Anda di halaman 1dari 12

SMK INFORMATIKA PUGER

MODUL FOTOGRAFI
Modul FotoGrafi
Mengenal Mode Pengaturan Pada Kamera Digital

Fotografi Pemula - Mode Pemotretan apa yang sering Sobat gunakan? Menurut satu sumber yang
telah melakukan survei terhadap pengguna kamera terutama para fotografer pemula, mode
pemotretan Auto atau otomatis merupakan satu pengaturan yang paling banyak digunakan. Hasil
survei ini memang tidak mengejutkan mengingat target survey adalah para fotografer pemula, tetapi
jangan salah banyak orang yang telah lama menggunakan kamera masih tetap bertanya 'Apakah ada
mode pemotretan selain otomatis?'

Kali ini kami akan membahas beberapa mode pemotretan dasar yang dimiliki oleh kamera digital pada
umumnya (baik itu DSLr atau kamera saku). Informasi ini bisa dikatakan memang teknik dasar pada
fotografi khususnya penggunaan kamera, tetapi kami berharap artikel ini berguna bagi Sobat yang
memang sedang memulai dunia fotografinya, dan mulai meng-eksplore mode pemotretan selain
otomatis.

1. Mode Otomatis

A. Mode AUTO

Kami kira tidak perlu membicarakan panjang lebar tentang mode pengaturan AUTO (otomatis),
mengingat hampir semua kamera digital memiliki fitur ini. Mode AUTO menginstruksikan kepada
kamera agar menggunakan 'penilaian' terbaik dalam menentukan Shutter Speed, Aperture, ISO,
White Balance, Fokus serta flash untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Beberapa kamera digital
masih tetap memberikan kendali pada flash serta Red Eye Reduction dalam pengaturan AUTO. Mode
pengaturn ini tentunya akan memberikan hasil yang relatif baik pada kebanyakan situasi dan kondisi,
tetapi harap diingat Sobat butuh untuk memberitahu kamera informasi tambahan tentang jenis
pemotretan yang akan diambil, sehingga hasil foto bisa sesuai dengan apa yang Sobat inginkan.
Merujuk pada pernyataan tersebut, maka dibawah ini merupakan beberapa mode pengaturan
kamera otomatis yang bisa memberi instruksi pada kamera tentang foto yang Sobat inginkan.

B. Mode Portrait

Ketika Sobat memilih mode Portrait, maka kamera kalian akan secara otomatis memilih menggunakan
Aperture atau bukaan besar (bilangan kecil) yang nantinya akan menghasilkan foto dengan
background tidak fokus atau blur (contoh: atur ke Depth of Field sempit, hal ini akan memastikan

SMK INFORMATIKA Puger 2


Modul FotoGrafi
subyek satu-satunya yang terfokus dan merupakan pusat perhatian dari sebuah foto). Mode Portrait
bekerja maksimal ketika kalian memotret satu subyek dengan jarak yang cukup dekat (baik itu dengan
zoom atau mendekat), dan jika Sobat memotret di bawah matahari cerah, kalian bisa menggunakan
flash untuk menambahkan cahaya pada bagian wajah subyek.

C. Mode Macro

Pengaturan Mode Macro membuat kalian bisa memotret lebih dekat kepada subyek guna
memotret secara close-up. Sangat cocok untuk memotret bunga, serangga atau obyek kecil lainnya.
Setiap kamera digital biasanya memiliki kemampuan yang berbeda juga, termasuk jarak fokus
(biasanya antara 2 sampai 10cm untuk kamera saku). Fokus akan terasa sulit untuk didapatkan ketika
Sobat menggunakan mode Macro ini, karena Depth of Field yang digunakan sangat sempit. Jagalah
kamera dan obyek yang dipotret separalel mungkin, atau jika tidak Sobat akan sulit menemukan
fokus. Pada pemotretan makro kemungkinan besar Sobat tidak akan menginginkan menggunakan
flash Built-in yang ada pada kamera, karena akan menghasilkan foto yang terlalu terang (over
exposure). Tripod sangat berperan penting dalam pemotretan makro, karena Depth of Field yang
digunakan sangatlah kecil, bahkan sebuah gerakan kecil dari subyek bisa mengakibatkan gambar tidak
fokus.

D. Mode Landscape

Mode pemotretan ini bisa dikatakan adalah kebalikan dari mode Portrait, dimana pengaturan
mode Landscape memberikan Aperture kecil (bilangan besar) untuk memastikan sebanyak mungkin
bidang potret akan terfokus (Depth of Field lebar/besar). Ideal untuk memotret di ruang terbuka
seperti alam bebas, terutama untuk Point of Interest (PoI) yang memiliki jarak yang berbeda dari
kamera. Pada mode pemotretan ini kemungkunan besar kamera juga akan memiliki Shutter Speed
lebih lambat (untuk menyeimbangkan dampak dari aperture kecil), jadi pertimbangkan untuk
menggunakan Tripod atau cara lain agar memastikan kamera tidak bergerak.

E. Mode Sports

Memotret obyek yang bergerak adalah fungsi utama dari mode Sports (pada beberapa kamera
disebut dengan 'mode action'). Mode Pemotretan ini ideal pada setiap obyek yang bergerak seperti
orang yang berolahraga, binatang, mobil dan lain-lain. Mode Sports memungkinkan untuk
'membekukan' action dengan meningkatkan Shutter Speed. Ketika memotret subyek yang bergerak
cepat, Sobat juga bisa meningkatkan peluang merekam gerakan dengan menggunakan teknik Panning
untuk mendapatkan efek blur.

F. Mode Night

Mode ini dirasa akan sangat menyenangkan untuk digunakan dan bisa membuat foto kaya warna
yang menarik. Mode Night (tekniknya bisa disebut dengan 'slow shutter sync') digunakan pada
pemotretan dengan kondisi rendah cahaya (low light), dan menggunakan shutter speed yang lebih
lama pada kamera untuk membantu merekam detail background tetapi juga bisa menggunakan flash
untuk memberikan cahaya pada foreground (subyek). Jika Sobat ingin benar-benar menggunakan
mode pemotretan ini, maka gunakannlah Tripod jika tidak maka background akan tampak blur, tetapi
memungkinkan juga memotret dengan tangan kosong ketika kalian memang menginginkan blur pada
BG.

SMK INFORMATIKA Puger 3


Modul FotoGrafi
G. Mode Movie

Fitur mode ini merupakan 'perluasan' dari kemampuan kamera dari hanya mengambil gambar
menjadi merekam gambar gerak. Kamera digital saat ini rata-rata sudah dilengkapi dengan mode
Move yang bisa merekam baik itu visual maupun audio. Kualitas video pada beberapa kamera digital
memang tidak setara dengan standar kamera video, tetapi mode ini memang berguna seklai ketika
kalian menemukan subyek yang 'sempurna' untuk diambil menggunakan video. Satu hal yang perlu
diingat adalah dengan merekam gambar bergerak atau video akan mengambil space atau ruang
memori yang lebih besar daripada foto.

Mode pemotretan lain yang biasanya ada pada kamera digital adalah:

 Mode Underwater: Fotografi bawah air memiliki tingkat kesulitan tersediri dalam
mendapatkan exposure
 Mode Kids and Pets: Untuk memotret obyek yang bergerak relatif cepat, mode ini sepertinya
akan mengingkatkan Shutter SPeed dan mengurangi shutter lag menggunakan pre fokus.
 Mode Indoor: Membantu dalam pengaturan Shutter Speed serta White Balance
 Mode Beach: Digunakan pada saat memotret pada kondisi cahaya terang (siang hari terik)
 Mode Fireworks: Digunakan untuk memotret kembang api
 Mode Panoramic: Digunakan untuk memotret pemandangan panoramic yang pada nantinya
akan digabungkan menjadi satu gambar.
 Mode Foliage: Meningkatkan/meninggikan saturasi warna.

2. Mode Semi Otomatis

A. Mode Aperture Priority (A atau AV)

Kami pernah membahas tentang Mode ini di artikel sebelumnya, memang mode Aperture Priority
bisa dikategorikan pada semi otomatis, dimana Sobat bisa memilih Aperture dan kamera akan
memilih pengaturan yang lain (Shutter Speed, White Balance, ISO, dan lain-lain) guna mendapat
exposure yang tepat. Mode Aperture Priority akan sangat berguna pada saat kalian menginginkan
kendali pada Depth of Field (biasanya subyek tersebut diam dan kalian tidak butuh pertimbangan
shutter speed). Memilih Aperture dengan bilangan besar berarti Sobat akan mendapatkan
Aperture/Bukaan yang lebih kecil dan cahaya yang masuk juga akan semaki sedikit. Hal tersebut
berarti juga kalian kan mendapatkan Depth of Field lebar (sebagian besar foto akan terfokus), tetapi
kamera akan mendapatkan Shutter Speed yang lebih lama. Bilangan kecil berarti kebalikannya
(contoh: aperture besar maka Depth of Field juga akan kecil dan kamera kemungkinan besar akan
memilih shutter Speed yang lebih cepat).

B. Mode Shutter Priority (S atau TV)

Mode pemotretan ini sangat mirip dengan Aperture Priority, tetapi bedanya adalah pada mode ini
Sobat memiliki kendali penuh pada Shutter Speed, dan kamera akan menangangani sisa pengaturan
yang lain. Sobat bisa menggunakan mode Shutter Priority jika ingin kendali penuh terhadap Shutter
Speed, contohnya ketika memotret obyek yang bergerak (olah raga), tentunya Sobat ingin
mendapatkan Shutter Speed yang cukup cepat untuk membekukan gerakan atlet. Dilain sisi, mungkin
sobat lebih menikmati merekam gerakan dalam bentuk blur seperti air terjun, maka cobalah
menggunakan shutter speed yang lebih lambat. Shutter Speed lambat juga bisa digunakan pada saat
kondisi rendah cahaya.

SMK INFORMATIKA Puger 4


Modul FotoGrafi
C. Mode Program (P)

Beberapa kamera digital memiliki mode prioritas ini dalam melengkapi fitur otomatis. Mode Program
hampir mirip dengan AUTO, pada kamera yang memiliki Mode AUTO dan Program, mode Program
memberikan sedikit kendali atau kontrol terhadap beberapa fitur kamera seperti flash, White
Belance, ISO, dan lain-lain. Periksa buku manual kamera digital kalian untuk lebih jelasnya, dan yang
bisa digaris bawahi adalah Mode Program memeiliki beberapa perbedaan dengan AUTO.

3. Mode Full Manual

Mode Manual

Sobat memiliki kendali dan kontrol penuh dalam fitur ini, dan kalianlah yang menentukan semua
parameter pengaturan seperti Shutter Speed, Aperture, ISO, White Balance, dan lain-lain. Mode ini
memberikan fleksibilitas pengaturan yang kalian gunakan dalam memotret. Tentu sobat harus
mengetahui apa yang dibutuhkan kenapa menggunakan mode Manual, sama seperti alasan-alasan
diatas untuk menggunakan salah satu mode prioritas

SMK INFORMATIKA Puger 5


Modul FotoGrafi

7 Teknik Memegang Kamera Yang Baik Dan Benar

Bergantinya kamera SLR ke DSLR mempengaruhi peminat kamera dari semua kalangan, karena
teknologinya semakin canggih, penggunaanyanya yang serba otomatis dan dapat digunakan oleh
siapa saja bahkan oleh orang yang tidak pernah memegang kamera sekali pun kini mereka layaknya
profesional.

untuk membedakan mana fotografer pemula dan fotografer profesional di jaman sekarang ini
memang agak sulit, karena selain kamera sekarang memiliki aksesoris anti goyang seperti IS (Image
Stabilizer) pada lensa Canon juga diperlengakap dengan software yang mendukung untuk perbaikan
hasil foto agar terlihat bagus.

Walaupun kamera sekarang memiliki fitur-fitur yang canggih namun itu semua tidaklah cukup, karena
yang paling utama dari semua itu adalah bagaimana Sobat memegang kamera dengan benar agar
tidak cepat lelah (karena bobot kamera yang lumayan berat) juga hasil gambar akan lebih tajam. Jika
Sobat pemula, tidak ada salahnya mengikuti tips cara memegang kamera yang baik dan benar.

Pastikan strap (gantungan) kamera tergantung dileher, ini untuk meminimalisir jika kamera lepas agar
tidak jatuh.

1. Sikut Menekan Tubuh

Tangan kiri memegang kamera ,sambil jari-jari memegang grip zoom lensa. Tangan kanan memegang
bagian shutter kamera, disini tangan kanan berfungsi untuk mengatur setting kamera. Kedua siku
menekan tubuh, posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak goyang,karena ada tumpuan di badan
Sobat. Pastikan memegang kamera agar mudah memandu mata pada obyek yang akan di ambil.

2. Membuat Tumpuan Lengan Kiri

SMK INFORMATIKA Puger 6


Modul FotoGrafi
Tangan kanan memegang kamera, jari telunjuk tangan kanan disiapkan untuk shutter, sedankan jari
lainnya memegang dengan kuat body kamera, posisi tangan kiri horizontal dipakai untuk tumpuan
lensa kamera, ini berfungsi agar kamera tidak mudah goyang. Biasanya teknik ini dipakai jika Sobat
akan menggunakan speed lambat seperti memotret landscape.

3. Tumpuan Kedua Sikut

Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter dan untuk
setting kamera. Jika Sobat lihat gambar disebelah kanan,ini slah satu teknik memegang kamera yang
kurang benar,dimana tumpuan kamera hanya pada tangan kiri saja,kesalahan ini sering sekali
dilakukan bahkan oleh fotografer profesional,

4. Memasang Kuda-kuda

Bukan hanya dalam bela diri saja kita diwajibkan memasang kuda-kuda, namun dalam memotret pun
hal ini wajib dilakukan agar bada Sobat lebih stabil dan tidak mudah goyang.

SMK INFORMATIKA Puger 7


Modul FotoGrafi

5. Gunakan Tumpuan Kaki Saat Memotret Pada Posisi Rendah Atau Jongkok

Sobat harus ingat, dalam posisi ini kaki Sobat harus menjadi tumpuan tangan agar kamera tidak
mudah goyang, dan menghasilkan gambar yang tajam.

6. Gunakan Benda Di Sekitar Untuk Menambah Kestabilan

SMK INFORMATIKA Puger 8


Modul FotoGrafi

Jika Sobat sedang memotret Outdoor misalnya, Sobat bisa menggunakan berbagai benda yang ada
disekitar Sobat untuk menjadi tumpuan, misalnya ; dinding, mobil, pohon, tiang listrik, dsb.

7. Memegang Kamera Pada Posisi Tiarap

Untuk menambah esensial dan nilai seni ketika memotret, terkadang Sobat memerlukan angel lain
seperti melakukan tiarap (angel katak), Sebagai tumpuan ketikan tiarap adalah dengan menggunakan
sikut agar kamera lebih stabil, jangan mengandalkan tumpuan badan karena terkadang bada bisa
gemetar jika terlalu lama.

SMK INFORMATIKA Puger 9


Modul FotoGrafi

SMK INFORMATIKA Puger 10


Modul FotoGrafi

SMK INFORMATIKA Puger 11


Modul FotoGrafi

SMK INFORMATIKA Puger 12

Anda mungkin juga menyukai