PENDAHULUAN
Asam dan basa merupakan senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Secara umum zat-zat yang terasa masam mengandung
asam misalnya asam cuka. Basa umumnya mempunyai sifat yang licin dan terasa
pahit misalnya sabun. Dibandingkan dengan larutan elektrolit lain,asam dan basa
merupakan larutan elektrolit yang paling umum digunakan,khususnya pada
larutan dengan pelarut air,asam dan basa sering membentuk sistem keseimbangan
yang penting.
Pada tahun 1923,ahli kimia Denmark J.N. Bronsted dan ahli kimia Inggris
T.N. Lowry mengemukakan teori yang disebut teori asam basa Bronsted-Lowry
yaitu suatu zat pemberi proton disebut asam dan suatu zat penerima proton disebut
basa. Dari defenisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan
membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa,setelah
menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Pada tahun 1932,G.N. Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah
zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat diberikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi,sedangkan asam
adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron bebas tersebut (Bird,1987).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Pipet volume
4. Kertas lakmus
5. Bola hisap
6. Rak tabung reaksi
3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :
1. Larutan HCl 0,1 M
2. Larutan NaOH 0,1 M
3. Larutan CH3COOH 0,1 M 3 Ml
4. Indikator
5. Fenolphtalein
6. Metyl blue
7. Metyl orange
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Percobaan Indikator Asam Basa
Larutan Lakmus Lakmus Indikator Metyl Metyl Sifat
merah biru PP orange blue larutan
Air Merah Biru Bening Orange Biru Netral
kecoklatan
NaOH Biru Biru Ungu Coklat Biru Basa
bening tua
HCl Merah Merah Bening Merah Biru Asam
tua
CH3COO Merah Ungu Bening Orange Biru Asam
H lemah
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini, air yang dicelupkan dengan kertas lakmus merah dan
kertas lakmus biru serta diteteskan dengan beberapa indikator lain maka warnanya
akan mengikuti warna pada kertas lakmus dan indikator tersebut. Hal ini
dikarenakan air bersifat netral.
Pada larutan HCl dan CH3COOH ketika dicelupkan kertas lakmus merah
maka warna kertas lakmus tidak berubah. Sedangkan ketika dicelupkan kertas
lakmus biru, pada CH3COOH warna kertas lakmus berubah menjadi ungu dan
pada HCl berubah menjadi merah. Hal ini terjadi karena larutan HCl dan
CH3COOH merupakan larutan yang bersifat asam.
Pada larutan NaOH, apabila dicelupkan kertas lakmus merah maka akan
berubah menjadi warna biru, sedangkan apabila dicelupkan kertas lakmus biru
tidak akan terjadi perubahan warna pada kertas lakmus. Hal ini terjadi karena
larutan NaOH adalah basa kuat.
Pada metyl orange, setelah dimasukkan pada air, HCl, NaOH dan
CH3COOH akan menghasilkan warna orange karena air bersifat netral. Pada
NaOH menghasilkan warna coklat bening karena bersifat basa. Pada HCl
menghasilkan warna merah dan pada CH3COOH menghasilkan warna orange
karena bersifat asam.
Pada metyl blue setelah dimasukkan pada air, HCl, NaOH dan CH 3COOH
akan menghasilkan warna biru pada air karena air bersifat netral, berwarna biru
pada CH3COOH dan biru tua pada HCl karena bersifat asam dan berwarna biru
tua pada NaOH karena bersifat basa.
Pada fenolphtalein setelah dimasukkan pada air, HCl, CH 3COOH dan
NaOH akan menghasilkan warna bening pada air karena bersifat netral, pada HCl
dan CH3COOH akan tetap bening karena bersifat asam dan pada NaOH
menghasilkan warna ungu karena bersifat basa.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan:
1. Indikator adalah suatu zat yang dapat menentukan zat itu bersifat asam
atau basa.
2. Kertas lakmus merah apabila dimasukan kedalam larutan asam berwarna
merah dan apabila dimasukan kedalam larutan basa menjadi biru. Kertas
lakmus biru dimasukan kedalam larutan asam berwarna merah dan apabila
dimasukan kedalam larutan basa berwarna biru.
3. Pada metyl orange, senyawa asam berwarna merah dan senyawa basa
berwarna coklat bening.
4. Pada metyl blue, senyawa asam dan senyawa basa berwarna biru.
5. Pada indikator PP, senyawa asam bening dan senyawa basa berwarna
ungu.
5.2 Saran
Pada saat memasukan kertas lakmus atau meneteskan metyl orange, metyl
blue dan indikator PP kedalam larutan agar selalu teliti pada setiap perubahan
warna yang terjadi pada setiap larutan.
DAFTAR PUSTAKA
Jawaban:
1. Fenolpthalein : C20H14O14
Metyl blue : C37H27Na2O9S3
Metly orange : C14H14N3NaO3S
2. 1. Bunga Kertas
2. Kunyit
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT