PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Di alam semesta ini terdapat banyak macam unsur kimia ciptaan Tuhan yang telah
ditemukan oleh manusia. Bahkan, penemuan unsur-unsur baru terus berlanjut seiring
berjalannya waktu. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Ketika
unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat pengelompokan sehingga unsur-
unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha-usaha para ahli tersebut adalah
terciptanya suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur. Sistem periodik ini
mengandung banyak informasi mengenai sifat-sifat unsur sehingga dapat membantu
kita dalam mempelajari dan mengenali unsur-unsur yang kini jumlahnya 114 macam.
Penggolongan tersebut didasarkan pada kemiripan sifat dan karakteristik antar
unsurnya. Daya tarik untuk mempelajari unsur-unsur ini karena perbandingan sifat dan
karakteristik unsur yang berbeda-beda. Sistem periodik unsur yang dikenal saat ini
digolongkan dalam dua kelompok besar yaitu golongan utama dan golongan transisi.
Unsur golongan utama terdiri dari 8 golongan yaitu golongan IA sampai VIII A,
sedangkan unsur golongan transisi meliputi golongan IB sampai dengan golongan VIII
B serta mempunyai 1 sampai 7 periode. Selain itu, unsur-unsur kimia dapat
dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Unsur-unsur logam
umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Dalam makalah ini akan dibahas
unsur-unsur logam transisi yang ada di dalam periode 2 (deret ke dua). Unsur periode 2
meliputi itrium, zirkon, niobium, molibdenum, teknesium, rutenium, rodium, paladium,
perak dan kadmium. Dimana masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda serta
cara sintesis yang berbeda pula. Dan pada kesempatan ini juga kami membahas sejarah
melalui percobaan sistematis pertama.
1
1.1 Rumusan masalah
dapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi:
1. Sifat dan karakteristik apa saja yang dimiliki oleh setiap unsur logam transisi
khususnya periode dua (deret ke dua)? 2.
2. Adakah perbedaan sifat dan karakteristik antar unsur logam transisi pada periode
dua (deret ke dua) tersebut?
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk memperoleh gambaran tentang Kerakter logam dan Sejarah melalui
percobaan sistematis pertama.
2. Untuk mendiskusikan permasalahan kerakter logam dan sejarah melalui
percobaan sistmatis pertama.
3. Agar lebih bisa memahami kerakter logam dan sejarah melalui percobaan
sistematis pertama.
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Logam Alkali
Logam Alkali adalah kelompok unsur kimia pada Golongan 1A tabel periodik, kecuali
Hidrogen. Kelompok ini terdiri dari: Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K),
Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr). Semua unsur pada kelompok ini sangat
reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk
menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium
minyak.
c. Logam Transisi
Logam transisi adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12
(IB sampai VIIIB pada sistem lama). Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Semua logam
transisi adalah unsur blok-d yang berarti bahwa elektronnya terisi sampai orbit 3d.
d. Logam Lainnya
Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl), Ununtrium (Uut), Tin
(Sn), Lead (Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup),
Ununhexium (Uuh) serta logam lantanida dan aktinida.
Logam dan nonlogam dapat diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam subkategori yang
menunjukkan gradasi sifat dari logam ke nonlogam, untuk unsur-unsur dalam periode
yang sama. Logam terbagi ke dalam logam alkali yang reaktif, logam alkali tanah yang
kurang reaktif, lantanida dan aktinida, logam transisi, dan terakhir logam pasca-transisi
dengan sifat fisika dan kimia paling lemah. Nonlogam dibagi menjadi nonlogam
poliatomik, yang lebih mirip dengan metaloid; nonlogam diatomik, yang merupakan
nonlogam esensial; dan gas mulia monoatomik, yang merupakan nonlogam dan
hampir inert sempurna. Penggolongan terspesialisasi seperti logam refraktori dan
3
logam mulia, yang merupakan (dalam kasus ini) logam transisi, juga diketahui[23] dan
terkadang dicantumkan.
1. Kuat Kecuali raksa, semua berwujud padat pada suhu kamar. Kekerasan dan
kekuatan logam dapat ditingkatkan dengan cara mencampurkan logam dengan
logam yang lain ataudengan non logam yang disebut aliase (alloy) misalnya
aliase aluminium dengan magnesium yang dimanfaatkan sebagai bahan
konstruksi bangunan, jembatan dankendaraan bermotor.
2. Dapat ditempa dan dapat direnggangkan. Bergantung pada kemudahan lapisan-
lapisan atom menggelincir diatas lapisan atom lainnya yang terdapat dalam
kristal logam. Semakin simetris susunan atom dalam suatu logam akan semakin
mudah ditempa dan diregangkan. Elektron valensi yang berada dalam logam
mengelilingi ion logam yang bermuatan positif secara simetris karena gaya tarik
antar ion logam dan elektron valensi sama ke segala arah. Sehingga bila
ditempa, logam tidak akan remuk, tetapi akan menggeser. Logam tidak hancur
bila dipukul. Maka, logam dapat ditempa untuk membuat berbagai
perkakas, barang kerajinan atau perhiasan. Logam dapat pula diulur menjadi
kawat.
3. Konduktor lsitrik yang baik. Elektron valensi yang mudah bergerak
memungkinkan muatan negatif yang berasal dariluar mendorong lautan electron,
sehingga listrik dapat mengalir melalui logam. Sifat iniyang mendasari
penggunaan logam sebagai kabel listrik, serta alat memasak seperti ketel, panci
dan kuali.
4. Penghantar Panas Yang Baik bila bagian tertentu dari logam dipanaskan, maka
elektron-elektron pada logam tersebutakan menerima sejumlah energi, sehingga
energi kinetiknya bertambah dan gerakannyamakin cepat. Elektron yang
bergerak cepat itu akan menyerahkan sebagian energikinetiknya kepada elektron
lain sehingga seluruh bagian logam menjadi panas dan naik suhunya.
5. Mengkilap jika digosok atau terkena cahaya. Kilap logam terjadi karena
permukaan logam memantulkan semua cahaya dari sinar tanpak yang
4
mengenainya. Pada saat logam terkena cahaya, elektron-elektron bebas pada
logam naik ke tingkat energi yang lebih tinggi (tereksitasi), kemudian
memancarkan kembali semua energi cahaya yang telah diserapnya pada saat
kembali ke tingkat energi awal. Logam dimanfaatkan sebagai perhiasan maupun
untuk dekorasi karena memiliki sifat mengkilap jika di gosok.
6. Pada suhu kamar berwujud padat kecuali raksa (berwujud cair).
7. Memilki Kerapatan Relatif Tinggi, sifat kerapatan logam menunjukkan struktur
logam.
Jadi, unsur-unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah sistem periodik unsur,
sedangkan unsur-unsur nonlogam terletak pada bagian kanan-atas. Batas logam dan
nonlogam pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris
tebal, sehingga unsurunsur di sekitar daerah perbatasan antara logam dan nonlogam itu
mempunyai sifat logam sekaligus sifat nonlogam. Unsur-unsur itu disebut unsur
metaloid. Contohnya adalah boron dan silikon. Selain itu, sifat logam juga berhubungan
dengan kereaktifan suatu unsur. Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam
pada sistem periodik unsur makin ke bawah semakin reaktif (makin mudah bereaksi)
karena semakin mudah melepaskan elektron. Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam
pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi)
karena semakin sukar menangkap elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah
golongan IA (logam alkali) dan unsur nonlogam yang paling reaktif adalah golongan
VIIA (halogen) (Martin S. Silberberg, 2000).
Berdasarkan titik leleh dan titik didih dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai golongan
IVA, kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh unsur
golongan VIIIA.
Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan: unsur-unsur golongan IA –
5
IVA, titik cair dan titik didih makin rendah dari atas ke bawah; unsur-unsur golongan
VA – VIIIA, titik cair dan titik didihnya makin tinggi
6
tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium
oksida, dan silikon oksida.
Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum
kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada
berdasarka sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.
Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan
adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya
sama dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya
mirip massaAtom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata
di massa atom unsure pertama dan ketiga.
7
3. J. Newlands
1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O
Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika
diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya sifat
yang cukup berbeda dengan Al maupun B.
Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf
yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur
yang massa atomnya sangat besar.
8
4. Sistem periodik Mendeleev
Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dmitri Ivanovich
mendeleev, berdasarkan pengamata terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu,
menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusunmenurut kenaikan massa atom relatifnya,
maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-
unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan.
Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya, disebut priode daftar periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872.
9
Telurium mempunyai nomor atom 52 dan iodin mempunyai nomor atom 53. Sistem
periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik
Mendeleev. Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk
panjang, disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam
sistem periodik modern terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur
tegak yang disebut golongan.
Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan angka:
• Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur
• Periode 2 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur
• Periode 3 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur
• Periode 4 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur
• Periode 5 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur
• Periode 6 disebut sebagai periode sangat panjang dan berisi 32 unsur, pada
periode ini terdapat unsur Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai nomor 71 dan
diletakkan pada bagian bawah
• Periode 7 disebut sebagai periode belum lengkap karena mungkin akan bertambah
lagi jumlah unsur yang menempatinya, sampai saat ini berisi 24 unsur. Pada periode
ini terdapat deretan unsur yang disebut Aktinida, yaitu unsur bernomor 90 sampai
nomor 103 dan diletakkan pada bagian bawah.
Jumlah golongan dalam sistem periodik ada 8 dan ditandai dengan angka Romawi.
Ada dua golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B
(golongan transisi). Golongan B terletak antara golongan IIA dan golongan IIIA.
10
Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu
unsur-unsur lantanida. Pada periode 7 juga berlaku hal yang sama dan disebut
unsur-unsur aktinida. Kedua seri unsur ini disebut unsur-unsur transisi dalam.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada dasarnya Logam dan nonlogam dapat diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam
subkategori yang menunjukkan gradasi sifat dari logam ke nonlogam, untuk unsur-
unsur dalam periode yang sama. Semakin kecil energi ionisasi, elektronegativitas, dan
afinitas elektron, semakin kuat karakter logam yang dimiliki suatu unsur. Sebaliknya,
karakter nonlogam meningkat sebanding dengan peningkatan sifat-sifat di atas.sejarah
melalui percobaan sitematis pertama maksudnya adalah mengenai ilmuwan yang
mempublikasikan bentuk awal tabel periodic dan mencari unsur-unsur dan sifat
kimianya. Tabel periodik adalah sebuah tabel di mana unsur-unsur yang mempunyai
sifat-sifat fisis dan kimia yang mirp dikelompokkan bersama.
12
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2006. KIMIA Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga
Purba, Michael. 2004. KIMIA Untuk SMA Kelas XI Semester GanjilI. Jakarta : Penerbit Erlangg
13