Adapun yang menjadi objek penelitian dalam hal ini adalah Pengaruh Kompetensi
dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Penelitian ini bertujuan untuk
kualitas audit. Untuk meneliti objek tersebut diadakan penelitian terhadap auditor
3.2.1 Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang
76
77
diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu Kantor Akuntan
Publik di Kota Bandung sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.”
sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi
untuk dipilih. Sedangkan cara pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple
random sampling atau pengambilan sampel acak sederhana, sampel dipilih dan
tunggal dalam populasi mempunyai peluang yang diketahui dan sama untuk
sampel tidak dibatasi oleh gender, lama bekerja, jabatan, sehingga semua auditor
Dari 19 KAP yang ada di Bandung yang masih aktif , hanya 14 KAP yang
bersedia mengisi kuesioner. Berikut adalah nama KAP yang bersedia dijadikan
Tabel 3.2
Tabel 3.2
(Lanjutan)
fenomena yang terjadi secara empiris dan berusaha untuk mendapatkan jawaban
kausal antara variabel satu dengan yang lain melalui pengujian hipotesis.”
tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu
daerah.
1) Data Primer
berikut:
yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal ini auditor
eksternal.
2) Data Sekunder
berikut:
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.”
sebagai berikut:
1) Penelitian
literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti berupa buku, jurnal,
2) Penelitian lapangan.
data primer. Menurut Sugiyono (2010), data primer adalah data yang
di Bandung.
sebagai berikut:
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
penyebab besar kecilnya nilai variabel yang lain. Variasi perubahan variabel
1) Kompetensi
dan pengetahuan.
a) Pengetahuan
b) Pengalaman
2) Independen
lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan
2007).
Jasa yang diberikan oleh KAP bukan hanya jasa atestasi melainkan
juga jasa non atestasi yang berupa jasa konsultasi manajemen dan
indikator sebagai berikut: (1) deteksi salah saji, (2) kesesuaian dengan Standar
Perusahaan.
semua hal yang material sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Salah saji dapat terjadi akibat dari kekeliruan atau kecurangan.
86
melakukan, apa saja yang diperlukan, dan lain-lain yang semuanya itu
merupakan prosedur kerja yang harus ditaati dan dilakukan. Saat ini
Operasional variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini, sebagai berikut:
Tabel 3.3
Operasional variabel
Pengalaman a.Pengalaman 8
melakukan audit
b.Jumlah klien yang 7,9
sudah diaudit
c.Jenis perusahaan 10
yang sudah diaudit
Lama hubungan Lama mengaudit klien 1,2,3
dengan klien
Tekanan dari a.Pemberian sanksi 4,5,6,7
klien dan ancaman
pergantian auditor
oleh klien 8
Independensi
b.Besar fee audit yang
(X2)
akan diberikan oleh
klien
(Independen) Ordinal
c.Fasilitas dari klien 9
Telaah dari a.Manfaat telaah dari 10
rekan auditor rekan auditor
b.Konsekuensi 11
terhadap auditor
yang buruk
88
sub variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian
instrumen yang dapat berupa pernyataan. Skala Likert digunakan untuk mengukur
fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditelah ditetapkan
secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Dengan
skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari
populer. Skala tersebut dengan mudah dan cepat bisa dibuat. Setiap butir yang
Karena responden akan menjawab setiap butir, maka mungkin standar ini lebih
andal dibandingkan dengan skala thurstone, dan memberikan data yang lebih
banyak ketimbang skala pembedaan thurstone. Skala ini mudah dipakai baik
untuk penelitian yang berfokus pada objek. Jadi, kita dapat mempelajari
bagaimana respon berbeda dari satu satu orang ke orang lain dan bagaimana
respon berbeda antara berbagai objek. Skala ini diperlakukan sebagai suatu skala
interval.
dalam menguji variabel independen yaitu lima tingkatan, bergerak dari satu
sampai lima. Untuk pertanyaan atau pernyataan positif alternatif jawaban (5-1)
Skor Minimum =1
Skor Maksimum =5
=5–1=4
= 4 : 5 = 0,8
2. Tidak baik
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat Baik
responden pada setiap item pertanyaan dengan tafsiran daerah sebagai berikut
(Gambar 3.1):
Gambar 3.1
Garis Kontinum
Analisis data adalah cara mengolah data yang terkumpul kemudian dapat
masalah yang telah di rumuskan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Instrument (kuesioner) yang baik harus
Perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan
instrument yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti. Sedangkan hasil penelitian yang reliabel bila terdapat
bantuan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver. 19.00.
seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin
diukur (Sekaran, 2010). Alat pengukur yang absah akan mempunyai validitas
n XY X Y
r
(n X 2 X ) (n Y 2 Y )
2 2
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
Setelah nilai korelasi (r) didapat, kemudian dihitung nilai t hitung untuk
menguji tingkat validitas alat ukur penelitian dengan rumus sebagai berikut:
r n2
t
1 r2
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
nilai thitung tersebut dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi sebesar = 0,05 dan
- Jika thitung > ttabel , maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan
adalah valid.
