TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga Berencana
terjadi ledakan penduduk karena penduduk yang besar tanpa disertai kualitas
pembangunan Nasional.
keluarga berencana adalah bagian yang terpadu atau integral dalam sebuah
terdapat 99% kematian ibu terjadi dan tidak kurang dari 50 juta kejadian aborsi
(Gasier, 2005).
B. Kontrasepsi
1. Pengertian Kontrasepsi
menolak, sedangkan konsepsi adalah suatu bagian pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sel sperma yang mengakibatkan terjadi kehamilan. Jadi
pertemuan antara sel telur yang matang atau sempurna dengan sel sperma
(BKKBN, 2001)
(konsepsi) atau menghindari terjadinya penempelan sel telur yang telah dibuahi
terjadinya kehamilan tersebut dapat bersifat sementara dan dapat juga bersifat
macam metode kontrasepsi diantaranya yaitu suntik, pil KB, kondom, implan,
IUD (Intra Uterine Device), Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode
Operasi Pria (MOP). Cara kerja kontrasepsi hormonal maupun kontrasepsi non
pil, kontasepsi implant, alat kontrasepsi dalam rahim, kontrasepsi mantap, dan
Menstruasi adalah perdarahan secara berkala dan siklus alami dari uterus,
Siklus ini terkadang disebut dengan istilah siklus uterus dan ovarium karena terjadi
berlangsung selama dalam 24 hingga tidak melebihi 35 hari sekali, yang lamanya
3-7 hari dengan jumlah darah haid selama berlangsung 33,2 ± 16 cc atau tidak
lebih dari 80 ml, ganti pembalut 2-6 kali perhari (Prawiriharjo, 2011). Kira-kira
tiga per empat darah hilang dalam dua hari pertama, pada wanita dengan usia <35
tahun cenderung kehilangan lebih banyak darah dibanding pada wanita dengan
usia >35 tahun yang biasanya terjadi pada umur 49-50 tahun (ALK, 2013). Pada
wanita yang mengalami anemia defisiensi besi jumlah darah haidnya juga lebih
Pada setiap siklus haid, FSH dikeluarkan lobus anterior hipofisis sehingga
kadang satu folikel juga lebih dari satu berkembang menjadi folikel degraf yang
membuat estrogen menekan produksi FSH, sehingga pada lobus anterior hipofisis
mengeluarkan hormon gonadotopin yang kedua yaitu: LH. Produksi kedua hormon
tersebut terlihat dari adanya estrogen pada pertengahan siklus, sehingga tidak
terdapatnya puncak-puncak FSH dan LH pada pertengahan siklus dan supresi post-
ovulasi, peninggian progesteron dalam serum dan pregnanediol dalam urin yang
tetapi tidak seluruhnya, masih ada sedikit estrogen yang didapatkan dari ovarium
meskipun terjadi ovulasi, produksi progesteron yang kurang dari corpus luteum
Pemberian progesterone yang secara sistemik dan untuk jangka waktu yang
implantasi kehamilan ektopik tuba pada wanita yang pemakaian kontrasepsi yang
terlihat lendir serviks yang kental, sehingga mortilitas dan daya penetrasi dari
2009).
efektif, aman, dan nyaman bagi sebagian wanita. Alat yang terbuat dari bahan
yang aman (plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga) dan dimasukkan
kedalam rahim oleh bidan atau dokter yang terlatih yang memiliki jangka
monogamy. Efek samping yang paling utama terjadi menstruasi yang banyak
system (IUS). Memakai AKDR beberapa kali lebih aman daripada menjalani
Saat ini AKDR yang ada termasuk dalam tiga golongan utama: insert,
bermacam-macam. Semua alat yang saat ini tersedia memiliki satu atau dua
jauh lebih efektif. Tipe ini tidak agi diproduksi walaupun sebagian wanita
digunakan selama 5-10 tahun dengan sedikit variasi dari satu negara ke
lebar 32 mm, 20 mm2 luas permukaan Cu dengan inti Ag didalam kawat Cu-
Semua alat tersebut terdiri dari sebuah rangka plastic dengan kawat tembaga
pembuatnya,
Alat ini, yang disetujui pemakaiannya di Finlandia dan Swedia sejak tahun
1990. Mendapat lisensi di Inggris pada tahun 1995 dengan nama dagang
dari sebuah rangka Nova-T dengan sebuah kolom KNG di dalam suatu
batang vertical alat. Alat ini terdapat 52 mg LNG yang dilepaskan dengan
3. Cara kerja
atas menjadi berkurang. Perubahan cairan uterus dan tuba menganggu viabilitas
gamet, baik sperma dan ovum yang diambil dari pemakai AKDR yang
4. Efektivitas
1 tahun sebesar 2-3 % untuk AKDR inert dan untuk AKDR yang mengandung
tembaga menjadi kurang dari 0,5 % untuk AKDR yang lebih baru yang
mengandung tembaga lebih dari 300 mm2. Angka kegagalan bahkan lebih
rendah terjadi pada wanita lebih tua yang kesuburannya secara alamiah sudah
100 tahun pada wanita dengan hasil observasi menunjukkan tidak ada
5. Keunggulan
Keunggulan dari kontrasepsi AKDR, antara lain: (Glasier dan Gebbie, 2000).
dalam hal waktu atau usaha, dari pihak wanita untuk mencapai efektifitas
ada kaitan dengan koitus, sehingga alat ini menarik bagi banyak pemakai.
2) Biaya
AKDR modern bersifat efektif dan bekerja lama sementara AKDR tembaga
AKDR tembaga berangka yang kurang dari £10 dan untuk GyneFix tanpa
3) Manfaat ginekologis
(Sturridge dan guillebaud, 1997). Alat ini mengurangi secara jelas jumlah
4) Reversibilitas
5) Keganasan
6. Kerugian
Kerugian dari kontrasepsi AKDR, antara lain: (Glasier dan Gebbie, 2000).
menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama. Lebih dari 10% pemakai
2) Infeksi
Angka PRP keseluruhan pada pemakai AKDR adalah sekitar 1,4-1,6 kasus
per 1000 wanita selama tahun pemakaian, yaitu dua kali lipat dibandingkan
meningkat selama 20 hari pertama pemakaian (9,7 per 1000). Hal ini
yang tidak terdeteksi atau pemasang tidak mengikuti prosedur aseptic yang
pada wanita.
3) Ekspulsi
AKDR dapat keluar atau berpindah dari rongga rahim secara spontan.
dari 3 sampai 10% pada tahun pertama pemakaian, bergantung pada usia
dan paritas pemakai, penentuan waktu pemasanagn dan tipe KADR, serta
keahlian petugas yang mesang alat tersebut. Angka ekspulsi di tahun kedua
dan berikutnya tetap rendah untuk alat yang memiliki rangka. Pemasanagan
4) Perforasi
Perforasi uterus merupakan suatu kejadian yang jarang (kurang dari 1 dalam
risiko perforasi fundus lebih besr pada awall periode pascapartum sebelum
perhatian khusus.
7. Indikasi
kontrasepsi darurat.
8. Kontraindikasi
Kontraindikasi dari kontrasepsi AKDR, antara lain: (Glasier dan Gebbie, 2000)
Kontraindikasi mutlak
patologi uterus atau serviks sudah dapat disingkirkan, maka AKDR dapat
dipasangkan.
4) IMS atau PRP yang aktif atau baru terjadi (dalam 3 bulan terakhir).
Kontraindikasi relative
1) Menoragia dan anemia. Ini adalah kontraindikasi relative untuk AKDR
hubungan yang baru atau tidak stabil, maka risiko PRP dan infertilitas
wanita tersebut untuk menggunakan metode lain dan risiko kehamilan yang
tidak direncanakan.
3) Baru didapatkan terapi untuk infeksi panggul. Riwayat satu kali mengidap
4) Usia dan nuliparitas. Usia dan nuliparitas itu sendiri bukan merupakan
usia muda berisiko lebih tinggi terjangkit IMS karena tingkat aktivitas
pemasangan AKDR.
yang mendapat heparin atau warfarin. LNG-IUS lebih sesuai bagi para
E. Kontrasepsi Implan
1. Pengertian Implan
tahun yang terdiri dari enam kapsul karet silikon (masing-masing mengandung
Jenis alat Implan menurut Dewi & Tri (2011), ada 3 macam meliputi:
1) Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang dari 3,4 cm,
kerjanya 5 tahun.
2) Implanon
Terdiri dari satu batang putih yang lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonogestrel dan lama kerja 3
tahun.
3. Cara kerja
4. Efektivitas
1) Angka kegagalan Norplant: didapatkan bahwa < 1 per 100 wanita-per tahun
dalam 5 tahun pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD
2) Efektifitas Norplant sedikit berkurang setelah 5 tahun, dan pada tahun ke-6
setelah pemakaian 3 tahun terjadi kehamilan dalam jumlah angka yang besar
hormonnya.
5. Keunggulan
macam yaitu :
1) Keuntungan Kontrasepsi
a) Memiliki guna tinggi
c) Memperbaiki anemia
6. Kerugian
Menurut Dewi & Tri (2011), alat kontrasepsi Implan memiliki beberapa
Setelah masa siklus haid yang teratur terjadinya amenorrhea. Jika tidak
pada tahun pertama penggunaan. Bila tidak ada suatu masalah dan klien
tidak hamil, tidak diperlukan tindakan apapun. Tetapi jika bila klien
50 mcg EE) selama 1 siklus pertama dan Ibuprofen (hingga 800 mg 3 kali
sehari x 5 hari) dan terangkan pada klien bahwa akan terjadi perdarahan
setelah pil kombinasi jika akan kehabisan. Bila terjadi perdarahan lebih
banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil kombinasi selama 3-7 hari dan
dapat saja timbul. Perhatikan diet klien bila perubahan BB terlalu terlihat.
insersi. Bila tidak terjadi infeksi dan kapsul lain bearti masih berada pada
tempatnya, pasang kapsul baru 1 buah pada tempat insersi yang secara
berbeda. Bila ada infeksi cabut semua kapsul yang ada dan pasang kapsul
c) Infeksi pada daerah insersi. Bila infeksi tanpa adanya nanah: bersihkan
dengan sabun dan air atau antiseptic lalu berikan antibiotik yang sesuai
untuk 7 hari. Implan jangan dilepas dan minta klien kontrol 1 minggu
lagi. Bila tidak membaik, lepas implan dan pasang yang baru pada lengan
lain atau ganti cara. Bila ada abses: bersihkan dengan antiseptik,
kemudian insisi dan alirkan pus keluar, cabut implan, lalu lakukan
7. Indikasi
mengandung estrogen
8. Kontraindikasi
liang vagina, hal ini dimaksudkan agar keberadaannya bisa diperiksa oleh
sperma dan ovum karena adanya perubahan pada tuba dan cairan uterus. Hal ini
dikarenakan adanya IUD yang dianggap sebagai benda asing sehingga
bersifat toksik terhadap sperma dan ovum. Demikian pula IUD yang
mempersulit sperma untuk melewati serviks dan akan terbunuh oleh leukosit
yang timbul dalam cairan uterus sebagai hasil dari rangsangan tembaga.
laju sperma supaya tidak bisa mencapai sel telur yang berada di saluran telur
(tuba falopii) dengan sempurna. Keberadaan lilitan tembaga ini bisa diibaratkan
sebagai jalan berkelok yang akan dilalui sel sperma sehingga lajunya menjadi
lebih lambat.
efek menebalkan mucus serviks sehingga sperma sulit masuk ke dalam rahim
(Ganong, 2002).
reaksi inflamasi steril, toksik buat sperma sehingga tidak mampu untuk
hipotalamus
dikendalikan oleh dikendalikan oleh
Gangguan terhadap mekanisme umpan mekanisme umpan
sekresi GnRH akan balik lengkung balik lengkung
menyebabkan panjang pendek
gangguan terhadap
poros di bawahnya
steroid ovarium gonadotropin hipofisis
terjadinya anovulasi,
amenore dan gangguan melepaskan hormon
haid lainnya. Hormon ini perangsang folikel (follicle
berperan dalam stimulating hormone,
mempersiapkan FSH) dan hormone
endometrium untuk luteinisasi (luteinising
implanasi hormone,LH)
sintesis pembakal androgen di dalam stroma ovarium yang akan diubah menjadi
estrogen di dalam folikel. LH hanya akan bekerja jika ada FSH, kedua hormon
ini bersifat sinergistik. Terjadinya gangguan pada sekresi salah satu atau
akan mengalami proses ovulasi. Pada saat terjadi haid, kadar estrogen cepat
merosot dan menetap dalam kadar yang rendah pada tahap dini fase folikuler.
3. Faktor yang Terkait Pada Pemakaian IUD Dan Implan Terhadap Jumlah
1) Umur
Usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
penggunaan jenis alat kontrasepsi hormonal seperti suntik, pil dan implan
dianjurkan memakai kontap, atau paling tidak cara yang efektif dengan
takut terhadap efek samping yang akan terjadi pada pengguna seperti gemuk
hari yang diakibatkan rasa tidak nyaman atau infeksi pada tempat
kehamilan.
tetapi juga akan memiliki risiko jika terjadi kehamilan seperti lahir prematur,
dikaitkan dengan siklus menstruasi. Semakin tua umur maka semakin sedikit
alat kontrasepsi.
2) Stress
(Kusmiran, 2011).
3) Pekerjaan
Pada tingkat aktivitas fisik yang sedang dan berat dapat membatasi
4) Pendidikan
(Nursalam dan Pariani, 2001). Pendidikan adalah faktor penentu dari gaya
(Ali, 2013) Oleh karena itu, pendidikan yang cukup baik dari responden
dimana sebagian besar telah lulus SMA berdampak pada kemudahan dalam
IUD, baik “copper T” atau jenis lainnya sering mengalami perubahan pada
didahului dan diakhiri oleh perdarahan bercak dahulu). Jumlah haid menjadi
lebih banyak dan datangnya haid (siklus) menjadi lebih pendek, sehingga
seakan-akan haidnya datang 2 kali dalam kurun waktu 1 bulan (30 hari).
Panjang siklus bervariasi dari 23 hari atau kurang untuk siklus pendek dan
Sumber : (WHO, 1997; Intan dkk 2011; Glassier Gebbie, 2005; BKKBN, 2011;