Anda di halaman 1dari 6

2.

Diagnosa Gangguan Irama Jantung

Penilaian denyut jantung ( = denyut ventrikel)

Kecepatan rekaman standar adalah 25mm/detik, perhitungan irama paling mudah ditentukan
dengan:
 Membagi jumlah kotak besar antar QRS kompleks dengan 300
 Menghitung jumlah QRS kompleks dalam 30 kotak besar (missal, jumlah dalam 6 detik)
dan dikalikan 10
Pada dewasa, denyut >100x/menit disebut sebagai takikardi dan <60x/menit sebagai bradikardi

Anecdote Seorang pria, atlet rugby berusia 22 tahun, dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri
pada bagian abdomen. Denyut jantung pada pasien ini 74x/menit, hal sesuai dengan
olahraga yang dia lakukan. Beberapa jam kemudian, dia mendadak pingsan. Pada operasi
laparatomy, ditemukan adanya 400 mL pus yang berasal dari abses apendiks.

Pada kasus ini episode takikardi sangan dimungkinkan karena berkaitan dengan adanya nyeri dan
infeksi. Detak jantung yang “normal” pada kasus ini sebenarnya tidak normal (berdasar dari
kondisi jantung atlet maupun vagal refleksnya) dan didapatkannya klinikal misprespsi

Anecdote Seorang wanita berusia 27 tahun dibawa ke UGD, mengeluhkan adanya nyeri kepala
hebat. Dia berteriak tanpa dapat di tenangkan. Pemeriksaan neurologis dalam batas
norma, denyut jantung 65x/mnt. 2 jam kemudian setelah dilakukan CT scan kepala, dokter
spesialis bedah saraf melakukan shunt untuk mengatasi hydrocephalus pada pasien tersebut

Pada kasus ini episode takikardi sangat dimungkinkan karena nyeri kepala hebat namun
didapatkan denyut jantung yang normal menambah kecurigaan ke arah terjadinya peningkatan
tekanan intracranial.

Perlu diingat bahwa denyut jantung harus berdasar atas perorangan. Denyut jantung
yang “Normal” bisa dianggap tidak normal pada kondisi tertentu.

Penilaian Jantung/ Irama Jantung

 Penilaian keteraturan
 Penilaian durasi QRS
 Jika didapatkan adanya gelombang P, menandakan adanya koordinasi elektrik dari
atrium. Lihat alogaritma A.
 Jika tidak didapatkan adanya gelombang P, menandakan tidak adanya koordinasi elektrik
dari atrium. Lihat alogaritma B. (Pastikan bahwa gelombang P tidak tersembunyi ataupun
berada di antara QRS kompleks)
 Atrial Flutter – aktifitas atrium diatas 300x/menit – “saw-tooth” EKG. Pertimbangkan hal
ini jika denyut QRS regular dan terhitung 300. Atrial Flutter dengan 2:1 AV Block
(denyut ventrikel 150x/menit) atau dengan 3:1 AV Block (denyut ventrikel 100x/menit)
kadang sulit dibedakan dengan irama sinus.
 Atrial Fibrilasi (AF) – aktivitas atrium kacau dan irama QRS tidak teratur.

Alogaritma A bila ditemukan adanya gelombang P

Apakah ditemukan adanya gelombang P sebelum kompleks QRS dan pada tempat lainnya?

YES
Apakah selalu ada hubungan dengan setiap gelombang QRS?
YES NO
Denyut Rendah – normal,
Apakah ada hubungan dengan QRS kompleks?
dengan morfologi dan
axis yang sama dengan Tidak: gelombang P Konduksi PR PR interval yang
EKG sebelumnya? Berdiri sendiri tanpa interval yang memanjang
kompleks QRS konstan, dengan diawali dengan
V rate V rate konduksi yang denyut yang lemah
<60 >120 intermittent lalu siklus berulang
Blok Pertimban Blok Blok
janutng gkan jantung jantung
komplit adanya Mobitz Mobitz
ventrikel tipe II tipe I
takikardi

QRS kompleks yang luas QRS kompleks yang sempit


Alogaritma B bila ditemukan adanya gelombang P

Tidak tampak gelombang P


Tidak tampak gelombang P
(gelombang P rendah, px
obese, pericardial effusion)
Sinus arrest
Blok SA
Afib
A Flutter
Gelombnag P bersembunyi Gelombang P muncul
dibalik QRS komplek namun sangat sulit
untuk dilihat

Pertimbangkan aktivasi retrograde


atrium yang berasal dari bawah

Takikardi sempit? Takikardi luas?

Takikardi (SVT)

Possible VT Blok jantung salah

Q. ECG 1. Irama jantung apakah ini?

A. Atrial Fibrilasi: irama ventrikel ireguler, denyut jantung normal, QRS kompleks yang sempit,
tidak tampak adanya gelombang P.
Q. ECG 2. Irama jantung apakah ini?

A. Atrial Flutter: irama regular ventrikel, QRS kompleks sempit, gelombang undulasi jelas 3:1
(konduksi atrioventrikular) block
Q. ECG 3. Irama jantung apakah ini?

A. VT – global takikardi: irama ventrikel regular, QRS kompleks yang lebar, tidak didapatkan
adanya gelombang P.
Q. ECG 4. Irama jantung apakah ini?

A. Blok jantung komplet: irama ventrikel dan atrium yang regular, tidak ada relasi yang jelas
antara gelombang P dan kompleks QRS. QRS kompleks yang sempit, menandakan adanya
stimulasi ventrikel setiinggi bundle of his. Pada sebagian besar pasien dengan blok jantung
komplit, ditemukan adanya QRS yang luas dan demyut vemtrikel yang lambat.

Telah kami uraikan metode untuk menilai gangguan irama jantung secara sistematis. Saat ini kita
akan mempertimbangkan mengenai penyebab dari dari gangguan irama dan strategi pengobatan
yang potensial dan tersedia.

Anda mungkin juga menyukai