Anda di halaman 1dari 9

PERILAKU DALAM KOMUNIKASI

Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11470

Program Studi Pendidikan Dokter

2013

Oleh : Adelita Ayu K.

NIM : 102013080

Kelompok B9

Alamat Korespondesi : Jalan Duku Raya no.25, Tanjung Duren Barat, Jakarta Barat

e-mail : adelita.2013fk080@civitas.ukrida.ac.id

UKRIDA

Universitas Kristen Krida Wacana


Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Komunikasi didalam kehidupan sangat penting karena dalam kehidupan sehari-hari pasti

kita berkomunikasi dengan orang lain. Faktor ini adalah hal yang paling utama dalam

kehidupan. Saat kita bertemu dengan rekan baru pasti kita berkomunikasi. Banyak hal yang

membuat ita berkomuniksi dalam sekolah, organisasi, lembag-lembaga,dll. Tidak jarang pasti

kita mempunyai kesalah pahaman antara kita dengan orang lain. Untuk sekaran ini ancaman

yang paling terbesar dalam kehidupan ini yaitu komunikasi empatik. Tulisan ini menganaisis

bagaimana kita berkomunikasi empatik.


BAB II

ISI

2.1 Skenario Masalah

Pada waktu mengikuti kegiatan para anak jalanan, mahasiswa berupaya melakukan

komunikasi dan empati pada seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, tidak sekolah,

pekerjaannya mengemis di lampu merah. Sering kucing-kucingan dengan polisi.

2.2 Rumusan Masalah

Anak laki-laki berusia 10 tahun, tidak sekolah. Pekerjaannya mengemis di lampu merah.

Sering kucing-kucinggan dengan polisi.

2.3 Hipotesis

Mahasiswa menerapkan Analisis transaksional dan komunikasi Empati dengan anak

jalanan.

2.4 Analisis

1. perilaku
komunikasi

komunikasi 2 sikap
4. analisis degan anak
transaksional empati
jalanan

3. sosial
2.5 SasaranPembelajaran

1. Mampu menanalisis aspek dalam berkomunikasi

2. Mengetahui apa yang di maksud komunikasi empati

3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis transaksional

2.6 Pembahasan

1. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari

satu pihak kepada pihak lain1. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan

atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa

verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan

dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya

tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut

komunikasi nonverbal1.

 Komunikasi verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi menggunakan kata-kata maupun berupa

tulisan. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;

a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata).

Komunikasi tidak efektif jika kita berbicara dengan anak jalanan yang berusia

10tahun menggunakan bahasa yang tidak mereka pahami dan terlalu tinggi

maknanya.

b. Intonasi suara

pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang

berbeda.
c. Singkat dan jelas.

Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung

pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.

 Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi

non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.

Yang termasuk komunikasi non verbal :

a. Ekspresi wajah

Ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.

b. Kontak mata

Kontak mata berpengaruh saat kita berkomunikasi, jika berkomunikasi kita tidak

kontak mata itu tidak sopan dan seperti menyepelekan orang yang sedang diajak

bicara. Tapi kontak mata di sini harusnya bersikap sewajarnya.

c. Penampilan

Penampilan disini bagaimana kita memberikan penampian yang sesuai ketika kita

berbucara dengan orang lain.

2. Sikap Empati

Empati : Upaya dan kemampuan untuk mengerti, menghayati dan menempatkan diri

seseorang di tempat orang lain sesuai dengan identitas, pikiran, tanpa mencampur-

baurkan, bereaksi secara emosional dan tidak bersikap menghakimi2.

Dalam berempati kita tidak boleh larut. Kita juga tidak boleh mengkritik apa

yang mereka rasakan, utarakan dan keluhkan, jika kita mengritik berarti kita

menghakimi orang tersebut.


3. Sosial

 Bantuan sesuai kondisi

Contohnya : Kita sebagai mahasiswa saat memberi kita hanya meberikan

sepantasnya walaupun hanya sedikit itu tidak masalah.

 Bentuk bantuan yang diberikan

Contoh : saat kita ke panti asuhan kita memberikan snack, roti dan mainan

4. Anilisis Transaksional

Metode yang menyelediki hubungan-hubungan timbal balik antara orang

dengan menentukan bagian-bagian apa dari partner-partner hubungan itu

bermain3.

Teori analisa transaksional, menjelaskan bahwa sifat dari suatu transaksi ditentukan

oleh keadaan ego atau bagian ego(egostates) pada saat tertentu dari orang lain.

Disini di bagi 3 bagian yaitu:

 Bagian Orang Tua

 Bagian orang tua dalam diri seseorang,berperan dan berperilaku seperti peran-peran orang

tua dan figur otoritas-otoritas lainnya.

 Figur orang tua : superioritas, otoritas dan kkuasaan maupun besifat

mengasuh, mencela dan menghakimin.

 Bagian Dewasa

 Merupakanbagiandarimanusiayangmengolahpersoalandenganberpangkalpadadatadanfakta.

 Bagiandewasayangobjektif,suka berfikir,matangsecaraemosional.

 Bagian Anak-anak

 Bagian kanak-kanak memiliki perasaan dan pola perilaku seperti yang dimliki

seorang anak kecil dimasa lalu.


 Sifatnya : bebas, rasa ingin tau besar, spontan, malu-malu, kadang penurut,

kadang tidak bertanggung jawab dan pemberontak.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dalam kasus ini mahasiswa harus bisa bersikap komunikasi empati kepada anak
jalanan yang berusia 10 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhi komunikasi empati
terhadap anak jalanan tersebut yaitu perilaku komunikasi, sikap empati, sosial dan analisis
transaksional.
Kata Pengantar

1. Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya.

2007. Hal 29-31

2. Andri, Dan H, Elly I, Evalina A, Hubertus KH. Komunikasi dan Empati. Bahan

kuliah. Jakarta : FK UKRIDA ; 2013/2014

3. Anallisa transaksional. Diunduh pada 4 oktober 2013 dari :

http://www.scribd.com/doc/46374996/14-ANALISA-TRANSAKSIONAL

Anda mungkin juga menyukai