02-Bab 2T
02-Bab 2T
LENTUR
2.2. ANGGAPAN-ANGGAPAN
Pendekatan dan pengembangan Metoda Perencanaan Kekuatan
didasarkan atas anggapan :
1. Bidang penampang rata sebelum terjadi lentur, tetap rata setelah
terjadi lentur dan tetap tegak lurus sumbu bujur balok (prinsip
Bernoulli), karena itu nilai regangan terdistribusi linier atau
berbanding lurus dengan jaraknya terhadap garis netral (Navier)
2. Tegangan sebanding dengan regangan hanya sampai kira-kira
beban sedang, yaitu saat tegangan beton tekan tidak melampaui
½ fc’. Bila beban meningkat sampai beban batas, tegangan yang
timbul tidak lagi sebanding dengan regangan, dimana blok
tegangan tekan berupa garis lengkung.
3. Dalam menghitung kapasistas momen, beton tarik diabaikan,
seluruh gaya tarik ditahan batang baja-tulangan.
Gaya Tekan beton : C = k1 k3 fc’ b x
Gaya Tarik baja-tulangan :
Bila s < y maka T = As fs dengan fs = s Es
Bila s y maka T = As fy
k1 k2 & k3 adalah koefisien yang tergantung mutu beton
Syarat Tulangan
Untuk menjamin keruntuhan yang terjadi merupakan ragam daktail,
SK SNI menetapkan batasan tulangan :
maks 0,75 b atau As 0,75 Asb
dan xmaks = x 0,75 xb dan a = 1 x