BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Toilet Training
Toilet training adalah suatu usaha untuk melatih anak agar mampu
mengontrol dalam melakukan buang air kecil ( BAK) dan buang air besar
untuk mengontrol buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK)
secara benar dan teratur (Zaivera, 2008). Toilet training adalah sebuah
diatas maka dapat disimpulkan definisi toilet training adalah sebuah usaha
pembiasaan mengontrol buang air kecil ( BAK) dan buang air besar (BAB)
kotoran ( anus dan saluran kemih). Latihan ini hendaknya dimulai pada
waktu anak berusia 15 bulan dan kurang bijaksana bila anak pada usia
adaptasi. Anak juga perlu dilatih untuk duduk di toilet meskipun dengan
secara rutin kepada anak ketika anak terlihat ingin buang air.
Anak dibiarkan duduk di toilet pada waktu – waktu tertentu setiap hari,
terutama 20 menit setelah bangun tidur dan seusai makan, ini bertujuan
yang normal. Anak apabila berhasil melakukan toilet training maka orang
kesiapan anak, persiapan dan perencanaan serta toilet training itu sendiri:
Salah satu pertanyaan utama tentang toilet training adalah kapan waktu
yang tepat bagi orang tua untuk melatih toilet training. Sebenarnya
tidak patokan umur anak yang tepat dan baku untuk toilet training
karena setiap anak mempunyai perbedaan dalam hal fisik dan proses
biologisnya. Orang tua harus mengetahui kapan waktu yang tepat bagi
anak untuk dilatih buang air dengan benar. Para ahli menganjurkan
10
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
untuk melihat beberapa tanda kesiapan anak itu sendiri, anak harus
Bukan orang tua yang menentukan kapan anak harus memulai proses
toilet training, hal ini untuk mencegah terjadinya beberapa hal yang
tidak diinginkan seperti pemaksaan dari orang tua atau anak trauma
melihat toilet.
yang perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut gunakan istilah yang
besar (BAB) / buang air kecil (BAK) misalnya poopoo untuk buang air
pada usia ini anak cepat meniru tingkah laku orang tua. Orang tua
merasa risih bila memakai celana yang basah dan kotor. Meminta pada
ingin buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) dan bila anak
11
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Selain itu ada juga persiapan dan perencanaan yang lain seperti:
Orang tua bisa menunjukkan dan menekankan bahwa pada anak kecil
memakai popok dan pada anak besar memakai celana dalam. Orang
tua juga bisa membacakan cerita tentang cara yang benar dan tepat
Orang tua harus melakukan sesuai dan jenis kelamin anak ( ayah
dengan anak laki – laki dan ibu dengan anak perempuan). Orang tua
Pispot ini digunakan untuk melatih anak sebelum ia bisa dan terbiasa
dewasa, ada kemungkinan anak akan takut karena lebar dan terlalu
tinggi untuk anak atau tidak merasa nyaman. Pispot disesuai dengan
12
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Suatu proses panjang dan tidak mudah seperti toilet training ini,
sistem reward yang tepat. Anak juga bisa melihat sendiri kalau dirinya
bisa melakukan kemajuan dan bisa mengerjakan apa yang sudah terjadi
tuntutan untuknya sehingga hal ini akan menambah rasa mandiri dan
percaya dirinya. Orang tua bisa memilih metode peluk cinta serta
Ketika orang tua sudah melakukan 2 langkah di atas maka bisa masuk
Orang tua bisa menyusun jadwal dengan mudah ketika orang tua tahu
dengan tepat kapan anaknya biasa buang air besar (BAB) atau buang
air kecil ( BAK). Orang tua bisa memilih waktu selama 4 kali dalam
sehari untuk melatih anak yaitu pagi, siang, sore dan malam bila orang
tua tidak mengetahui jadwal yang pasti BAK ( buang air kecil ) atau
13
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Orang tua sebaiknya tidak memupuk impian bahwa anak akan segera
menguasai dan terbiasa untuk duduk di pispot dan buang air disitu.
Misalnya anak hari ini pukul 09.00 pagi anak buang air kecil (BAK) di
pispotnya pada pukul 08.30 atau bila orang tua melihat bahwa
beberapa jam setelah buang air kecil (BAK) yang terakhir anak tetap
kering, bawalah dia ke pispot untuk buang air kecil (BAK). Hal yang
terpenting adalah orang tua harus menjadi pihak yang pro aktif
langsung mengatakan pada orang tua ketika dia ingin buang air besar
d. Buatlah bagan untuk anak supaya dia bisa melihat sejauh mana
kemajuan yang bisa dicapainya dengan stiker yang lucu dan warna –
14
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tersebut di bagan itu. Anak akan tahu bahwa sudah banyak kemajuan
yang dia buat dan orang tua bisa mengatakan padanya orang tua
bangga dengan usaha yang telah dilakukan anak (Dr Sears, 2006).
ini agar anak beradaptasi terlebih dahulu dan orang tua dapat
apabila anak ingin buang air dan menggunakan istilah seperti poopoo
untuk buang air besar ( BAB) dan peepee untuk buang air kecil ( BAK),
bila anak berhasil melakukan buang air dengan benar berikan pujian pada
anak.
yaitu:
a. Minat.
15
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mengambil operminat orang lain itu dan juga pola perilaku mereka.
b. Pengalaman
(Notoatmodjo, 2003).
c. Lingkungan
16
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4. Hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam latihan toilet training
Menurut Imam (2003) hal yang penting perlu diperhatikan dalam toilet
training adalah
a. Berikan penghargaan
Anak bila berhasil menahan buang air besar atau buang air kecil,
Orang tua jangan marah bila anak belum bisa menahan kencing atau
Orang tua perlu menjelaskan kepada anak bahwa apada umur dia
sekarang sudah harus dapat buang air di tempatnya dengan benar dan
pelatihan buang air dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada
penghargaan atau reward pada anak bila anak dapat menahan kencing dan
berhasil melakukan buang air dengan benar. Orang tua juga tidak perlu
17
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
marah bila anak belum berhasil melakukan buang air dengan benar karena
pada umur 2 tahun anak belum mampu mengontrol kandung kemih dan
sfingter ani yang dengan baik, wajar bila anak masih enkopresis
agar anak paham apa yang akan orang tua lakukan pada dia dan
training.
adanya perlakuan atau aturan yang ketat bagi orang tua kepada anaknya
retentive di mana anak cenderung bersikap keras kepala bahkan kikir. Hal
ini dapat dilakukan oleh orang tua apabila sering memarahi anak pada saat
buang air besar atau kecil atau melarang anak saat bepergian. Bila orang
tua santai dalam memberikan aturan dalam toilet training maka anak akan
18
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
plastisitas yang tinggi dalam proses tumbuh kembang, maka usia satu
plastisitas yang tinggi adalah pertumbuhan sel otak cepat dalam waktu
pada usia tersebut ini harus memdapatkan perhatian yang serius dalam arti
﴾ Hartanto, 2006﴿.
Anak pada masa ini bersifat egosentris yaitu mempunyai sifat keakuan
pertumbuhan jasmani yang pesat oleh karena itu mereka sangat lincah.
penyalur tenaga. Anak usia ini secara mental mempunyai jangka perhatian
yang singkat, suka meniru oleh karena itu jika ada kesempatan gunakanlah
perhatian mereka dengan sebaik – baiknya. Segi emosional anak usia ini
19
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mereka suka melawan dan sulit diatur. Kembangkanlah kasih sayang dan
anti sosial. Wajar bagi mereka untuk merasa senang bermain sendiri dari
untuk belajar mandiri, maka hal ini dapat menimbulkan rasa malu
anak. Pada masa ini anak perlu dibimbing dengan akrab, penuh
kebingungan.
2. Fase anal
Menurut teori Sigmund Freud pada fase ini sudah waktunya anak
dilatih untuk buang air atau toilet training ﴾pelatihan buang air
20
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Anak usia toddler ﴾ 1 - 3 tahun﴿ yang berada pada fase anal yang
mengeluarkan feses atau buang air besar timbul rasa lega, nyaman
Hal yang perlu diperhatikan dalam fase anal yaitu anak mulai
umur 2 tahun adalah latihan buang air ﴾ toilet training﴿ agar anak
Menurut teori Piaget pada fase anak perlu dibimbing dengan akrab,
﴾ Nuryanti, 2008﴿.
21
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
rumah serta sekeliling rumah, anak dapat menyusun 2 atau 3 balok, dapat
atau pasir, mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil,
menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
dan memperlihatkan minat kepada apa yang dilakukan anak lain dan
22
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Anak – anak yang telah mampu melakukan toilet training dapat dilihat
jam, anak buang air kecil dalam jumlah yang banyak, anak sudah
menunjukkan keinginan untuk buang air besar dan buang air kecil dan waktu
untuk buang air besar dan kecil sudah dapat diperkirakan dan teratur.
Kemampuan fisik dalam melakukan toilet training yaitu anak dapat duduk
atau jongkok tenang kurang lebih 2 – 5 menit, anak dapat berjalan dengan
baik, anak sudah dapat menaikkan dan menurunkan celananya sendiri, anak
merasakan tidak nyaman bila mengenakan popok sekali pakai yang basah
kamar mandi, anak dapat memberitahu bila ingin buang air besar atau kecil,
atau mengikuti orang tua atau saudaranya dan anak tidak menolak dan dapat
bahasa sendiri seperti peepee untuk buang air kecil dan poopoo untuk buang
air besar dan anak dapat mengerti reaksi tubuhnya bila ia ingin buang air kecil
atau besar dan dapat memberitahukan bila ingin buang air ( Nadira, 2006).
23
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
E. Praktik
1. Pengertian Praktik
sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan hasil dari tindakan yang telah
a. Persepsi ﴾ perception﴿
﴾BAB) dan buang air kecil ﴾BAK) dengan benar pada anak mulai dari
24
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. Mekanisme﴾ mechanism﴿
Misalnya jika anak biasa buang air kecil setelah bangun tidur pada
pukul 7 pagi maka ibu langsung mengajak anak untuk buang air kecil
ke WC.
d. Adaptasi ﴾ adaptation﴿
beberapa jam, hari atau bulan yang lalu ﴾ recall) . Pengukuran juga dapat
kegiatan responden.
a. Praktik Lisan
anak dengan kata – kata sebelum atau sesudah buang air kecil dan
besar. Cara ini merupakan hal biasa yang dilakukan pada orang tua
akan tetapi apabila kita perhatikan bahwa teknik lisan ini mempunyai
nilai yang cukup besar dalam memberikan rangsangan untuk buang air
25
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) dimana dengan lisan ini
anak mampu dengan baik dalam melaksanakan buang air kecil (BAK)
Usaha melatih anak dalam melakukan buang air besar dengan cara
meniru untuk buang air besar atau memberikan contoh. Cara ini juga
(BAK) dan buang air besar (BAB) atau membiasakan buang air kecil
(BAK) dan besar secara benar. Teknik memberi contoh ini dapat
kelamin yang sama atau saudaranya yang sedang buang air ( Hidayat,
2008).
Selain dapat menggunakan metode praktik yang diatas ibu juga dapat
anak dapat melakukan dengan baik. Metode ini efektif untuk anak –
26
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
anak yang memiliki jadwal buang air besar (BAB) atau buang air kecil
a. Pengetahuan
Orang tua perlu tahu acara mengajarkan toilet training dari tahap
27
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Sikap
orang lain atau objek lain. Sikap terhadap nilai-nilai kesehatan tidak
Sikap juga perlu dalam latihan buang air. Sikap dibagi menjadi 2:
1) Sikap tegas
inkonsisten.
28
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2) Sikap kompromi
ketat dan tidak. Selain itu wajib menumbuhkan dalam diri anak
2001).
yang sangat mempengaruhi dalam toilet training selain itu sikap orang tua
juga sangat mempengaruhi seperti sikap orang tua yang tegas akan
kompromi juga diperlukan akan tetapi tidak semua aktivitas karena bila
29
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
orang tua terlalu ketat dalam melakukan toilet training anak bersikap
menolak.
training yaitu
WC atau kakus sebaiknya aman dan nyaman serta lantai tidak licin
toilet training.
b. Komunikasi
Sampaikan pada anak bahwa saat ini anak sudah siap untuk mulai
belajar latihan buang air besar dan buang air kecil. Komunikasikan
semua proses latihan buang air besar dan buang air kecil agar anak
paham seperti sebelum buang air kecil atau buang air besar membuka
agar alat kelamin tetap bersih. Sampaikan pada anak bila sudah bisa
melakukan dengan baik dan berilah pujia, tetapi jika belum bisa jangan
mengejek anak.
30
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Ayah atau kakak laki – laki memberi contoh buang air besar atau
buang air kecil pada anak laki – laki atau adik laki – lakinya.
Ibu atau kakak perempuan memberi contoh buang air besar atau kecil
yang menjadi pendorong dalam praktik toilet training adalah orang tua dan
saudara terdekat, ini disebabkan anak pada usia 18 - 36 bulan lebih cepat
31
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
F. Kerangka Teori
Faktor yang
memperngaruhi
toilet training:
1. Pengetahuan
orang tua
2. Sikap orang tua
3. Kesiapan anak
dan orang tua
Praktek toilet training
ibu:
Kemampuan toilet
1. Praktek lisan
training anak usia
Faktor pendorong 2. Praktek memberi
toilet training: 18 – 36 bulan:
contoh
1. Ayah/ ibu 1. Kemampuan fisik
3. Praktek pengaturan
2. Kakak laki – 2. Kemampuan
jadwal
laki/ kakak psikologi
4. Praktek menggunakan
perempuan 3. Kemampuan
alat bantu
kognitif
Faktor pendukung
toilet training :
1. Sarana WC atau
kakus
2. Komunikasi
G. Kerangka Konsep
32
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
H. Variabel penelitian
training ibu
I. Hipotesis
33