PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan mendapat persetujuan atau legalitas dari pejabat negara sebagai alat
serta norma norma kehidupan yang ada dimasyarakat baik secara vertikal maupun
horizontal.
negara dalam konsep negara kesejahteraan (welfare state) yang termasuk dalam
empat, dapat terwujud dan terdapat dalam pembukaan UUD 1945 untuk
kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatannya
sendiri menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
ini, membutuhkan suatu instutusi atau lembaga yang bersedia mengambil alih
Asuransi salah satu lembaga keuangan untuk wujud investasi yang penting,
Semakin banyak dana yang dihimpun semakin banyak pula manfaat bagi
4
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945,
Bagian Pembukaan Alinea ke- 4
5
Sri Rejeki Hartono ,Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, (Jakarta: Sinar Grafika,
1992), hlm 5
dunia usaha sudah menjadi kebutuhan vital. Asuransi telah menjadi sarana
finansial yang tangguh, karena dalam setiap usaha pembangunan atau usaha yang
lainnya bahkan dalam segala aspek kehidupan selalu terkandung resiko kerugian,
berupaya mencari jalan kalau pihak yang lain bersedia mengambil alih beban
resiko ancaman bahaya dan dia sanggup membayar kontra prestasi yang disebut
premi. Dalam dunia bisnis, Perusahaan asuransi selalu siap menerima tawaran dari
(penanggung). Sejak itu pula resiko beralih kepada penanggung. Apabila sampai
tertanggung.
kerugian karena pembayaran premi pada asuransi jiwa dilakukan secara berkala
Dalam jangka waktu yang cukup lama premi yang disetor kepada
penanggung dapat berfungsi sebagai modal usaha dengan mana tertanggung diberi
hak untuk menikmati hasilnya setelah jangka waktu asuransi berakhir tanpa terjadi
evenement.
iklim perasuransian yang sehat. Perusahaan asuransi yang sehat diperlukan dalam
jasa asuransi. Misalnya gagal klaim, premi yang dibayarkan dibawa lari oleh
perusahaan asuransi dan lain-lain. Hal ini sudah menjadi tugas pemerintah untuk
perusahaan asuransi.
penting karena dengan adanya izin maka dapat dibedakan mana perusahaan
asuransi yang legal dan mana yang ilegal. Perusahaan asuransi yang ilegal berarti
perusahaan yang tidak memiliki izin usaha dari menteri keuangan. Sehingga
masyarakat pengguna jasa pemerintah. Hal ini dikarenakan izin tersebut diberikan
setelah melalui penelitian yang seksama dari pemerintah, yang berkaitan dengan
Oleh karenanya izin ini sangat penting sebagai awal dimulainya sebuah
layanan yang baik dan memuaskan bagi masyarakat pengguna jasa usaha asuransi.
melanggar hukum. Kewenangan ini sangat penting bagi proses penegakan hukum
kewibawaan karena telah diletakkan dengan serius oleh aparat penegak hukum.
melakukan penelitian dalam skripsi ini yang berjudul “Prosedur Perizinan Usaha
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
bersifat teoritis terutama bagi kalangan akademis terutama bagi yang ingin lebih
a. Secara teoritis
b. Secara praktis
otonomi daerah
perizinan Asuransi.
D. Keaslian Penulisan
Hukum Administrasi Negara belum pernah ada sampai saat penelitian ini
dilakukan.
dan elektronik serta bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian dilihat dari
permasalahan serta tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini,
selanjutmya lahirlah ide dan gagasan untuk melakukan penelitian yang berkaitan
dengan hal tersebut dan mengangkat tulisan seperti apa yang tertuang dalam
sebagai faktor pendukung dan pelengkap saja yang memang sangat dibutuhkan
E. Tinjauan Kepustakaan
Dalam negara hukum modern tugas pokok negara tidak saja terletak pada
bagi seluruh rakyat. Sebagai negara berdasar atas hukum, negara Indonesia
didirikan untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Selain
yang mengandung larangan dan kewajiban. Dengan demikian, izin sebagai salah
1.Perizinan
6
Effendhy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,(Bandung : PT .Citra Aditya Bakti ),
2003, hlm 62
perundang-undangan.9
Bagir Manan menyebutkan bahwa izin dalam arti luas berarti suatu
dilarang.
7
E. Utrecht. Pengantar dalam Hukum Indonesia, (Jakarta : Ichtiar, 1957), hlm 186
5
Ateng Syafrudin dalam.M.M Van Praag, Algemen Nederlands Administratief Recht,
Juridische Boekhandel en Uitgeveruj A. Jongbloed & Zoon, (s-Gravenhage,1950), hlm 54
6
Sjachran Basah, Pencabutan Izin Salah Satu Sanksi Hukum Administrasi, Makalah pada
Penataran Hukum Administrasi dan Lingkungan di Fakultas Hukum Unair, (Surabaya: 1995),
hlm 1
bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik. Izin dapat berbentuk tertulis
dan atau tidak tertulis, namun dalam Hukum Administrasi Negara izin harus
tertulis, kaitannya apabila terjadi sesuatu hal yang tidak di harapkan, maka izin
sebagai alat bukti dalam pengadilan. Izin yang berbentuk Beschiking, sudah tentu
dan ditentukan), individual (siapa yang diberikan izin), final (seseorang yang telah
mempunyai hak untuk melakukan suatu perbuatan hukum sesuai dengan isinya
b. Objek pengaturan
c. Pengesahan
10
S. Prajudi Atmosudirdjo, .Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1983), hlm 94
2. Asuransi
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan
Objek Asuransi adalah jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab
hukum, benda dan jasa, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang,
11
Undang-undang Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian, pasal 1 ayat 1
12
Ibid, ayat 25
a.Usaha Asuransi Umum, termasuk lini usaha asuransi kesehatan dan lini usaha
termasuk lini usaha anuitas, lini usaha asuransi kesehatan, dan lini usaha asuransi
kecelakaan diri.
ekonomi .
F. Metode Penelitian
1.Metode Pendekatan
ada.
2. Sumber Data
penelitian dibedakan menjadi tiga yaitu bahan hukum primer, sekunder dan
tersier
yaitu bahan bahan-bahan hukum yang mengikat, yaitu sumber pertama sejauh
penelitian .
Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah bahan
hukum yang dapat memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer yaitu
dan lain sebagainya yang ada kaitanya dengan penelitian skripsi.13 Peraturan
13
Soerjono Soekanto dan Srimamudji, Penelitian Hukum Normatif, (Jakarta : IND-
HILLCO, 2001), hlm. 13
bahan-bahan tersebut dibaca dan dipahami secara mendalam dan hal-hal penting
dibahas pada skripsi ini. Sedangan bahan hukum yang tidak relevan dipisahkan
4. Analisis Bahan
asas, pengertian serta sumber-sumber hukum yang ada dan menarik kesimpulan
G. Sistematika Penulisan
Secara sistematis penulis membagi skripsi ini menjadi beberapa bab, dan
tiap babnya terbagi menjadi beberapa sub bab, antara lain sebagai berikut :
PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
BAB II
asuransi.
BAB III
BAB IV