Anda di halaman 1dari 6

BAB.

I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


KONDISI RIIL
Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 kondisi siswa kelas X.7 SMA Negeri 1
Simo, Boyolali berjumlah 36 siswa dengan perincian 12 orang laki-laki dan 24 orang
siswa perempuan. Berdasarkan pengamatan selama pembelajaran dan data hasil tes
awal pada konsep HAM menunjukkan kemampuan siswa kelas X.7 rendah. Dari 36
siswa ditemukan hanya 12 siswa (33%) yang berhasil mencapai ketuntasan. Sisanya
sejumlah 24 siswa atau sebesar 67% tidak berhasil mencapai kriteria yang telah
ditetapkan guru, yaitu KKM 73. Artinya 67% siswa kelas X.7 mengalami
masalah/kesulitan dalam memahami konsep HAM.
Rendahnya kemampuan siswa pada konsep HAM tersebut ditandai dengan
beberapa hal yaitu : siswa kurang perhatian saat mengikuti pembelajaran; siswa tidak
focus saat pembelajaran berlangsung; siswa tidak aktif dan sebagian besar hanya
diam mendengar penjelasan guru; siswa kurang respon ketika mengerjakan lembar
kegiatan siswa; siswa masih bingung melaksanakan perintah guru; siswa tidak banyak
yang mengajukan pertanyaan; dan siswa tidak berani menjawab pertanyaan;
Rendahnya kemampuan siswa pada konsep HAM, jika tidak segera diperbaiki
akan mengakibatkan turunnya prestasi bagi siswa dan guru akan merasa sulit untuk
menuntaskannya dan hal ini akan membawa kualitas sekolah menjadi menurun.
SOLUSI/TINDAKAN/OBAT
Menyadari belum optimalnya kemampuan siswa pada konsep HAM yang
ditandai dengan rendahnya kemampuan siswa serta 67% siswa belum berhasil
mencapai kriteria yang telah ditetapkan, menuntut guru melakukan perbaikan dalam
proses pembelajaran agar kemampuan siswa terhadap konsep HAM meningkat.
Selama ini guru hanya menyajikan pembelajaran tentang konsep HAM hanya dengan
menggunakan ceramah dan metode penugasan tanpa refleksi sehingga siswa tidak
aktif dan tidak mendapat pengalaman belajar yang bermakna sesuai dengan konteks
kehidupan dan pengalamannya sehari-hari. Oleh karena itu, kemampuan dan aktifitas
siswa perlu ditingkatkan. Salah satu upaya guru untuk memperbaiki/meningkatkan
kemampuan dan aktifitas siswa dalam pembelajaran tentang konsep HAM adalah
dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe “make a match.
Model pembelajaran cooperative learning tipe make a match adalah sistem
pembelajaran yang mengutamakan penanaman kemampuan social terutama
kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan berpikir
cepat melalui permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu (Wahab, 2007:59).
Menurut Suyatno (2009:72) mengungkapkan bahwa model make and match
adalah model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau
permasalahan dan menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa mencari pasangan
kartunya. Model pembelajaran make and match merupakan bagian dari pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini
socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah mahkluk social (Lie,
2003:27). Model make and match melatih siswa untuk memiliki sikap social yang
baik dan melatih kemampuan siswa dalam bekerja sama disamping melatih kecepatan
berfikir siswa. Sedangkan menurut Anita Lie (2008:56) menyatakan bahwa model
pembelajaran tipe make and match atau bertukar pasangan merupakan teknik belajar
yang memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini
bias digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak
didik.
Model pembelajaran cooperative learning tipe make a match dipilih dan
digunakan sebagai solusi dalam meningkatkan kemampuan dan aktifitas siswa dalam
pembelajaran tentang konsep HAM karena (a) dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa baik secara kognitif maupun fisik (b) karena ada unsur permainan (c)
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa (d) efektif sebagai saran untuk melatih
keberanian siswa untuk tampil presentasi dan (e) efektif melatih kedisiplinan siswa
menghargai waktu untuk belajar.
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Z (2009:36) bahwa ……………..
KETERTARIKAN PENELITI
Atas dasar masalah tersebut dan berdasarkan pemikiran, penjelasan, dan atas
dasar kajian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui penggunaan model
pembelajaran cooperative learning tipe make a macth dalam meningkatkan
kemampuan siswa kelas X.1 di SMA Negeri 1 Simo, Boyolali pada konsep HAM dan
menuangkan dalam suatu laporan penelitian tindakan kelas (Laporan PTK) dengan
judul “Meningkatkan Kemampuan Siswa tentang Konsep HAM dengan
Menggunakan Model pembelajaran cooperative learning tipe Make A Match (PTK di
kelas X.1 pada SMA Negeri 1Simo, Boyolali).

B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti merumuskan masalah dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah meningkatkan kemampuan siswa tentang konsep HAM dengan
menggunakan Model Pembelajaran Cooperative learning tipe Make a Match di
kelas X.7 pada SMA Negeri 1 Simo, Boyolali?
2. Apakah Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative learning tipe Make a
Match dapat meningkatkan kemampuan siswa tentang konsep HAM di kelas
X.7 pada SMA Negeri 1 Simo, Boyolali?

PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan masalah untuk memperbaiki/meningkatkan masalah rendahnya
kemampuan siswa pada konsep HAM yang ditandai dengan rendahnya kemampuan
siswa serta sebesar 75 % siswa belum tuntas mencapai KKM yang telah ditetapkan,
yang akan dilakukan peneliti adalah dengan menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe Make a Match.
Dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Make a
Match tersebut, diharapkan adanya perbaikan proses pembelajaran sehingga
kemampuan serta aktifitas siswa pada konsep HAM meningkat. Model pembelajaran
cooperative learning tipe Make a Match dalam penelitian tindakan kelas ini
digunakan dengan alas an dan pertimbangan diantaranya:
a. …
b. …
c. … dst.
Model pembelajaran cooperative tipe Make a Match dalam pembelajaran
tentang konsep HAM di kelas X.7 pada SMA Negeri 1 Simo, Boyolali dilaksanakan
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. …
b. …
c. ….
d. dst.

TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
PTK ini secara umum bertujuan untuk mengetahui upaya guru dalam
meningkatkan kemampuan siswa tentang konsep HAM dengan menggunakan
model pembelajaran cooperative learning tipe Make a Match di kelas X.7 pada
SMA Negeri 1 Simo, Boyolali, serta peningkatan kemampuan siswa tentang
konsep HAM dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning
tipe Make A match.
2. Tujuan khusus
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :
a.Mengetahui upaya peningkatan kemampuan siswa tentang konsep HAM
dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Make a
Match di kelas X.7 pada SMA Negeri 1 Simo, Boyolali.
b. Mengetahui peningkatann kemampuan siswa tentang konsep HAM
dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Make a
Match di kelas X.7 pada SMA Negeri 1 Simo, Boyolali.
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan bermanfaat (member manfaat) baik secara langsung atau
tidak langsung bagi siswa,guru dan sekolah dalam upaya peningkatan mutu proses
dan hasil bel- ajar siswa, serta peningkatan mutu pendidikan pada umumnya.
1. Manfaat bagi siswa, diantaranya:
 Difokuskan untuk peningkatan aspek-aspek kompetensi;
 Untuk peningkatan hasil belajar;
 Untuk peningkatan aktifitas siswa baik secara langsung berhubungan dengan
perbaikan/peningkatan pada konsep HAM.
2. Manfaat bagi guru diantaranya:
 Difokuskan untuk upaya peningkatan wawasan, keterampilan mengajar,
inovasi
pembelajaran serta peningkatan kinerja dan pengembangan keprofesian guru
secara
berkelanjutan;
3. Manfaat bagi sekolah diantaranya:
 Difokuskan untuk upaya peningkatan mutu sekolah secara keseluruhan, baik
secara akademik maupun non akademik, berdasarkan masukan dan temuan
hasil penelitian sehingga terwujud sekolah efektif dan sekolah bermutu serta
pencitraan sekolah dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai