TENTANG KESEHATAN
Pasal 93
Menyatakan bahwa :
Pasal 94
NOMOR 161/MENKES/PER/I/2010
NOMOR 284/MENKES/SK/IV/2006
TENTANG
Menimbang : a. bahwa pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah merupakan
pelayanan profesional yang diberikan oleh perawat gigi kepada perorangan dan masyarakat;
b. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kekesehatan gigi dan mulut diperlukan
adanya suatu Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kedua : Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut dimaksud dalam Diktum
Kesatu sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Standar sebagaimana dimaksud dalam diktum Kedua digunakan sebagai acuan oleh
perawat Gigi dalam melakukan pekerjaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Keempat : Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan standar pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut ini dengan mengikutsertakan Organisasi Profesi sesuai
dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
MENTERI KESEHATAN,
Standar asuhan kesehatan gigi dan mulut oleh perawat gigi meliputi:
a. Standar Administrasi.
3. Standar Promotif :
4. Standar Preventif :
5. Standar Kuratif :
f. Standar Rujukan.
Inap.
8. Standar Peralatan dan Bahan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut. Setiap standar diuraikan
ke dalam pernyataan dan rasional, kriteria input, kriteria proses dan kriteria output kecuali
untuk peralatan dan bahan.
1. Pernyataan
2. Rasional
SIPG dan SIK wajib dimiliki oleh perawat gigi dalam menjalankan pekerjaannya
dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut serta
perlindungan tenaga kesehatan dan masyarakat penerima pelayanan.
3. Kriteria input
2) Jenis kelamin;
4) Lulus tahun;
5) Alamat;
6) Keterangan.
KODE ETIK
MUKADIMAH
Mengingat profesi perawat gigi merupakan tugas mulia yang tidak terlepas dari fungsi
kemanusiaan dalam bidang kesehatan, maka perlu memiliki suatu kode etik yang dijiwai oleh
nilainilai Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Seorang perawat gigi dalam
menjalankan profesinya perlu membawa diri dalam sikap dan tindakan yang terpuji. Baik
dalam hubungannya terhadap penderita, masyarakat, teman sejawat, maupun profesinya.
Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa serta didorong keinginan luhur untuk mewujudkan
martabat, wibawa dan kehormatan profesi perawat gigi, maka Perawat Gigi yang bergabung
dalam wadah Persatuan Perawat Gigi Indonesia ( PPGI ) dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab merumuskan Kode Etik Perawat Gigi Indonesia yang wajib dihayati, ditaati
dan diamalkan oleh setiap Perawat Gigi yang menjalankan profesinya di wilayah hukum
Indonesia.
BAB I
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap Perawat Gigi Indonesia harus senantiasa menjalankan profesinya secara optimal.
Pasal 2
Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib menjunjung tinggi norma-norma hidup yang luhur.
Pasal 3
Dalam menjalankan profesi, setiap Perawat Gigi Indonesia tidak dibenarkan melakukan
perbuatan
Pasal 4
Setiap Perawat Gigi Indonesia harus memberikan kesan dan keterangan atau pendapat yang
dapat
dipertanggung jawabkan.
Pasal 5
Setiap Perawat Gigi Indonesia agar menjalin kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatan
lainnya.
Pasal 6
Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib bertindak sebagai motivator dan pendidik masyarakat.
Pasal 7
Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib berupaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
masyarakat
BAB II
Pasal 8
Dalam menjalankan profesinya, setiap Perawat Gigi Indonesia wajib memberikan pelayanan
yang
Pasal 9
Dalam hal ini ketidakmampuan dan diluar kewenangan Perawat Gigi Indonesia berkewajiban
Pasal 10
Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib merahasiakan segala sesuatu yang ia ketahui tentang
kliennya.
Pasal 11
Setiap Perawat gigi indonesia wajib memberikan pertolongan darurat dalam batas-batas
kemampuan, sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali pada waktu itu ada orang lain
yang lebih
MASYARAKAT MENUNGGUMU………………………………………….
Report this ad