Oleh :
ASRUL
15.301010.024
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2018
1|Penelitian Kuantitatif
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penelitian kuantitatif dan manfaatnya
untuk masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang penelitian kuantitatif dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2|Penelitian Kuantitatif
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB 1 Pendahuluan
Keterangan
3|Penelitian Kuantitatif
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan total asset yang semakin besar dari tahun ketahun, diharapkan perbankan
syariah dapat mengelola asset dengan efeketif yang akhirnya akan meningkatkan laba bank
tersebut. Karena total asset perbankan syariah yang besarnya sudah ratusan miliar rupiah
tersebut akan memberikan kekuatan tersendiri untuk mendorong pertumbuhan bank
syariah. Oleh kerena itu, masa mendatang diharapkan minat masyarakat Indonesia semakin
tinggi untuk menggunakan bank syariah dan pada gilirannya akan meningkatkan signifikansi
peran bank syariah dalam mendukung stabilitas sistem keuangan nasional.
Mengingat begitu pentingnya fungsi dan peranan perbankan syariah di Indonesia,
maka pihak bank syariah perlu meningkatkan kinerjanya agar tercipta perbankan dengan
prinsip syariah dan efisien. Profitibalitas merupakan indikator yang paling tepat untuk
mengukur kinerja suatu bank. Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio
profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya.[4]
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total aset yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya
untuk menandanai tersebut. variasi dalam perhitungan ROA, adalah dengan memasukan
biaya pendanaan. Biaya-biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan
biaya pendanaan dengan utang. Dividen yang merupakan biaya pendanaan dengan saham
dalam analisis ROA tidak diperhitungkan. Biaya bunga ditambahkan ke laba yang diperoleh
perusahaan. ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan
(strategi) dan pengaruh dari faktor-faktor lingkungan (environmental factors). Analisis
difokuskanpada profitabilitas aset, dan dengan demikian tidak memperhitungkan cara-cara
untuk mendanai aset tersebut.
Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana
simpanan masyarakat. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai alat
ukuran kinerja perbankan.Dipilihnya industri perbankan dalam penelitian ini karena kegiatan
bank sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian sektor riil. Serta lebih
4|Penelitian Kuantitatif
dikhususkan pada profitabilitas perbankan karena penelitian tentang profitabilitas bank masih
banyak research gap antara penelitian satu dengan yang lain, maka perlu dilakukan penelitian
lanjutan untuk mendapatkan kejelasan.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal bank bisa diukur dengan menggunakan rasio-
rasio keuangannya, karena dalam menganalisis laporan keuangan akan mudah jika
menghitung rasio-rasio keuangan suatu perusahaan.[5]
Menurut Gitman (2009), menyatakan bahwa metode perhitungan profitabilitas
perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : Operating income ratio, operating
ratio, net profit margin, return on investment, return on asset (ROA), return on equity (ROE),
return on sales.
Penelian tentang tingkat profitabilitas telah banyak diteliti oleh para peneliti
perbankan syariah, namun dari beberapa hasil penelitian masih belum memberikan gambaran
yang jelas dan masih terdapat kontradiktif teori yang terjadi. Peneliti mengutip dari beberapa
hasil penelilitan tentang profitabilitas perbankan syariah baik yang dilakukan di negara lain
atau di Indonesia. Diantaranya hasil penelitiannya.
Samir Abderrazek Srairi dalam penelitiannya menggunakan ROAA (the return on
average total asset of the banks) sebgai proksi profitabilitas.Hasil penelitian: variable inflasi
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah dan konvensional. Sedangkan variable
pendapatan nasional dan jumlah uang yang beredar berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas bank syariah dan bank konvensional.[6]
Sudin Haron dan Waz azmi yang melakukan penelitian tentang profitabilitas benk
syariah menggunakan analisis kointegrasi. Hasil penelitian: variabel market share dan size
tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas bank syariah, sedangkan interest rate, inflasi
dan money supply memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.[7]
Penelitian- penelitian tersebut dilakukan dinegara lain, sementara yang dilakukan di
Indonesia diantaranya dilakukan oleh Adi Stiawan dalam tesisnya menemukan bahwa
variabel variabel pertumbuhan inflasi dan pertumbuhan pendapatan nasional tidak
menunjukkan pengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank syariah.[8]
Melihat pentingnya analisisi lebih lanjut tentang profitabilitas, maka perlu diselidiki
faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi profitabilitas bank umum syariah syariah di
Indonesia seperti, pendapatan nasional, inflasi, tingkat suku bunga, market share, Size dan
jumlah uang yang beredar.Penelitian ini akan menguji pengaruh pendapatan nasional, inflasi,
tingkat suku bunga, market share, Size dan jumlah uang yang beredar terhadap tingkat
profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
Penelitian ini menjadi penting untuk melihat hubungan jangka panjang darivariabel-
variabel makro ekonomi terhadap profitabilias bank syariah sehinggamanajemen bank
syariah dapat menentukan kebijakan yang tepat terkait perubahan-perubahan kondisi makro
ekonomi yang mengalami perubahan drastis.
5|Penelitian Kuantitatif
1. Bagaimanakah pengaruh pendapatan nasional terhadap tingkat profitabilitas bank umum
syariah di Indonesia?
2. Bagaimanakah pengaruh inflasi terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah di
Indonesia?
3. Bagaimanakah pengaruh tingkat suku bunga terhadap tingkat profitabilitas bank umum
syariah di Indonesia?
4. Bagaimanakah pengaruh market share terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah di
Indonesia?
5. Bagaimanakah pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat profitabilitas bank umum
syariah di Indonesia?
6. Bagaimanakah pengaruh jumlah uang yang beredar terhadap tingkat profitabilitas bank
umum syariah di Indonesia?
6|Penelitian Kuantitatif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TELAAH PUSTAKA
Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah telah
banyak dilakukan, dimulai dari penelitian yang dilakukan oleh Sudin Haronn (1996) dengan
penelitiannya yang berjudul “Determinants of Islamic Bank Profitability”. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa variabel suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas bank syariah yang diproksikan dengan ATCR (net profit after tax as a
percentage of capital and reserves), jumlah uang yang beredar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas bank syariah, sedangkan variabel market place, market
share, inflasi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank
syariah.[9]
Samir Abderrazek Srairi dalam penelitiannya menggunakan ROAA (the return on
average total assets of the banks) sebagai proksi profitabilitas. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah
dan bank konvensional. Variabel pendapatan nasional berpengaruh positif signifikan terhadap
terhadap profitabilitas bank syariah dan bank konvensional. Variabel jumlah uang yang
beredar berpengaruh positif signifikan terhadap terhadap profitabilitas bank syariah dan bank
konvensional.[10]
Sudin Haron dan Wan Azmi melakukan penelitian tentang profitabilitas bank syariah
dengan menggunakan analisis kointegrasi. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa
variabelmarket share dan size tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadapprofitabilitas, interest ratememiliki pengaruh positif signifikan dengan
profitabilitas.Inflasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Money
supply memiliki pengaruh yang positif terhadap profitabilitas.[11]
Penelitian-penelitian tersebut dilakukan di negara lain, sementara yang dilakukan di
Indonesia diantaranya dilakukan oleh Adi Stiawan dalam tesisnya menemukan bahwa
variabel variabel pertumbuhan inflasi dan pertumbuhan pendapatan nasional tidak
menunjukkan pengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank syariah.[12]
Penelitian Aria Muharram menunjukkan bahwa pendapatan nasional berpengaruh
secara signifikan terhadap laba operasional bank umum syariah. Sedangkan variabel inflasi
dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap laba operasional bank umum
syariah.[13]Adapun penelitian- penelitian sebelumnya dapat dilihat lebih ringkas pada
tabel Berikut Ini.
Tabel
Ringkasan Penelitian
Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Penelitian
7|Penelitian Kuantitatif
tidak berpengaruh
terhadap
profitabilitas bank
umum syariah.
2 Samir Factor Influencing Inflasi, Variabel
dalam penelitian- Abderrajek the Profitability of pendapatan pendapatan
(2009) Conventional and nasional, Nasional dan
penelitian tersebut diatas, Islamic Commercial jumlah uangJumlah uang yang
masih banyak kontradiktif Banks in GCC yang beredar. beredar
Countries berpengaruh positif
teori, belum ada kejelasan signifikan terhadap
mengenai pengaruh faktor profitabilitas bank
syariah, sedangkan
profitabilitas Bank variabel inflasi
Syariah. penggunaan alat tidak berpengaruh
terhadap
analisis error correction profitabilitas bank
model masih jarang syariah.
3 Sudin profitabilitas bank Market Share,
Variabel Interest
digunakan padahal Haroon dan syariah dengan Size, Interest
Rate, Inflasi dan
mampu mengatasi model Wan Azmi menggunakan Rate, Inflasi
Money Supply
(2009) analisis kointegrasi dan Money memiliki pengaruh
regresi lancung dan juga Supply. positif signifikan
mampu menampilkan terhadap
profitabilirtas,
apakah spesifikasi model sedangkan market
yang digunakan sudah share dan size tidak
memiliki pengaruh
benar atau belum. Oleh signifikan terhdap
profitabilitas.
karena itu dalam penelitin
4 Adi Stiawan Pengaruh faktor Inflasi, Variabel
ini penulis akan meneliti (2009) makroekonomi, Pendapatan
pertumbuhan Inflasi
pangsa pasar dan Nasional, dan pertumbuhan
pengaruh variable makro Karakteristik bank Pendapatan
ekonomi terhadap terhadap Nasional tidak
profitabilitas bank menunjukan
profitabilitas bank umum syariah pengaruh yang
syariah dengan sinifikan.
5 Aria Analisis Pengaruh Pndapatan Variabel
menggunakan Muharram Kondisi Makro Nasional, Pendapatan
analisis error correction (2009) Ekonomi Terhadap Inflasi. Nasional
Perubahan Laba Berpengaruh Secara
model. Penelitian ini akan Operasional Bank Signifikan,
mengkonfirmasi temuan Umum Syariah d Sedangkan Inflasi
Indonesia Periode tidak Berpengaruh
Sudin Haron dan Wan 2005-2007 terhadap
Azmi dengan profitabilitas
perbankan sayariah.
memfokuskan pada faktor
eksternal yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah dengan objek penelitian pada bank
syariahdi Indonesia.
8|Penelitian Kuantitatif
2.2 LANDASAN TEORI
2.2.1 Profotabilitas Bank Syariah
Menurut Balanchandher, profitabilitas bank ditentukan oleh faktor-faktor yang dapat
dikendalikan oleh manajemen dan faktor-faktor diluar kendali manajemen. Faktor-faktor
yang dapat dikendalikan manajemen merupakan faktor-faktor yang menggambarkan
kebijakan dan keputusan manajemen bank itu sendiri, seperti penghimpunan dana,
manajemen modal, manajemen likuiditas, dan manajemen biaya. Sedangkan faktor-faktor
diluar kendali manajemen mencakup faktor lingkungan dan karakteristik bank, faktor
lingkungan meliputi struktur pasar, regulasi, inflasi, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan
pasar. Faktor karakteristik bank meliputi: ukuran perusahaan dan kepemilikan.[14]
Menurut M. Kabir Hassan, tingkat profitabilitas bank dipengaruhi oleh beberapa
faktor baik internal maupun eksternal. Beberapa faktor tersebut adalah karakteristik bank,
indikator makro, perpajakan, struktur keuangan, kualitas asset, modal, dan likuiditas.[15]
2.2.2 Pendapatan Nasional
Secara Sederhana Pendapatan Nasional dapat diartikan sebagai jumlah baranng dan
jasa yang dihasilkan suatau negara pada periode tertentu biasanya satu tahun. Istilah yang
terkait dengan pendapatan nasional beragam antara lain: produk domestik bruto (groos
domestic product/GDP), Produk nasional bruto ( groos national product/GNP), Serta Produk
naional neto (net national product/NNP). [16]Temuan-temuan dari penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa pendapatan nasional memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas
bank syariah, diantaranya dalam penelitian yang dilakukan oleh Samir Abderrazek Srairi.
