Oktober 2015
Kecintaan Almarhum Drs. Bambang Dewasa pada dunia struktur dengan penulisan
karya-karya apiknya yang tersimpan di blog http://filebambangdewasa.wordpress.com
telah menginspirasi kami untuk terus mengembangkan materi pembelajaran yang
mengikuti perkembangan peraturan SNI terbaru. Hal ini adalah tugas sekaligus
tantangan bagi dosen untuk dapat menyampaikan materi yang rumit pasal per pasal
dalam SNI, menjadi sebuah penjelasan yang sederhana. Ada 3 SNI yang dipergunakan
dalam Short Course Aplikasi SNI Terbaru untuk Mahasiswa Tugas Akhir pada tahun
2015 ini yakni :
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
hand-out ini, semoga short course ini bermanfaat bagi mahasiswa Prodi S1 Teknik Sipil
yang sedang menempuh mata kuliah Tugas Akhir. Amin.
Daftar Pustaka
1.1. Denah balok dan kolom, Portal memajang dan portal melintang
Struktur bangunan gedung terdiri dari struktur atas dan bawah. Struktur atas
adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang berada di atas muka tanah. Struktur
bawah adalah bagian dari struktur bangunan gedung yang terletak di bawah muka
tanah, yang dapat terdiri dari struktur besmen, dan/atau struktur fondasinya. Prosedur
analisis dan desain seismik yang digunakan dalam perencanaan struktur bangunan
gedung dan komponennya harus memiliki sistem penahan gaya lateral dan vertikal
yang lengkap, yang mampu memberikan kekuatan, kekakuan, dan kapasitas disipasi
energi yang cukup untuk menahan gerak tanah desain dalam batasan-batasan
kebutuhan deformasi dan kekuatan yang disyaratkan. Gaya gempa desain, dan
distribusinya di sepanjang ketinggian struktur bangunan gedung, harus ditetapkan
berdasarkan salah satu prosedur yang sesuai yakni Analisis gaya lateral ekivalen atau
Analisis spektrum respons ragam, dan gaya dalam serta deformasi yang terkait pada
komponen-elemen struktur tersebut harus ditentukan.
Pondasi harus didesain untuk menahan gaya yang dihasilkan dan mengakomodasi
pergerakan yang disalurkan ke struktur oleh gerak tanah desain. Struktur atas dan
struktur bawah dari suatu struktur gedung dapat dianalisis terhadap pengaruh gempa
rencana secara terpisah, di mana struktur atas dapat dianggap terjepit lateral pada
besmen. Selanjutnya struktur bawah dapat dianggap sebagai struktur tersendiri yang
berada di dalam tanah yang dibebani oleh kombinasi beban-beban gempa yang berasal
dari struktur atas, beban gempa yang berasal dari gaya inersia sendiri, gaya kinematik
dan beban gempa yang berasal dari tanah sekelilingnya. Struktur bawah tidak boleh
gagal dari struktur atas. Desain detail kekuatan (strength) struktur bawah harus
memenuhi persyaratan beban gempa rencana. Analisis deformasi dan analisis lain
seperti penurunan total dan diferensial, tekanan tanah lateral, deformasi tanah lateral,
dan lain-lain, dapat dilakukan sesuai dengan persyaratan beban kerja (working stress).
Pada pelatihan kali ini contoh desain struktur menggunakan Gedung A Pascasarjana
Fakultas Kedokteran UGM. Struktur ini dimodelkan sebagai struktur beton bertulang
dengan pondasi berupa pondasi bored pile. Berikut gambar Denah, Tampak, Potongan
Portal Melintang dan Potongan Portal Memanjang tipikal gedung disajikan pada Gambar
1.1 s/d Gambar 1.4.
Beban mati
Beban mati adalah berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung yang terpasang,
termasuk dinding, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap, finishing, klading
gedung dan komponen arsitektural dan struktural lainnya serta peralatan layan
terpasang lain termasuk berat keran.
Beban hidup
Beban yang diakibatkan oleh pengguna dan penghuni bangunan gedung atau struktur
lain yang tidak termasuk beban konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin,
beban hujan, beban gempa, beban banjir, atau beban mati.
Untuk penggunaan dalam kombinasi beban untuk metoda ultimit 5) 1.2D+1.0E+L atau
kombinasi beban untuk metoda tegangan ijin 5) D+0.7E dan 6) D + 0.75(0.7E)+0.75L
harus ditentukan sesuai dengan Persamaan,
E = Eh + Ev.
Untuk penggunaan dalam kombinasi beban untuk metoda ultimit 7) 0.9D+ 1.0E atau
kombinasi beban untuk metoda tegangan ijin 8) 0.6D+ 0.7E, E harus ditentukan
sesuai dengan Persamaan,
E = Eh - Ev.
Faktor redundansi, ρ harus dikenakan pada sistem penahan gaya gempa dalam
masingmasing kedua arah ortogonal untuk semua struktur. Untuk struktur yang
dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F, ρ harus sama dengan 1,3.
Material struktur gedung adalah beton bertulang dengan mutu beton dan tulangan
adalah sebagai berikut :
Nilai untuk lapisan tanah 30 m paling atas ditentukan sesuai dengan perumusan
berikut :
∑
=
∑
∑ = + + + + .....+ = 30 meter
∑ = + + + + ..... + = 1,215786
∑
= = 30 / 1,215786 = 24,67539
∑
Maka klasifikasi situs pada lokasi proyek termasuk kelas situs SD (tanah sedang) dengan
nilai 15 ≥ ≥ 50 seperti pada Tabel 2.2.
Untuk menentukan spektrum respon desain untuk lokasi proyek data yang diperlukan
adalah :
(percepatan batuan dasar pada perioda pendek) = 1,157 g
(percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik) = 0,428 g
Faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda pendek ( ) = 1,037
Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran perioda 1 detik ( ) =
1,572
Parameter spektrum respons percepatan pada perioda pendek ( )= = 1,2 g
Parameter spektrum respons percepatan pada perioda 1 detik ( )= = 0,673 g
Parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek, 2
= #3 = 0,8 g
Parameter percepatan spektral desain untuk perioda 1 detik, =2#3 = 0,449g
$ = (
= 0,561 detik
()
Untuk perioda yang lebih kecil dari $% , spektrum respons percepatan desain,
.
= *0,4 , 0,6 . 0; Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan $% dan lebih
/
kecil dari atau sama dengan $ , spektrum respons percepatan desain, = ; Untuk
= #$.
perioda lebih besar dari $ , spektrum respons percepatan desain,
Gedung termasuk jenis pemanfaatan sebagai “Gedung Sekolah dan Fasilitas Pendidikan”
dengan kategori resiko IV dan faktor keutamaan (Ie) = 1,5.
Material yang dipilih beton bertulang dan sistem penahan-gaya seismik yang diijinkan
adalah (C.5) Rangka beton bertulang pemikul momen khusus dan (D.3) Dinding geser
beton bertulang khusus seperti pada Tabel 2.5.
Pemakaian sistem ganda untuk bangunan bertingkat medium belum tentu lebih
menguntungkan dibanding sistem rigid-frame saja. Apalagi jika ternyata lendutan atau
tepatnya story-drift dari tiap lantai bangunan masih dapat diantisipasi dengan
penggunaan sistem rangka-kaku (rigid-frame) tersebut, misalnya dengan membuat
sistem rangka-perimeter yang berbeda.
Sistem dinding-geser yang baik dapat dilihat dari sistem dan cara penjangkaran
tulangan ke pondasinya. Keberadaan sistem pondasi sebagai satu bagian dari struktur
dinding-geser tidak dapat diabaikan, bahkan untuk dinding geser daktail harus dapat
dipastikan bahwa kekuatan terhadap momen lebih besar dari kapasitas lentur dinding-
gesernya. Sehingga dapat dipastikan tidak terjadi kerusakan terlebih dahulu pada
sistem pondasinya. Untuk menghindari kerusakan tersebut maka sistem pondasi
direncanakan berperilaku elastis saat gempa terjadi, sedangkan yang berperilaku
inelastis adalah pada dinding-gesernya. Untuk beban guling yang besar kadang perlu
dipastikan sistem pondasi tiang yang ada cukup kuat menahan gaya tarik, karena kalau
sampai terjadi rotasi, apalagi pada sistem-ganda maka prediksi elastis yang dilakukan
akan berbeda.
Pondasi tiang pancang yang disatukan oleh suatu pile-cap yang besar, yang
ketebalannya juga diperhitungkan agar dapat diperoleh penjangkaran tulangan dinding
geser secara sempurna. Kondisi itu tentu akan sangat berbeda dibanding sistem pondasi
untuk rangka-kaku biasa. Pada detail tersebut dapat dilihat juga bahwa kekangan
tulangan lentur masuk ke dalam pile-cap, khususnya ini untuk mengantisipasi kondisi
inelastis pada saat terjadinya sendi plastis pada dinding geser di bagian bawah.
Untuk sistem ganda, rangka pemikul momen harus mampu menahan paling sedikit 25
persen gaya gempa desain. Tahanan gaya gempa total harus disediakan oleh kombinasi
rangka pemikul momen dan dinding geser atau rangka bresing, dengan distribusi yang
proporsional terhadap kekakuannya.
Model harus menyertakan kekakuan dan kekuatan elemen yang signifikan terhadap
distribusi gaya dan deformasi dalam struktur dan merepresentasikan distribusi massa
dan kekakuan secara spasial pada seluruh struktur. Properti kekakuan elemen beton
dan batu bata harus memperhitungkan pengaruh penampang retak;
Momen inersia I,
Komponen struktur tekan:
Kolom 0,70 Ig
Dinding ––Tak retak 0,70 Ig
-- Retak 0,35 Ig
Komponen struktur lentur:
Balok 0,35 Ig
Pelat datar 0,25 Ig
Luas A, 1,0 Ag
Berat seismik efektif struktur, W , harus menyertakan seluruh beban mati dan beban
lainnya yang terdaftar di bawah ini:
4 ()
;
* 0
<=
Keterangan:
SDS= parameter percepatan spektrum respons desain dalam rentang perioda pendek
R= faktor modifikasi respons
Ie= faktor keutamaan gempa
Nilai CS tidak perlu melebihi persamaan,
4 (
;
.* 0
<=
CS harus tidak kurang dari persamaan
CS=0,044.SDS.Ie ≥ 0.01
Sebagai tambahan, untuk struktur yang berlokasi di daerah di mana S1 sama dengan
atau
lebih besar dari 0.6g , maka CS harus tidak kurang dari:
4 %.?
;
* 0
<=
Dengan,
SD1=parameter percepatan spektrum respons desain pada perioda sebesar 1,0 detik
S1=parameter percepatan spektrum respons maksimum yang dipetakan
Short Course Aplikasi SNI Terbaru untuk Mahasiswa TA 18
Penentuan perioda
Perioda fundamental struktur (T) tidak boleh melebihi hasil koefisien untuk batasan
atas pada perioda yang dihitung (CU) dan perioda fundamental pendekatan (Ta).
