase
C. Tingkat stres
Aktivitas fisik 19 90.5 %
Tabel 1.3. Tingkat Stres kurang
Aktivitas fisik baik 2 5.0 %

Tekanan Darah P OR Jumlah 21 100%


Aktivitas Tetap Menurun Value (CI :
fisik 95%)
Dari tabel di atas dapat di simpulkan
N % N % bahwa distribusi frekuensi responden menurut
kurang 5 0% 14 9.5 0.481 0.357 aktifitas fisik, rata-rata responden memiliki
Baik 1 33% 1 57 aktifitas fisik kurang dengan presentase
Jumlah 6 33% 15 66.5 90,5%.

Tabel 1.4. Distribusi Frekuensi Responden Analisa uji chi-square aktivitas fisik dengan
Menurut Tingkat Stress tekanan darah pada penderita hipertensi
setelah intervensi
Berdasarkan tabel diatas
Tingkat stress Frekuensi Persentase
menunjukkan hasil perhitungan statistik
(%)
menggunakan chisquare di dapatkan hasil p-
Berat 3 14,3 % value sebesar 0,481 > α (0,05) yang berarti
tidak ada hubungan bermakna aktivitas fisik
Sangat berat 18 85,7 % dengan tingkat hipertensi pada lansia
hipertensi setelah diberikan perlakuan.
Jumlah 21 100 % Berdasarkan hasil analisa di atas terhadap
variabel pegganggu (Pola makan, aktivitas
fisik, stress) dapat di simpulkan bahwa
Dari tabel diatas dapat di simpulkan bahwa keberadaan variabel pengganggu yang di
frekuensi lansia hipertensi dengan kategori amati tidak terdapat pengaruh terhadap pola
stress sangat berat lebih besar dari pada stress tekanan darah pada lansia, sehingga
pemberian perlakuan kepada objek yang di
berat dengan persentase 85,7% untuk stress
teliti yaitu senam aerobik low impact dan
sangat berat dan 14,3% untuk stress berat. murottal Quran dapat di katakan memiliki
Analisa uji chi-square tingkat stress dengan pengaruh terhadap perubahan tekanan darah.
tekanan darah pada penderita hipertensi
setelah di beri perlakuan 3. Analisis variabel tercoba
a. Tekanan darah

Berdasarkan tabel diatas Tabel 1.6. Tingkat Tekanan Darah


menunjukkan hasil perhitungan statistik
menggunakan chisquare di dapatkan hasil p- Tekanan Darah P OR
value sebesar 0,844 > α (0,05) yang berarti Tingkat Tetap Menurun Value (CI :
tidak ada hubungan bermakna tingkat stress
stress 95%)
dengan tingkat hipertensi pada lansia
N % N %
hipertensi.
Berat 1 9.5 2 4.8 0.844 1.300
D. Aktivitas Fisik
Sangat 5 24 13 62.0
berat
Jumlah 6 33.5 15 66.8

Tabel 1.5. Distribusi Frekuensi Responden Dari hasil penelitian di dapatkan


Menurut Aktivitas Fisik bahwa distibusi frekuensi tekanan darah
sistolik responden sebelum di berikan

7
perlakuan yang terbanyak terdapat pada perlakuan frekuensi 11 dengan persentase
tekanan darah 140 mmHg dengan presentase 47.6%.
42.8%.Dan tekanan darah sistolik sesudah di
berikan intervensi menunjukkan bahwa Tabel 1.8. Distribusi Tingkat Hipertensi
distribusi frekuensi yang paling banyak Respondensetelah di berikan pelakuan
terdapat pada tekanan darah 130 mmHg
dengan presentase 47.6%. Tingkat Frekuensi Persentase
Dan dari hasil pengukuran tekanan Hipertensi
darah diastolik menunjukkan bahwa distribusi Tekanan darah 6 28.6%
frekuensi tekanan darah diastolik responden tetap
sebelum di berikan perlakuan rata-rata 80 dan Tekanan darah 15 71.4%
90 mmHg dengan presentase 38.1% dan menurun
42.8%.Sedangkan tekanan darah diastolic Jumlah 21 100 %
sesudah di berikan intervensi menunjukkan
bahwa distribusi frekuensi tekanan darah
diastolik responden terdapat pada tekanan Dari tabel di atas data menunjukkan
darah 70 mmHg dan 80 mmHg dengan bahwa tingkat hipertensi responden setelah di
presentase 38.1% dan 42.8%. Dari hasil ini berikan perlakuan dengan hipertensi tekanan
menunjukkan bahwa adanya penurunan yang darah menurun lebih besar dari hipertensi
signifikan setelah di berikan perlakuan tekanan darahnya, yaitu presentase 71.4%
intervensi senam dan murottal. untuk hipertensi menurun dan 28.6% untuk
hipertensi tetap.

Tabel 1.7 Pola Tekanan darah sistolik dan Uji Normalitas Data
diastoliksetelah di berikan perlakuan
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan
menggunakan perhitungan Skewnes kurtosis
diperoleh nilai p pretest sistolik adalah rasio
skewness 0.868 dan kurtosis 0.412 sedangkan
posttest sistolik berada pada rasio -1.415 dan
kurtosis -0.416 yang artinya distribusi datanya
Tekanan Mean Standar P Beda
normal karena masih berada pada rasio antara
darah : Deviasi Value Mean
-2 sampai 2. Nilai p pretest diastolik adalah
1. Sistolik
rasio skewness 1.516 dan kurtosis -0.568 dan
Sebelum 148.57 13.148 0.000 8.57 posttest diastolik berada pada skewness 1.149
Sesudah 140.00 13.784 dan kurtosis -1.109 yang artinya distribusi
2. Diastolik datanya normal karena masih berada pada
Sebelum 83.81 8.047 0.000 6.67 rasio antara -2 sampai 2. Perbedaan Rerata
Sesudah 77.14 7.838 Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Sebelum Dan Sesudah Di Berikan Perlakuan
Tekanan darah Senam Aerobik Low Impact Dan Terapi
Pola Tekanan sistole diastole Murottal Quran
Darah N % N %
Tetap 8 42.8 10 52.4 Berdasarkan tabel diatas
Menurun 13 57.2 11 47.6 menunjukkan hasil perhitungan statistik
Jumlah 21 100 21 100 menggunakan uji t berpasangan di peroleh p-
value sebesar 0,000 < α (0,05) dengan beda
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa tekanan mean sebelum dan sesudah adalah 8.57 yang
darah sistolik dengan pola tetap adalah 8 berarti ada perbedaan bermakna tekanan darah
dengan persentase 42.8%, untuk diastolik sistolik sebelum dan sesudah melakukan
tetap frekuensi 10 dengan persentase 52.4%. senam aerobik low impact dan terapi murottal
Sedangkan sistolik menurun sesudah Quran. Sedangkan Diastolik menunjukkan
perlakuan dengan frekuensi 13, persentase hasil perhitungan statistik menggunakan uji t
57.2% sedangkan diastolic menurun sesudah berpasangan di peroleh p-value sebesar 0,000
8
< α (0,05) dengan beda mean sebelum dan untuk senam aerobik low impact berdasarkan
sesudah adalah 6.67 yang berarti ada hasil penelitian ini di dapatkan bahwa senam
perbedaan bermakna tekanan darah diastolik tersebut kurang efektif untuk di terapkan
sebelum dan sesudah melakukan senam pada usia lanjut, karena gerakan yang
aerobik low impact dan terapi murottal Quran. bertempo lambat namun energik tidak sesuai
4. Evaluasi Terhadap Nilai Efektivitas dan untuk lansia, akan tetapi pada terapi murottal
Efisiensi intervensi quran di nilai sangat efektif untuk usia lansia
karena di butuhkan waktu yang lama untuk
Effectivitness = 100 ( 1 – p1/p2) mendengarkan sehingga sangat cocok untuk
lansia terutama yang berada di panti dengan
Diketahui : rutinitas yang homogen.
p1 = 0.28 Pada jenis kelamin responden di UPT
p2 = 0.71 Panti Tresna Werdha Mulia Dharma yaitu
E = 100 (1 – 0.28/0.71) sebanyak 21 responden terdiri dari laki – laki
E = 100 (1 – 0.39) dan perempuan, laki-laki sebanyak 12
E = 100 (0.61) responden dengan presentase 57.1 %
E = 61 61 % sedangkan perempuan sebanyak 9 orang
Dari hasil perhitungan di atas dengan presentase 42.9 %. Di tinjau dari jenis
tingkat keberhasilan senam aerobik low kelamin tersebut, dapat di lihat bahwa
impact dan terapi murottal quran dalam responden laki-laki lebih banyak di
menurunkan tekanan darah adalah 61 %. bandingkan perempuan, hal ini dapat di
Efisiensi penelitian ini dilihat pada pengaruhi oleh kebiasaan laki-laki atau
besarnya jumlah biaya yang di keluarkan kakek-kakek di panti yang mengkonsumsi
untuk kebutuhan pemberian senam aerobik kafein atau memiliki riwayat merokok.
low impact dan terapi murottal quran pada Penderita hipertensi sangat heterogen
lansia.biaya yang di perlukan tersebut dapat dan diderita oleh orang banyak yang datang
di estimasikan nerdasarkan perhitungan dari berbagai sub-kelompok berisiko di
rincian biaya diatas jika di totalkan adalah dalam masyarakat khususnya pada laki-laki.
