Anda di halaman 1dari 22

KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS

20.42 ASKEP, Keperawatan Maternitas No comments

Konsep Keperawatan Maternitas

A. Pengertian
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan
kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari
klien, keluarga , dan bayi baru lahir (May & Mahlmeister, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana
perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada
masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal (Auvenshine & Enriquez,
1990).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan yang sangat luas, dimulai dari konsepsi
sampai dengan enam minggu setelah melahirkan (Shane,et.al.,1990).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan
pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan
keluarga sebagai sentra pelayanan (Reede, 1997).
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada wanita usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa
kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan
sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan (CHS/KIKI, 1993).

B. Peran Perawat
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
1. Pelaksana
2. Pendidik
3. Konselor
4. Role model bagi para ibu
5. Role model bagi teman sejawat
6. Perumus masalah
7. Ahli keperawatan
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen
(1993):
1. Member pelayanan
2. Advocate
3. Pendidik
4. Change Agent
5. Political Activist
6. Peneliti

C. Pendekatan Pelayanan Keperawatan


Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas yaitu:
1. Holistik
2. Penghargaan terhadap pasien
3. Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian
4. Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan
5. Proses keperawatan
6. Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Centered Maternity Care)
7. Caring: Siap dengan klien; Menghargai system nilai; Memenuhi kebutuhan dasar klien;
Penyuluhan/konseling kesehatan.

D. Model Konsep
*FCMC (Family Centered Maternity Care):
1. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
2. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
3. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
4. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
5. Menetapkan peraturan yang flexibel.
6. Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
7. Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua.
8. Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).
9. Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.
10.Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.
11. Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.

*Tradisional Care:
1. Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
2. Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.
3. Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan.
4. Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.
5. Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.
6. Kontak orang tua & anak kurang.
7. Pemberian susu bayi dibatasi.
8. Waktu berkunjung dibatasi.
9. Rooming-in dibatasi.
10. Tidak ada Follow-up ke rumah.
11. Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.

*Model Konsep “Self Care Orem” :


• Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai kesejahteraan ibu & bayi.
• Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.
• Melihat dari kemampuan.
• Berdasarkan kondisi.

*Model Konsep “Adaptasi” :


• Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai kebutuhan.
• Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu berubah).
• Maternal sepanjang proses konsepsi sampai postpartum terjadi perubahan fisik,
psikologis, dan social.
*Model Konsep “I King” :
• Personal.
• Interpersonal.
• Social (Dinamik, interaksi mudah diberikan informasi & memberikan informasi).

E. Tatanan Pelayanan
Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
1. Rumah Sakit
2. Puskesmas
3. Rumah bersalin
4. Komunitas
5. Polindes

F. Standar Praktek
Menurut OGNN :
• Area Klinik =
1. Keperawatan Antepartum
2. Keperawatan Intrapartum
3. Keperawatan Postpartum

• Praktek Keperawatan =
1. Perawatan Obstetrik
2. Perawatan Ginekology
3. Perawatan Neonatal
Praktek keperawatan yang komprehensif disediakan untuk individu, keluarga, &
masyarakat dengan kerangka proses keperawatan.

• Pendidikan Kesehatan =
Penkes untuk individu, keluarga, & masyarakat merupakan bagian integral dari praktek
keperawatan OGN.

Menurut ANA, 1987:


1. Perawta membantu anak & orang tuanya untuk meningkatkan & mempertahankan
kesehatan yang optimal.
2. Perawat membantu keluarga untuk mencapai & mempertahankan keseimbangan
antara kebutuhan personal dari anggota keluarga & fungsi keluarga yang optimal.
3. Perawat memberikan pelayanan kepada klien yang membutuhkan, dan keluarga yang
mempunyai resiko untuk mencegah masalah aktual & potensial dalam kesehatan.
4. Perawat meningkatkan lingkungan yang tidak membahayakan tumbuh kembang &
sistem reproduksi.
5. Perawat mendeteksi perubahan status kesehatan & deviasi dari perkembangan yang
optimum.
6. Perawat memberikan intervensi yang tepat & pengobatan untuk meningkatkan
kesehatan & memulihkan penyakit.
7. Perawat membantu klien & keluarganya untuk mengerti & memakai koping yang baik
dengan trauma/benturan dalam perkembangan selama sakit, masa tumbang, & anak-
anak.
8. Perawat mempunyai strategi yang aktif & positif untuk menggunakan sumber-sumber
dalam member pelayanan.
9. Perawat meningkatkan praktek keperawatan ibu & anak melalui penilaian praktek,
pendidikan, & penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis: Mosby.

Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders Company.

Handout Ns. Ulty Desmarnita, SKp., MKep., Sp.Mat. 2010.

http://keperawatan-keperawatan.blogspot.com/2008/02/konsep-dasar-keperawatan-
maternitas.htm
KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS
20.51 No comments

Pengertian Konsep Dasar Keperawatan Maternitas


Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi
baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa
peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan
adaptasi fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk
memandang kehamilannya sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya
mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari
keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat
mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga
yang utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam
keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi
positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-
sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya
dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta individu yang dilahirkan akan
dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai
klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan
perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi
dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah
kehamilanpersalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan
secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara
dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan
kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal,
merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian,
merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisikondisi yang membutuhkan penanganan
lebih lanjut.
Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan
dan sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan
melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan
masyarakat; serta memberikan dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan
tindakan keperawatan yang tepat. Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan
memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien, keluarga, petugas kesehatan dan
masyarakat.
Paradigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia,
lingkungan, sehat dan keperawatan.
a. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi
baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik
dan utuh, merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda
secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas
perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan danak yang dapat merupakan
krisis situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.
b. Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya
dan social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan
melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan
permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga
pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan
angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis
dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan
seseorang.setiap indivisu memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki
hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan
kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system
reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan
selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya
berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
Standar Etik Dan Aspek Legal Dalam Keperawatan Maternitas
1. Pengertian
Etika Etos (Yunani)
Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu
perbuatan. Merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan. Hal yang
berhubungan dengan pertimbangan perawatan yang mengarah ke pertanggungjawaban
moral yang mendasar asuhan keperawatan.
2. Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a. Terhadap Individu
 Wajib menghormati kepercayaan individu.
 Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
 Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
b. Terhadap Praktik Keperawatan
 Bertanggung jawab melaksanakan tugas.
 Wajib memelihara standar keperawatan.
 Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab.
c. Terhadap Profesi
 Membantu perkembangan profesi.
 Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.
 Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan ekonomi.
d. Terhadap Profesi Lain
 Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat, bangsa dan negara.
3. Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a. Masalah Etika Ringan
 Membicarakan rahasia klien
 Membentak klien yang gelisah
 Membantu klien partus tanpa tabir
b. Masalah Etik Kompleks
 Abortus
 Amniosintesis
4. Kiat Keperawatan
Kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan secara konprhensif dengan cara
/ pendekatan tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan pada klien :
1. Menyusi yang peduli
2. Menyusui berbagi
3. Menyusui Tertawa
4. Menyusui Cryng
5. Menyusui adalah menyentuh
6. Menyusui membantu
 Keperawatan adalah beliefing pada orang lain
 Keperawatan adalah diri belieping
 Keperawatan adalah percaya
 Keperawatan adalah belajar
 Keperawatan adalah menghormati
 Keperawatan mendengarkan
 Keperawatan lakukan
 Keperawatan adalah perasaan
 Keperawatan adalah menerima
5. Kebijakan Pelayanan Keperawatan Maternitas
 Memberikan pelayanan tenaga terlatih
 Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
 Meningkatkan penerimaan gerakan KB
 Memberikan pendidikan dukun beranak
 Meningkatkan system
6. Peranan Perawat Dalam Keperawatan Maternitas
Suatu perilaku yang diharapkan, yang dikaitkan dengan standar, merefleksikan tujuan
dan nilai yang dilaksanakan pada situasi tertentu.
7. Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Maternitas
Peranan atau tingkah laku perawatan yang diharapkan dan dinilai oleh masyarakat dalm
memberikan pelayanan ibu dan bayi baru lahir:
 Sebagai pelaksana keperawatan (caregiver)
 Sebagai pendidik (teacher)
 Sebagai communicator
 Sebagai penasehat (counselor)
 Sebagai researcher
 Sebagai pembela (advocate)
 Sebagai manajer
8. Lingkup Peran Maternitas
 Membantu klien memperoleh kembali kesehatannnya
 Membantu yang sehat memelihara kesehatannya
 Membantu yang tidak bias disembuhkan untuk mencegah masalah lebih lanjut
9. Kegiatan Dalam Keperawatan Maternitas
 Promotif
 Preventif
 Kuratif
 Rehabilitatif
10. Pelayanan Keperawatan Maternitas Terlambat
 Identifikasi risiko tinggi dan komplikasi obstetri (provider)
 Pengambilan keputusan (pasien/klien dan keluarga)
 Dating ke pusat rujukan (geografi, transportasi)
 Penanganan di tempat rujukan (rumah sakit)
11. Falsafah Keperawatan Maternitas
1. Keperawatan maternitas dipusatkan pada:
a. Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
b. Menghargai klien dan keluargai
c. Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
2. Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
a. Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
b. Wanita pasca persalinan beserta bayinya
3. Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas
perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
4. Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal, alamiah,
partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.
5. Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
6. Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang, agama dan
kepercayaan
7. Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk melindungi hak
klien
8. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas
generasi penerus
9. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan
masyarakat.
10. yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam menigkatkan
mutu pelayanan maternitas.
Keperawatan Maternitas
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada
wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa
nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. (CHS/KIKI, 1993)
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai
untuk dirinya.
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan
keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilan persalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi
penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan
masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan,
membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi
baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian dan merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-
kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
B. RUMUSAN MASALAH

A. Konsep Keperawatan Maternitas


1. Pengertian Keperawatan Maternitas
2. Peran Perawat Maternitas
3. Pendekatan Pelayanan Keperawatan Maternitas
4. Model Konsep Keperawatan Maternitas
B. Perspektif Keperawatan Maternitas
1. Tujuan Keperawatan Maternitas
2. Karakteristik Keperawatan Maternitas
3. Paradigma Keperawatan Maternitas
4. Tatanan Pelayanan Maternitas
5. Standar Praktik Maternitas
BAB II. PEMBAHASAN
A. Konsep Keperawatan Maternitas
1. Pengertian Keperawatan Maternitas
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan kesehatan yang
dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru
lahir. (May & Mahlmeister, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat
berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal,
postnatal, dan masa interpartal.(Auvenshine & Enriquez, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan yang sangat luas, dimulai dari konsepsi sampai
dengan enam minggu setelah melahirkan. (Shane,et.al.,1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan pada
kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga,
dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada
wanita usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan,
masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya.
Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. (CHS/KIKI, 1993)
2. Peran Perawat Maternitas
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
a. Pelaksana
b. Pendidik
c. Konselor
d. Role model bagi para ibu
e. Role model bagi teman sejawat
f. Perumus masalah
g. Ahli keperawatan
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen (1993):
a. Member pelayanan
b. Advocate
c. Pendidik
d. Change Agent
e. Political Activist
f. Peneliti
3. Pendekatan Pelayanan Keperawatan Maternitas
Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas yaitu:
a. Holistik
b. Penghargaan terhadap pasien
c. Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian
d. Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan
e. Proses keperawatan
f. Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Centered Maternity Care)
g. Caring: Siap dengan klien; Menghargai system nilai; Memenuhi kebutuhan dasar klien;
Penyuluhan/konseling kesehatan.
4. Model Konsep Keperawatan Maternitas
 Tradisional Care
Keperawatan maternitas yang dilakukan secara tradisional. Pada penggunaan konsep ini, proses kelahiran
ditangani oleh tenaga yang tidak terlatih.
Ciri-ciri dari TC adalah,
a. Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
b. Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.
c. Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan.
d. Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.
e. Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.
f. Kontak orang tua & anak kurang.
g. Pemberian susu bayi dibatasi.
h. Waktu berkunjung dibatasi.
i. Rooming-in dibatasi.
j. Tidak ada Follow-up ke rumah.
k. Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.
Contoh dari TC adalah pemisahan ruang rawat ibu dan bayi. Bayi mempunyai ruangan khusus yang
didalamnya terdapat bayi dari seluruh ibu yang telah melewati proses persalinan. Ibu dan bayi hanya
dipertemukan saat waktu pemberian ASI pada bayi tersebut tiba.
Penggunaan metode ini mengakibatkan kontak batiniah antara ibu dan anak tidak terlalu kuat.
 FCMC (Family Centered Maternity Care)
Proses keperawatan maternitas yang ditangani oleh tenaga terlatih dan mampu melaksanakan proses
keperawatan maternitas mulai dari proses kehamilan calon ibu sampai perawatan bayi dan masa nifas ibu
pasca melahirkan.
a. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
b. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
c. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
d. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
e. Menetapkan peraturan yang flexibel.
f. Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
g. Mengadakan kontak dini bayi dan orang tua.
h. Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).
i. Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.
j. Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.
k. Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.
Contoh dari konsep FCMC adalah tindakan Kurtase dan metode kanguru.
Tindakan kurtase adalah tindakan yang dilakukan pada klien abortus yang dikarenakan keabnormalan dari
janin klien tersebut yang dapat membahayakan jiwa klien. Pada masa TC, abortus hanya dilakukan oleh
tenaga tidak terlatih, sehingga proses abortus hanya sebatas mengeluarkan janin yang ada dalam kandungan
tanpa adanya usaha untuk membersihkan seluruh sisa dari janin yang telah dikeluarkan. Proses kurtase ini
baru digunakan dalam konsep FCMC karena konsep kurtase ini membutuhkan tenaga ahli dan profesional
serta harus didukung oleh peralatan yang memadai.(Penjelasan Kurtase terlampir)
Sedangkan metode kanguru adalah metode yang diterapkan pada bayi prematur. Metode kanguru ini
merupakan pengganti metode inkubator. Di beberapa negara maju di dunia, lebih memilih menggunakan
metode kanguru dibandingkan dengan metode inkubator. Karena dengan metode kanguru, kontak batin
antara ibu-anak akan lebih terbentuk dibandingkan dengan menggunakan inkubator yang membuat ibu dan
bayinya terpisah.(Penjelasan Metode Kanguru Terlampir)
 Model Konsep “Self Care Orem” :
a. Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai kesejahteraan ibu & bayi.
b. Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.
c. Melihat dari kemampuan.
d. Berdasarkan kondisi.
 Model Konsep “Adaptasi” :
a. Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai kebutuhan.
b. Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu berubah).
c. Maternal sepanjang proses konsepsi sampai postpartum terjadi perubahan fisik, psikologis, dan social.
 Model Konsep “I King” :
a. Personal.
b. Interpersonal.
c. Social (Dinamik, interaksi mudah diberikan informasi & memberikan informasi).
B. Perspektif Keperawatan Maternitas
1. Tujuan Keperawatan Maternitas
Tujuan keperawatan maternitas adalah:
a. Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi & menghadapi kehamilan.
b. Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan, & nifas adalah normal.
c. Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan, & nifas adalah pengalaman positif &
menyenamgkan.
d. Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.
e. Member informasi tentang kebutuhan calon orang tua.
f. Memahami keadaan social & ekonomi ibu.
2. Karakteristik Keperawatan Maternitas
Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:
a. Fokus kebutuhan dasar = Sejahtera
b. Pendekatan keluarga = FCMC
c. Tindakan khusus dengan peran perawat.
d. Terjadi interaksi = Strategi Pelayanan
e. Kerja dalam Tim = Semua yang terkait.
3. Paradigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan merupakan suatu cara pandang dari profesi keperawatan untuk melihat suatu
kondisi dan fenomena yang terkait secara langsung dengan aktifitas yang terjadi dalam profesi tersebut.
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan, sehat dan
keperawatan.
 Manusia
Manusia terdiri dari:
a. WUS
b. PUS
c. Perempuan dan Janin
d. Perempuan masa persalinan
e. Perempuan nifas hingga 6 minggu
f. Bayi sampai usia 40 hari
g. Keluarga
h. Masyarakat Unik, Utuh, Tumbang.
 Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan social disamping
pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan
masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang
sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi
dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
 Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana perubahan-perubahan
fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang. Setiap individu memiliki hak untuk lahir sehat
sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
 Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada wanita usia subur
wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas,
antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan
perawatan yang sesuai untuk dirinya.
4. Tatanan Pelayanan Maternitas
Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Rumah bersalin
d. Komunitas
e. Polindes
5. Standar Praktik Maternitas
 Menurut OGNN :
Area Klinik
a. Keperawatan Antepartum
a. Keperawatan Intrapartum
b. Keperawatan Postpartum
Praktek Keperawatan
a. Perawatan Obstetrik
b. Perawatan Ginekology
c. Perawatan Neonatal
Praktek keperawatan yang komprehensif disediakan untuk individu, keluarga, & masyarakat dengan
kerangka proses keperawatan.
Pendidikan Kesehatan
Penkes untuk individu, keluarga, & masyarakat merupakan bagian integral dari praktek keperawatan OGN.
 Menurut ANA, 1987:
a. Perawat membantu anak & orang tuanya untuk meningkatkan & mempertahankan kesehatan yang optimal.
b. Perawat membantu keluarga untuk mencapai & mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan personal
dari anggota keluarga & fungsi keluarga yang optimal.
c. Perawat memberikan pelayanan kepada klien yang membutuhkan, dan keluarga yang mempunyai resiko
untuk mencegah masalah aktual & potensial dalam kesehatan.
d. Perawat meningkatkan lingkungan yang tidak membahayakan tumbuh kembang & sistem reproduksi.
e. Perawat mendeteksi perubahan status kesehatan & deviasi dari perkembangan yang optimum.
f. Perawat memberikan intervensi yang tepat & pengobatan untuk meningkatkan kesehatan & memulihkan
penyakit.
g. Perawat membantu klien & keluarganya untuk mengerti & memakai koping yang baik dengan
trauma/benturan dalam perkembangan selama sakit, masa tumbang, & anak-anak.
h. Perawat mempunyai strategi yang aktif & positif untuk menggunakan sumber-sumber dalam member
pelayanan.
i. Perawat meningkatkan praktek keperawatan ibu & anak melalui penilaian praktek, pendidikan, & penelitian.
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan,
melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya,
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan
proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari individu dan
keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilan sebagai pengalaman yang positif dan
menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif
dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat mengakibatkan krisis
situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh. Proses kelahiran merupakan
permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan
mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga lainnya dengan menggunakan
sumber-sumber dalam keluarga. Sikap, nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social
ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang
diwarisi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang
mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien
dan jaminan informasi yang diberikan. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai
untuk dirinya. Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan sumber-
sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk
mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan dukungan pada potensi yang
dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat. Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan
memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien, keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai