Tugas SCM-Theorizing Practice in MA
Tugas SCM-Theorizing Practice in MA
Ini berimplikasi bagi pemahaman kita tentang hubungan antara kontrol dan
strategi. Praktek tidak dipetakan dengan rapi ke dalam rencana strategis karena
mengatakan dan melakukan kegiatan yang berbeda secara fundamental (Bloch, 1991).
Gagasan implementasi strategi sering menyesatkan dalam hal ini (Ahrens & Chapman,
2005), seperti yang diakui dalam diskusi strategi sebagai praktik (Whittington, 2006).
Untuk teori praktik, tatanan sosial yang nyata dalam arti kegiatan yang termasuk
praktik dan bahwa praktik serta pengaturan material dapat diidentifikasi seperti
mempertahankan atau mengubah satu sama lain. Namun, kepemerintahan, ANT,
akuntabilitas, dan penelitian yang ada telah menunjukkan bahwa fungsionalitas tatanan
sosial adalah jauh lebih kompleks daripada tindakan reproduksi sederhana atau nilai-
nilai. Sebaliknya, tatanan sosial muncul dari upaya pelaku secara berkelanjutan untuk
mengembangkan tindakan mereka dengan referensi untuk pemahaman yang lebih luas,
peraturan, dan keterlibatannya.
Pelaku mungkin ingin tindakan mereka membaur atau menonjol tergantung pada
penilaian mereka tentang kondisi apa yang dibutuhkan. Praktek yang demikian didasari
oleh kekusutan dari samenesses dan persamaan (Schatzki, 2001, hal. 42). Hubungan
antara rekan-rekan praktisi dan praktik mereka tidak bisa menjadi mekanikal,
bergantung hanya pada aktivitas berulang; apa yang telah kadang-kadang sudah
disebut sebagai kegiatan rutin. Sebaliknya, praktik tergantung atas yang dimaksudkan,
keterkaitan yang berarti antara kegiatan yang berkaitan dengan hasil, klien, praktisi,
teknik, sumber daya, strategi, lembaga, dll.
Dalam mengelola sebuah perusahaan, manajemen pasti akan menghadapi
berbagai masalah. Salah satunya adalah terjadinya suatu pemborosan dan kegiatan-
kegiatan yang tidak memberi nilai tambah sehingga tidak dapat memperoleh
keuntungan yang maksimal. Untuk menghadapi masalah tersebut, diperlukan suatu
sistem pelaporan intern yang memadai, sehingga kalau terjadi penyelewengan ataupun
pemborosan dalam proses produksi dapat segera diatasi. Dan manajemen perusahaan
juga perlu melakukan perencanaan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana
aktivitasnya. Akuntansi manajemen merupakan jaringan penghubung yang sistematis
dalam penyajian informasi yang berguna dan dapat daya untuk membantu pimpinan
4