- Jika thitung ttabel , maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan
nilai r hitung dan r tabel, yaitu r hitung didapat dari hasil Output Cronbach Alpha
93
pada kolom Coorelated Item – Total Correlation. Apabila nilai r hitung > r tabel ,
maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,
2011).
pengukuran tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran
yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen (Sekaran,
2010).
Untuk menguji reliabilitas atau keandalan alat ukur atau instrumen dalam
k.r
Alpha () =
1 (k 1).r
Keterangan :
konsistensi jawaban responden. Besarnya koefisien ini berkisar dari nol hingga
satu. Makin besar nilai koefisien, makin tinggi keandalan alat ukur dan tingkat
konsistensi jawaban.
- Jika r < 0,20 maka tingkat keandalan sangat lemah atau tingkat keandalan
tidak berarti.
94
- Jika r diantara 0,20 – 0,40 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang
- Jika r diantara 0,40 – 0,70 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang
cukup berarti.
- Jika r diantara 0,70 – 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang
tinggi.
- Jika r > 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang sangat tinggi.
menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain dengan
lain (Sekaran, 2010). Adapun analisis korelasi yang digunakan di dalam penelitian
ini adalah korelasi product moment pearson dengan rumus sebagai berikut:
𝑛 Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋Σ𝑌)
𝑟=
𝑛Σ𝑋 2 − (Σ𝑋)2 [𝑛Σ𝑌 2 − (Σ𝑌 2 ]
95
Keterangan :
n = Banyaknya data
∑X = Total variabel X
∑Y = Total variabel Y
a. Apabila r = +1, maka korelasi antara dua variabel dikatakan sangat kuat dan
searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1 atau
sebaliknya.
b. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak
c. Apabila r = -1, maka korelasi antar kedua variabel sangat kuat dan
berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun sebesar
1 atau sebaliknya.
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
melakukan uji asumsi klasik. Model regresi harus bebas dari asumsi klasik yaitu
untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal”. Dengan kata lain, uji normalitas dilakukan untuk
apakah sampel yang diambil normal atau tidak dengan menguji sebaran data yang
dianalisis. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melihat normalitas data
1. Uji Kolmogrov Smirnov, dalam uji ini pedoman yang digunakan dalam
a. Jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi data tidak normal
normal berbentuk lonceng (Bell shaped). Data yang baik adalah data yang
97
memiliki pola distribusi normal. Jika data menceng ke kanan atau menceng
* Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
* Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Cara untuk
mengeahui akankah terjadi multikolonieritas atau tidak yaitu dengan melihat nilai
Tolerance dan Variance Infkation Factor (VIP). Kedua ukuran ini menunjukan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai
heteroskedastisitas, dalam penelitian ini digunakan grafik plot antara nilai prediksi
penyimpangan variabel bersifat konstan atau tidak. Salah satu cara untuk
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara variabel dependen (terikat)
membentuk suatu pola tertentu, maka telah terjadi heteroskedastisitas dan apabila
polanya acak serta tersebar, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi adanya
terjadi heteroskedostisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar baik dibawah
atau diatas 0 ada sumbu Y maka hal ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
maka data ordinal hasil skor jawaban responden dikonversi menjadi data interval
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Dimana : α = konstanta
e = error term
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R 2) yang kecil
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen
5%.
Fhitung = R2 / k
(1-R2) / (n-k-1)
Keterangan:
b. H0 tidak berhasil ditolak jika F statistik > 0,05 atau Fhitung < Ftabel
keterangan :
n : jumlah observasi
k : variabel independen
5%.
2) Menghitung Uji t
thitung = r√n – 2
1 – r2
Keterangan:
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah sampel
3) Kriteria Pengambilan Keputusan
keterangan :
n : jumlah observasi
k : variabel independen
adalah sebesar 5% atau 0,05 karena dinilai cukup untuk menguji hubungan antara
variabel cukup nyata. Tingkat signifikansi 0,05 artinya adalah kemungkinan besar