Anda di halaman 1dari 4

Tri Andika Nuryanto

131510501212
Pengelolaan Limbah Pertanian

Pengelolaan Limbah sebagai Biogas dan Pengelolaan


Limbah Kelapa Sawit

A. Biogas
Energi biogas adalah salah satu dari banyak macam sumber energi
terbarukan, karena energi biogas dapat diperoleh dari air buangan rumah tangga,
kotoran cair dari peternakan ayam, sapi, babi, sampah organik dari pasar, industri
makanan dan limbah buangan lainnya. Produksi biogas memungkinkan pertanian
berkelanjutan dengan sistem proses terbarukan dan ramah lingkungan. Pada
umumnya, biogas terdiri atas gas metana sekitar 55-80%, dimana gas metana
diproduksi dari kotoran hewan yang mengandung energi 4.800-6.700 Kcal/m3,
sedangkan gas metana murni mengandung energi 8.900 Kcal/m3. Sistem produksi
biogas mempunyai beberapa keuntung-an, yaitu (a) mengurangi pengaruh gas
rumah kaca, (b) mengurangi polusi bau yang tidak sedap, (c) sebagai pupuk, (d)
produksi daya dan panas (Romadhoni, 2013). Salah satu nya yang dapat digunakan
sebagai biogas yaitu limbah cair dari pengolahan kelapa sawit. Perkembangan pesat
sektor industri kelapa sawit tersebut ternyata menimbulkan dampak lain. Limbah
pabrik kelapa sawit di Indonesia mencapai 28,7 juta ton limbah cair/tahun dan 15,2
juta ton limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS)/tahun (Deptan, 2008).
Dalam rangka untuk meningkatkan nilai tambah dari limbah cair pabrik
kelapa sawit (LCPKS/ POME, palm oil mill effluent). maka perlu alterntif
pengolahan dan pemanfatan LCPKS menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan.
Salah satu alternatif nya dengan pembentukan reaktor biogas. Reaktor biogas
berfungsi untuk menangkap gas-gas CH4. Kemudian, gas- gas CH4 yang
ditampung akan menjadi biogas, dan bisa diutilisasikan untuk kebutuhan energi
dengan menjadi bahan baku pembangkit listrik. Sehingga dengan dimanfaatkanya
POME selain peningkatan nilai tambah dan penurunan emisi udara.Mekanisme dari
limbah cair menjadi listrik yaitu dengan implementasi pengambilan gas bio dan
pembakaran gas bio pada kolam pembuangan limbah cair, dimana gas bio diambil
dari kolam anaerobik, kemudian di alirkan ke instalasi pemurnian sebelum
dilanjutkan untuk di fungsikan sebagai bahan bakar Generator Set sebagi
pembangkit listrik (Subekti.2015).

Pembangkit listrik yang digunakan secara umum termasuk kategori PLTG


(pembangkit listrik tenaga gas) menggunakan mesin gas engine. Gas untuk bahan
bakar PLTG ini adalah biogas, yang dihasilkan dari limbah cair pabrik kelapa sawit
(POME, palm oil mill effluent). Pembangunan yang dilakukan dalam Instalasi ini
meliputi pembangunan fasilitas (pabrik) penghasil biogas dari POME dan
pemurniannya, agar dapat digunakan sebagai input gas engine; dan juga instalasi
mesin gas engine itu sendiri.

B. Limbah Kelapa Sawit


Limbah industri kelapa sawit adalah limbah yang dihasilkan pada saat
proses pengolahan kelapa sawit. Limbah jenis ini digolongkan dalam tiga jenis
yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Limbah yang dihasilkan dari proses
pengolahan minyak sawit (CPO) dan inti sawit (kernel) di pabrik kelapa sawit
(PKS) termasuk limbah cair. Beberapa limbah yang digolongkan sebagai limbah
padat yaitu tandan kosong kelapa sawit (TKKS), cangkang atau tempurung, serabut
atau serat, sludge atau lumpur, dan bungkil. Limbah gas dapat berasal dari gas
cerobong dan uap air buangan pabrik kelapa sawit. Limbah hasil pengolahan kelapa
sawit akan merugikan jika tidak diolah dengan baik. Limbah pengolahan kelapa
sawit jika dapat diolah dengan baik akan sangat menguntungkan. Salah satu
pemanfaatan limbah kelapa sawit yaitu digunakan sebagai pupuk organik (Prayitno
dkk., 2008).
Limbah padat dan limbah cair yang di hasilkan dapat dimanfaatkan menjadi
kompos yang sangat berguna dalam proses pertanian. Kompos memiliki kandungan
usur hara makro dan mikro serta dapat memperbaiki sifat kimia, biologi, dan fisika
tanah. Penggunaan kompos ini juga tidak akan mencemari lingkungan hal ini
kompos terbuat dari bahan-bahan organik senhingga akan sangat ramah
lingkungan. Proses pembuatan pupuk kompos dari limbah padat kelapa sawit ini di
mulai dengan mencincang limbah padat yang berukuran besar menjadi kecil supaya
gampang membusuk. Tempat pengolahan limbah padat kelapa sawit menjadi pupuk
kompos ini dilakukan di kolam tanah berukuran lebar 2,5 meter, tinggi 1 meter, dan
panjang menyesuaikan yang dibuat di area terbuka, setelah itu, cincangan limbah
padat kelapa sawit ini dimasukkan ke kolam tanah sampai penuh. Guna
mempercepat proses pembusukan, anda bisa menuangkan bakteri pendekomposer
atau EM4. Setelah enam minggu kemudian umumnya limbah padat kelapa sawit
sudah benar-benar membusuk, sebelum dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
kompos, limbah padat kelapa sawit yang telah membusuk ini dimasukkan ke mesin
pembalik. Tujuannya agar pupuk kompos yang dihasilkan nantinya memiliki
komposisi yang sama rata.
Kadar hara kompos tandan kosong kelapa sawit mengandung N total
(1,91%), K (1,51%), Ca (0,83 %), P (0,54 %), Mg (0,09%), C- organik (51,23%),
C/N ratio 26,82 %, dan pH 7,13. Hasil analisis kadar hara kompos tandan kosong
kelapa sawit yang dilakukan dalam penelitian ini adalah N (3,62%), P (0,94%) dan
K (0,62%). Aplikasi tandan kosong sawit dapat meningkatkan kualitas fisik, kimia
dan biologi tanah, dan pertumbuhan dan produktifitas tanaman kelapa sawit.
Aplikasi tandan kosong sawit berpengaruh nyata terhadap sifat kimia tanah (pH
tanah, C-organik, Ca-tertukarkan, Mg tertukarkan, dan KTK), kadar N dan P dalam
daun, serta total dan rerata komulatif tandan buah segar (Hayat dan Andani, 2014).
Kesimpulan
Limbah cair dari pengolahan kelapa sawit dapat di olah dengan
menggunakan reaktor biogas yang menghasilkan biogas sebagai bahan baku
pembangkit listrik. Reaktor biogas berfungsi untuk menangkap gas-gas CH4.
Kemudian, gas- gas CH4 yang ditampung akan menjadi biogas, dan bisa
diutilisasikan untuk kebutuhan energi dengan menjadi bahan baku pembangkit
listrik. Limbah padat dari kelapa sawit yang di hasilkan dapat dimanfaatkan
menjadi kompos yang sangat berguna dalam proses pertanian. Kompos memiliki
kandungan usur hara makro dan mikro serta dapat memperbaiki sifat kimia, biologi,
dan fisika tanah. Penggunaan kompos ini juga tidak akan mencemari lingkungan
hal ini kompos terbuat dari bahan-bahan organik senhingga akan sangat ramah
lingkungan. Kadar hara kompos tandan kosong kelapa sawit mengandung N total
(1,91%), K (1,51%), Ca (0,83 %), P (0,54 %), Mg (0,09%), C- organik (51,23%),
C/N ratio 26,82 %, dan pH 7,13.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pertanian. 2008. Pedoman Pengelolaan Limbah Industri Kelapa


Sawit, Jakarta.
Prayitno, S., D. Indradewa dan B. H. Sunarminto. 2008. Produktivitas Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) yang Dipupuk dengan Tandan Kosong dan Limbah
Cair Pabrik Kelapa Sawit. Ilmu Pertanian, 15(!):37 – 48.
Romadhoni, Hasan Ashari dan Putu Wesen. 2013. Pembuatan Biogas Dari Sampah
Pasar. Teknik Lingkungan, 6(1) : 02 - 06
Subekti, Purwo.2015. Methan Capture Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Sebagai
Alternatif Pengurangan Emisi Udara (Ditinjau Dari Penanganan, Prinsip
Kerja, Prinsip Desain Dan Kondisi Operasi). Universitas Pasir Pengaraian

Anda mungkin juga menyukai