Sebagai alternatif pada pelaksanaan analisis untuk menentukan perioda fundamental
struktur (T) diijinkan secara langsung menggunakan perioda bangunan pendekatan
(Ta).
Tabel 3.1. Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung
Parameter percepatan respons
Koefisien CU
spektral desain pada 1 detik, SD1
≥ 0.4 1.4
0.3 1.4
0.2 1.5
0.15 1.6
≤ 0.1 1.7
Perioda fundamental pendekatan (Ta) dalam detik, harus ditentukan dari persamaan
berikut:
$ = 4@ ℎ B
Dengan,
Ct dan x = koefisien
Hn= ketinggian struktur, dalam (m), di atas dasar sampai tingkat tertinggi struktur
H D = I JG
G D
Fi adalah bagian dari geser dasar seismik (V) yang timbul di Tingkat i, dinyatakan
dalam kilo newton (kN)
Geser tingkat desain gempa (Vx) harus didistribusikan pada berbagai elemen vertikal
sistem penahan gaya gempa di tingkat yang ditinjau berdasarkan pada kekakuan lateral
relatif elemen penahan vertikal dan diafragma.
Jumlah ragam
Analisis harus dilakukan untuk menentukan ragam getar alami untuk struktur. Analisis
harus menyertakan jumlah ragam yang cukup untuk mendapatkan partisipasi massa
ragam terkombinasi sebesar paling sedikit 90 persen dari massa aktual dalam masing-
masing arah horisontal ortogonal dari respons yang ditinjau oleh model.
Geser dasar(V) harus dihitung dalam masing-masing dua arah horisontal ortogonal
menggunakan perioda fundamental struktur yang dihitung T dalam masing-masing
arah dan prosedur gaya lateral ekivalen.
Skala gaya
Berdasarkan hasil analisis struktur dinamik diperoleh,
Tc 0.749356 detik N 9
Cu 1.4 Ta 0.9 detik
Cu.Ta 1.00200224
Gambar 3.1. Ragam getar (mode shape) dan periode getar struktur (T)
SB.X SB.X
SDS 0.8 g SDS 0.8 g
SD1 0.449 g SD1 0.449 g
CS 0.17142857 CS 0.171429
CS Max 0.12839596 CS Max 0.122152
SB.Y SB.Y
SDS 0.8 g SDS 0.8 g
SD1 0.449 g SD1 0.449 g
CS 0.17142857 CS 0.171429
CS Max 0.08529061 CS Max 0.074736
CS Min 0.0528 CS Min 0.0528
CS 0.08529061 CS 0.074736
Untuk sistem ganda, rangka pemikul momen harus mampu menahan paling sedikit 25
persen gaya gempa desain. Tahanan gaya gempa total harus disediakan oleh kombinasi
rangka pemikul momen dan dinding geser atau rangka bresing, dengan distribusi yang
proporsional terhadap kekakuannya. Berikut disajikan chek presentase antara base
shear yang dihasilkan oleh rangka pemikul momen dan shear wall dari masing-masing
kombinasi beban gempa. Berdasarkan hasil perhitungan, rangka pemikul momen
menahan lebih dari 25 persen gaya gempa desain, untuk itu konfigurasi struktur telah
memenuhi syarat sebagai sistem ganda.
KOLOM WALL
Fx Fy Fx Fy Fx Fy Fx Fy
KOMBINASI
kN kN % % kN kN % %
COMB5UX 7824.089 2876.406 69.82 96.14 3382.28 115.383 30.18 3.86
COMB5UX -7998.27 -2714.11 71.37 90.72 -3208.1 -277.686 28.63 9.28
COMB5UY 3033.342 7001.018 69.69 96.47 1319.557 256.202 30.31 3.53
COMB5UY -3207.51 -6838.71 73.69 94.23 -1145.38 -418.507 26.31 5.77
COMB7UX 7870.4 2831.742 70.23 94.65 3335.97 160.047 29.77 5.35
COMB7UX -7951.96 -2758.77 70.96 92.21 -3254.41 -233.022 29.04 7.79
COMB7UY 3079.652 6956.348 70.75 95.85 1273.247 300.867 29.25 4.15
COMB7UY -3161.21 -6883.38 72.62 94.85 -1191.69 -373.84 27.38 5.15
Kombinasi respons untuk geser dasar ragam (Vt) lebih besar 85 persen dari geser
dasar yang dihitung (V) menggunakan prosedur gaya lateral ekivalen, maka simpangan
antar lantai tidak dikalikan dengan 0.85(Cs.W/Vt).
Defleksi pusat massa di tingkat x (δx) (mm) harus ditentukan sesuai dengan persamaan
berikut:
4 LM=
KB =
NO
Cd=faktor amplifikasi defleksi
δxe=defleksi pada lokasi yang ditentukan dengan analisis elastis
Simpangan antar lantaiijin (∆a) sistem rangka momen dalam KDS D, E, dan F
Kategori risiko
Struktur
I atau II III IV
Struktur, selain dari struktur dinding geser 0.025 hSX 0.020 hSX 0.015 hSX
batu bata, 4 tingkat atau kurang dengan
dinding interior, partisi, langit-langit dan
sistem dinding eksterior yang telah didesain
untuk mengakomodasi simpangan antar
lantai tingkat.
Struktur dinding geser kantilever batu bata. 0.010 hSX 0.010 hSX 0.010 hSX
Struktur dinding geser batu bata lainnya. 0.007 hSX 0.007 hSX 0.007 hSX
Semua struktur lainnya. 0.020 hSX 0.015 hSX 0.010 hSX
hSX = adalah tinggi tingkat di bawah tingkat x
Untuk sistem penahan gaya gempa yang terdiri dari hanya rangka momen pada struktur
yang dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F, simpangan antar lantai
tingkat desain (∆)tidak boleh melebihi ∆a/ρ dengan ρ = Faktor redundansi.
