Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Didalam sebuah badan seperti bank itu ada yang namanya pembiayaan yang di

berikan oleh pihak pengelolah untuk nasabah. Pembiayaan tersebut di berikan nasabah

guna untuk membantu nasabah yang membutuhkan dengan bentuk tagihan yang mana

dalam jangka waktu tertentu dengan kesepakatan atau persetujuan antara pihak bank

dan nasabah.

Disini kami selaku pemakalah ingin mengupas sedikit masalah definisi pembiayaan itu

sendiri dan tujuan serta fungsi dari pembiayaan.

1.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pembiayaan.

2. Untuk mengetahui tujuan pembiayaan.

3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi pembiayaan.

4. Untuk mengetahui prinsip pembiayaan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pembiayaan

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang

dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan

secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan

untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

dikerjakan oleh orang lain.

Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah

satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan

pihak-pihak yang merupakan deficit unit.

Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan

“Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan

yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.”

2
2.1.1. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk meningkatkan

kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang

bergerak dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan

kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka

memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

Adapun tujuan pembiayaan, diantaranya:

a. Mencari Keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian pembiayaan tersebut. Hal

tersebut terutama dalam bentuk bagi hasil yang diterima oleh bank sebagai balas

jasa dan biaya administrasi pembiayaan yang dibebankan kepada nasabah

b. Membantu Usaha Nasabah

Dalam penyaluran dananya secara tidak langsung bank membantu usaha nasabah

yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun modal kerja. Dengan dana

tersebut pihak debitur dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.

c. Membantu Pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan

maka semakin baik karena bisa meningkatkan pembangunan diberbagai sector.

Sedangkan fungsi pembiayaan adalah sebagi berikut;

3
1. Meningkatkan daya guna uang

2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

3. Meningkatkan daya guna barang

4. Meningkatkan peredaran barang

5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

6. Meningkatkan kegairahan berusaha

7. Meningkatkan pemerataan pendapatan

2.1.2.Prinsip Pembiayaan

Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan bank syariah bagian

marketing harus memperhatikan beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan kondisi

secara keseluruhan calon nasabah. Di dunia perbankan syariah prinsip penilaian dikenal

dengan 5 C + 1 S , yaitu :

a. Character

Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima pembiayaan

dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa penerima pembiayaan

dapat memenuhi kewajibannya.

b. Capacity

4
Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan penerima pembiayaan

untuk melakukan pembayaran. Kemampuan diukur dengan catatan prestasi

penerima pembiayaan di masa lalu yang didukung dengan pengamatan di

lapangan atas sarana usahanya seperti toko, karyawan, alat-alat, pabrik serta

metode kegiatan.

c. Capital

Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon penerima

pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan yang

ditujukan oleh rasio finansial dan penekanan pada komposisi modalnya.

d. Collateral

Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan. Penilaian ini bertujuan

untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan pembayaran tercapai

terjadi , maka jaminan dapat dipakai sebagai pengganti dari kewajiban.

e. Condition

Bank syariah harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat secara

spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan oleh

calon penerima pembiayaan. Hal tersebut karena kondisi eksternal berperan

besar dalam proses berjalannya usaha calon penerima pembiayaan.

f. Syariah

5
Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang akan dibiayaai

benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah sesuai dengan fatwa DSN

“Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam dalam tindakannya yang

berhubungan dengan mudharabah.”

2.2. faktok-faktor dan proses perubahan organisasi

Dalam organisasi pada hakekatnya itu terdapat beberapa faktor – faktor yang

menyebabkan suatu perubahan dalam organisasi tersebut.Setiap perubahan yang terjadi

dalam organisasi itu sangatlah berpengaruh besar terhadap perkembangan atau bahkan

penurunan dari organisasi tersebut dikarenakan karena ada sesuatu sistem yang berubah

dari organisasi tersebut dari sistem sebelumnya,itulah yang disebut sebagai perubahan

dimana cara – cara atau sistem – sistem lama dalam organisasi itu berganti dengan cara

– cara atau sistem – sistem baru dalam organisasi.Untuk lebih jelasnya dibawah ini saya

akan jelaskan beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan dalam organisasi antara

lain :

a. Faktor Ekstern ( Faktor Diluar Organisasi )

Faktor ekstern adalah faktor yang terjadi di luar sebuah organisasi

tersebut,contohnya itu seperti : faktor Teknologi dan Pemerintahan yang

mendukung suatu organisasi tersebut itu dapat berkembang dan beradaptasi

dengan lingkungan sekitarnya.Selain itu ada lagi faktor ekstern seperti : Selera

6
pasar yang semakin hari semakin cepat berubah tergantung dari selera

konsumen,jadi perubahan tersebut sangat cepat terjadi.

b. Faktor Intern ( Faktor Didalam Organisasi )

Faktor Intern adalah faktor yang terjadi di dalam sebuah organisasi

tersebut,contohnya itu seperti : faktor anggaran dalam organisasi itu,jadi yang

menyebabkan perubahan dalam organisasi tersebut karena faktor anggaran adalah

sistem atau kinerja dalam organisasi tersebut,misalnya anggaran yang lama tidak

memiliki suatu peningkatan atau hanya disitu – situ saja,tetapi setelah adanya

perubahan sistem anggaran yang baru dalam organisasi tersebut,anggaran

organisasi tersebut menjadi meningkat dan manajemen keungannya juga

bagus,itulah salah satu contoh perubahan intern dalam organisasi.

Faktor – faktor diatas adalah faktor – faktor yang menyebabkan organisasi

tersebut mengalami perubahan baik di luar organisasi maupun di dalam

organisasi.Perubahan tidak terjadi begitu saja atau tidak secepat yang kita

bayangkan,misalnya suatu organisasi yang mikro pada awalnya,tiba – tiba suatu saat

menjadi organisasi yang maju dan berkembang,tidak semudah itu.Semua itu perlu

adanya proses yang dapat menunjang suatu organisasi itu mengalami perubahan yang

lebih baik.Dan berikut saya akan jelaskan Proses perubahan :

Dalam suatu proses itu ada beberapa langkah untuk memenuhi tujuan organisasi

tersebut yaitu :

a. Mengadakan Pengkajian

Maksudnya adalah dalam organisasi tersebut diadakan suatu pengkajian atau

proses penindak lanjutan kegiatan – kegiatan atau cara – cara apa saja dalam

7
organisasi tersebut,misalnya diadakan pengkajian setiap sebulan sekali dalam

organisasi tersebut agar organisasi tersebut itu update dengan info- info yang

dapat menunjang kemajuan dan tujuan dari organisasi tersebut.

b. Mengadakan Identifikasi

Maksudnya adalah melakukan penyelidikan atau pemeriksaan secara detail

tentang permasalahan – permasalahan apa saja yang terjadi dalam organisasi

tersebut,misalnya mengadakan identifikasi masalah kasus yang sedang terjadi

dalam organisasi tersebut setiap seminggu sekali,langkah tersebut bertujuan agar

dalam organisasi tersebut tahu bagaimana menyelesaikan masalah apa saja yang

terjadi dalam organisasi tersebut.

c. Menetapkan Perubahan

Maksudnya adalah menetapkan suatu perubahan yang baru atau bisa dikatakan

sebuah sistem baru dalam organisasi tersebut,misalkan terjadi suatu perubahan

sistem dalam organisasi tersebut dari sistem yang lama dengan sistem yang baru

dan apabila dilihat dari kinerjanya sistem baru tersebut memang bagus dan

berkembang dari sistem yang lama,maka perubahan sistem tersebut harus

ditetapkan dan meninggalkan sistem yang lama.

d. Menentukan Strategi

Maksudnya adalah sebelum melangkah dan memutuskan pilihan dalam suatu

organisasi tersebut, harus ditentukan dulu matang – matang atau difikirkan

terlebih dahulu kira – kira strategi apa yang dapat memajukan sebuah organisasi

tersebut.

e. Melakukan Evaluasi

8
Maksudnya adalah melakukan suatu perubahan – perubahan sikap dalam

organisasi tersebut,misalnya kita cari dulu apa yang salah dalam organisasi

tersebut dan solusi apa yang dapat menyelesaikan masalah tersebut lalu kita

benarkan kesalahan – kesalahan tersebut dan tidak akan mengulanginya

lagi,itulah yang disebut mengevaluasi atau bisa dikatakan melakukan sebuah

perubahan atau perbaikan dalam organisasi tersebut,dengan sering kita

mengevaluasi dalam organisasi tersebut, maka organisasi tersebut menjadi

bersikap hati – hati dan teliti dalam setiap bertindak melakukan sesuatu yang

berdampak langsung dalam organisasi tersebut.

Jadi pada intinya organisasi itu jangan cukup puas dengan apa yang sudah di

dapat,terus mencari peluang – peluang apa saja yang kiranya dapat diminati oleh

banyak orang dan dapat memejukan organisasi tersebut,menjalin komunikasi yang baik

dan melakukan sebuah perubahan – perubahan besar yang dapat memajukan organisasi

tersebut menjadi lebih baik dan juga merubah strategi – strategi lama dengan strategi –

strategi baru yang dapat menunjang sebuah organisasi tersebut lebih berfikir kreatif dan

berguna bagi organisasi – organisasi yang lain dan menciptakan sebuah inovasi baru

dalam organisasi tersebut yang belum pernah ada sebelumnya,dengan begitu organisasi

tersebut lama – kelamaan akan menjadi organisasi yang berkembang bahkan bisa maju.

2.3.Menetapkan Tujuan Kualitas

Tujuan adalah sebuah target pencapaian atau target prestasi yang kearah mana

upaya atau usaha kita kerjakan. Hal ini berlaku untuk :

a. Tujuan kualitas adalah sesuatu yang ditujuka untuk mencapai target.

b. Tujuan mencakup suatu angka dan tabel periodik.

9
Apakah perencanaan kualitas mencakup penetapan tujuan kualitas?

Kita telah mendefinisikan perencanaan kualitas sebagai:

a. Aktivitas untuk menetapkan tujuan kualitas.

b. Mengembangkan produk dan proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan

tersebut.

Definisi ini didasarkan pada kenyataan bahwa hal tersebut tidak berlaku untuk

rencana yang masih abstrak. Salah satu dapat direncanakan setelah ditetapkannya atau

dibuatnya tujuan. Pernyataan tersebut berbeda jika menyangkut istilah apakah

“perencanaan” termasuk penetapan tujuan? Secra umum istilah “perencanaan strategis”

hampir selalu ditafsirkan untuk diikutsertakan dalam pembuatan tujuan strategis.

Sebaliknya, beberapa perusahaan dan akademisi menafsirkan kata “perencanaan” hanya

sebatas lingkup untuk aktifitas guna membangun saranakan yang akan digunakan untuk

mencapai tujuan.

Sebagai contoh, kebanyakan perusahaan manufaktur atau perusahaan barang

untuk mengatur fungsional dalam departemennya yang misinya adalah “perencanaan

produksi” maka departemen ini jarang menetapkan tujuan kualitas priduk karena hal

tersebut bertanggung jawab pada departemen desain produk.

Pada bagian kedua ini, disertakan tujuan pembuatan sebagai bagian dari peta perjalanan

perencanaan kualitas. Dalam penilaian ini, inklusi atau hasil ini sejalan dengan praktek

yang banyak diterapkan dan tren yang sedang berlaku.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Pembiayaan atau kredit adalah Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk

mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti

bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau

pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi

yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh

orang lain.
2. pada intinya organisasi itu jangan cukup puas dengan apa yang sudah di

dapat,terus mencari peluang – peluang apa saja yang kiranya dapat diminati

oleh banyak orang dan dapat memejukan organisasi tersebut,menjalin

komunikasi yang baik dan melakukan sebuah perubahan – perubahan besar

yang dapat memajukan organisasi tersebut menjadi lebih baik dan juga

merubah strategi – strategi lama dengan strategi – strategi baru yang dapat

11
menunjang sebuah organisasi tersebut lebih berfikir kreatif dan berguna bagi

organisasi – organisasi yang lain dan menciptakan sebuah inovasi baru dalam

organisasi tersebut yang belum pernah ada sebelumnya,dengan begitu

organisasi tersebut lama – kelamaan akan menjadi organisasi yang

berkembang bahkan bisa maju.

12

Anda mungkin juga menyukai