HISCHPRUNG DESEASE
A. DEFINISI
megakolon aganglionik bawaan disebabkan oleh kelainan inervasi usus, mulai pada sfingter ani
interna dan meluas ke proksimal, melibatkan panjang usus yang bervariasi.
B. EPIDEMIOLOGI
- penyebab obstruksi usus bagian bawah yang paling sering pada neonatus
- insiden keseluruhan 1:5000 kelahiran hidup
- laki-laki lebih banyak dibanding perempuan (4:1)
- biasanya disertai dengan cacat bawaan lain termasuk sindrom down, sindrom laurence
moon-bardet-biedl, dan sindrom wardenburg dan kelainan kardiovaskular.
Faktor risiko : Memiliki saudara dengan penyakit Hirschsprung. Karena penyakit Hirschsprung
dapat diwariskan. Laki-laki. Penyakit Hirschsprung lebih sering terjadi pada laki-laki.
D. PATOFISIOLOGI
Tidak adanya inervasi saraf adalah akibat dari kegagalan perpindahan neuroblast dari usus
proksimal ke distal. Segmen yang aganglionik terbatas pada rektosigmoid pada 75% penderita;
pada 10%, seluruh kolon tanpa sel-sel ganglion. Bertambah banyaknya ujung-ujung saraf pada
usus yang aganglionik menyebabkan kadar asetilkolinesterase tinggi.
F. MANIFESTASI KLINIS
- terlambatnya pengeluaran mekonium.
- memperlihatkan riwayat konstipasi kronis.
- kegagalan mengeluarkan tinja menyebabkan dilatasi bagian proksimal usus besar sehingga
perut menjadi kembung.
G. PENATALAKSANAAN
H. KOMPLIKASI
- ENTEROKOLITIS
- SEPSIS
- OBTRUKSI USUS BESAR
I. PROGNOSIS
Hirschsprung yang diterapi dengan bedah umumnya memuaskan, sebagian besar penderita
berhasil mengeluarkan feses ( kontinensia). Masalah setelah pembedahan yang dapat ditemukan
adalah enterokolitis berulang, striktur, prolapse, abses perianal, dan pengotoran feses.
J. KASUS RUJUKAN