2.2.3 Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan
terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi
kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada barang lainnya[17].
Penelitian yang dilakukan oleh Hassan dan Bashir menunjukkan bahwa inflasi mempunyai
pengaruh yang negatif terhadap profitabilitas bank syariah[18].
2.2.4 Tingkat Suku Bunga
Pengertian dasar tingkat suku bunga yaitu sebagai harga dari penggunaan uang untuk
jangka tertentu[19]. Tingkat bunga mempengaruhi jumlah dana yang ingin dipinjamkan oleh
peminjam dan jumlah dana yang akan dipinjamkan oleh pemilik dana. Suatu keadaan
dimanasupply of demand sama dengan demand of funds, maka tingkat bunga berada dalam
equilibrium. Pada kenyataanya, tingkat bunga akan secara tetap mengalami perubahan turun
naik mencari posisi equilibrium baru.
Sudin Haron dalam penelitiannya yang berjudul “Determinants of Islamic Bank
Profitability” menemukan bahwa suku bunga berpengaruh negatif dansignifikan terhadap
profitabilitas bank syariah.
2.2.5 Market Share
Market share dianggap sebagai salah satu faktor penentu profitabilitas, semakin
besarmarket share maka potensi keuntungan bank juga akan semakin besar. Penelitian yang
dilakukan oleh Short (1979) dan Smirlock (1985) menunjukkan bahwa market
shareberpengaruh positif terhadap profitabilitas bank[20].
9|Penelitian Kuantitatif
2.2.6 Ukuran Prusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat diklasifikasikan seberapa besar
perusahaan tersebut. Proksi yang menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan antara
lain total aktiva, log size, nilai market capitalized, dan total penjualan. Pada dasarnya ukuran
perusahaan hanya terbagimenjadi tiga kategori yang didasarkan kepada total aset perusahaan
yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm), dan perusahaan
kecil (small firm).
Pada penelitian-penelitian sebelumnya, hampir seluruhnya menggunakan total aktiva
sebagai proksi dari ukuran sebuah bank.Total aktiva dipilih sebagai proksi ukuran perusahaan
dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan
nilaimarket capitalized dan penjualan.Total aset yang lebih besar juga menggambarkan
kestabilan dan kemapanan perusahaan dalam menghasilkan labanya dibandingkan bank kecil.
Hal ini mencerminkan kestabilan perusahaan kedepannya.Menurut penelitian Sudin dan Wan
Azmi bahwa Size tidak memiliki pengaruh positif signifikan dengan profitabilitas.
2.2.7 Jumlah Uang yang Beredar
Penelitian Bourke (1989) menggunakan jumlah uang beredar sebagai proksi
untukpertumbuhan pasar. Hasil temuannya menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar akan
menciptakan suatu lingkungan yang dapat meningkatkan meningkatkankeuntungan. Dalam
penelitiannya, Haron menemukan hubungan positif antara jumlah uang beredardan
profitabilitas bank syariah.
10 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f
2.3.2 Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
Inflasi yang tinggi dapat ,menurunkan kegiatan investasi. Inflasi akan berpengaruh
terhadap kenaikan biaya produksi. Biaya produksi yang tinggi akan menyebabkan harga jual
barang-barang produksi naik, dan hal ini menurunkan daya beli masyarakat karena
pendapatan riil masyarakat juga menurun. Menurunnya daya beli masyarakat mengakibatkan
menurunnya penjualan perusahaan, dan menurunnya penjualan perusahaan akan menurunkan
keuntungan perusahaan. Jika keuntungan perusahaan menurun, maka dapat dikatakan bahwa
kinerja perusahaan juga menurun yang mengakibatkan produktifitas sektor riil menurun.
Jadi akibat yang terjadi dengan tingginya inflasi adalah penurunan kinerja perusahaan,
sektor riil tidak berkembang, investasi menjadi lambat, dan PHK terjadi dimana-mana,
sehingga terjadilah banyak pengangguran.[21]Menurunnya keuntungan perusahaan dapat
mempengaruhi profitabilitas bank syariah, karena pendapatan bank dari investasi dari sektor
riil akan menurun.
H02: Inflasi bengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di
Indonesia.
2.3.3 Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia.
Naiknya suku bunga pada bank konvensional yang akan mendorong masyarakat untuk
menabung dan malas untuk berinvestasi di sektor riil. Kenaikan tingkat suku bunga juga
akan ditanggung oleh investor, yaitu berupa kenaikan biaya bunga juga akan ditanggung oleh
investor, yaitu berupa kenaikan biaya bunga bagi perusahan. Masyarakat tidak mau beresiko
melakukan investasi dengan biaya tinggi, akibatnya investasi menjadi tidak berkembang.
Perusahaan banyak mengalami kesulitan untuk mempertahankan hidupnya, dan ini
menyebabkan kinerja perusahaan menurun. [22]Menurunnya produktifitas pada sektor riil
akan menurunkan profitabilitas bank syariah.
Investasi merupakan fungsi tingkat bunga, semakin tinggi tingkat bunga, semakin
kecil keinginan masyarakat untuk mengadakan investasi. Karena keuntungan yang
diharapkan dari investasi tersebut akan lebih dari tingkat bunga (biaya penggunaan pinjaman
tersebut).
H03: Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap profitabilitas
bank umum syariah di Indonesia
11 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f
pangsa pasar besar dan produk yang terdiferensiasi yang dapat menerapkan penguasaan pasar
yang akan memperoleh profit.
H04: Pangsa pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadapprofitabilitas bank umum
syariah di Indonesia.
2.3.5 Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas bank umum syariah di
Indonesia.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat diklasifikasikan seberapa besar
perusahaan tersebut. Proksi yang menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan antara
lain total aktiva, log size, nilai market capitalized, dan total penjualan (Yusselfyanti, 2012) .
Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagimenjadi tiga kategori yang didasarkan kepada
total aset perusahaan yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium
firm), dan perusahaan kecil (small firm) (Machfoedz, 1994).
Pada penelitian-penelitian sebelumnya, hampir seluruhnya menggunakan total aktiva
sebagai proksi dari ukuran sebuah bank.Total aktiva dipilih sebagai proksi ukuran perusahaan
dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan
nilaimarket capitalized dan penjualan (Wuryatiningsih, 2002 dalam Sudarmadji dan Sularto,
2007). Total aset yang lebih besar juga menggambarkan kestabilan dan kemapanan
perusahaan dalammenghasilkan labanya dibandingkan bank kecil. Hal ini mencerminkan
kestabilan perusahaan kedepannya.Menurut penelitian Sudin dan Wan Azmi bahwa Size
tidak memiliki pengaruh positif signifikan dengan profitabilitas.
H05: Size tidak memiliki pengaruh positif signifikan dengan profitabilitas bank umum syariah
di indonesia.
2.3.6 Pengaruh jumlah uang beredar terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia.
Pertumbuhan jumlah uang beredar akan menciptakan permintaan terhadap instrument-
instrumen pasar keuangan, termasuk produk investasi yang ditawarkan oleh bank syariah.
Penyerapan jumlah uang yang beredar bagi bank syariah akan meningkatkan liquiditas
keuangan yang dapat digunakan untuk menamah investasi bank syariah. Peningkatan jumlah
investasi bank syariah ini tentu akan meningkatkan tingkat keuangan (profitabilitas) bank
syariah.
H06: Jumlah uang yang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
bank umum syariah di Indonesia.
12 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f
BAB III
METODE PENELITIAN
13 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f
Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Syariah Mega Indonesia
(BSMI).