Pemisahan struktur
Semua bagian struktur harus didesain dan dibangun untuk bekerja sebagai satu
kesatuan yang terintegrasi dalam menahan gaya-gaya gempa kecuali jika dipisahkan
secara struktural dengan jarak yang cukup memadai untuk menghindari benturan yang
merusak. Pemisahan harus dapat mengakomodasi terjadinya perpindahan respons
inelastik maksimum (δM). δM harus dihitung pada lokasi kritis dengan
mempertimbangkan perpindahan translasi maupun rotasi pada struktur, termasuk
pembesaran torsi (bila ada), dengan menggunakan persamaaan dibawah ini:
4 KP B
K =
NO
δmax adalah perpindahan elastik maksimum pada lokasi kritis.
Struktur-struktur bangunan yang bersebelahan harus dipisahkan minimal sebesar δMT
yang dihitung dari persamaan dibawah ini:
K . = QRK S , RK S
Keterangan:
δM1 dan δM2 adalah perpindahan respons inelastik maksimum pada struktur-struktur
bangunan yang bersebelahan di tepi-tepi yang berdekatan. Struktur bangunan harus
diposisikan berjarak paling tidak sejauh δM dari garis batas kepemilikan tanah.
Kolom K1-100X100
Tulangan kolom = 100 cm2.( 49.71D16 / 35.25D19 / 26.29D22 / 20.36D25 )
Tul sengkang (mayor) = 0.162 cm2/cm.( 2d10-97 / 2d12-139 )
Tul sengkang (minor) = 0.2441 cm2/cm.( 3d10-96 / 2d12-92 )
Kolom K1W-100x100
Tulangan kolom = 332.2518 cm2.( 165.18D16 / 117.13D19 / 87.36D22 / 67.65D25 )
Tul sengkang (mayor) = 0.4279 cm2/cm.( 4d10-73 / 3d12-79 )
Tul sengkang (minor) = 0.1968 cm2/cm.( 2d10-79 / 2d12-114 )
Kolom K2(1)-90X90
Tulangan kolom = 133.5133 cm2.( 66.37D16 / 47.07D19 / 35.1D22 / 27.18D25 )
Tul sengkang (mayor) = 0.2071 cm2/cm.( 2d10-75 / 2d12-109 )
Tul sengkang (minor) = 0.1888 cm2/cm.( 2d10-83 / 2d12-119 )
Kolom K2(2)-90X90
Tulangan kolom = 81 cm2.( 40.26D16 / 28.55D19 / 21.29D22 / 16.49D25 )
Tul sengkang (mayor) = 0.1851 cm2/cm.( 2d10-84 / 2d12-122 )
Tul sengkang (minor) = 0.1533 cm2/cm.( 2d10-102 / 2d12-147 )
Kolom K3-60X60
Tulangan kolom = 36 cm2.( 17.89D16 / 12.69D19 / 9.46D22 / 7.33D25 )
Tul sengkang (mayor) = 0.3963 cm2/cm.( 4d10-79 / 3d12-85 )
Tul sengkang (minor) = 0.252 cm2/cm.( 3d10-93 / 2d12-89 )
Kolom K4-50x50
Tulangan kolom = 42.5131 cm2.( 21.13D16 / 14.98D19 / 11.17D22 / 8.65D25 )
Tul sengkang (mayor) = 0.0442 cm2/cm.( 2d10-355 / 2d12-511 )
Tul sengkang (minor) = 0.1314 cm2/cm.( 2d10-119 / 2d12-172 )
Kolom K5-40X40
Tulangan kolom = 16 cm2.( 7.95D16 / 5.64D19 / 4.2D22 / 3.25D25 )
Tul sengkang (mayor) = 0.0354 cm2/cm.( 2d10-443 / 2d12-639 )
Tul sengkang (minor) = 0.0463 cm2/cm.( 2d10-339 / 2d12-488 )
Kolom K6-30x30
Tulangan kolom = 9 cm2.( 4.47D16 / 3.17D19 / 2.36D22 / 1.83D25 )
Tul sengkang (mayor) = 0.0265 cm2/cm.( 2d10-592 / 2d12-853 )
Tul sengkang (minor) = 0.0265 cm2/cm.( 2d10-592 / 2d12-853 )
Catatan :
Resume hasil penulangan ini hanya berdasarkan hasil desain SAP2000 sehingga masih perlu diperiksa terhadap
kebutuhan tulangan/sengkang minimum dan rasio penulangan.
