Anda di halaman 1dari 7

ID0100108

Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998


PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

EKSPLORASI URANIUM DAERAH SIMPANG KANAN ,


ACEH TIMUR, TAHAPAN PROSPEKSI PENDAHULUAN

Aldan Djalil, Sriyono, Agus Sutriyono, Sajiyo


Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir

ABSTRAK

EKSPLORASI URANIUM DAERAH SIMPANG KANAN, ACEH TIMUR, TAHAPAN


PROSPEKSI PENDAHULUAN. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan tentang
geologi, radiometri, geokimia di daerah yang dianggap prospek untuk pengembangan lebih
lanjut. Penelitian dilakukan berdasarkan kesamaan litologi dengan daerah sektor Takengon
yang menunjukkan adanya indikasi pemineralan U. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan
pengamatan geologi, pengukuran radiometri singkapan batuan, bongkah, contoh lumpur dan
mineral berat. Analisis laboratorium meliputi analisis petrografi, autoradiografi, analisis kadar U
dalam contoh lumpur, mineral berat dan batuan. Batuan yang dijumpai terdiri dari sabak, kuarsit,
manner, granit, dasit, batugamping, batupasir karbonatan, batulempung hitam, batupasir,
batulanau, batulanau karbonatan. Daerah ini terlipat dengan sumbu NW - SE. Struktur sesar
umumnya sesar mendatar dan beberapa normal. Anomali U dari contoh lumpur dan mineral
berat diduga berasal dari granit dan batupasir-batulanau. Berdasarkan keberadaan anomali
geokimia, litologi dan struktur geologi menunjukkan daerah yang menarik seluas ± 70 Km2 dari
1800 Km2 luas daerah penelitian dan disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan pada
daerah menarik tersebut.

ABSTRACT

EXPLORATION OF URANIUM IN SIMPANG KANAN, EAST ACEH, PRELIMINARY


PROSPECTING STAGES, The research has been carried out to obtain the knowledge of
geology, radiometry and geochemistry in relation with U prospect development. Based on the
similarity of litology in Takengon sector which indicates the existence of uranium mineralization.
Research method consist of geological observation, radiometric measurements of outcrops,
boulders and stream sediment and heavy mineral samples. Laboratory analysis consist of
petrography , autoradiography and uranium content analysis of stream sediment and rock
samples. The titology consist of slate, quartzite, marble, granite, dacite, limestone,
carbonaceous sandstone, black claystone, sandstone, siltstone, carbonaceous siltstone. This
Area found, has been folded with the folding axis direction of NW - SE. Fault structures are
generally formed as strike slip fault and several location as nonval fault and heavy minerals
anomalous was interpreted from granite and sandstone-siltstone. Occurrences of the
geochemical anomaly, lithology and geological structures, there has been shown that few
location is being the prospect area covered about 70 km2 of 1800 km2 prospecting area, so it is
suggested that in those related prospect area should be performed further observation.

PENDAHULUAN Daerah penelitian secara administratif


termasuk Kecamatan Serbajadi, Kabupaten
Pada daerah penelitian terdapat batuan Aceh Timur, Propinsi Daerah Istimewa Aceh
granitik dan batuan sedimen berlingkungan (gambar 1).
reduktif. Batuan-batuan tersebut sesuai
dengan batuan di sektor Takengon111 yang Ruang lingkup penelitian meliputi:
menunjukkan indikasi pemineralan U, oleh • Pengamatan geologi pada singkapan
karena itu perlu penelitian awal pada daerah terpilih disertai pengambilan contoh
seluas + 1800 km2 dengan prospeksi batuan yang representatif untuk analisis
pendahuluan di daerah Simpang Kanan. laboratorium.
• Pengukuran radiometri pada singkapan /
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bongkah batuan sepanjang lintasan
geologi, radiometri dan geokimia di daerah sungai.
yang dianggap prospek U untuk • Pengambilan contoh lumpur sungai dan
pengembangan lebih lanjut. mineral berat disertai pengukuran
radiometri pada setiap lokasi pengambilan

59
Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

contoh di sungai utama dan cabang- Kelompok Pegunungan Barisan,


cabang terpilih. ketinggian puncak-puncaknya berkisar
• Contoh batuan dianalisis secara petrografi antara 1000 - 3000m, didominasi oleh
untuk mengetahui jenis dan presentase Batolit Serbajadi (Paleozoikum) dan
mineral. Formasi Bohorok (Paleozoikum) tabel
• Analisis kadar U mobil dan" contoh lumpur 1. Sesar Lokop Kotacane ikut
dan mineral berat serta analisis U total mengontrol morfologi dan pola aliran
dari percontohan batuan. pada kelompok ini.
Kelompok Perbukitan Pantai Timur,
Peralatan yang dipergunakan dalam ketinggian puncak-puncaknya berkisar
penelitian ini adalah berupa kompas geologi, antara 100 - 1000 m, membentuk
palu geologi, loupe, pahat geologi, SPP 2 NF, pola memanjang relatif Baratlaut -
kamera dan rol meter. Tenggara, yang sesuai dengan arah
sumbu perlipatan batuan. Kelompok ini
HASIL DAN BAHASAN terdiri dari batuan sedimen cekungan
Sumatra Utara (gambar 2), berumur
Geologi regional Tersier. Struktur lipatan ikut mengontrol
morfologi dan pola aliran pada
D.J. Bennet, dkk., 1991 (2)l membagi kelompok ini.
daerah Sumatera Utara bagian timur ke
dalam 3 kelompok fisiografi (gambar 2), yaitu :

Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Penelitian

60
Prodising Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PE8N-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

\~~\ AUuvium
\'t 't\ Plttitocone

Tertiary Hi
Tart lory II
Tirtlary. I

Ptrmo TYloulc
Paiatoxoic
YOLCAWtC ROCKS
!»'_* j Plto~Pi*t$toctn*
\ • • | TarUary
tntrualw*

Gambar2. Peta stratigrafi dan geologi Lembar Langsa[:

3. Dataran Pantai, merupakan aluvial, penelitian mempunyai ketinggian antara 50 -


variasi hasil aktifitas pantai dan 500 m dari permukaan laut. Batuan penyusun
sungai. Bentuk memanjang Baratlaut - terdiri dari batugamping, batupasir
Tenggara searah dengan garis pantai karbonatan, batulempung hitam, batulanau
timur. karbonatan dan batupasir. Satuan ini dikontrol
oleh struktur lipatan arah sumbu relatif
Geologi Daerah Penelitian baratlaut - tenggara, sehingga bentuk
perbukitan relatif memanjang baratlaut -
Geomorfoloai tenggara. Secara fisiografis berada pada
kelompok Perbukitan Pantai Timur.
Geomorfologi daerah penelitian dibagi
menjadi 2 satuan~31 Stratigrafi

Satuan Pegunungan Stratigrafi daerah penelitian


dikelompokkan menjadi 10 satuan batuan,
Menempati bagian barat dari daerah berurutan dari tua ke muda adalah sebagai
penelitian dengan ketinggian antara 500 - berikut:
3000 m dari permukaan laut, luas ± 50 % dari
luas daerah penelitian, pola aliran Satuan batusabak
subrectangular, berstadia muda. Batuan pada
satuan ini terdiri dari granit, kuarsit, marmer, Luas satuan ini ± 15 % dari luas daerah
sabak dan sedikit batupasir. Satuan ini penelitian. Hasil analisis petrografi sebagian
dikontrol oleh struktur sesar yang mempunyai sabak terubah menjadi phylonit karena
arah relatif utara baratlaut - selatan tenggara adanya pengaruh tektonik. Satuan ini dapat
dan baratdaya - timurlaut, sehingga disebandingkan dengan Formasi Bohorok
secarafisiografis berada pada kelompok berumur Permo - Karbon (Tabel 1).
Pegunungan Bukit Barisan.
Satuan Perbukitan Satuan kuarsit - marmer

Satuan ini terdapat di bagian timur


dengan luas ± 50 % dari luas daerah penelitian. Dari hasil analisis petrografi batuan

61
Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

pelengkungan mineral apatit. Satuan ini Satuan batupasir - batulanau


diterobos oleh satuan granit. Hubungan
satuan ini dengan satuan batusabak, berasal Luas satuan ini ± 10 % dari luas daerah
dari batuan sedimen yang berumur sama tapi penelitian. Satuan ini terdiri dari batupasir dan
beda fasies yang termetamorfosakan menjadi batulanau, secara umum didominasi oleh
batuan metamorf. Satuan ini dapat batupasir, struktur berlapis. Satuan ini tidak
disebandingkan dengan Formasi Bohorok selaras di atas satuan yang lebih tua dan
berumur Permo - Karbon (Tabel 1). diendapkan pada lingkungan fiuviatil - paralik
{2). Satuan ini dapat disebandingkan dengan
Satuan Granit Formasi Rampang, berumur Oligosen Atas -
Miosen Awal (tabel 1).
Luas satuan ini ± 30 % dari luas daerah
penelitian. Terdiri dari granit, granit muskovit, Satuan batulanau karbonatan
granit biotit, urat kuarsa, umumnya berarah
relatif baratdaya - timurlaut dan tenggara - Luas satuan ini ± 8 % dari daerah
baratlaut, tebal 1- 20 cm. Hasil analisis penelitian. Satuan ini didominasi oleh
petrografi menunjukkan adanya proses batulanau karbonatan dan sedikit batupasir
alterasi dan terobosan urat-urat dasit. Satuan karbonatan, Struktur berlapis dengan tebal 1 -
ini menerobos satuan sabak dan satuan 20 cm. Satuan ini tidak selaras di atas satuan
kuarsit-marmer. Satuan ini dapat yang lebih tua, diendapkan pada lingkungan
disebandingkan dengan Batolit Serbajadi sublitoral.121 Satuan ini dapat disebandingkan
berumur Perm Tengah (Tabel 1). dengan Formasi Baong, berumur Miosen
Tengah (tabel 1).
Satuan batugamping
Satuan batupasir
Luas satuan ini + 10 % dari luas daerah
penelitian. Kedudukan satuan ini tidak selaras Luas satuan ini + 7 % dari luas daerah
terhadap satuan yang lebih tua, diendapkan penelitian, secara umum tersusun oleh
pada lingkungan sublitoral.'21 Satuan ini dapat batupasir yang berselingan dengan batulanau,
disebandingkan dengan Formasi Batugamping berlapis dengan ketebalan sentimetrik
Tampur yang berumur Oligosen Awal (Tabel (laminasi). Satuan ini menumpang selaras di
1). atas satuan batulanau karbonatan dan
diendapkan pada lingkungan fluviatil.121 Satuan
Satuan Batupasir karbonatan ini dapat disebandingkan dengan Formasi
Ketapang berumur Miosen Atas (tabel 1).
Luas satuan ini ± 10 % dari luas daerah
penelitian, berupa batupasir karbonatan Endapan Sungai
dengan sisipan konglomerat gampingan,
struktur berlapis. Kedudukan satuan ini Luas endapan sungai ini + 1 % dari luas
menumpang tidak selaras diatas satuan daerah penelitian. Bagian bawah berupa
batugamping dan diendapkan pada kerikil dan kerakal, bagian atas berselingan
lingkungan paralik.121 Satuan ini dapat antara pasir dan lanau, belum kompak
disebandingkan dengan Formasi Bruksah sebagian menunjukkan perlapisan, tebal 5 -
berumur Oligosen Atas (Tabel 1). 40 cm. Arah perlapisan bervariasi, kemiringan
relatif horizontal, diendapkan pada lingkungan
Satuan batulempung hitam fluviatil. Satuan ini berumur Holosen (tabel 1).

Luas satuan ini ± 7 % dari luas daerah Struktur Geologi Derah Penelitian
penelitian Kedudukan satuan ini selaras di
atas satuan batupasir karbonatan dan Kekar
diendapkan pada lingkungan paralik.121 Satuan
ini dapat disebandingkan dengan Formasi Arah kekar bervariasi dengan arah
Bampo berumur Oligosen Atas - Miosen Awal umum Baratlaut - Tenggara dan Timur laut -
(tabel 1). Baratdaya. Sebagian kekar terisi urat kuarsa
dan mineral-mineral biji, tebal milimetrik -
sentimetrik.

62
ISSN 1410-1998 Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

Sesar Radiometri tertinggi 500 c/s dan tidak


merata. Hasil analisis U total 12,82 ppm U.
Kelurusan-kelurusan morfostruktur yang Diduga radiometri dan kadar U tinggi
tampak pada citra radar adalah fraktur. Hasil disebabkan oleh air tanah yang melarutkan
pengukuran arah frakturasi di S. Simpang kiri, U4, kemudian terakumuiasi pada batuan granit
S. Kapela, S. Acah, yang berarah N 25° E yang agak lapuk.
hingga N 40° E, dengan kemiringan Anomali 58 (berada di cabang kiri S. Pending)
subvertikal - vertikal dan bidang fraktur
bergores garis menunjukkan gerakan Pada kuarsit, keadaan agak lapuk, warna
sinistral. Pengukuran arah bidang frakturasi di abu-abu kecoklatan, sebagian terkena sesar,
S. Leles, S. Serdang, S. Pending yang dicirikan oleh breksi sesar. Komposisi mineral
berarah N1500 E - N 170° E, dengan terdiri dari kuarsa, klorit, mineral opak, apatit,
kemiringan subvertikal - vertikal dan bidang zirkon, silimanit, muskovit dan pirit.
fraktur bergores garis menunjukkan gerakan-
gerakan dekstral. Kelurusan arah N 120° E Radiometri tidak merata, tertinggi 600
N 130° E di lapangan dijumpai sebagai c/s pada bidang kekar N 60° E / 68° dan N
kekar, miring kerah Timurlaut dengan 90° E / 87° berasosiasi dengan pirit. Hasil
kemiringan 60° - 80°, kelurusan ini analisis total 8,81 ppm U. Radiometri dan
ditafsirkan sebagai sesar normal kadar U tinggi diduga karena bukaan kekar
sebagai akibat aktivitas sesar yang diikuti
Foliasi larutan hidrotermal yang membawa mineral
radioaktif.
Foliasi terdapat pada batusabak, arah
jurus umum Tenggara - Baratlaut, dengan Geokimia
kemiringan 25° - 45°, kecuali pada daerah
yang dipengaruhi oleh tektonik. Kadar U dari Contoh Lumpur

Antiklin dan Sinklin Hasil analisis diperoleh berkisar antara


0,01 ppm - 5,38 ppm. Anomali pada kelompok
Hasil pengukuran jurus dan kemiringan batuan beku > 3 ppm , kelompok batuan
lapisan batuan umumnya berarah Baratlaut - sedimen - metasedimen > 1,8 ppm. Dari 97
Tenggara, dengan kemiringan kearah contoh lumpur sungai tersebut, terdapat 7
Baratdaya dan Timurlaut dengan kemiringan lokasi anomali atau terdapat dalam 4
bervariasi. Sumbu antiklin dan sinklin relatif kelompok daerah anomali (lampiran 2)
arah Baratlaut - Tenggara, perlipatan condong
kearah Timurlaut, merupakan perlipatan tidak Kadar U dari Contoh Mineral Berat
simetris.
Dari 50 contoh mineral berat diperoleh
Radiometri Singkapan Batuan hasil analisis berkisar antara 0,11 ppm - 7,37
ppm. Anomali pada kelompok batuan beku >
Pengukuran radiometri singkapan batuan 240 ppm dan batuan sedimen - metasedimen
cukup bervariasi, berkisar antara 25 c/s - 600 > 150 ppm. Dari ketentuan tersebut terdapat 6
c/s. Anomali radiometri batuan terdapat pada lokasi anomaii atau terdapat dalam 3
lokasi nomor 43 a (pada satuan granit) dan kelompok (lampiran 3).
nomor 58 (pada satuan kuarsit - manner).
Untuk mendapatkan daerah yang
Anomali 43 a ( berada di S. Kala Serdang menarik, maka dikompilasikan peta
Hulu) penyebaran daerah tadah kadar U contoh
lumpur sungai dan daerah tadah kadar U
Pada granit, keadaan lapuk, warna putih mineral berat dengan mengkorelasikan
kekuningan, mineral felspar sebagian kisaran kadar U dalam contoh lumpur dipadu
teralterasi menjadi serisit, sedangkan biotit dengan mineral berat.
menjadi klorit dan oksida besi. Kekar cukup
intensip, sebagian terisi kuarsa. Dari hasil perpaduan didapatkan sektor
menarik tersebar di 2 aliran sungai yaitu S.
Simpang Kiri dan S. Sesinggih, luas + 70 km2

63
Presiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II ISSN 1410-1998
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

atau 3.5 % dari luas daerah penelitian Pinoh-Sayan, Kalimantan Indonesia


(lampiran 4). Diduga sektor menarik termasuk (1990).
anomali murni, dikarenakan kadar material [5] FRANZ J. DALKAMP, Uranium Ore
organik (sisa tumbuhan ) sangat kecil dan deposits, Spinger-Verlag (1990)
tidak ada kontaminasi. Penyebaran batuan di
sektor menarik, erat hubungannya dengan
tektonik dan sedimen berlingkungan reduktif,
sehingga dimungkinkan mineral U TANYA JAWAB
terakumulasi di batuan tersebut. Pada daerah
menarik memiliki jalur-jalur sesar, maka tidak 1. Gunanjar
menutup kemungkinan, bahwa munculnya • Pada penyajian, disebutkan data U pada
anomali berkaitan dengan tektonik (sesar). lumpur sungai 0,01-5,38 ppm, anomali
batuan beku > 3 ppm dan anomali batuan
Kadar U dari Contoh Batuan sedimen + meta > 1,8 ppm. Mohon
dijelaskan mengapa kadar U pada lumpur
Analisis kadar U total batuan dilakukan sungai (bisa 5,38 ppm) lebih besar dari
pada 10 contoh batuan, diperoleh hasil antara data anomali batuan beku dan batuan
1,97 ppm - 12,82 ppm, kadar U tertinggi pada sedimen + meta ?
granit 12,82 ppm dan pada batupasir 7,31
ppm U. Penyebaran daerah menarik sebagian Aldan Djalil
besar terdapat pada batuan sedimen, yang • Kadar lumpur sungai bervariasi dan ini
berlapis, berselang seling batupasir dan sangat tegantung dari kadar U di hulu
batulanau, maka diduga cebakan U pada sungai yang diambil contohnya. Kadar U
batupasir yang terletak antara dua lapisan pada batuan beku dan sedimen+meta
impermeable merupakan cebakan U tipe sedimen bisa lebih kecil dari U mobil dari
batupasir [5] yang sumbernya berasal dari lumpur sungai, walaupun asalnya dari
granit. batuan beku maupun sedimen + meta
sedimen, karena sangat tergantung dari
S1MPULAN DAN SARAN pada U yang dapat melepaskan U
mobilnya (U6+).
Anomali geokimia U contoh lumpur dan
mineral berat diduga berasal dari granit dan 2. Mudjo Sumedi
batupasir. Daerah menarik seluas + 70 km2 • Mineralisasi U 500 c/s di y dan kuarsit 600
atau 3,5 % dari luas daerah penelitian. Untuk c/s di kekar 60/68, dan 90 °/87°.
lebih meningkatkan pengetahuan geologi dan - Apakah anomali radiometri di granit
kehadiran U pada daerah menarik, maka secara acak, berupa urat atau sebagai
disarankan untuk dilanjutkan penelitian agregat mineralisasi di y .
ketahap prospeksi detil. - Anomali radiometri lumpur dan mineral
berat diduga berasal dari granit batupasir-
DAFTAR PUSTAKA batulanan, apakah di batu sedimen ini
dijumpai anomali yang menyebabkan
[1] PEPBN-BATAN, Laporan Akhir 1982- anomali stream sedimen:
1983, PL). Sumut, Sektor Takengon, Lhok - Mungkin penyaji tahu asal U di kuarsit
Sukon(1983). dan batu lanan.
[2] BENNET J.D., The Geology of The
Langsa Quadrangle Sumatra, Geological Aldan Djalil
Research and Development Centre, • Anomali pada granit secara acak
Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, • Ya, di batuan sedimen dijumpai anomali
Departemen Pertambangan Dan Energi yang menyebabkan anomali stream
(1981). sedimen.
[3] DESSANETTES J.R., Cataloque of • Asal U dikuarsit berasal dari larutan
Landform for Indonesia, Soil Research hidrotermal mengandung U, terakumulasi
Institute Ministry of Agriculture Agancy for pada fraktur di kuarsit tersebut. Asal U di
Research and Development (1968). batu pasir-lanan diduga berasal dari granit
[4] SASTRATENAYA A.S., Deformation et pada batu pasir tersebut.
Mobilete du Megaprisma Tectonicque de

64
ISSN 1410-1998 Prosiding Pr&sentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir II
PEBN-BATAN, Jakarta 19-20 Nopember 1996

3. H. Nasution 5. Tukiran S
• Secara umum. dimana geokimia,
batuan/geologi sesungguhnya uranium • Bagaimanakah penyaji mendasarkan
(bijih) itu hidup/tumbuh. tempat penelitian ini, daerah Aceh Timur?
• Anomali 43a : kadar U tinggi diduga Apakah berdasarkan literatur atau
disebabkan oleh air tanah yang kebetulan?
melarutkan U, sementara pada anomali • Bagaimana jenis batuan daerah ini
58, apakah disebabkan oleh bukaan kekar dengan batuan daerah sibolga? Apakah
sebagai akibat aktivitas sesar. ada kesamaannya?
• Berapakah kadar U pada batuan dan luas
Aldan Djalil daerah yang mengandung U tersebut
• Umumnya terdapat pada batuan beku untuk ditambang dan dieksplorasi.
asam, seperti pada granit, meolit, dll., dan • Persyaratan apa saja yang diperlukan
pada batuan sedimen berlingkungan suatu daerah yang mengandung U dapat
reduktif, seperti pada batu sedimen donat, ditambang ?
serta tidak terlepas dari peran struktur
tempat terakumulasinya U tersebut.
• Ya, diduga demikian. Aldan Djalil

4. Djoko Soetarno • Berdasarkan literatur bukan berdasarkan


kebetulan, yaitu hasil penelitian terdahulu
• Pada abstrak disebutkan daerah dengan yang dikawinkan dengan teori bahwa
prospek seluas ± 70 km2 dan disarankan batuan granitik dan sedimen reduktif
untuk penelitian lebih detil. Apakah yang favorable uranium.
dimaksud adalah prospeksi detil ? Jika ya, • Asa kesamaan batuan di daerah ini
apakah cukup kuat alasan untuk dengan di Sibolga (yang terbukti
melakukan PD dari hasil PP. Jika tidak, mengandung mineralisasi U).
apakah mungkin/ekonomis untuk Suatu daerah layak ditambang sangat
dilakukan PU pada daerah seluas 70 km2. tergantung pada kadar U dan luas daerah
yang mengandung U. Semakin tinggi
Aldan Djalil kadar U ( > 1 % ) dan makin luas
penyebaran daerah tersebut layak
• Prospeksi detil adalah tingkatan lanjutan ditambang.
setelah PU dalam pencarian bahan galian Syarat daerah layak ditambang di
(uranium) yang sifatnya agak detil. Melihat antaranya adalah :
luas yang menarik hanya seluas ± 70 km2 1. Kadar U dan luas penyebaran
maka yang cocok adalah langsung ke terpenuhi
tingkatan PD, kalau ke PU tidak ekonomis, 2. Ekonomis
sebab PU daerahnya tidak lebih luas dari 3. Transportasi kedaerah penambangan
pada PD. mudah/murah
4. Memperhatikan faktor lingkungan
5. Memperhatikan faktor litkum (status
tanah)
6. Memperhatikan teknik penambangan

65

Anda mungkin juga menyukai