Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan pembangunan yang senantiasa dilaksanakan berakibat pada
meningkatnya kebutuhan akan konstruksi, seperti jalan dan jembatan, perumaha
atau gedung. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling
disukaidan sering dipakai adalah beton. Beton adalah suatu campuran yang terdiri
dari semen, pasir, kerikil, dan air yang mempunyai perbandingan tertentu dan air
sebagai bahan pembantu pengerasan yang bila diaduk dengan air tanpa bahan
tambahan akan mempunyai massa padat dan mutu tertentu. Beton juga merupakan
bahan campuran antara semen, agregat kasar, agregat halus, air dan dengan
atautanpa bahan tambahan (admixture) dengan perbandingan tertentu yang akan
membentuk beton segar. Penggunaan beton merupakan pilihan utama karena
beton merupakan bahan dasar yang mudah dibentuk dengan harga yang relative
murah dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya.
Beton merupakan bahan dari campuran antara Portland cement, agregat halus
(pasir), agregat kasar (kerikil), air dengan tambahan adanya rongga-rongga udara.
Campuran bahan-bahan pembentuk beton harus ditetapkan sedimikian rupa,
sehingga menghasilkan beton basah yang mudah dikerjakan, memenuhi kekuatan
tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis (Sutikno, 2003).
Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka munculah
penelitian-penelitian yang bertujuan untuk menambah kualitas beton baik dari
segi material, hingga penambahan bahan penambah (admixture). Menurut
beberapa sumber, pemilihan bahan penambah pada beton dimaksudkan untuk
mengisi pori pada agregat halus, atau bahan penambah yang mempercepat proses
hidrasi antara komposisi beton.
Pembuatan jerami dan briket arang jerami menghasilkan abu. Abu jerami padi
berasal dari jerami yang digiling atau ditumbuk halus. Abu jerami padi dapat
dimanfaatkan untuk abu gosok, bahan ameliorasi tanah asam dan bahan campuran
dalam pembuatan semen hidrolik serta dapat dimanfaatkan untuk campuran
beton/mortar, batako, dan campuran batu bata press (Mulyono, 2004).

1
Pembakaran jerami yang menghasilkan abu mengandung bahan silika dan
bahan alumunium yang bereaksi dan saling mengikat dengan kalsium oksida pada
pasta semen dapat memungkinkan membentuk bahan yang kuat sehingga dapat
meningkatkan mutu beton (Wuwungan, 1993).
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini digunakan abu jerami
padi yang dapat berpeluang sebagai bahan pengganti (filler) dalam pembuatan
beton sehingga memungkinkan untuk pemanfaatan limbah dan diharapkan agar
mampu menaikkan nilai dari kuat tekan beton yang direncanakan.

1.2. Rumusan masalah


Pada penelitian ini terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut :
• Apakah pemakaian abu jerami padi dapat mempengaruhi kualitas beton ?
• Bagaimana hasil pengujian dengan penggunaan abu jerami padi pada
masing masing variasi?
• Apakah akan terjadi kenaikan atau penurunan kuat tekan beton normal
dengan beton campuran abu jeram padi ?

1.3. Ruang Lingkup Penelitian


Sehubungan dengan luasnya permasalahan dan keterbatasan waktu yang ada,
maka penulis membatasi masalah yang ada. Permasalahan yang akan penulis
bahas pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
• Pengujian yang dilakukan terhadap beton pada tugas akhir ini hanyalah
menguji kuat tekannya. Kuat tekan beton normal dan beton yang diberi
abu jerami padi sebagai filler agregat halus dan membandingkan
hasilnya.
• Persentase penggunaan abu jerami padi sebagai agregat halus sebanyak
5%, 7% dan 10%.
• Standarisasi perencanaan campuran adukan beton dalam tugas akhir ini
menggunakan metode Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2834-1993).
• Tipe semen yang digunakan dalam campuran beton adalah semen tipe I.

2
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
• Mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan abu jerami terhadap
kuat tekan beton.
• Mengetahui hasil pengujian pada beton normal dan beton dengan
campuran abu jerami padi pada variasi filler 5%, 7%, 10%.
• Membandingkan hasil pengujian kuat tekan beton normal dan beton
dengan campuran abu jerami padi.

1.5. Manfaat Penelitian


Berdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian, maka
penelitian ini akan bermanfaat untuk:
1. Secara akademis sebagai ilmu pengetahuan dan proses belajar untuk bahan
masukan serta pertimbangan dalam melakukan kajian ilmiah tentang
pengaruh abu jerami padi pada kuat tekan beton.
2. Secara teoritis meningkatkan pemahaman dalam menganalisa data untuk
mengetahui kuat tekan beton dari hasil yang dikaji secara umum.
3. Secara praktis dapat mengetahui seberapa kuat pengaruh abu jerami padi
untuk beton.

1.6. Sistematika Pembahasan


Untuk penulisan Tugas Akhir dengan judul “Pemeriksaan Kuat Tekan Beton
Dengan Memanfaatkan Abu Jerami Padi” ini tersusun dari 5 bab, dan tiap-tiap
bab terdiri dari beberapa pokok bahasan dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Membahas hal-hal berupa teori yang berhubungan dengan judul tugas akhir,
dan metode-metode perhitungan yang digunakan.

3
3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ini menerangkan tentang tempat dan waktu penelitian, sumber data,
teknik pengumpulan data dan metode analisis data.
4. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Merupakan hasil penelitian dan pembahasan singkat mengenai hasil
penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah dan menarik
kesimpulan.
5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan dan analisa data yang telah didapat, penulis dapat
memberikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan judul tugas akhir
ini.

Anda mungkin juga menyukai