sebesar : Rp.,120.000. Jenis kelamin berpengaruh terhadap kadar
hormon yang dimiliki seseorang. Estrogen
yang dominan dimiliki oleh perempuan
PEMBAHASAN diketahui sebagai faktor protektif atau
perlindungan pembuluh darah, sehingga
1. Karakteristik Objek Intervensi penyakit jantung dan pembuluh darah
Karakteristik responden termasuk hipertensi lebih banyak ditemukan
menunjukkan bahwa usia lansia di UPT Panti pada laki-laki yang kadar estrogennya lebih
Tresna Werdha Mulia Dharma mayoritas rendah daripada perempuan.16
berusia pada rentang 60 – 65, 66 – 70, 71 – Distribusi responden berdasarkan
76 tahun sebanyak 6 0rang masing masing tingkat pendidikan terbanyak memiliki
dengan presentase 28.6 %. Sedangkan tingkat pendidikan terbanyak pada
rentang 77 – 82 tahun 14.2 %. pendidikan SD sebanyak 14 orang dengan
Pengobatan hipertensi pada lansia presentase 66,7%, tidak sekolah sebanyak 6
dapat berupa terapi nonfarmakologis seperti responden presentase 28.6% dan terendah
senam aerobik low impact (fisik) dan terapi pada SMP sebanyak 1 orang dengan
psikologis (murottal quran). Menurut presentase 4.8%. Hal ini sejalan dengan hasil
Triyanto (2014), senam aerobik low impact Riskesdas (2007) yang menyatakan bahwa
hanya mempunyai gerakan ringan seperti hipertensi cenderung tinggi pada pendidikan
gerakan ringan seperti berjalan di tempat, rendah dan menurun sesuai dengan
menekuk siku, dan menyerong badan. Di peningkatan pendidikan.Tingkat pendidikan
iringi alunan musik yang tak terlampau keras dapat mempengaruhi kemampuan dan
tapi membuat bersemangat.Senam aerobik pengetahuan seseorang dalam menerapkan
low impact ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat, terutama mencegah
kesegaran jasmani atau nilai aerobik yang kejadian hipertensi.Semakin tinggi tingkat
optimal untuk penderita hipertensi. namun pendidikan maka semakin tinggi pula
9
kemapuan seseorang dalam menjaga pola kepala/pusing, sakit leher/tengkuk dan
hidupnya agar tetap sehat. mual/muntah dalam jangka 2 minggu
Lama tinggal di panti di hitung sejak terakhir sebelum penelitian.Prosentase untuk
tahun masuk dan terdaftar sebagai anggota sakit kepala/pusing dan sakit leher/tengkuk
panti. Distribusi responden berdasarkan lama adalah 38% dan 4.8% untuk mual dan
tinggal terbanyak terdapat pada rentang 3-4 muntah.
tahun sebanyak 9 orang (42.9%). 7 orang
pada rentang 1 – 2 tahun presentase 33.3% Pada pemeriksaan fisik, tidak
rentang 5 – 6 tahun presentase 19% dan dijumpai kelainan apapun selain tekanan
terendah pada 9 – 10 tahun dengan presentase darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan
4.8 % sebanyak 1 orang. Pakar psikologi Dr. perubahan pada retina, seperti perdarahan,
Parwati Soepangkat, M.A. menjelaskan eksudat, penyempitan pembuluh darah, dan
bahwa para lansia yang dititipkan di panti pada kasus berat dapat ditemukan edema pupil
pada dasarnya memiliki sisi negatif dan (edema padadiskus optikus). Menurut Price,
positif. Di amatidari posisi positif, gejala hipertensi antara lain sakit kepala
lingkungan panti dapat memberikan bagian belakang, kaku kuduk, sulit tidur,
kesenangan bagi lansia. Sosialisasi di gelisah, kepala pusing, dada berdebar - debar,
lingkungan yang memiliki tingkat usia lemas, sesak nafas, berkeringat dan pusing.18
sebaya akan menjadi hiburan tersendiri, Gejala-gejala penyakit yang biasa
sehingga kebersamaan ini dapat mengubur terjadi baik pada penderita hipertensi maupun
kesepian yang biasa mereka alami. Akan pada seseorang dengan tekanan darah yang
tetapi, jauh di lubuk hati mereka merasa jauh normal hipertensi yaitu sakit kepala, gelisah,
lebih nyaman berada di dekat keluarganya.17 jantung berdebar, perdarahan hidung, sulit
tidur, sesak nafas, cepat marah, telinga
Tekanan Darah Sistolik dan berdenging, tekuk terasa berat, berdebar dan
Diastolik Sebelum Melakukan Senam sering kencing di malam hari. Gejala akibat
Aerobik Low Impact dan Terapi Murottal komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai
Quran terhadap Tekanan Darah pada meliputi gangguan penglihatan,saraf, jantung,
Lansia Hipertensi. fungsi ginjal dan gangguan serebral (otak)
Pada penelitian ini, hasil pengukuran yang mengakibatkan kejang dan pendarahan
tekanan darah lansia hipertensi sebelum pembuluh darah otak yang mengakibatkan
melakukan senam aerobik low impact dan kelumpuhan dan gangguan kesadaran hingga
terapi murottal quran yaitu sebagian besar koma .19
responden memiliki tekanan darah sistolik Corwin menyebutkan bahwa sebagian
150 mmHg sebanyak 9 responden dengan besar gejala klinis timbul setelah mengalami
presentase 42.8 %, 4 responden 130 mmHg hipertensi bertahun - tahun adalah nyeri kepala
presentase 19 %, 140 dan 160 mmHg saat terjaga, kadang kadang disertai mual dan
sebanyak 3 responden masing-masing muntah yang disebabkan peningkatan tekanan
dengan presentase 14.3 % dan 170 dan 180 darah intrakranial.20
mmHg masing-masing 1 responden dengan
presentase 4.8 %. 2. Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Hasil pengukuran tekanan darah Sesudah Melakukan Senam Aerobik Low
diastolik sebelum melakukan senam aerobik Impact dan Terapi Murottal Quran
low impact dan terapi murottal quran yaitu terhadap Tekanan Darah pada Lansia
sebagian besar memiliki tekanan darah 90 Hipertensi.
