Anda di halaman 1dari 3

Katim: mengkaji sekala nyeri, menempatkan pasien pada posisi miring dengan lutut fleksi yang dapat

menurunkan ketegangan pada organ abdomen, dan mendapatkan analgetik aspilet 500mg

Ci: baik lanjutkan saja intervensinya

Pp: bu mau tanya, saya selalu menimbang berat badan klien setiap harinya hasilnya berat badan
klien mengalami penurunan berat badan dari 60 kg yang ditimbang pada tanggal 3 oktober 2014 dan
ketika ditimbang pada tanggal 5 oktober 2014 adalah 57 kg. Tetapi klien masih mengalami odem

Karu: bagaimana intake outputnya dipantau atau tidak?

Katm: dipantau tetapi pasien menolak untuk dipasang kateter sehingga untuk menilai jumlah urine
yang ke luar hanya lewat perkiraan dari frekwensi BAK

Karu: sepertinya ada ketidakefektifan dalam pemantauan urine untuk kedepannya lebih ditingkatkan
pemantauan urine. Dengan cara menampung urine perharinya

Ccm: betul, jika pasiennya tidak mau dipasang kateter memang tidak boleh dipaksa karrena
pemasangan kateter itu tidak nyaman. Selama pasien bisa BAK secara normal urine lebih baik
ditampung saja dalam pispot dan tidak boleh dibuang perharinya. Jadi pemantauan urine dapat lebih
efektif

Supervisor: diet untuk pasien bagaimana?

Katim: bubur, lauk pauk, dan sayur yang sudah sesuai dengan makanan yang sudah disediakan oleh
rumah sakit

Ccm: tapi sepertinya perlu diperhatikan juga makanan yang telah disediakan dari rumah sakit sudah
sesuai dengan keadaan pasien sekarang tidak. Kaarena pasien dengan decomp cordis yang
mengalami kelebihan cairan dalam pemberian diet harus tinggi kalori dan rendah natrium

Pp: baik bu nanti saya informasikan ke ahli gizi

Karu: bagaimana rekan-rekan ada lagi yang perlu kita diskusikan atau langsung saja kita kepasien?

Ccm: ya sebaiknya kita ke pasien sekarang


Kondisi saat ini masih terdapat odema pada ekstremitas pasien

 Dari diagnosa yang keempat, harapannya tidak terjadinya kecemasan pada pasien daam
menghadapi penyakitnya. Adapun tindakan yang sudah kami lakukan adalah
a. Memantau respon fisik
b. Mengkaji keefektifan kooping dengan stresor
c. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya
d. Memberikan penkes tentang enyakit yang diderita pasien

Saat ini dari pemeriksaan labolatorium terakhir jumlah leukosit kien sudah dalam batas
normal yaoitu 440/mm3

Karu: demikian pemaparan yang sudah dijelaskan oleh ibu ..., sekarang kita mulai untuk berdiskusi,
barang kali menurut rekan-rekan yang lain?

Cmm: dari penjelasan yang sudah di paparkan sama ibu katim, sepertinya pasien ini tidak
menunjukan perubahan kondisi ke arah yang lebih baik, seharusnya pasien dengan penyakit decomp
cordis sudah menunjukan kondisi yang lebih baik dalam 8-9 hari perawatan. Apakah klien sudah foto
thorax. Bagaimana hasilnya?

Katim: sudah bu, hasilnya klien mengalami moderat kardiomegali dan susp lympadenopati

Ccm: apabila jantung membesar maka bisa terjadi penurunan curah jantung. Maka suplay oksigen ke
jaringan menurun. Kebutuhan oksigen pasien meningkat sehingga pasien mengalami sesak nafas.
Jika keadaanya seperti ini pasien harus membatas aktivitas untuk menurunkan beban kerja jantung

Supervisor: betul. Frekwensi nafas pasien berapa kali permenitnya dan dapat berapa liter?

Katim: 30x/menit, pasien mendapatkan oksigen 3 liter

Supervisor: untuk pemberian oksigen sudah tepat. Jadi lanjutkan saja intervensinya

Ci: lalu untuk diagnosa yang kedua, pasien mengeluh nyeri? Bagaimana keadaan nyerinya?

Katim: pasien mengeluh nyeri dalam skala 6 (0-10) di seluruh abdomen dan kondisi nyerinya hilang
imbul.

Ci: inteervensi yang sudah dilakukan apa saja untuk penanganan nyeri ini?
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardiak
2. Nyeri berhubungan dengan inflamasi
3. Gangguan keseimbangan caira berhubungan dengan menurunnya ontraktilitas ventrikel
4. Cemas berhubungan dengan rasa takut akan kematian
 Dari diagnosa yang pertama, harapannya curah jantung pasien kembali normal setelah 3 hari
perawatan. Adapun tindakan yang sudah tim kami lakukan adalah
- Menauskultasi bunyi jantung
- Mengobservasi tanda-tanda vital
- Mengkaji terhadap pucat dan sianosis
- Memantau pengeluaran urine, catat penurunan pengeluaran kepekatan atau
konsentrasi urine
- Mengkaji perubahan pada sensoris seperti disorientasi, bingung dll
- Memberikan istirahat semirekumben pada tempat tidur
- Menciptakan ingkungan yang tenang
- Memberikan pispot atau botol untuk BAK ditempat tidur
- Kolaborasi pemberian oksigen nasalkanul atau masker sesuai indikasi
- Kolaborasi pemberian obat diuretik (furosemid), vasodilator (nitrat), digoksin (lanoksin),
kaptopril

Tapi stelah 10 hari perawatan kami evaluasi kembali ternyata pasien masih mengeluh sesak
nafas

 Dari diagnosa yang kedua, diharapkan nyeri berkurang/hilang


Adapun tindakan yang sudah kami lakukan adalah
a. Mengkaji tingkat, lokasi intensitas nyeri
b. Menempatkan pasien pada posisi miring dengan lutut fleksi, yang dapat menurunkan
ketegangan pada organ abdomen
c. Memberikan tindakan kenyamanan contoh pijatan punggung
 Dari diagnosa yang ketiga, harapannya tidak terjadi gangguan keseimbangan cairan. Adapun
tindakan yang sudah kami lakukan adalah:
a. Memantau keseimbangan intake dan output selama 24 jam
b. Mempertahankan duduk atau tirah baring dengan posisi semi fowler
c. Membatasi minum pasien
d. Mengobservasi derajat odema
e. Menimbang berat badan tiap hari
f. Mengauskultasi bunyi nafas (tambahn)
g. Kolaborasi pemberian obat diuretik (furosemid) 0 1 x 10 mg

Anda mungkin juga menyukai