Efek Aborsi Terhadap Kesehatan

banyak perempuan terpaksa mencari pelayanan aborsi tidak aman karena tidak tersedianya pelayanan
aborsi aman atau biaya yang ditawarkan terlalu mahal bagi remaja yang melakukan aborsi karena
pergaulan. Pada remaja perempuan kendala terbesar adalah rasa takut dan tidak tahu harus mencari
konseling. Hal ini menyebabkan penundaan remaja mencari pertolongan pelayanan aman, dan sering
kali terperangkap di praktek aborsi tidak aman.

Biasanya penyebab aborsi kandungan secara sengaja karena kedua orang tuanya tidak menginginkan
kelahiran janin tersebut, seperti kecelakaan akibat hubungan gelap. Biasanya aborsi dilakukan setelah si
wanita melihat adanya tanda-tanda hamil pada dirinya. Penyebab lainnya bisa karena rekomendasi
dokter dengan pertimbangan demi keselamatan ibu atau wanita hamil yang mengandungnya. Kedua
penyebab ini mengakibatkan banyak masalah kesehatan yang di dapat.

perbuatan aborsi memiliki resiko yang sangat tinggi terhadap kesehatan dari perempuan itu sendiri
seperti Kematian karena terlalu banyak pendarahan, Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal,
Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan, Sobeknya rahim, Kerusakan leher
rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya, Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis),
Infeksi alat reproduksi karena melakukan kuretase (secara medis) yang dilakukan secara tak steril. Hal ini
membuat remaja mengalami kemandulan dikemudian hari setelah menikah.

Penyebab selanjutnya bisa karena rekomendasi dokter dengan pertimbangan demi keselamatan ibu
atau wanita hamil yang mengandungnya ini juga akan berdampak pada kesehatan mental seorang ibu
karena seorng wanita yang telah melakukan aborsi akan merasakan kehilangan baik secra fisik dan juga
mental bahkan hingga menyebabkan depresi. Seorang wanita yang telah mengharapkan dan berharap
untuk memiliki bayi kemudian harus dilakukan aborsi karena alasan medis atau lainnya bisa masuk ke
fase depresi karena ketika mereka kehilangan bayi mereka.