Variabel Dependen
Return on Persentase Laba bersih Laporan Keuangan
bunga dengan total aset Triwulanan Bank
Asset
rata-rata Syariah
(ROA) Mandiri, Bank
Muamalat
Indonesia, dan Bank
Mega
Syariah Indonesia
Variabel Independn
Laporan Keuangan
tahunan Bank Syariah
Mandiri, Bank
Jumlah Uang
Muamalat
Yang Beredar
Persentase pertumbuhan Indonesia, dan Bank
(MON) jumlah uang yang beredar Mega
(M2) Syariah Indonesia
Laporan Kebijakan
Moneter
- Bank Indonesia
14 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f
Menurut Siamat (1995), rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur efektifitas bank
dalam memperoleh laba. Disamping dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan,
rasio-rasio profitabilitas ini sangat penting untuk diamati mengingat keuntungan yang
memadai diperlukan untuk mempertahankan arus sumber-sumber modal. Teknik analisis
profitabilitas ini melibatkan hubungan antara pos-pos tertentu dalam laporan perhitungan laba
rugi untuk memperoleh ukuranukuran yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai
efisiensi dan kemampuan bank memperoleh laba. Oleh karena itu teknik analisis ini disebut
juga dengan analisis laporan laba rugi.
Analisis profitabilitas yang relevan dipergunakan dalam meneliti profitabilitas
perbankan adalah ROA. Menurut Meythi (2005) alasan penggunaan ROA dikarenakan BI
sebagai pembina dan pengawas perbankan yang lebih mementingkan asset yang dananya
berasal dari masyarakat.
Disamping itu ROA merupakan metode pengukuran yang paling obyektif yang
didasarkan pada data akuntansi yang tersedia dan besarnya ROA dapat mencerminkan hasil
dari serangkaian kebijakan perusahaan terutama perbankan.
ROA merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total asset dalam
suatu periode, rumus yang digunakan untuk mencari ROA adalah sebagai berikut:
3.8.2 Iflasi
Inflasi merupakan presentasi kecepatan kenaikan harga-harga dalam suatu tahun
tertentu. Atau dengan kata lain adanya penurunan dari nilai mata uang yang berlaku (Rivai,
2009). Inflasi yang disediakan di Bank Indonesia maupun Badan Pusat Statistik berupa data
inflasi bulanan. Pada penelitian ini menggunakan pertumbuhan inflasi data triwulan. Oleh
karena itu inflasi dihitung berdasarkan pertumbuhan rata-rata inflasi per tiga bulan. Secara
lebih rinci perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
15 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f
langsung diambil dari BPS pertumbuhan GDP. Data yang disediakan sudah berupa data
triwulanan.
GDP dapat dihitung dengan rumus (BPS 2008):
Pertumbuhan GDP = GDP t0- GDP t1
Market Share = Persentase total asset bank syariah/ total asset perbankan nasional
16 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f
3.8.6 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat diproksi dengan penjualanmaupun total assetnya. Pada
perbankan ukuran (size) lebihcenderung dilihat dari total assetnya mengingat produk
utamanyaadalah pembiayaan serta investasi, sedangkan penjualan lebihdipakai pada produk
asuransi maupun perusahaan yang bergerakpada penjualan langsung seperti customer goods.
Pada penelitian iniukuran perusahaan diukur dengan log natural dari total asset
bank(Machfoedz, 1994).
SIZE = Log n Total Aset
17 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f
Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari :
a. Uji normalitas
Pengujian normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah
berdistribusi normal. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan analisis statistik
yaitu melalui nilai Skweeness dari descriptive statistic dimana bila nilai statistik Skweeness-
nya mendekati nol maka data dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal dan juga
melalui analisis grafik normal probability plot dimana garis yang menggambarkan data yang
sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya.
b. Pengujian heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat penyebaran data. Uji ini dapat dilakukan dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residualnya
(SRESID). Apabila dalam grafik tersebut tidak teredapat pola tertentu yang teratur maka
diidentifikasi tidak terdapat heteroskedastisitas.
c. Pengujian multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dari nilai Variance
Inflation Faktor (VIF) dengan persamaan VIF = 1/tolerance. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10
maka tidak terdapat multikolinieritas.
d. Pengujian autokorelasi
Pengujian ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya
autokorelasi. Pengujian ini menggunakan model Durbin – Watson (DW test). Apabila nilai
DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4 – du) berarti telah memenuhi
asumsi klasik regresi atau berarti tidak terdapat autokorelasi.
3.10.2 Model pengujian dengan tehnik analisis regresi kointegrasi
Dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan menggunakan model regresi
kointegrasi dalam penelitian inu menggunakan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least
Square).
Adapun bentuk persamaannya adalah sebagai berikut :
18 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f
(MON – MONt-1)
ECTt-1 : Error Correction Term periode t-1 (RESID(-1))
β1 – β5 : Koefisien regresi masing-masing variabel
β6 : Koefisien ECT (error correction term)
19 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f
KETERANGAN
[7]Sudin Haron dan Wan Nursofiza Wan Azmi, op cit., hlm. 12-13.
[8]Adi Stiawan, “Pengaruh faktor makroekonomi, pangsa pasar dan Karakteristik bank terhadap profitabilitas bank
syariah (studi pada perbankan syariah periode 2005-2008", Tesis, Universitas Diponegoro Semarang, Tidak Dipublikasikan,
2009, hlm. 89
[9]Sudin Haron, “Determinants of Islamic Bank Profitability” Global Journal of Finance and
Economics, USA, Vol 1, No 1, Maret 2004, hh. 16-17.
[10]Samir Abderrazek Srairi, “Factor Influencing the Profitability of Conventional andIslamic Commercial Banks in
GCC Countries”, Review of Islamic Economics, Vol. 13, No. 1, 2009, h. 21.
[11]Sudin Haron dan Wan Nursofiza Wan Azmi, op cit., hh. 12-13.
[12]Adi Stiawan, “Pengaruh faktor makroekonomi, pangsa pasar dan Karakteristik bank terhadap profitabilitas bank
syariah (studi pada perbankan syariah periode 2005-2008", Tesis, Universitas Diponegoro Semarang, Tidak Dipublikasikan, 2009,
h. 89.
[13]Aria Muharram, “Analisis Pengaruh Kondisi Makro Ekonomi Terhadap Perubahan Laba Operasional Bank
Umum Syariah d Indonesia Periode 2005-2007)”, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tidak Dipublikasikan, 2009 , h. 120.
[14]Balanhandher K. Guru, J. Staunton dan B. Shanmugam, “Determinan of Commercial Bank Profitability in
Malaysia”, Asian Academy of Management Journal, USM Malaysia, Vol 5 No. 2
(Juli 2000), hh. 3-4.
[15]M. Kabir Hassan, dan Abdel-Hameed M. Bashir, “Determinants of Islamic Banking Profitabilitas”.ERF
paper , International Journal. (2002), hh. 15-18.
[16]Nurul Huda, Edwin Nasution, Risza Idris dan Ranti Wiliasih, “ Ekonmi Makro Islam” (Jakarta :Kencana,
2008) hlm. 21.
[17]“Pengenalan Inflasi,” http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/Inflasi/ Pengenalan+Inflasi/, akses 19 Maret 2012.
[18]M. Kabir Hassan dan Abdel-Hameed M. Bashir, , op cit., h. 18.
[19]Boediono, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, (Yogyakarta: BPFE UGM, 1995), h. 75.
[20]Sudin Haron dan Wan Nursofiza Wan Azmi, , op cit., h. 8.
[21] Bambang Sudiyatno, ”Peran Kinerja Perusahaan Dalam Menentukan Pengaruh Faktor Fundamental Makro
ekonomi, Resiko Sistematis, dan Kebijakan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”,Desertasi, Universitas Diponegoro
Semarang,2010,hlm109.
[22] Ibid, hlm. 111
[23] Sudin Haron dan Wan Nursofiza Wan Azmi,, op cit., hlm. 8
[24]M. Burhan Bungin (2005) Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Prenada Media), h. 49.
20 | P e n e l i t i a n K u a n t i t a t i f