mmHg sebanyak 9 responden dengan Hasil pengukuran tekanan darah lansia
presentase 42,8 %, 80 mmHg sebanyak 8 hipertensi setelah melakukan senam aerobik
responden dengan presentase 38.1 %, 70 low impact dan terapi murottal quran
mmHg sebanyak 3 respondeng dengan terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi
presentase 14.3 % dan terendah pada 100 yaitu sebagian besar tekanan darah sistolik
mmHg sebanyak 1 responden dengan 130 mmHg sebanyak 10 orang dengan
presentase 4.8%. persentase 47,5%, 140, 150, dan 160 mmHg
Gejala klinis, beberapa responden masing-masing 3 responden dengan
menyatakan sering merasa sakit
10
presentase 14.3 % dan terendah pada 120 menimbulkan ketenangan kendali emosi
mmHg sebanyak 1 responden dengan 4.8 %. pemikiran lebih dalam dan metabolisme yang
Sedangkan hasil pengukuran tekanan lebih baik.22
darah diastolik setelah perlakuan sebagian Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa ada
besar 70 mmHg sebanyak 10 orang dengan perubahan tekanan darah yang menurun dari
presentase 47,6%, tekanan diatolik 80 mmHg sistolik maupun diastolik setelah di berikan
sebanyak 7 responden dengan presentase perlakuan, meskipun ada beberapa tekanan
33.3 % dan terendah pada tekanan diastole 70 darah sistolik dan diastolik yang tidak
mmHg sebanyak 4 responden dengan mengalami penurunan.Hal ini dapat terjadi
presentase 19 %. karena beberapa faktor sehingga ada
Pada tekanan darah sebelum beberapa responden tidak mengalami
perlakuan terdapat tekanan darah sistolik 180 penurunan seperti pola makan yang salah,
mmHg dan diastolik 100 mmHg, kemudian stress, aktivitas fisik yang kurang, riwayat
pada saat sesudah di berikan perlakuan hipertensi dan lain-lain.Sejalan dengan yang
senam aerobik low impact dan terapi di kemukakan oleh Sheps (2005) hipertensi
murottal, tekanan darah mengalami dapat dipicu oleh 2 faktor yaitu faktor yang
penurunan, sehingga tekanan darah sistolik tidak dapat dikontrol dan faktor yang dapat
180 mmHg dan diastolik 100 mmHg tidak dikontrol. Faktor yang tidak dapat dikontrol
terjadi lagi. diantaranya adalah keturunan, jenis kelamin,
Penurunan tekanan darah antara lain dan usia. Sedangkan faktor yang dapat
terjadi karena pembuluh darah mengalami dikontrol adalah obesitas atau kegemukan,
pelebaran dan relaksasi. Lama kelamaan, konsumsi lemak, konsumsi natrium, stres,
latihan olah raga dapat dapat melemaskan olahraga atau aktifitas fisik, dan merokok.23
pembuluh-pembuluh darah, sehingga 3. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan
tekanan darah menurun sama halnya dengan Diastolik Sebelum dan Sesudah
melebarnya pipa air ketika akan menurunkan Melakukan Senam Aerobik Low Impact
tekanan air. Dalam hal ini senam senam dan Terapi Murottal Quran pada Lansia
aerobik low impact dapat mengurangi Hipertensi
tahanan perifer.Penurunan tekanan darah
juga dapat terjadi akibat aktivitas memompa Hasil uji T-berpasangan pada
jantung berkurang. Otot jantung pada orang Tekanan darah Sistolik sebelum dan sesudah
yang rutin olahraga sangat kuat, maka otot di berikan perlakuan senam aerobik low
jantung dari individu yang rajin olahraga impact dan terapi murottal quran di dapatkan
berkontraksi lebih sedikit daripada otot hasil bahwa p (0,000) < 0,05 artinya ada
jantung orang yang jarang berolahraga untuk perbedaan bermakna sebelum dan sesudah di
memompakan volume darah yang sama. berikan perlakuan senam aerobik low impact
Karena latihan senam aerobik low impact dan terapi murottal quran. Sedangkan hasil
dapat menyebabkan penurunan denyut tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah
jantung maka akan menurunkan cardiac di berikan perlakuan senam aerobik low
output, yang pada akhirnya menyebabkan impact dan terapi murottal quran di dapatkan
penurunan tekanan sistolik, sedangkan hasil p (0,000) < 0,05 artinya ada perbedaan
penurunan tahanan perifer di cerminkan bermakna sebelum dan sesudah di berikan
dengan penurunan tekanan diastolic.21 perlakuan senam aerobik low impact dan
Murottal dan ayat – ayat dalam surat terapi murottal quran.
Al – Qur’an dapat menurunkan hormone Hasil penelitian sejalan dengan
stress, mengaktifkan hormone endofrin penelitian yang di lakukan oleh Pertiwi (2013)
alami, meningkatkan perasaan rileks dan tentang pengaruh senam aerobik low impact
mengalihkan perhatian dan rasa takut, cemas terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada
dan tegang, memperbaiki system kimia tubuh lanjut usia di dapatkan hasil analisis statistik
sehingga menurunkan tekanan darah serta data dengan nilai signifikan tekanan darah
memperlambat pernapasan, detak jantung, sistolik pre test - post test yaitu P= 0,001,
denyut nadi,tekanan darah dan aktifi tas tekanan darah diastolik pre test - post test
gelombang otak. Laju pernapasan lebih Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha
dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik diterima karena P<0,05 dapat membuktikan
11
bahwa terdapat perbedaan rata-rata tekanan dalam tubuh kemudian menjadi getaran yang
darah sistolik pre dan post test maupun bisa mempengaruhi fungsi gerak sel otak dan
diastolik pre test dan post test yaitu P = 0,038. membuat keseimbangan di dalamnya.25
Sedangkan penelitian oleh Widyastuti (2015) Dari hasil penelitian dapat dilihat
tentang pengaruh terapi murottal surah bahwa ada perubahan yang signifikan tekanan
Arrahman terhadap perubahan tekanan darah darah sistolik dan diastolik setelah di berikan
pada lansia penderita hipertensi di posyandu perlakuan senam aerobik low impact dan
lansia kenanga wilayah kerja UPK Puskesmas terapi murottal quran. Maka dapat di
Siantan Hulu kecamatan Pontianak Utara simpulkan bahwa senam aerobik low
dengan hasil statistik uji t-berpasangan untuk impactdan terapi murottal merupakan
tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pengobatan nonfarmakologis yang efektif
perlakuan p (0,000). Untuk hasil tekanan untuk pengobatan hipertensi tanpa efek
darah diastolik dengan menggunakan uji samping yang aman dan mudah untuk di
Wilcoxon di dapatkan hasil p-value (0,000), terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
dapat di simpulkan bahwa ada perbedaan 4. Efektivitas Kombinasi Senam Aerobik
bermakna sebelum dan sesudah di berikan Low Impact dan Terapi Murottal Quran
perlakuan terapi murottal Ar-Rahman pada Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia
lansia hipertensi.24 Hipertensi
Senam aerobik low impact Pada penelitian ini terdapat 2 jenis
merupakan suatu aktivitas fisik aerobik yang perlakuan/intervensi yang di berikan
terutama bermanfaat untuk meningkatkan dan terhadap kelompok yang sama atau di kenal
mempertahankan kesehatan dan daya tahan dengan one group pretest-posttest. Proses
jantung, paru-paru, peredarah darah, otot dan intervensi senam aerobik low impact yang di
sendi. Senam ini dapat di lakukan 3-5 kali lakukan sebanyak 3 kali dalam satu minggu
dalam satuu minggudan dengan lama latihan telah di ketahui bahwa rata-rata responden
20-6- menit dalam 1 kali latihan. Senam mengikuti gerakan senam secara keseluruhan
aerobik low impact dapat menyebabkan dari gerakan pemanasan, inti, dan
pnurunan denyut jantung maka kan pendinginan selama 3 kali berturut-turut
menurunkan cardiac output yang pada adalah 60%. Berdasarkan pengamatan
akhirnya menyebabkan penurunan tekanan peneliti hal tersebut dapat di pengaruhi
darah. Pernyataan lain dari Harber (2009) berbagai faktor, seperti umur responden yang
yaitu senam aerobik low impact merupakan sudah tua hingga kurang bersemangat atau
suatu aktivitas fisik aerobik yang terutama sulitnya gerakan senam aerobik low impact
bermanfaat untuk meningkatkan dan untuk di ikuti lansia dengan umur yang sudah
mempertahankan kesehatan dan daya tahan tua.Sedangkan untuk murottal Quran 100%
jantung, paru-paru, peredaran darah, otot dan responden mendengarkan secara penuh, hal
sendi. Latihan aktifitas fisik akan memberikan tersebut di karenakan lansia di panti lebih
pengaruh yang baik terhadap berbagai macam banyak waktu bersantai dan jarang
sistem yang bekerja di dalam tubuh, salah beraktivitas sehingga peneliti mudah
satunya adalah sistem kardiovaskuler. memberikan perlakuan dan dapat
Murottal Secara fisik mengandung mendengarkan dengan rileks dan tenang.
unsur suara manusia yang dapat menstimulasi
tubuh untuk menurunkan hormone-hormon Efektivitas menunjukan keberhasilan
stress, mengaktifkan hormone endorphin dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah
secara alami, meningkatkan perasaan rileks, ditetapkan.Pendapat Arens and Lorlbecke
mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf
dan tegang, memperbaiki metabolisme tubuh (1999:765), mendefinisikan efektivitas
sehingga menurunkan tekanan darah serta sebagai berikut: “Efektivitas mengacu kepada
memperlambat pernafasan, denyut nadi dan pencapaian suatu tujuan, sedangkan efisiensi
aktivitas gelombang otak. Hal tersebut sejalan mengacu kepada sumber daya yang digunakan
dengan pernyataan Ernawati dalam Sadriyah untuk mencapai tujuan itu”. Sehubungan
(2014) bahwa suara Al-Quran (Murottal) dengan yang Arens dan Lorlbecke tersebut,
ibarat gelombang suara yang memiliki maka efektivitas merupakan pengukuran
ketukan dan gelombang tertentu, menyebar
12
dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan ketenangan, ketentraman dan kenyamanan
yang telah ditentukan sebelumnya. responden.28
Berdasarkan hasil perhitungan Ketika diperdengarkan Murattal,
tingkat keberhasilan senam aerobik low maka harmonisasi dalam Murattal yang indah
impact dan terapi murottal quran dalam akan masuk telinga dalam bentuk suara
menurunkan tekanan darah adalah 61 %. (audio), menggetarkan genderang telinga,
Dari angka tersebut menunjukkan bahwa mengguncangkan cairan ditelinga dalam serta
efektivitas yang di hasilkan termasuk angka menggetarkan sel-sel rambut di dalam koklea
cukup tinggi menurut tabel interpretasi dari untuk selanjutnya melalui saraf koklearis
Arikuntoro.26 menuju otak dan menciptakan imajinasi
Melakukan olahraga seperti senam keindahan di otak kanandan otak kiri. Hal ini
aerobik low impact ini mampu mendorong akan memberikan dampak berupa
jantung bekerja secara optimal, dimana kenyamanan dan perubahan perasaan.
olahraga untuk jantung mampu meningkatkan Perubahan perasaan ini diakibatkan karena
kebutuhan energi oleh sel, jaringan dan organ Murattal dapat menjangkau wilayah kiri
tubuh, dimana akibat peningkatan tersebut kortek cerebri.29
akan meningkatkan aktivitas pernafasan dan Dari penjelasan diatas peneliti
otot rangka, dari peningkatan aktivitas menyimpulkan bahwa senam aerobik low
pernafasan akan meningkatkan aliran balik impact dan terapi murottal quran yang di
vena sehingga menyebabkan peningkatan kombinasikan untuk menurunkan tekanan
volume sekuncup yang akan langsung darah pada lansia dapat di rekomendasikan
meningkatkan curah jantung sehingga sebagai pengobatan nonfarmakologis yang
menyebabkan tekanan darah arteri meningkat mudah dan aman di terapkan, serta efisien
sedang, setelah tekanan darah arteri dengan efektivitas yang tinggi sehingga dapat
meningkat akan terjadi fase istirahat terlebih di anjurkan sebagai alternatif pengobatan bagi
dahulu, akibat dari fase ini mampu penderita hipertensi baik untuk lansia
menurunkan aktivitas pernafasan otot rangka hipertensi di UPT Tresna werdha Mulia
dan menyebabkan rangsangan pada saraf Dharma maupun penderita hipertensi lainnya.
simpatis meningkatkan aktilitas jantung,
meningkatkan frekuensi jantung, dan Keterbatasan Penelitian
menaikkan kekuatan pemompaan. Keterbatasan pada penelitian ini adalah :
Peningkatan kemampuan jantung dalam 1. Kurangnya data riwayat hipertensi responden
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan di karenakan lansia hanya mendaftar masuk
tubuh terhadap oksigen, menyebabkan jantung Panti tanpa mengetahui keterangan penyakit
tidak perlu berdenyut lebih cepat untuk dapat yang di derita sebelumnya.
memompa darah dalam jumlah tertentu seperti 2. Tidak di lakukan screening untuk tingkat
sewaktu sebelum berolahraga teratur. kebugaran responden.
Sehingga setelah itu akan menyebabkan 3. Bias informasi pada penilaian gerakan senam
kecepatan jantung menurun, volume sekuncup dan konversi alat pengukuran pada
menurun, vasodilatasi arteriol vena, karena tensimeter.
penurunan ini mengakibatkan penurunan 4. Pada variabel pengganggu tidak di lakukan
curah jantung dan penurunan resistensi perifer kontrol (matching) terhadap responden
total, sehingga terjadi penurunan tekanan sehingga dapat mempengaruhi hasil
darah.27 penelitian.
Stimulan Al Qur’an rata-rata
didominasi oleh gelombang delta. Stimulan
terapi ini sering memunculkan gelombang
delta di daerah frontal dan sentral baik sebelah KESIMPULAN DAN SARAN
kanan dan kiri otak. Adapun fungsi dari daerah Kesimpulan
frontal yaitu sebagai pusat intelektual umum Berdasarkan hasil dan pembahasan
dan pengontrol emosi, sedangkan fungsi dari pada bab V, mengenai tentang efektivitas
daerah sentral yaitu sebagai pusat pengontrol kombinasi sebelum dan sesudah dilakukan
gerakan-gerakan yang dilakukan. Sehingga, senam aerobik low impact dan terapi murottal
stimulan Al Qur’an ini dapat memberikan quran terhadap tekanan darah pada lansia
13
hipertensi di UPT Panti sosial Tresna memperhatikan keadaan lansia terutama yang
Wherdha Mulia Dharma dapat di tarik memiliki penyakit hipertensi, menjadikan
kesimpulan sebagai berikut : kegiatan senam Aerobik low impact dan terapi
1. Tekanan darah lansia hipertensi sebelum murottal sebagai kegiatan rutinitas untuk
melakukan senam aerobik low impact dan lansia dengan cara membuat jadwal yang tetap
terapi murottal quran yaitu sebagian besar setiap minggunya (misal : murottal 3 kali
responden memiliki tekanan darah sistolik dalam seminggu) dengan memnfaatkan
150 mmHg sebanyak 9 responden dengan fasilitas CD/TV yang telah tersedia di setiap
presentase 42.8 %. Sedangkan hasil wisma Panti, sedangkan senam aerobik low
pengukuran tekanan darah diastolik impact dapat dilakukan minimal seminggu
sebelum melakukan senam aerobik low sekali sesuai dengan kegiatan senam yang
impact dan terapi murottal quran yaitu dilkukan di PTSW.
sebagian besar memiliki tekanan darah 90 3. Bagi peneliti selanjutnya
mmHg sebanyak 9 responden dengan Di harapkan pada peneliti selanjutnya
presentase 42,8 %. dapat mengganti desain penelitian, seperti
2. Tekanan darah lansia hipertensi setelah menambahkan kelompok kontrol sebagai
melakukan senam aerobik low impact dan pembanding dan lain-lain.
terapi murottal quran terhadap tekanan
darah pada lansia hipertensi yaitu DAFTAR PUSTAKA
sebagian besar tekanan darah sistolik 130
mmHg sebanyak 10 orang dengan 1. Azizah. 2011. Keperawatan Lanjut
persentase 47,5%. Sedangkan hasil Usia.Yogyakarta: Graha Ilmu.
pengukuran tekanan darah diastolik 2. Ismayadi, 2004. Proses Menua (Aging Proses).
setelah perlakuan sebagian besar 70 Program Studi Ilmu Keperawatan. Fakultas
mmHg sebanyak 10 orang dengan Kedokteran. Universitas Sumatera Utara
presentase 47,6%. 3. WHO, 2013. Meeting of ministers of health of the
3. Ada perbedaan bermakna tekanan darah south-east asia region, new delhi.URL :
sistolik sebelum dan sesudah di berikan Http//www.who.int.
perlakuan senam aerobik low impact dan 4. Depkes RI ,.2013. Riset kesehatan dasar tahun
terapi murottal quran dengan p-value 2013.
0,001. 5. Kemenkes,. 2015. Hipertensi the silent killer,
4. Ada perbedaan bermakna tekanan darah perhimpunan dokter specialis kardiovaskular,
diastolik sebelum dan sesudah di berikan Jakarta.
perlakuan senam aerobik low impact dan 6. Darmojo, Boedhi dan Martono,H.Hadi. 1999.
terapi murottal quran dengan p-value Olah Raga dan Kebugaran Pada Lanjut Usia.
0,002. Buku Ajar Geriatri.Jakarta : Balai Penerbit
Universitas Indonesia.
Saran 7. Shadine, M 2010. Mengenal Penyakit Hipertensi ,
Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran Diabetes, Stroke, Dan Serangan Jantung :
yang dapat di berikan adalah sebagai berikut : Pencegahan dan Pengobatan Alternatif, Keen
1. Bagi Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan books, Jakarta.
8. Online, S 2012. Aerobik untuk 40+ dalam URL :
Di harapkan kepada dinas sosial dapat Http://Surabaya.Tribunnews.com. /2012/08/31/
bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk aerobik-untuk-40, diakses 11 desember 2012.
berkontribusi dalam mengadakan kegiatan 9. Depkes RI .,2003. Pedoman Pengelolaan:
senam aerobik low impact dan terapi murottal Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut.
quran sebagai kegiatan rutinitas di Panti Sosial Edisi ke 2. Jakarta.
Tresna Werdha Mulia Dharma kabupaten 10. Perdana, Revansia M. 2014. Efektivitas Senam
kubu Raya guna mengurangi angka kesakitan Ergonomic dengan Senam Aerobic Low Impact
terutama penyakit hipertensi pada lansia. Terhadap Level Tekanan Darah Pada Lansia
2. Bagi pengurus PTSW Mulia Dharma Hipertensi. Skripsi.Surakarta : Prodi Pasca Sarjana
Sebagai upaya mengurangi angka – UMS (Tidak Dipublikasikan).
kesakitan terutama hipertensi pada lansia, di 11. Pratiwi, A.P. 2013. Pengaruh Senam Aerobik Low
harapkan kepada pengurus panti untuk lebih Impact Terhadap Perubahan Tekanan Darah
14
Lansia Hipertensi Di Ponsyandu Lansia Rambutan 26. Abdurrochman, M. Al-lawi, 2003.Islam dan
I Desa Donokerto Tuti Sleman kesehatan Jiwa, Jakarta :Pustaka Alkausar.
Yogyakarta.Skripsi.Yogyakarta : Prodi Pasca 27. Arikuntoro, Suharsimi, 2010. Prosedur penelitian
suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sarjana – Stikes ‘Aisyiyah.
28. Sherwood, Lauralee. 2005. Fisiologi Kedokteran:
12. Haesodo, A. 2008. Kajian Klinis Musik sebagai Dari Sel Ke Sistem. Jakarta : EGC.
Alat terapi Kesehatan. Diakses tanggal 10 29. Purna, 2006, Murattal. URL :
Agustus 2016. http://www.ajihoesodo.com/Kajian Http://purna.wordpress.com , Diakses 29
Klinis Musik sebagai Alat terapi Desember 2012.
Kesehatan.index.php
13. Remolda, 2009, Manfaat Mendengarkan Al-
Qur’an, Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol V No 2
September 2012, 12-16.
14. Pratiwi, L. 2015. Pegaruh Teknik Relaksasi
Benson Dan Murottal Al-Quran Terhadap
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer.
Skripsi.Riau. Prodi Pascasarjana – UR (Tidak di
Publikasikan).
15. Sugiyono 2006. Metode penelitian kuntitatif
kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
16. Harjana, Agus M. 1994. Stres tanpa Distres Seni
Mengolah Stres. Yogyakarta: Kanisius
17. Maryam, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut Dan
Perawatannya, Selemba Medika, Jakarta
18. Price & Wilson, 2005, Joint National Committee
on Detection, Evaluation and Treatment of High
Blood Preassure (JNC).
19. Cahyono,J.S.2008. Gaya Hidup dan Penyakit
Modern. Yogyakarta :Kansius.
20. Corwin, Elizabet J, 2009. Buku saku patofisiologi.
Jakarta : EGC.
21. Harber, P.M. and scot,T. 2009. Aerobic exercise
Training improves whole muscle and single
myofiber size and function in older woman.
Journal physical regular integral company
physical, 10, 11-42.
22. Abdel-Khalek, A., & Lester, D,. 2007, Regiosity,
Health, And psychopathology In Two Cultures,
Kwait And USA. Mental Health, Religion &
Culture,10, 537-550.
23. Widyastuti, I.W. 2015. Pengaruh Terapi Murottal
Surah Ar-Rahman Terhadap Perubahan Tekanan
Darah Pada Lanjut Usia Penderita Hipertensi Di
Posyandu Lansia Kenanga Wilayah Kerja UPK
Puskesmas Siantan Hulu Kecamatan Pontianak
Utara. Skripsi. Prodi Pascasarjana – UNTAN
24. Sheps,Sheldon, G, 2005. Mayo Clinic Hipertensi,
Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : PT
Intisari Mediatama.
25. Sadriyah. 2014. Pengaruh Terapi Murotal
Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pasien
Hipertensi di RSUD Kraton Pekalongan.
Universitas Muhammadyah Semarang (Skripsi).

15

Anda mungkin juga menyukai