Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional.

Penelitian korelasional adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara

variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada. Penelitian

korelasional bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel.

Hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu

variabel diikuti oleh variabel-variabel yang lain. Dengan demikian, pada

rancangan penelitian korelasional peneliti melibatkan minimal dua variabel.

(Nursalam, 2013).

Penelitian korelasional menggunakan pendekatan tanpa melakukan

perubahan, tambahan atau manipulasi data yang memang sudah ada dengan

menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional

merupakan rancangan peneltian dengan melakukan pengukuran atau

pengamatan pada saat bersamaan (Arikunto, 2013).

Dalam penelitian ini mengkaji Hubungan komunikasi Terapeutik

perawat dengan kepuasan pelayanan keperawatan pasien post

Appendectomy.

56
57

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang rawat inap bedah (Aster, Teratai dan

Family Bedah) RSUD R Syamsudin SH

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan

bulan Januari 2017.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian

tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua variabel

yaitu variabel bebas dan varabel tidak bebas.

1. Variabel bebas / independen

Merupakan variabel yang nilainya menetukan variabel lain (Nursalam,

2009). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi

terapeutik perawat.

2. Variabel tak bebas / dependen

Merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lainnya

(Nursalam, 2009). Variabel tak bebas dalam penelitian ini adalah

kepuasan pelayanan keperawatan pasien post Appendectomy.


58

D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan

menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh sebab itu konsep tidak dapat

diukur dan diamati secara langsung agar dapat diamati dan diukur, maka

konsep tersebut harus dijabarkan kedalam variabel-variabel. Dari

variabel itulah konsep dapat diamati dan diukur (Notoatmodjo, 2010).

Komunikasi terapeutik adalah proses yang digunakan oleh terapis

memakai pendekatan yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan

kegiatannya dipusatkan pada klien (Stuart G.W , 2007)

Kepuasan pasien adalah respon terhadap evaluasi

ketidakseimbangan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk

yang dirasakan setelah pemakaiannya. Pengukuran kepuasaan pasien

yaitu dengan Tangible (berwujud), Reliability (kehandalan),

Responsiveness (ketanggapan), Assurance (jaminan), dan Empaty

(empati).

Menurut UU No 38 Tahun 2014 tentang keperawatan, pelayanan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan

kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau

masyarakat, baik sehat maupun sakit.

Appendectomy adalah pembedahan untuk mengangkat appendiks

yang telah meradang (Smeltzer, 2010). Appendectomy merupakan


59

pengobatan yang paling baik bagi penderita appendicitis.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

diukur oleh variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh

variabel yang bersangkutan untuk mengarahkan kepada pengukuran atau

pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta

pengembangan instrument atau alat ukur (Notoatmodjo, 2010).

Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang

dijadikan ukuran dalam penelitian, sedangkan cara pengukuran

merupakan cara dimana variabel dapat dikur dan ditentukan

karakteristiknya (Hidayat, 2007).

Adapun variabel yang akan didefinisikan secara operasional dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Komunikasi Terapeutik


Dengan Kepuasan Pelayanan Keperawatan Pasien Post
Appendectomy

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Ukur
1 Komunikasi Persepsi pasien Kuesioner 1. Melakukan, Nominal
terapeutik terhadap pelaksanaan jika semua
perawat komunikasi yang tahapan
dilakukan oleh komunikasi
perawat dalam terapeutik
menolong atau dilakukan,
membantu meliputi fase
memecahkan orientasi, fase
masalah kesehatan kerja dan fase
60

klien setelah post terminasi, jika


Appendectomy T > 50
dengan melalui 2. Tidak
tahapan-tahapan melakukan,
komunikasi jika tidak
terapeutik : fase semua tahapan
orientasi, fase kerja komunikasi
dan fase terminasi terapeutik
dilakukan,
meliputi fase
orientasi, fase
kerja dan fase
terminasi
2 Kepuasan Derajat kesenangan Kuesioner Ordinal
Pelayanan atau ekspresi yang 1. Puas, jika K3
Keperawatan ditujukan oleh pasien >T
Pasien post sebagai respon dari 2. Kurang Puas,
Appendectomy pelayanan dengan nilai
keperawatan yang K1 < T ≤ K2
meliputi :reliability, 3. Tidak Puas,
responsiveness, jika T ≤ K1
assurance, emphaty
Keterangan :
dan tangible
K1 : 1/3 x 100
: 33
K2 : ½ x 100
: 50
K3 : ¾ x 100
: 75
T : Jumlah skor
61

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang

ingin menilai semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2013).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien post

Appendectomy yang dirawat di ruang rawat inap bedah (Aster, Teratai dan

Family Bedah) RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Jumlah populasi

pada penelitian ini adalah berjumlah 34 orang yang didapat dari hasil rata-

rata jumlah pasien Appendectomy pada bulan Januari-Juli 2016 yaitu

berjumlah 204 orang : 6 = 34 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk

menggeneralisasikan hasil penelitan sampel (Arikunto, 2013).

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien post

Appendectomy rawat inap bedah (Aster, Teratai dan Family Bedah) RSUD

R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Kriteria inkulsi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat

mewakili sampel penelitian dan mewakili syarat sebagai sampel. Adapun

kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :


62

a. Pasien post Appendectomy yang berumur ≥ 18 tahun

b. Pasien post Appendectomy yang sudah dirawat > 1 hari

c. Pasien yang bersedia menjadi responden

Kriteria Ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel. Kriteria ekslusi pada penelitian ini yaitu :

a. Pasien yang mengalami penurunan kesadaran

b. Pasien yang tidak bisa membaca dan menulis

c. Pasien post Appendectomy yang baru dirawat 1 hari

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan cara

accidental sampling yaitu cara pengambilan sampel atau responden yang

kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat (Notoatmodjo, 2010). Adapun

besar sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus slovin

Keterangan:

n: Jumlah sampel

N: Jumlah populasi

e: Presisi yang ditetapkan yaitu 5%

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :


63

34
=
1+34(0,05)2

= 31

Jadi jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 31 orang .

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam metode penelitian ini adalah dengan

menggunakan kuesioner, kuesioner merupakan alat ukut berupa angket atau

kuesioner dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007).

1. Data Primer

Data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara

langsung oleh peneliti terhadap responden yang menjadi objek dalam

penelitian (Nursalam, 2009). Data primer pada penelitian ini adalah hasil

pengumpulan data melalui kuesioner yang berasal dari responden.

Pembagian kuesioner dilaksanakan oleh peneliti sendiri, peneliti

membagikan kuesioner kepada seluruh pasien dengan status hari perawatan

post Appendectomy lebih dari 1 hari. Sebelum responden mengisi kuesioner

terlebih dahulu peneliti menjelaskan tujuan penelitian, dan responden

diberikan lembar informed consent untuk persetujuan menjadi responden.

Selanjutnya responden diberikan penjelasan dalam pengisian kuesioner,

responden dapat bertanya mengenai hal-hal yang memang tidak dimengerti

dalam pengisian kuesioner. Setelah kuesioner diisi lengkap sesuai dengan

petunjuk yang telah disediakan oleh peneliti, kemudian keseluruhan dari

kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti.


64

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan oleh seorang peneliti dari

pihak lain baik perorangan maupun lembaga tertentu yang sudah diolah.

Data yang diambil berasal dari data rekam medik RSUD R syamsudin SH.

G. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data, berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi

dan formulir-formulir yang berkaitan dengan pencatatan data (Notoatmodjo,

2010).

Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

kuesioner yang ditujukan pada pasien yang dijadikan sampel penelitian, yang

berkaitan dengan hubungan komunikasi perawat dengan tingkat kepuasan

pelayanan keperawatan pasien post Appendectomy, dengan menggunakan

skala nominal untuk komunikasi terapeutik sebagai variabel independen dan

kepuasan pelayanan keperawatan pasien post Appendectomy menggunakan

skala ordinal sebagai variabel dependen. Untuk mendapatkan informasi yang

diinginkan sesuai dengan tujuan penelitian, peneliti menggunakan beberapa

instrumen penelitian yang dikembangkan dari literatur, terdiri atas :

1. Kuesioner Komunikasi Terapeutik Perawat

Kuesioner ini digunakan untuk mengukur variabel komunikasi

terapeutik perawat. Dengan menggunakan skala Guttman Ya (skor 1),

Tidak (skor 0) untuk pertanyaan positif. Pertanyaan negatif, jika Ya (skor


65

0) dan Tidak (skor 1).

2. Kuesioner Kepuasan Pelayanan Keperawatan Pasien Post Appendectomy

Kuesioner ini digunakan untuk mengukur variabel kepuasan

pelayanan keperawatan pasien post Appendectomy. Dengan menggunakan

skala likert, dimana skala likert dapat digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada di

masyarakat atau dialaminya. Skala likert yang digunakan pada kuesioner

kepuasaan pasien post Appendectomy adalah Sangat Puas (skor 4), Puas

(skor 3), Kurang Puas (skor 2), dan Tidak Puas (skor 1).

H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang

akan dilakukan uji validitas yaitu komunikasi terapeutik perawat dengan

kepuasan pelayanan keperawatan pasien post Appendectomy.

Alat ukur atau instrument yang dapat diterima sesuai standar

adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data. Uji

validitas dapat menggunakan rumus Person Product Moment. (Hidayat,

2009). Rumusnya sebagai berikut :

n ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑟 𝑋𝑌 =
√𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑥)2 √𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌 )2
66

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

ΣX : Jumlah skor item

Σy : Jumlah skor total

n : Jumlah responden

Instrument dikatakan valid jika p value pada Person Product

Moment < 0,05, apabila uji validitas tersebut terdapat yang tidak valid

maka tidak akan diikutsertakan dalam pengolahan data selanjutnya.

Perhitungan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product Service

Solutions) for Windows 16.0

Berdasarkan hasil uji validitas melalui Korelasi Pearson Product

Moment terhadap variabel kepuasan pasien dari 25 item pertanyaan semua

item pertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan untuk variabel komunikasi

terapeutik dari 25 item pertanyaan, 24 item pertanyaan dinyatakan valid

dan 1 item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Dari kedua variabel yang

ada, dikatakan valid karena memiliki nilai P value ≤ 0,05.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asa (ajeg) bila dilakukan pengukuran 2 kali atau lebih terhadap gejala yang

sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010).


67

Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas instrument dengan

menggunakan Cronbach Alpha (Arikunto, 2013) adalah sebagai berikut :

𝑛 ∑ 𝜎12
𝑟11 =[ ] [1 − 2 ]
𝑛−1 𝜎 𝑡

Keterangan :

r1 : Reliabilitas instrumen

n : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ12 : Jumlah varians butir

σ2 t : Varians total

Kriteria uji mengacu pada indeks reliabilitas menurut Guilford :

Tabel 3.2 Tabel Indeks Reliabilitas Menurut Aturan Guilford


(Guilford’s Empirical Rate)

0,00 – 0,19 Reliabilitas sangat lemah


0,20 – 0,39 Reliabilitas lemah
0,40 - 0,69 Reliabilitas cukup kuat
0,70 – 0,89 Reliabilitas kuat
0,90 – 1,00 Reliabilitas sangat kuat

Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap item

pertanyaan diperoleh untuk kuesioner komunikasi terapeutik sebesar

0,964 dengan reliabitas menurut Guilfor adalah reliabiltas sangat kuat dan

untuk kuesioner kepuasan pasien sebesar 0,932 dengan reliabiltas sangat

kuat. Sehingga semua item-item pertanyaan dinyatakan reliabel karena

memiliki nilai Guilford ≥ 0,40. Menurut skala Guilford dikatakan reliabel

jika r ≥ 0,40
68

I. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data, menurut Nursalam (2013) pengolahan

data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Editing adalah upaya memeriksakan kembali kelengkapan data

yang telah diperoleh dari responden. Editing dilakukan pada saat

pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap kelengkapan

pengisian kuesioner sesaat setelah responden menyerahkan kuesioner,

dan ternyata ada 2 responden dimana 1 item pertanyaan yang belum

dijawab sehingga peneliti meminta responden untuk mengisi kembali

item pertanyaan yang kosong.

b. Koding

Koding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan

artinya dalam satu buku (Code Book) untuk memudahkan kembali

melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

Pada penelitian ini untuk variabel komunikasi terapeutik untuk

kategori melakukan semua tahapan komunikasi terapeutik diberi kode

1dan kategori tidak melakukan semua tahapan komunikasi terapeutik


69

diberi kode 2. Sedangkan untuk variabel kepuasan pasien untuk

kategori puas diberi kode 1, kategori kurang puas diberi kode 2 dan

kategori tidak puas diberi kode 3.

c. Skoring

Data yang sudah di koding kemudian dilakukan skoring,

Pertanyaan yang diberikan skor adalah pertanyaan yang berhubungan

dengan komunikasi terapeutik perawat dan kepuasan pelayanan

keperawatan pasien post Appendectomy. Tahap ini meliputi nilai

masing-masing pertanyaan dengan pemberian skor untuk pertanyaan

komunikasi terapeutik adalah ya diberi skor 1 dan tidak diberi skor 2.

Sedangkan untuk pertanyaan kepuasan pasien post Appendectomy

diberi skor Sangat Puas dengan nilai skor 4, Puas dengan nilai skor 3,

Kurang Puas dengan nilai skor 2 dan Tidak Puas dengan nilai skor 1.

d. Prosecing

Prosecing atau entry data adalah kegiatan memasukan data yang

telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base computer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan

membuat tabel kontigensi dengan menggunakan program SPP for

Windows 16.0

e. Cleaning

Data yang telah dimasukkan kedalam komputer atau data yang

telah di entry kemudian dilakukan cleaning, cleaning merupakan

kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan apakah ada


70

kesalahan atau tidak.

2. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak

komputer, dilakukan dengan menggunakan software programer SPSS for

windows 16.0 berupa analisis univariat dan bivariate

a. Analisa Univariat

Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel

dan hasil penelitian dalam analisis ini hanya menggunakan distribusi dan

presentasi dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Analisa univariat dalam penelitian ini menggunakan distribusi

frekuensi yang dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik responden

dan variabel penelitian komunikasi terapeutik perawat dan kepuasan

pelayanan keperawatan pasien post Appendectomy dengan menggunakan

rumus :
𝒂
P= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒃

Keterangan :

P : Persentase

a : Jumlah total jawaban responden yang benar

b : Jumlah total pertanyaan


71

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang di duga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisa bivariat

dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Kuadrat.

Uji ini digunakan untuk mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi

yang diselidiki atau menganalisis hasil observasi untuk mengetahui,

apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan pada

penelitian yang tidak menggunakan data nominal (Hidayat, 2007).

Pengolahan dan analisi data dilakukan secara manual dengan

menggunakan rumus Chi Kuadrat

Keterangan :

X2 : Nilai Chi Kuadrat

f0 : Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)

fn : Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)

Uji menganalisis atau keputusan Uji Chi Kuadrat dengan

menggunakan hipotesis dua arah dan tingkat kesalahan atau kekeliruan

sebesar 5% adalah sebagai berikut :

1. Jika P value < 0,05 : Ho ditolak artinya ada hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen.

2. Jika P value ≥ 0,05 : Ho diterima artinya tidak ada hubungan antara


72

variabel independen dan variabel dependen.

Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil analisa dengan

menggunakan uji Chi Kuadrat adalah menghasilkan nilai P value sebesar

0,029 yang berarti menolak HO.

J. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menurut Notoatmodjo (2010) adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan (perencanaan), atau menyusun proposal penelitian

Langkah 1 : Menentukan atau memilih masalah,

Melalui studi pendahuluan kemudian menyusun latar

belakang. Peneliti menggunakan atau memilih masalah

melalui studi pendahuluan mengenai Hubungan

Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan

Pelayanan Keperawatan Pasien Post Appendectomy di

Ruang Rawat Inap RSUD R Syamsudin SH Kota

Sukabumi.

Langkah 2 : Merumuskan masalah.

Adakah Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat

dengan Kepuasan Pelayanan Keperawatan Pasien Post

Appendectomy di Ruang Rawat Inap RSUD R Syamsudin

SH Kota Sukabumi.

Langkah 3 : Menentukan tujuan penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui gambaran


73

komunikasi terapeutik, diketahui gambaran kepuasan

pasien dan diketahui Hubungan Komunikasi Terapeutik

Perawat dengan Kepuasan Pelayanan Keperawatan Pasien

Post Appendectomy di Ruang Rawat Inap RSUD R

Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Langkah 4 : Menentukan manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk

pengembangan program pembinaan bagi perawat dan

memberikan motivasi kepada perawat untuk selalu

meningkatkan mutu pelayanan terutama dalam

pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat.

Langkah 5 : Menentukan kerangka pemikiran

Kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah adakah

hubungan komunkas terapeutik dengan kepuasan

pelayanan keperawatan pasien post appendectomy

Langkah 6 : Menentukan hipotesis penelitian

Hipotesis pada penelitian ini terdapat Hubungan

Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan

Pelayanan Keperawatan Pasien Post Appendectomy di

Ruang Rawat Inap Bedah RSUD R Syamsudin SH Kota

Sukabumi.

Langkah 7 : Menentukan tinjauan pustaka yang tepat.

Menentukan tinjauan pustaka yang tepat sesuai dengan


74

kebutuhan dalam variabel

Langkah 8 : Menentukan jenis penelitian.

Jenis penelitan pada penelitian ini adalah korelasional.

Dengan pendekatan penelitian menggunakan cross

sectional

Langkah 9 : Menentukan lokasi dan waktu

Lokasi penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap

Bedah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Dengan

waktu penelitan dari bulan Agustus 2016 sampai dengan

bulan Januari 2017

Langkah 10 : Menentukan variabel penelitian.

Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah variabel

independen yaitu komunikasi terapeutik perawat dan

variabel dependennya yaitu kepuasaan pelayanan

keperawatan pasien post Appendectomy

Langkah 11 : Menyusun definisi konseptual dan definisi operasional

Langkah 12 : Menentukan populasi dan sampel

Populasi pada penelitian ini berjumlah 34 orang dengan

jumlah sampel penelitian berjumlah 31 orang

Langkah 13 : Menyusun teknik pengumpulan data dengan menggunakan

data primer dan sekunder

Langkah 14 : Menentukan instrument penelitian.

Instrument yang dibuat adalah berbentuk kuesioner.


75

Langkah 15 : Melakukan Ujian Proposal

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti harus menggumpulkan data sesuai dengan

focus tujuan penelitian.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

4. Tahap penulisan hasil penelitian atau laporan hasil penelitian

Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dalam penyusunan karya

tulis ilmiah yang kemudian akan diikuti dengan pencetakan dan

penggandaan laporan untuk dikomunikasikan dengan pihak lain.

K. Etika Penelitian

Menurut Nursalam (2009). Masalah etika dalam penelitian yang

menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus memahami prinsip-prinsip

etika penelitian. Jika hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar

hak-hak (otonomi) manusia yang dijadikan sebagai subjek. Secara prinsip

etika dalam penelitian yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :

1. Pinsip Manfaat

a. Bebas dari ekspoitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang

tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa partisipasinya

dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan

dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk

apa pun. Subjek dalam peneltian ini adalah atau perwakilan pasien post
76

appendectomy yang dirawat di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD R

Syamsudin SH Kota Sukabumi.

2. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human diginity)

a. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self

ddetermination)

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek atau pun tidak,

tanpa adanya sangsi apa pun atau akan berakibat terhadap

kesembuhannya, jika mereka seorang klien. Pasien diberikan kebebasan

oleh peneliti untuk menyetujui atau tidak menyetujui sebagai responden

dalam penelitian ini.

b. Informed consent

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent

juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dapat

dipergunakan untuk pengembangan ilmu. Hal ni juga merupakan bentuk

kesukarelaan dari subjek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, sebelum membagikan kuesiner peneliti terlebih

dahulu menanyakan kesedian pasien post appendectomy yang dirawat di

ruang rawat inap bedah RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk

dijadikan responden untuk mengisi kuesioner. Setelah responden

bersedia maka diberikan satu lembar persetujuan menjadi responden

dimana lembaran tersebut ditandatangani oleh responden itu sendiri.


77

3. Prinsip keadilan (right to justice)

a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair treatment)

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah

keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila

ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian. Seluruh

pasien post appendectomy yang dirawat di ruang rawat inap bedah RSUD

R Syamsudin SH Kota Sukabumi mendapatkan hak yang sama tanpa

dibedakan oleh peneliti untuk menjadi responden pada penelitian ini.

b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus

dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia

(confidentiality). Seluruh informasi yang diberikan oleh responden

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian dan kelompok tertentu saja yang disajikan dan

dilaporkan sebagai hasil penelitian. Bila sudah tidak dibutuhkan lagi

maka seluruh data akan dimusnahkan.

Anda mungkin juga menyukai