Balok B1(1)-35X70
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 36.6551 cm2.( 18.22D16 / 12.92D19 / 9.63D22 / 7.46D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 26.2982 cm2.( 13.07D16 / 9.27D19 / 6.91D22 / 5.35D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 36.6551 cm2.( 18.22D16 / 12.92D19 / 9.63D22 / 7.46D25 )
Tul bawah (momen postif) = 26.2982 cm2.( 13.07D16 / 9.27D19 / 6.91D22 / 5.35D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.2923 cm2/cm.( 2d8-34 / 3d10-80 / 2d12-77 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.1959 cm2/cm.( 2d8-51 / 2d10-80 / 2d12-115 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.2923 cm2/cm.( 2d8-34 / 3d10-80 / 2d12-77 )
Tul peminggang = 11.5449 cm2.( 10.2D12 / 8.69D13 / 5.73D16 / 4.07D19 / 3.03D22 / 2.35D25 )
Balok B1(2)-35X70
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 34.1061 cm2.( 16.95D16 / 12.02D19 / 8.96D22 / 6.94D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 24.0251 cm2.( 11.94D16 / 8.47D19 / 6.31D22 / 4.89D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 34.1061 cm2.( 16.95D16 / 12.02D19 / 8.96D22 / 6.94D25 )
Tul bawah (momen postif) = 24.0251 cm2.( 11.94D16 / 8.47D19 / 6.31D22 / 4.89D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.2817 cm2/cm.( 2d8-35 / 3d10-83 / 2d12-80 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0771 cm2/cm.( 2d8-130 / 2d10-203 / 2d12-293 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.2817 cm2/cm.( 2d8-35 / 3d10-83 / 2d12-80 )
Tul peminggang = 13.4529 cm2.( 11.89D12 / 10.13D13 / 6.68D16 / 4.74D19 / 3.53D22 / 2.73D25 )
Balok B1(3)-35X70
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 27.1955 cm2.( 13.52D16 / 9.58D19 / 7.15D22 / 5.53D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 12.8937 cm2.( 6.41D16 / 4.54D19 / 3.39D22 / 2.62D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 24.8589 cm2.( 12.35D16 / 8.76D19 / 6.53D22 / 5.06D25 )
Tul bawah (momen postif) = 16.1333 cm2.( 8.02D16 / 5.68D19 / 4.24D22 / 3.28D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.2417 cm2/cm.( 2d8-41 / 3d10-97 / 2d12-93 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0815 cm2/cm.( 2d8-123 / 2d10-192 / 2d12-277 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.2497 cm2/cm.( 2d8-40 / 3d10-94 / 2d12-90 )
Tul peminggang = 14.2119 cm2.( 12.56D12 / 10.7D13 / 7.06D16 / 5.01D19 / 3.73D22 / 2.89D25 )
Balok B1S-40x70
Tulangan Tumpuan
Balok B1W-40x80
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 7.9054 cm2.( 3.93D16 / 2.78D19 / 2.07D22 / 1.6D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 6.7646 cm2.( 3.36D16 / 2.38D19 / 1.77D22 / 1.37D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 7.6796 cm2.( 3.81D16 / 2.7D19 / 2.01D22 / 1.56D25 )
Tul bawah (momen postif) = 7.9819 cm2.( 3.96D16 / 2.81D19 / 2.09D22 / 1.62D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.1774 cm2/cm.( 2d8-56 / 2d10-88 / 2d12-127 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0941 cm2/cm.( 2d8-106 / 2d10-166 / 2d12-240 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.1774 cm2/cm.( 2d8-56 / 2d10-88 / 2d12-127 )
Tul peminggang = 14.9225 cm2.( 13.18D12 / 11.23D13 / 7.41D16 / 5.26D19 / 3.92D22 / 3.03D25 )
Balok B2-30x50
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 20.1961 cm2.( 10.04D16 / 7.12D19 / 5.31D22 / 4.11D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 22.703 cm2.( 11.28D16 / 8D19 / 5.96D22 / 4.62D25 )
Chek : Jumlah Tul atas < Tul bawah.
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 20.1961 cm2.( 10.04D16 / 7.12D19 / 5.31D22 / 4.11D25 )
Tul bawah (momen postif) = 22.703 cm2.( 11.28D16 / 8D19 / 5.96D22 / 4.62D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.104 cm2/cm.( 2d8-96 / 2d10-151 / 2d12-217 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0931 cm2/cm.( 2d8-108 / 2d10-168 / 2d12-243 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.104 cm2/cm.( 2d8-96 / 2d10-151 / 2d12-217 )
Tul peminggang = 7.0391 cm2.( 6.22D12 / 5.3D13 / 3.49D16 / 2.48D19 / 1.85D22 / 1.43D25 )
Balok B3-25x40
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 7.4319 cm2.( 3.69D16 / 2.62D19 / 1.95D22 / 1.51D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 6.138 cm2.( 3.05D16 / 2.16D19 / 1.61D22 / 1.24D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 6.49 cm2.( 3.22D16 / 2.28D19 / 1.7D22 / 1.32D25 )
Tul bawah (momen postif) = 6.6175 cm2.( 3.28D16 / 2.33D19 / 1.74D22 / 1.34D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.1314 cm2/cm.( 2d8-76 / 2d10-119 / 2d12-172 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0717 cm2/cm.( 2d8-140 / 2d10-219 / 2d12-315 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.1327 cm2/cm.( 2d8-75 / 2d10-118 / 2d12-170 )
Balok BA1-30X60
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 10.8012 cm2.( 5.36D16 / 3.8D19 / 2.84D22 / 2.19D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 7.3487 cm2.( 3.65D16 / 2.59D19 / 1.93D22 / 1.49D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 9.2801 cm2.( 4.61D16 / 3.27D19 / 2.44D22 / 1.88D25 )
Tul bawah (momen postif) = 7.4354 cm2.( 3.69D16 / 2.62D19 / 1.95D22 / 1.51D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.1495 cm2/cm.( 2d8-67 / 2d10-105 / 2d12-151 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.1758 cm2/cm.( 2d8-57 / 2d10-89 / 2d12-128 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.1758 cm2/cm.( 2d8-57 / 2d10-89 / 2d12-128 )
Tul peminggang = 25.3869 cm2.( 22.43D12 / 19.11D13 / 12.62D16 / 8.95D19 / 6.67D22 / 5.16D25 )
Balok BA2-25X50
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 11.4265 cm2.( 5.68D16 / 4.02D19 / 3D22 / 2.32D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 5.4637 cm2.( 2.71D16 / 1.92D19 / 1.43D22 / 1.11D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 2.9544 cm2.( 1.46D16 / 1.04D19 / 0.77D22 / 0.6D25 )
Tul bawah (momen postif) = 5.5932 cm2.( 2.78D16 / 1.97D19 / 1.47D22 / 1.13D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.0548 cm2/cm.( 2d8-183 / 2d10-286 / 2d12-412 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0563 cm2/cm.( 2d8-178 / 2d10-279 / 2d12-401 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.0748 cm2/cm.( 2d8-134 / 2d10-210 / 2d12-302 )
Tul peminggang = 5.9764 cm2.( 5.28D12 / 4.5D13 / 2.97D16 / 2.1D19 / 1.57D22 / 1.21D25 )
Balok BA2K
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 6.3651 cm2.( 3.16D16 / 2.24D19 / 1.67D22 / 1.29D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 3.8894 cm2.( 1.93D16 / 1.37D19 / 1.02D22 / 0.79D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 6.3651 cm2.( 3.16D16 / 2.24D19 / 1.67D22 / 1.29D25 )
Tul bawah (momen postif) = 3.8894 cm2.( 1.93D16 / 1.37D19 / 1.02D22 / 0.79D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.1018 cm2/cm.( 2d8-98 / 2d10-154 / 2d12-222 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.1014 cm2/cm.( 2d8-99 / 2d10-154 / 2d12-223 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.1018 cm2/cm.( 2d8-98 / 2d10-154 / 2d12-222 )
Tul peminggang = 11.6054 cm2.( 10.25D12 / 8.73D13 / 5.76D16 / 4.09D19 / 3.05D22 / 2.36D25 )
Balok BA3-25X40
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 8.1054 cm2.( 4.02D16 / 2.85D19 / 2.13D22 / 1.65D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 3.8913 cm2.( 1.93D16 / 1.37D19 / 1.02D22 / 0.79D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 8.1054 cm2.( 4.02D16 / 2.85D19 / 2.13D22 / 1.65D25 )
Balok BB1-35X70
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 27.2223 cm2.( 13.53D16 / 9.59D19 / 7.15D22 / 5.54D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 22.1817 cm2.( 11.02D16 / 7.82D19 / 5.83D22 / 4.51D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 26.4351 cm2.( 13.14D16 / 9.31D19 / 6.95D22 / 5.38D25 )
Tul bawah (momen postif) = 23.5837 cm2.( 11.72D16 / 8.31D19 / 6.2D22 / 4.8D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.1865 cm2/cm.( 2d8-53 / 2d10-84 / 2d12-121 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0942 cm2/cm.( 2d8-106 / 2d10-166 / 2d12-240 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.1865 cm2/cm.( 2d8-53 / 2d10-84 / 2d12-121 )
Tul peminggang = 16.4271 cm2.( 14.51D12 / 12.37D13 / 8.16D16 / 5.79D19 / 4.31D22 / 3.34D25 )
Balok BB2-30x40
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 8.7454 cm2.( 4.34D16 / 3.08D19 / 2.29D22 / 1.78D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 6.6305 cm2.( 3.29D16 / 2.33D19 / 1.74D22 / 1.35D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 8.7049 cm2.( 4.32D16 / 3.06D19 / 2.28D22 / 1.77D25 )
Tul bawah (momen postif) = 6.7045 cm2.( 3.33D16 / 2.36D19 / 1.76D22 / 1.36D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.1501 cm2/cm.( 2d8-67 / 2d10-104 / 2d12-150 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0552 cm2/cm.( 2d8-182 / 2d10-284 / 2d12-409 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.1501 cm2/cm.( 2d8-67 / 2d10-104 / 2d12-150 )
Tul peminggang = 5.7669 cm2.( 5.09D12 / 4.34D13 / 2.86D16 / 2.03D19 / 1.51D22 / 1.17D25 )
Balok BD1-30X70
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 25.7025 cm2.( 12.77D16 / 9.06D19 / 6.75D22 / 5.23D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 12.1101 cm2.( 6.02D16 / 4.26D19 / 3.18D22 / 2.46D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 17.9631 cm2.( 8.93D16 / 6.33D19 / 4.72D22 / 3.65D25 )
Tul bawah (momen postif) = 13.132 cm2.( 6.52D16 / 4.62D19 / 3.45D22 / 2.67D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.2143 cm2/cm.( 2d8-46 / 3d10-109 / 2d12-105 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.1795 cm2/cm.( 2d8-56 / 2d10-87 / 2d12-126 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.2143 cm2/cm.( 2d8-46 / 3d10-109 / 2d12-105 )
Tul peminggang = 10.7463 cm2.( 9.49D12 / 8.09D13 / 5.34D16 / 3.78D19 / 2.82D22 / 2.18D25 )
Balok BDA1-30X50
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 8.5315 cm2.( 4.24D16 / 3D19 / 2.24D22 / 1.73D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 4.6672 cm2.( 2.32D16 / 1.64D19 / 1.22D22 / 0.95D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 2.7343 cm2.( 1.35D16 / 0.96D19 / 0.71D22 / 0.55D25 )
Tul bawah (momen postif) = 7.209 cm2.( 3.58D16 / 2.54D19 / 1.89D22 / 1.46D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.0499 cm2/cm.( 2d8-201 / 2d10-314 / 2d12-453 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0312 cm2/cm.( 2d8-322 / 2d10-503 / 2d12-725 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.0601 cm2/cm.( 2d8-167 / 2d10-261 / 2d12-376 )
Tul peminggang = 7.0391 cm2.( 6.22D12 / 5.3D13 / 3.49D16 / 2.48D19 / 1.85D22 / 1.43D25 )
Balok BDA1K
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 8.0014 cm2.( 3.97D16 / 2.82D19 / 2.1D22 / 1.62D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 4.6672 cm2.( 2.32D16 / 1.64D19 / 1.22D22 / 0.95D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 8.0014 cm2.( 3.97D16 / 2.82D19 / 2.1D22 / 1.62D25 )
Tul bawah (momen postif) = 4.6672 cm2.( 2.32D16 / 1.64D19 / 1.22D22 / 0.95D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.081 cm2/cm.( 2d8-124 / 2d10-194 / 2d12-279 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0785 cm2/cm.( 2d8-128 / 2d10-200 / 2d12-288 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.0959 cm2/cm.( 2d8-104 / 2d10-163 / 2d12-235 )
Tul peminggang = 7.0391 cm2.( 6.22D12 / 5.3D13 / 3.49D16 / 2.48D19 / 1.85D22 / 1.43D25 )
Balok BDA2-30X40
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 7.4798 cm2.( 3.71D16 / 2.63D19 / 1.96D22 / 1.52D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 3.6273 cm2.( 1.8D16 / 1.27D19 / 0.95D22 / 0.73D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 2.384 cm2.( 1.18D16 / 0.84D19 / 0.62D22 / 0.48D25 )
Tul bawah (momen postif) = 4.6632 cm2.( 2.31D16 / 1.64D19 / 1.22D22 / 0.94D25 )
Balok BL-25X40
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 4.5017 cm2.( 2.23D16 / 1.58D19 / 1.18D22 / 0.91D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 4.5445 cm2.( 2.25D16 / 1.6D19 / 1.19D22 / 0.92D25 )
Chek : Jumlah Tul atas < Tul bawah.
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 4.4835 cm2.( 2.22D16 / 1.58D19 / 1.17D22 / 0.91D25 )
Tul bawah (momen postif) = 4.576 cm2.( 2.27D16 / 1.61D19 / 1.2D22 / 0.93D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.0869 cm2/cm.( 2d8-115 / 2d10-180 / 2d12-260 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0713 cm2/cm.( 2d8-141 / 2d10-220 / 2d12-317 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.0869 cm2/cm.( 2d8-115 / 2d10-180 / 2d12-260 )
Tul peminggang = 4.7492 cm2.( 4.19D12 / 3.57D13 / 2.36D16 / 1.67D19 / 1.24D22 / 0.96D25 )
Balok BR1-30X60
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 12.8184 cm2.( 6.37D16 / 4.51D19 / 3.37D22 / 2.61D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 9.6676 cm2.( 4.8D16 / 3.4D19 / 2.54D22 / 1.96D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 12.756 cm2.( 6.34D16 / 4.49D19 / 3.35D22 / 2.59D25 )
Tul bawah (momen postif) = 10.3783 cm2.( 5.15D16 / 3.65D19 / 2.72D22 / 2.11D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.1355 cm2/cm.( 2d8-74 / 2d10-115 / 2d12-167 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.1311 cm2/cm.( 2d8-76 / 2d10-119 / 2d12-172 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.1355 cm2/cm.( 2d8-74 / 2d10-115 / 2d12-167 )
Tul peminggang = 8.5118 cm2.( 7.52D12 / 6.41D13 / 4.23D16 / 3D19 / 2.23D22 / 1.73D25 )
Balok BT1-40X60
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 11.9811 cm2.( 5.95D16 / 4.22D19 / 3.15D22 / 2.43D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 7.6373 cm2.( 3.79D16 / 2.69D19 / 2D22 / 1.55D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 6.6823 cm2.( 3.32D16 / 2.35D19 / 1.75D22 / 1.36D25 )
Tul bawah (momen postif) = 8.0659 cm2.( 4.01D16 / 2.84D19 / 2.12D22 / 1.64D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.1969 cm2/cm.( 2d8-51 / 2d10-79 / 2d12-114 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.1011 cm2/cm.( 2d8-99 / 2d10-155 / 2d12-223 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.1973 cm2/cm.( 2d8-50 / 2d10-79 / 2d12-114 )
Tul peminggang = 10.9955 cm2.( 9.71D12 / 8.28D13 / 5.46D16 / 3.87D19 / 2.89D22 / 2.23D25 )
Balok BT2-30X40
Tulangan Tumpuan
Balok TB1-30X70
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 14.5224 cm2.( 7.21D16 / 5.11D19 / 3.81D22 / 2.95D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 7.0354 cm2.( 3.49D16 / 2.48D19 / 1.85D22 / 1.43D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 4.3146 cm2.( 2.14D16 / 1.52D19 / 1.13D22 / 0.87D25 )
Tul bawah (momen postif) = 12.8174 cm2.( 6.37D16 / 4.51D19 / 3.37D22 / 2.61D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.168 cm2/cm.( 2d8-59 / 2d10-93 / 2d12-134 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.11 cm2/cm.( 2d8-91 / 2d10-142 / 2d12-205 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.168 cm2/cm.( 2d8-59 / 2d10-93 / 2d12-134 )
Tul peminggang = 9.9844 cm2.( 8.82D12 / 7.51D13 / 4.96D16 / 3.52D19 / 2.62D22 / 2.03D25 )
Balok TB2-30x50
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 1.7115 cm2.( 0.85D16 / 0.6D19 / 0.45D22 / 0.34D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 0.8525 cm2.( 0.42D16 / 0.3D19 / 0.22D22 / 0.17D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 0.4254 cm2.( 0.21D16 / 0.14D19 / 0.11D22 / 0.08D25 )
Tul bawah (momen postif) = 1.1723 cm2.( 0.58D16 / 0.41D19 / 0.3D22 / 0.23D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.0316 cm2/cm.( 2d8-318 / 2d10-497 / 2d12-716 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0385 cm2/cm.( 2d8-261 / 2d10-408 / 2d12-587 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.0385 cm2/cm.( 2d8-261 / 2d10-408 / 2d12-587 )
Tul peminggang = 7.0391 cm2.( 6.22D12 / 5.3D13 / 3.49D16 / 2.48D19 / 1.85D22 / 1.43D25 )
Balok TBA1-30X60
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 5.9704 cm2.( 2.96D16 / 2.1D19 / 1.56D22 / 1.21D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 2.6433 cm2.( 1.31D16 / 0.93D19 / 0.69D22 / 0.53D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 2.6433 cm2.( 1.31D16 / 0.93D19 / 0.69D22 / 0.53D25 )
Tul bawah (momen postif) = 7.4569 cm2.( 3.7D16 / 2.62D19 / 1.96D22 / 1.51D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.0713 cm2/cm.( 2d8-141 / 2d10-220 / 2d12-317 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0.0996 cm2/cm.( 2d8-100 / 2d10-157 / 2d12-227 )
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.0996 cm2/cm.( 2d8-100 / 2d10-157 / 2d12-227 )
Tul peminggang = 8.5118 cm2.( 7.52D12 / 6.41D13 / 4.23D16 / 3D19 / 2.23D22 / 1.73D25 )
Balok TBA3-25X40
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 6.2043 cm2.( 3.08D16 / 2.18D19 / 1.63D22 / 1.26D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 3.0093 cm2.( 1.49D16 / 1.06D19 / 0.79D22 / 0.61D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 1.9779 cm2.( 0.98D16 / 0.69D19 / 0.52D22 / 0.4D25 )
Tul bawah (momen postif) = 3.501 cm2.( 1.74D16 / 1.23D19 / 0.92D22 / 0.71D25 )
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.0812 cm2/cm.( 2d8-123 / 2d10-193 / 2d12-278 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0 cm2/cm.
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.0812 cm2/cm.( 2d8-123 / 2d10-193 / 2d12-278 )
Tul peminggang = 0 cm2.( 0D12 / 0D13 / 0D16 / 0D19 / 0D22 / 0D25 )
Balok TBL-25X40
Tulangan Tumpuan
Tul atas (momen negatif) = 2.6071 cm2.( 1.29D16 / 0.91D19 / 0.68D22 / 0.53D25 )
Tul bawah (momen negatif) = 1.2917 cm2.( 0.64D16 / 0.45D19 / 0.33D22 / 0.26D25 )
Tulangan Lapangan
Tul atas (momen positif) = 2.6071 cm2.( 1.29D16 / 0.91D19 / 0.68D22 / 0.53D25 )
Tul bawah (momen postif) = 1.2917 cm2.( 0.64D16 / 0.45D19 / 0.33D22 / 0.26D25 )
Chek : Jumlah Tul bawah < Tul atas.
Tulangan Sengkang
Tul sengkang (geser lentur max + geser torsi) = 0.0436 cm2/cm.( 2d8-230 / 2d10-360 / 2d12-519 )
Tul sengkang (geser torsi max + geser lentur) = 0 cm2/cm.
Tul sengkang max (geser torsi + geser lentur) = 0.0436 cm2/cm.( 2d8-230 / 2d10-360 / 2d12-519 )
Tul peminggang = 0 cm2.( 0D12 / 0D13 / 0D16 / 0D19 / 0D22 / 0D25 )
Catatan :
Resume hasil penulangan ini hanya berdasarkan hasil desain SAP2000 sehingga masih perlu diperiksa terhadap
kebutuhan tulangan/sengkang minimum dan rasio penulangan.
sampai suatu titik di mana momen retak penampang beton dikalikan dengan faktor
tahanan 0,4 melebihi momen terfaktor perlu di titik tersebut. Sebagai tambahan, untuk
tiang yang berlokasi dalam kelas situs SE atau SF, tulangan longitudinal dan tulangan
pengekangan tranversal, seperti dijelaskan di atas, harus menerus sepanjang tiang.
Bila tulangan tranversal disyaratkan, pengikat tulangan tranversal harus minimum
batang tulangan ulir D10 untuk tiang sampai dengan diameter 500 mm dan batang
tulangan ulir D13 untuk tiang dengan diameter lebih besar.
ASCE, 2010, ASCE Standard ASCE/SEI 7-10 : Minimum design loads for buildings and
other structures, ASCE.
BSN, 2012, SNI 1726:2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non gedung, Badan Standardisasi Nasional.
BSN, 2013, SNI 1727:2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan
struktur lain, Badan Standardisasi Nasional.
BSN, 2013, SNI 2847:2013 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung, Badan
Standardisasi Nasional.
FEMA, 2012, P-751 2009 NEHRP Recommended Seismic Provisions:Design Examples,
FEMA.
Chusnul Chotimah
Mahasiswa Prodi S1 Teknik Sipi Universitas Negeri Semarang
angkatan 2012 ini saat ini sedang menempuh mata kuliah Tugas
Akhir. Selain menjadi asisten dosen, asisten instruktur ini sering
membantu menangani desain struktur gedung sebagai pemodel
struktur dengan software SAP2000. Beberapa pelatihan singkat
Struktur dan Geoteknik pernah diikuti untuk menambah wawasan
dalam bidang desain yang saat ini sedang digelutinya. Asisten
Instruktur dapat dihubungi melalui email
chotimah.chusnul13@gmail.com.