Pemeriksaan dan pembinaan yang dilakukan unit kerja auditee yaitu pemeriksaan
sercara aktif (on site) dengan mendatangi Kantor unit kerja auditee dan secara pasif (of
site) yakni pemeriksaan dengan berkas yang diperiksa dikirimkan oleh auditee ke Kantor
KIC Zona IV Batulicin.
Temuan - temuan pada semestar II tahun 2015 yang dilakukan sejak bulan Juli 2015 s/d
Desember 2015 dapat disampaikan sebagai berikut :
5. Garansi Bank
• Dari semua jenis Garansi Bank ditemukan tahun berjalan penerbitan atau tahun
penomoran dengan menggunakan 4 (empat) digit, sehingga tidak sesuai
dengan KepDir No. 38/KEP.DIR/KRD/2011 tanggakl 19 Agustus 2011, yang
mewajibkan penerbitan tahun berjalan atau tahun penomoran hanya
menggunakan 2 (dua) digit. Hal ini ditemukan pada Kantor Cabang
Kotabaru.
Rekomendasi :
Mengingat adanya ketentuan dan tertib administrasi kepada Cabang kedepannya
agar selalu melakukan penomoran tahun berjalan atau tahun penerbitan
garansi Bank dilakukan dengan 2 (dua) digit.
• Dari hasil pemeriksaan dan cetak daftar nominatif garansi bank terdapat
beberapa nasabah yang tidak memiliki jaminan hal tersebut terlihat pada
core banking atau cetak daftar nominatif Garansi Bank baik Jaminan
Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka dan Jaminan Pemeliharaan. Hal ini
ditemukan pada Kantor Cabang Batulicin.
Rekomendasi :
Segera melakukan perbaikan dan kalau system tidak mengakomodir segera
berkoordinasi dengan divisi terkait.
9. Biaya Lembur
Cabang Kotabaru tidak pernah memberikan uang makan lembur kepada
anggota Security yang melakukan lembur selama 8 (delapan) jam dan
berdasarkan konfirmasi kepada anggota security ternyata hal tersebut tidak
diketahui. Hal ini ditemukan pada Kantor Cabang Kotabaru.
Rekomendasi :
Untuk memenuhi ketentuan yang ada serta memenuhi hak Security / pegawai
yang melaksanakan lembur kedepannya diharapkan seksi umum proaktif
menanyakan adanya uang makan lembur sehingga tidak ada alasan
ketidaktahuan adanya ketentuan uang makan lembur tersebut.
3. Memo Usulan Keputusan Kredit (MUKK) dan Memo Keputusan Kredit (MKK)
Adanya perbedaan dalam menentukan golongan kredit nasabah pada
MUKK dengan MKK yaitu pada Sub asuransi kredit, hal ini ditemukan pada
Kantor Cabang Pembantu Gunung Tinggi
Adanya perbedaan nominal dalam keputusan komite kredit Cabang dengan
FAK yang dibuat oleh Capem dimana nilai pendanaan sendiri Capem
mencantumkan cukup tinggi , hal ini ditemukan pada Kantor Cabang
Pembantu Gunung Tinggi
Adanya ketidak sesuaian antara MKK dan Perjanjian kredit dalam hal
penyebutan nasabah, pada Core Banking nasabah atasnama JUMAKKARA
sedangkan pada lembar PK atas nama CV, Amin Jaya, hal ini ditemukan
pada Kantor Cabang Kotabaru
Rekomendasi :
- Kedepannya agar lebih teliti lagi kontrol berjenjang agar di tingkatkan
- Agar dilakukan koordinasi dengan Cabang induk sehubungan adanya
angka yang berbeda ini
- Sesuai dengan nama yang ada di Core banking seharusnya nama yang
tertera di PK harus sama, mengingat dari awal proses pemberian kredit ini
sudah tidak sesuai maka disarankan agar dilakukan koordinasi dengan
pihak nasabah untuk diperbaiki mulai dari proses pemberian
sd.pengimputannya
1. Pemberian kredit
Tidak ditemukan dalam berkas nasabah berupa permohonan perpanjangan
kredit tahun 2013, hal ini ditemukan pada Kantor Cabang Pembantu Satui
Dalam pemberian kredit pemasar kurang menggali data secara mendalam
berupa impormasi nasabah sehingga kredit tersebut bermasalah disebabkan
usaha yang dibiayai bukan usaha nasabah karena dari hasil wawancara
dengan nasabah bahwa usaha tersebut punya saudaranya dan nasabah
tersebut hanya sebatas meminjamkan namanya pada Bank untuk
mendapatkan kredit sedangkan yang mengangsur setiap bulannya adalah
saudaranya hal ini ditemukan pada Kantor Cabang Pembantu Satui,
Dalam pemberian kredit pihak Capem kurang hati-hati hal tidak
memperhatikan carakter nasabah sesuai data IDI pada Bank lain pernah
mengalami keterlambatan dalam pembayaran kredit ,hal ini akan berpotensi
menjadi kredit bermasalah, hal ini ditemukan pada Kantor Cabang
Pembantu Satui dan Cabang Kotabaru
Cabang kurang memperhatikan dalam pemberian kredit, hal ini Cabang
tidak memintakan berupa kontrak dari BBM pertamina sebagai penyalur
BBM pertamina, hal ini sangat diperlukan karena risiko hukum yang
Diakibatkan apabila penyaluran BBM tidak ada kontrak Pertamina hal ini
ditemukan pada Kantor Cabang Batulicn
Tidak ditemukan agunan pokok berupa invoice/tagihan piutang pada
perusahaan lain hal ini sangat diperlukan untuk melakukan verifikasi awal
atas kebenaran laporan keuangan yang disampaikan nasabah, hal ini
ditemukan pada Kantor Cabang Batulicin
Cabang keliru dalam melakukan pembahasan kredit sesuai dengan
permohonan dan legalitas usaha atasnama CV namun pemberiannya dalam
bentuk perorangan hal ditemukan pada Kantor Cabang Kotabaru
Rekomendasi :
- Capem Satui agar melakukan koordinasi dengan Cabang induk prihal
adanya temuan permohonan perpanjangan nasabah tidak ditemukan
dalam berkas
- Dalam melakukan analisa kredit agar lebih memperhatikan kewajaran
data yang disampaikan oleh nasabah guna menjaga prinsip kehati-hatian
sehingga risiko kredit menjadi bermasalah dapat dihindari.
- Capem agar melakukan penagihan terhadap nasabah tersebut dan
apabila sudah dilakukan secara persuasip, nasabah tersebut tidak lagi
proaktip agar segera dilimpahkan ke Divisi terkait untuk dilakukan
pelelangan secara umum dan kedepannya agar lebih meningkatkan
ketelitian sehingga risiko kesalahan menjadi berkurang.
- Pembiayaan untuk membiayai tagihan berupa Invoice seharusnya
invoice tersebut harus lengkap karena merupakan agunan pokok dan
bisa menjadi salah satu alat pembuktian dengan melakukan cek
kebenaran tagihan tersebut pada nama yang tertera pada invoice
- Nasabah yang bergerak pada BBM agar di mintakan surat kontrak dari
pertamina sebagai pemengang Produksi karena penggunaan dan
penjualan BMM tidak sembarangan semuanya harus ada ijin dari
pertamina
- Sebelum kredit tersebut jatuh tempo pihak seksi kredit sudah
mempersiapan pembahasan secara lengkap, sehingga waktunya tidak
terdesak
- Agar lebih teliti lagi dalam pembahasan kredit dengan menyesuaikan
legalitas usaha yang diserahkan oleh nasabah
1. Penilaian Agunan
Terdapat agunan pokok dan agunan tambahan yang tidak dilakukan
penilaian ulang secara periodik oleh Cabang, hal ini ditemukan pada Kantor
Unit Pagatan, Cabang Pembantu Satui,Cabang Pembantu Gunung Tinggi,
Cabang Pembantu Syariah Batulicin, dan Cabang Kotabaru
Tidak dilampirkannya foto agunan berupa poto agunan yang sudah 100%
pembangunannya sudah selesai , hal ini ditemukan pada Kantor Cabang
Pembantu Satui.
Tidak tercantumnya tanggal pelaksanaan OTS , tidak tercantumnya nomor
surat, hal ini ditemukan pada Kantor Cabang Batulicn dan Cabang Kotabaru
Tidak adanya lampiran berupa denah agunan pada FAA , hal ini ditemukan
pada Kantor Cabang Kotabaru
Rekomendasi :
- Agar dilakukan penilaian ulang sesuai dengan SOP, serta melampirkan
poto yang terbaru dan berpedoman pada ketentuan agunan sehingga
terhindar dari mark up dan memiliki argumen yang kuat atas hasil
penilaiannya.
- agar melampirkan dokumen perangkat analisa agunan.
- Untuk tertib administrasi dan dokumentasi kredit agar pelaksanaan OTS
sesuai dengan Surat Tugas yang diperintahkan secara kedinasan.
- Dalam melakukan penilaian agunan agar Cabang/Capem/Unit
memperhatikan kewajaran data yang disampaikan sesuai dengan bukti
yang diperoleh dari hasil OTS sehingga terhindar dari kesalahan dalam
penilaian agunan.
- Cabang/Capem/Unit agar melampirkan foto visual agunan yang lebih
informatif sesuai dengan letak, kondisi dan keadaan dilapangan serta
membuat denah lokasi agunan.
- Cabang/Capem/Unit agar melampirkan Surat Keterangan Harga Tanah
pada berkas kredit debitur tersebut.Dalam melakukan penilaian agunan
agar didukung oleh dokumen yang up to date sehingga nilai yang
diperoleh lebih realistis.
1. Pemasangan Asuransi
Adanya perbedaan alamat obyek agunan dengan alamat pada polis
Asuransi yang diterima oleh Unit/Capem/Cabang hal ini ditemukan pada
Kantor Unit Pagatan.
Cabang/Capem/Unit tidak melakukan dan atau belum dilakukannya
pemasangan asuransi kerugian atas agunan, hal ini ditemukan pada Kantor
Unit Limbur Raya dan Cabang Kotabaru,
Terdapat polis asuransi kerugian umum yang telah jatuh tempo dan belum
dilakukan perpanjangan dan atau tidak diperhatikannya pemasangan
asuransi kerugian, hal ini ditemukan pada Kantor Cabang Pembantu Gunung
tinggi dan Unit Pagatan
Terjadinya over/under insured atas pemasangan asuransi kerugian agunan,
hal ini ditemukan pada Kantor Unit Pagatan
Adanya agunan yang pembangunanya sudah 100% , namun belum
dilakukan pertanggungan asuransi sesauai dengan penilaian akhir yang ada
hanya 80% hal ini ditemukan pada Kantor Unit Pagatan
Tidak ditemukan Polis asuransi kebakaran dalam berkas nasabah yang
sudah selesai , hal ini ditemukan pada Cabang Pembantu Satui
Adanya agunan nasabah pada saat memintakan pertanggungan asuransi
kerugian nilainya kurang dari yang seharusnya , hal ini ditemukan pada
Kantor Cabang Pembantu Satui dan Cabang Kotabaru,
Rekomendasi :
- Setiap menerima polis dari asuransi agar di teliti kembali , kontrol
berjenjang agar di optimalkan
- Semua agunan yang insurace agar di asuransikan begitu juga yang sudah
jatuh tempo agar di ajukan perpanjangan sebelum jatuh tempo
- Cabang agar melampirkan polis asuransi yang telah dilakukan
penyesuaian / koreksi oleh pihak asuransi.
- Dalam melakukan penutupan pertanggungan asuransi kerugian agar
disesuaikan dengan penilaian sebelum SM karena apabila lebih besar
maka biaya nya juga akan besar dan ini akan memberatkan nasabah.
- Setiap agunan yang sudah selesai pembangunan atau 100% agar
dilakukan pertanggungan kembali
- Peran fungsi kontrol berjenjang agar lebih ditingkatkan sehingga risiko
kesalahan menjadi berkurang.