BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Menurut Suma’mur, tekanan panas adalah kombinasi antara suhu
udara, kelembaban udara, kecepatan udara, dan suhu radiasi yang
dihubungkan dengan panas yang dihasilkan tubuh (metabolisme tubuh).
Menurut Suma’mur, suhu nyaman di Indonesia yaitu berkisar antara 24 – 26
o
C. Sedangkan menurut Kemenkes No. 1405 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri yaitu suhu ruangan yang normal
berkisar antara 18-28 oC dengan kelembaban berkisar antara 40 oC - 60 oC.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya tekanan panas,
antara lain yaitu suhu, kelembaban, angina, radiasi panas, pakaian, usia, jenis
kelamin, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, kesehatan, aklimatisasi, beban
pekerjaan, gizi, motivasi, pendidikan, gas, dan lain-lain. Manusia
mempertahankan suhu tubuhnya antara 36 °C – 37 °C dengan berbagai cara
pertukaran panas baik melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.
Walaupun banyak faktor yang dapat menaikan suhu tubuh, tapi mekanisme
dalam tubuh, membuat suhu tetap stabil.
Perhitungan beban kerja terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1. Menurut Jenis Aktivitas (Suma’mur)
Tabel 2.1 Kebutuhan kalori/jam menurut Jenis aktivitas (Suma’mur)
No Jenis Aktivitas Kkal/Jam/kg BB
1 Tidur 0.98
8 Menyanyi 1.74
10 Mengetik 2.00
Tabel 2.2 Kategori beban kerja menurut Permenaker no. 13 tahun 2011
ANALISIS PERHITUNGAN
1. Evaluasi Jumlah Panas Metabolik (Beban Kerja)
Evaluasi jumlah panas metabolik tubuh dapat diperoleh dengan
menggunakan estimasi pengukuran panas metabolik menurut NIOSH
1986 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3. Estimasi Pengukuran Panas Metabolik
bersambung
8
Setelah mengetahui hasil dari pengukuran, beban kerja dan variasi kerja
maka kita bisa mengetahui suhu/nilai ISBB yang diperkenankan di
tempat kerja dengan cara membandingkannya dengan tabel dibawah ini :
Tabel 5. Nilai ISBB yang dianjurkan menurut Permenaker No
13/MEN/X/2011
B. Perundang-undangan
1. Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Pasal 3 ayat
1 (g) “Mencegah dan mengendalikan timbal atau menyebarluasnya suhu,
kelembaban, suhu, kotoran, asap, uap, gas, tembusan angin, sinar radiasi,
suara dan getaran”.
2. Permenaker No. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika dan Kimia di Tempat Kerja.
3. SNI 16-70063-2004 : NAB Iklim Kerja (panas), Kebisingan, Getaran
Tangan-Lengan dan Radiasi Sinar Ultra Ungu di Tempat Kerja.
4. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Pasal 86 ayat 1 ”Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :