Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan
laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) mempakan hasil pemmusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun
1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia meniupakan
terapan dari beberapa Standard akuntansi ynng ada seperti. IAS, JFRS, ETAP, GAAP. Selain itu
ada juga PSAK syariah dan juga SAP.
Selain untuk keseragaman laporan keuangan. Standar akuntansi juga diperlukan untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta Memudahkan pembaca
laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang
berbeda. Di Indonesia SAK yang diterapkan akan berdasarkan 1FRS pada tahun 2012 mendatang.
Pada PSAK-IFRS. SAK ETAP ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Syariah sedangkan
SAP oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah.
1. PSAK-IFRS
PSAK-IFRS akan diterapkan secara utuh pada tahun 2012. Saat ini masih dalam proses
konvergensi. Proses ini melalui lahap adopsi pada tahun 2008-2010 kemudian tahun ini memasuki
tahap persiapan akhir sebelum tahap implementasi di tahun 20l2.Pada PSAK ini wajib diterapkan
untuk entitas dengan akuntabilitas public seperti : Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi,
dan BUMN. Tujuan dari PSAK ini adalah memberikan informasi yang relevan bagi user laporan
keuangan.
Indonesia mengadopsi IFRS karena Indonesia adalah bagian dari IFAC yang sudah pasti
harus mematuhi SMO(Statcment Membership Obligation) yang menjadikan IFRS sebagai
accounting standard. Selain itu Konvergensi IFRS adalah kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 Forum. Pada pertemuan pemimpin G20 di Wahington DC. pada 15
November 2008 didapati hasil : “Strengthening Transparency and Accountability" yang kemudian
1
pada 2 April 2009 di London pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk Strengthening
Financial Supervision and Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently
with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achiew a
single set of high-quality' global accounting standards.”
Jadi walaupun Indonesia harus menyesuaikan standard keuangan dengan IFRS namun hal ini akan
mempermudah untuk pelaporan keuangan meskipun aka nada perubahan-perubahan dalam
penyusunan laporan keuangan itu sendiri yang bersifat menyuluruh.
1. Lebih mcitckankun Interpretasi dan aplikasi alus standar sehingga harus berfokus padu
spirit penerapan prinsip tersebut.
2. Standard membutuhkan penilaian utus substansi trunsaksi dan evaluasi apakah presentasi
akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
3. Membutuhkan professional judgement puda penerapan standurd akuntansi.
IFRS juga menggunakan fair value dalam peniluian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus
melakukan penilaian sendiri atau menggunakun jusa penilai. Selain itu IFRS mengharuskan
pengungkapan(disclosure) yang lebih banyuk baik kwantitatif maupun kualitatif.
2. SAK - ETAP
SAK ETAP adalah Standard akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik. ETAP yaitu Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan sertu
2
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. ETAP menggunakan
acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises SAK- ETAP diterbitkan pada tahun 2009 dan
berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan pada 1 Januari 2010. SAK ini diterapkan secara
retrospektif namun jika tidak praktis dapat diterapkan secara prospektif yang berarti mengakui
semua usset dan kewajiban sesuai SAK ETAP juga tidak mengakui asset dan kewajiban jika tidak
diizinkan oleh SAK-ETAP. selain itu Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan
PSAK lama menjadi pos-pos sesuai SAK-ETAP juga menerapkan pengukuran asset dan kewajiban
yang diakui SAK ETAP. Dengan adanya SAK ETAP diharapkan perusahaan kecil dan menangah
dapat untuk menyusun laporan keuangannya sendiri juga dapat diaudit dan mendapatkan opini
audit, sehingga perusahaan dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana
untuk pengembangan usahanya.
3. PSAK Syarlah
PSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga
syariah maupun lembaga non syariah. Dalam PSAK Syariah ini pengembangan dilakukan dengan
model PSAK umum namun psak ini berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI.
1. Kerangka Konseptual
2. Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3
3. Akuntansi Murabahah
4. Musyarakah
5. Mudharabah
6. Salam
7. Istishna
4. SAP
SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan. SAP ini ditetapkan sebagai PP(Peraturan Pemerintah) yang diterapkan
untuk entetitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). SAP diterapkan dengan PP Nomor 24 Tahun
2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP SAP). Penyusunan SAP
melalui tahapan-tahapan seperti:
Jadi SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan baik pusat maupun daerah untuk
menyusun laporan keuangan dalam pemerintahan. Dan diharapkan dengan adanya SAP maka akan
ada transparansi, parisipaso dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara sehingga dapat
mewujudkan pemerintahan yang baik.
4
5. Standar Akuntansi Amerika
Di Amerika Serikat, akuntan yang berpraktik disebut Ccrtified Public Accountant (CPA).
Ceitified Internal Auditor (CL\) dan Ceilified Managcment Accountant (CMA). Perbedaan jenis
sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan. walaupun muigkin saja satu orang
memiliki lebih dari satu sertifikat Sebagai tambahan, banyak pekerjaan akuntansi dikerjakan oleh
seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah pengawasan seorang akuntan berscrtifikaL
Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian tempat kedudukan yang bersangkutan berupa izin
untuk menawarkan jasa auditing kepada publik, walaupun kebanyakan kantor akuntan juga
menawarkan jasa akuntansi, perpajakan. bantuan litigasi dan konsultansi keuangan lainnya.
Persyaratan untuk mendapat sertifikat CPA bervariasi di antara negara bagian, namun ujian
Uniform Certified Public Accountant diharuskan di setiap negara bagian. Ujian ini dibuat dan
diperiksa oleh American Institute of Certified Public Accountants.
Ada empat organisasi yang memiliki pengaruh besar dalam pengembangan standar akuntansi
keuangan di Amerika Serikat, yaitu:
Sertifikasi CIA dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA). yang diberikan kepada
kandidat yang lulus dalam empat bagian ujian. CIA kebanyakan memberikan jasanya kepada
pemberi kerja langsung bukan kepada publik.
Biro Statistik Tenaga Kerja (Bureau of Labor Statistics) dari Departemen Tenaga Keija
Amerika Serikat (United Stales Department of Labor) memperkirakan ada sekitar satu juta orang
yang bekerja sebagai akuntan dan auditor di Amerika Serikat
5
2.3 TAHAPAN PROSES PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI
1. Berkaitan denpin masalah siapa yang dituju dan bagaimana kedudukan yang dituju
terhadap organisasi atau badan usaha. Pihak yang dituju adalah investor, kreditor, dan
pemakai lain yang tidak mempunyai akses informasi kecuali dari informasi laporan
keuangan;
2. Berkaitan dengan aspek karakteristik dan keterbatasan informasi yang melandasi tujuan
pelaporan keuangan. Makin banyak jenis dan kuantitas informasi yang dianggap
bermanfaat makin besar pula kos untuk menyediakan informasi tersebut. Informasi akan
dipertimbangkan untuk masuk ke dalam laporan keuangan apabila manfaatnya melebihi
kos penyediaan;
3. Dimaksudkan untuk menentukan kualifikasi minimal para pemakai sehingga suatu
informasi dapat dipahami oleh pemakai tanpa harus disertai penjelasan rinci. Kualifikasi
minimal ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan penentu kebijakan akuntansi di jajaran
penyusun standar atau badan usaha:
4. Informasi yang dapat dipahami akan dipakai apabila terdapat kebermanfaatan terhadap
keputuran pemakai. Kebermanfaatan memiliki kriteria yang ditentukan melalui kulaitas
informasi spesifik keputusan. meliputi; kualitas primer yang terdiri dari relevance. reliability,
verifiability. dan representational faithfulness dan kualitas sekunder yang terdiri dari
comparability. consistency, dan neutralily.
5. Walaupun kualitas di atas terpenuhi, namun diperlukan kriteria penentu untuk menyaring
informasi mana yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan dan mana yang harus
dilaporkan dalam laporan yang lain, yaitu materiality.